Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 151:
 
=== Periode klasik ===
Kerajaan-kerajaan kecil mulai bermunculan sejak awal abad masehiMasehi. Kerajaan tertua yang diketahui berdasarkan penemuan terbaru adalah [[kerajaan Kandis]], bukan [[kerajaan Kutai]] seperti anggapan kebanyakan orang selama ini. Berdasarkan penemuan-penemuan yang ada, kerajaan Kandis berada di pulau [[Sumatra]], kira-kira di daerah [[Riau]] sekarang. Namun sayangnya, hanya sedikit yang diketahui dari kerajaan ini karena bukti-bukti dan catatan yang minim. Kerajaan-kerajaan penting lainnya di Sumatra adalah [[kerajaan Melayu]] Kuno atau kerajaan Jambi Kuno (berdiri sekitar abad ke-2 Masehi). Di Pulau [[Jawa]], berdiri [[kerajaan Salakanagara|kerajaan Salakanegara]], kerajaan [[Hindu]] pertama di Nusantara yang terletak di daerah sekitar Cianjur, Jawa Barat. Kerajaan Salakanegara mulai berdiri pada tahun 130 Masehi, kemudian berkembang menjadi [[kerajaan Tarumanagara|kerajaan Tarumanegara]] pada tahun 358 Masehi. [[Kerajaan Kutai]] sendiri mulai berdiri di [[Kalimantan]] Timur pada tahun 350 Masehi, diikuti berdirinya dua kerajaan lain di Kalimantan Selatan, yaitu kerajaan Tanjungpuri dan [[kerajaan Nan Sarunai]] pada tahun 525 M. Di [[Sulawesi]] juga berdiri kerajaan-kerajaan kecil, diantaranya [[kerajaan Luwu]] di Sulawesi Tengah pada tahun 900 Masehi. Kerajaan-kerajaan awal lainnya adalah [[kerajaan Siang]] di Sulawesi Selatan dan kerajaan Suwawa di daerah Gorontalo.
 
Pada abad ke-7 Masehi, berdiri [[kerajaan Sriwijaya|Kerajaan Hindu-Buddha Sriwijaya]] di [[Sumatra]] Selatan yang kemudian berkembang menjadi kemaharajaan terbesar dengan masa berdiri terlama di [[Asia Tenggara]] hingga awal abad ke-11. Kerajaan ini menguasai sebagian besar Sumatra, [[Semenanjung Malaya]], Jawa, hingga pantai barat dan barat daya Kalimantan.<ref>[[#Taylor|Taylor (2003)]], pp. 22–26; [[#Ricklefs|Ricklefs (1991)]], pp. 3</ref> Kerajaan ini juga mengendalikan aktivitas pelayaran dan perdagangan di [[Selat Malaka]] yang merupakan jalur perdagangan maritim utama antara [[India]] dengan [[Tiongkok]]. Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia. Sejak saat itu, sejarah Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa lain hingga masa-masa berikutnya.
Baris 358:
Indonesia menjalin hubungan kembali dengan [[Republik Rakyat Tiongkok]] pada tahun 1990, padahal sebelumnya melakukan pembekuan hubungan sehubungan dengan gejolak anti-komunis di awal kepemerintahan Suharto. Indonesia menjadi anggota [[Perserikatan Bangsa-bangsa]] sejak tahun 1950,<ref>Indonesia temporarily withdrew from the UN on 20 January 1965 in response to the fact that Malaysia was elected as a non-permanent member of the Security Council. It announced its intention to "resume full cooperation with the United Nations and to resume participation in its activities" on 19 September 1966, and was invited to re-join the UN on 28 September 1966.</ref> dan pendiri [[Gerakan Non Blok]] dan Organisasi Kelompok Islam yang sekarang telah menjadi [[Organisasi Kerjasama Islam]]. Indonesia telah menandatangani perjanjian [[ASEAN Free Trade Area]], [[Cairns Group]], dan [[World Trade Organization]], dan pernah menjadi anggota [[OPEC]], meskipun Indonesia menarik diri pada tahun 2008 sehubungan Indonesia bukan lagi pengekspor minyak mentah bersih. Indonesia telah menerima bantuan kemanusiaan dan pembangunan sejak tahun 1966, terutama dari Amerika Serikat, negara-negara Eropa Barat, Australia dan Jepang.
 
Pemerintah Indonesia telah bekerja sama dengan dunia internationalinternasional sehubungan dengan pengeboman yang dilakukan oleh militan [[Islam]] dan [[Al-Qaeda]].<ref>{{cite web
|author = Chris Wilson
|title = Indonesia and Transnational Terrorism
Baris 456:
|archive-url = https://web.archive.org/web/20190502154132/http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/4257944.stm
|dead-url = no
}}</ref> Di Papua, telah terjadi kemajuan yang mencolok, walaupun masih terjadi kekurangan-kekurangan, dengan diterapkannya otonomi, dengan akibat berkurangannyaberkurangnya pelanggaran HAM.<ref>{{cite news
|last = ''Lateline'' TV Current Affairs
|title = Sidney Jones on South East Asian conflicts