Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 10 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5
Baris 243:
Selama menjabat, Raffles merombak beberapa aturan Belanda yang memberatkan rakyat setempat, seperti ''[[Heerendiensten]]'', kebijakan penyerahan hasil bumi paksa dan tanam paksa, sistem perbudakan, serta kebijakan penanaman paksa atas komoditas tertentu. Namun sebagai gantinya, Raffles menerapkan sistem ''land tenure'' (sewa tanah), yaitu penduduk membayar pajak sewa tanah kepada Pemerintah yang dipandang sebagai "pemilik sah" atas seluruh tanah jajahan, menaikkan pajak perorangan, dan memperluas kegiatan perdagangan. Di bidang pemerintahan, Raffles membentuk pemerintahan yang lebih terpusat, dengan mengurangi hak-hak penguasa setempat, tetapi juga membentuk [[Keresidenan|keresidenan-keresidenan]] yang menjadi perpanjangan tangan Pemerintah Pusat. Dia tinggal dan menjalankan tugas pemerintahan di [[Istana Bogor|''Buitenzorg'']] (sekarang Istana Bogor), dengan menunjuk beberapa [[orang Britania]] sebagai petinggi, sembari tetap mempertahankan [[Pegawai negeri sipil|pegawai-pegawai negeri]] asal Belanda di tubuh pemerintahan. Sementara di bidang politik, Raffles berusaha untuk bernegosiasi dengan penguasa lokal demi mencapai [[perdamaian]], tetapi tetap melancarkan [[operasi militer]] kepada penguasa-penguasa lokal yang membangkang, seperti pada peristiwa [[Geger Sepehi]] di [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]].<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-02-09|title=Masa Penjajahan Inggris di Indonesia Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/11/140000669/masa-penjajahan-inggris-di-indonesia|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-05-02}}</ref><ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=C. N. N.|title=Inggris Pernah Menjajah Indonesia, Bagaimana Sejarahnya? - Halaman 2|url=https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220915132302-106-848230/inggris-pernah-menjajah-indonesia-bagaimana-sejarahnya|website=internasional|language=id-ID|access-date=2023-05-02}}</ref> Selain karena kebijakannya tersebut, Raffles juga dikenal sebagai seorang peminat [[Sejarah Jawa|sejarah]], [[Budaya Jawa|budaya]], dan [[Suku Jawa|masyarakat Jawa]]. Di bawah pengawasannya, banyak situs [[Monumen|monumen kuno]] yang ditemukan dan digali setelah sekian lama terkubur dan dilupakan penduduk setempat saat itu. Contohnya ialah [[Candi Prambanan]] di [[Kabupaten Sleman|Sleman]] dan [[Kabupaten Klaten|Klaten]], [[Borobudur|Candi Borobudur]] di [[Kabupaten Magelang|Magelang]], dan [[Situs Trowulan|struktur-struktur kota kuno di Trowulan]].<ref>{{Cite book|last=Miksic|first=John|date=1990|title=Borobudur: Golden Tales of the Buddhas|author1-link=John N. Miksic}}</ref><ref>Carey, Peter, The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785-1855, 2008</ref> Ia juga menuliskan buku tentang sejarah dan keadaan sosiokultural di Pulau Jawa, yang berjudul ''[[The History of Java]]'' dan diterbitkan pada tahun 1817.
 
Setelah Belanda terbebas dari kekuasaan Prancis pada tahun 1813, [[Bangsa Belanda|pihak Belanda]] dan [[Bangsa Inggris|pihak Inggris]] merundingkan dan menandatangani [[Perjanjian Inggris-Belanda 1814|perjanjian pada tahun 1814]], yang secara garis besar menyebutkan bahwa Britania Raya mengembalikan koloni Belanda seperti pada tanggal 1 Januari 1803. Setelah peperangan era Napoleon berakhir pada tahun 1815, Britania Raya menyerahkan kembali Pulau Jawa ke Belanda, yang berhasil memegang kendali penuh atas Pulau Jawa dan bagian-bagian koloni lain di Hindia Belanda setahun setelahnya. Pada tahun-tahun berikutnya, Belanda mengirimkan armada militernya untuk menaklukkan negara-negara lainnya di [[Nusantara]].<ref>{{cite web|author1=Campbell, Donald Maclaine, 1869-1913; Wheeler, G. C|title=Java: past & present, a description of the most beautiful country in the world, its ancient history, people, antiquities, and products|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=711740|publisher=London : W. Heinemann|page=404|archive-url=https://web.archive.org/detailsweb/javapastpresentd01camp20210824162608/pagehttps:/404/modeopac.perpusnas.go.id/2upDetailOpac.aspx?id=711740|archive-date=19 December 20082021-08-24|access-date=24 August 2021|dead-url=unfit}}</ref>
 
[[Berkas:Caldera Mt Tambora Sumbawa Indonesia.jpg|300px|jmpl|Ketampakan kaldera [[Gunung Tambora]], yang menjadi bukti letusan dahsyat gunung ini pada tahun 1815.]]
Baris 301:
 
[[Berkas:Lombok 1894 J. Hoynck van Papendrecht 1858 1933.jpg|jmpl|300x300px|Lukisan pertempuran pasukan Belanda melawan oang Bali-Mataram, oleh J. Hoynk van Papendrecht (1910).]]
Pada tahun 1891, rakyat [[suku Sasak]] yang mayoritas beragama [[Islam]] melakukan pemberontakan terhadap kelompok [[Kota Mataram|Bali-Mataram]] (orang-orang [[suku Bali]] yang mendiami [[Pulau Lombok]]) beragama [[Hinduisme Bali|Hindu Bali]] yang telah menguasai seluruh Pulau Lombok sejak tahun 1839.<ref name="Ooi">{{Cite book|year=2004|url=http://www.ebook3000.com/dictionary/Southeast-Asia--A-Historical-Encyclopedia--From-Angkor-Wat-to-East-Timor--3-Volume-Set-_132751.html|title=Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor (3 vols)|location=Santa Barbara|publisher=[[ABC-CLIO]]|isbn=978-1576077702|editor1-last=Ooi|editor1-first=Keat Gin|pages=790 ff|oclc=646857823|access-date=2023-05-24|archive-date=2016-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20160808051416/http://www.ebook3000.com/dictionary/Southeast-Asia--A-Historical-Encyclopedia--From-Angkor-Wat-to-East-Timor--3-Volume-Set-_132751.html|dead-url=yes}}</ref> Pemberontakan tersebut dapat diredam oleh pasukan Bali-Mataram yang memiliki persenjataan yang lebih modern. Melihat bahwa pemberontakan yang mereka lakukan tidak membuahkan hasil, pada bulan Februari 1894, pihak Sasak mengirimkan utusan untuk meminta bantuan kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda. Belanda yang melihat konflik ini sebagai kesempatan untuk memperluas pengaruh di [[Bali]] dan Lombok akhirnya membantu pihak Sasak dengan melakukan blokade perdagangan dan memberi perintah agar orang-orang Bali-Mataram menyerah.<ref name="Keurs">{{cite book|last=Keurs|first=Pieter ter|year=2007|url=https://books.google.com/books?id=pOgsuCFVmOgC&pg=PA190|title=Colonial Collections Revisited|work=CNWS publications|publisher=Amsterdam University Press|isbn=9789057891526|volume=152|page=190 ff}}</ref> Namun, kelompok tersebut tidak mengindahkan ancaman tersebut, sehingga Belanda akhirnya turun tangan dengan mengirimkan pasukan ke [[Pulau Lombok]] pada bulan Juli 1894. Pada bulan Agustus, pasukan Bali-Mataram menentang kehadiran Belanda dengan menyerang pasukan KNIL secara tiba-tiba, hingga akhirnya pasukan tersebut harus menarik diri karena kehilangan banyak prajurit.<ref name="Capaldi">[http://books.google.com/books?id=KSH8hxNmW3gC&pg=PA300 ''Bali handbook with Lombok and the Eastern Isles: the travel guide'' by Liz Capaldi, Joshua Eliot p.300]</ref> Pada bulan November, Belanda kembali mengirimkan pasukan KNIL dengan jumlah yang lebih besar ke Lombok. Pasukan tersebut dengan cepat berhasil menundukkan seluruh perlawanan dari orang-orang Bali-Mataram, sebagian terbunuh dalam pertempuran, sebagian memilih melakukan ritual [[puputan]], dan sebagian menyerahkan diri.<ref name="Ooi" /> Akhirnya, Karangasem dan Pulau Lombok menjadi wilayah kolonial Hindia Belanda, dan seluruh kekayaan kerajaan direbut oleh Belanda.<ref name="Keurs" /> Belanda kembali melanjutkan usaha penaklukannya di Bali, sehingga tidak lama kemudian, negara [[Kerajaan Bangli|Bangli]] and [[Kerajaan Gianyar|Gianyar]] menyerah kepada Belanda, sementara negara-negara di Bali selatan masih tetap bertahan.<ref name="Lansing">[https://books.google.com/books?id=3zfVsO28NsYC&pg=PA20 ''Priests and programmers''] by [[John Stephen Lansing]] p.20</ref>
 
[[Berkas:Johannes Benedictus van Heutsz (1851-1924). Gouverneur-generaal (1904-09) Rijksmuseum SK-A-3814.jpeg|kiri|jmpl|286x286px|Potret [[Joannes Benedictus van Heutsz]], tokoh penting dalam operasi militer Belanda di tanah Aceh.]]
Baris 361:
|accessdate = [[29 Juli]] [[2008]]
| = http://www.cartercenter.org/documents/2161.pdf
}} {{WebarchiveCite web |url=http://www.cartercenter.org/documents/2161.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2008-07-29 |archive-date=2007-06-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070614025148/http://www.cartercenter.org/documents/2161.pdf |date=2007dead-06-14url=unfit }}</ref> yang dimenangkan oleh [[Susilo Bambang Yudhoyono]], sebagai presiden terpilih secara langsung oleh rakyat, yang menjabat selama dua periode. Pada tahun 2014, [[Joko Widodo]], yang lebih akrab disapa Jokowi, terpilih sebagai presiden ke-7.
 
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah ekonomi, politik dan [[konflik|pertikaian]] bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa daerah berusaha untuk melepaskan diri dari naungan NKRI, terutama [[Papua]].{{fact}} [[Timor Timur]] secara resmi memisahkan diri pada tahun 1999 setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]] menjadi negara [[Timor Leste]].
Baris 372:
 
[[Berkas:Gunung Palung Jungle.jpg|jmpl|Hutan hujan di [[Taman Nasional Gunung Palung]], [[Kalimantan Barat]].|250x250px]]
Indonesia merupakan [[negara kepulauan]] terbesar di dunia yang berada di [[Asia Tenggara]],<ref>{{Cite book|last=Morgan|first=Sally|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Indonesia/EReyAAAACAAJ|title=Indonesia|location=London|publisher=Wayland|isbn=978-0-7502-4747-4|oclc=123798216|url-status=live}}</ref> dan terletak di antara benua [[Asia]] dan benua [[Australia]]/[[Oseania]], serta di antara [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Pasifik]]. Negara ini memiliki 17.504 pulau yang menyebar di sekitar [[khatulistiwa]]; sebanyak 16.056 [[pulau]] telah dibakukan namanya,<ref>{{Cite web|last=|first=|date=19 Agustus 2017|title=PBB Verifikasi 16.056 Nama Pulau Indonesia|url=https://maritim.go.id/pbb-verifikasi-16-056-nama-pulau-indonesia/|website=Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi|language=|archive-url=https://web.archive.org/web/20210810110125/https://maritim.go.id/pbb-verifikasi-16-056-nama-pulau-indonesia/|archive-date=10 Agustus 2021|access-date=10 Agustus 2021}}</ref> dan sekitar 6.000 pulau tidak berpenghuni.<ref name="Indonesia Regions">{{cite press release|publisher=International Monetary Fund|url=http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/01/data/dbcoutm.cfm?SD=2005&ED=2005&R1=1&R2=1&CS=3&SS=2&OS=C&DD=0&OUT=1&C=536&S=PPPWGT-PPPPC&RequestTimeout=120&CMP=0&x=45&y=5 Estimate|accessdate=5 Oktober 2006|title=World Economic Outlook Database|date=April 2006|archive-url=https://web.archive.org/web/20180501013111/http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/01/data/dbcoutm.cfm?SD=2005|archive-date=1 Mei 2018}} {{WebarchiveCite web |url=http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/01/data/dbcoutm.cfm?SD=2005 |title=Salinan arsip |access-date=2008-07-29 |archive-date=2018-05-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180501013111/http://www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/01/data/dbcoutm.cfm?SD=2005 |datedead-url=2018-05-01unfit }}</ref><ref>{{cite web|first=Hendriawan|title=Indonesia Regions|publisher= Indonesia Business Directory|url= http://www.indonext.com/Regions/|accessdate= 24 April 2007|archive-date= 28 Desember 2005|archive-url= https://web.archive.org/web/20051228011848/http://www.indonext.com/Regions/|dead-url= no}}</ref> Pulau-pulau besar di Indonesia yaitu [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Kalimantan]] (berbagi dengan Malaysia dan Brunei Darussalam), [[Sulawesi]], dan [[Pulau Papua|Papua]] (berbagi dengan [[Papua Nugini]]).
 
Indonesia berada pada koordinat antara antara 6° 04' 30" LU dan 11° 00' 36" LS serta antar 94° 58' 21" dan 141° 01' 10" BT,{{sfn|BPS|2021|p=5}} yang membentang sepanjang 5.120 kilometer (3.181 mil) dari timur ke barat serta 1.760 kilometer (1.094 mil) dari utara ke selatan.<ref>{{Cite book|last1=Frederick|first1=William H.|last2=Worden|first2=Robert L.|date=1993|url=https://books.google.com/books?id=6dgmXWMgWcwC&pg=PA98|title=Indonesia: A Country Study|location=Washington, D.C.|publisher=Federal Research Division, Library of Congress|isbn=9780844407906|series=Area Handbook Series|volume=550|page=98|language=en|access-date=2021-08-10|archive-date=2023-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230120071717/https://books.google.com/books?id=6dgmXWMgWcwC&pg=PA98|dead-url=no}}</ref> Luas daratan Indonesia adalah 1.916.906,77&nbsp;km²,{{sfn|BPS|2020|p=3}} sementara luas perairannya sekitar 3.110.000&nbsp;km² dengan garis pantai sepanjang 108 ribu km.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=10 Agustus 2018|title=Menko Maritim Luncurkan Data Rujukan Wilayah Kelautan Indonesia|url=https://maritim.go.id/menko-maritim-luncurkan-data-rujukan-wilayah-kelautan-indonesia/|website=Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.|access-date=10 Agustus 2021|archive-date=2021-08-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210813170824/https://maritim.go.id/menko-maritim-luncurkan-data-rujukan-wilayah-kelautan-indonesia/|dead-url=no}}</ref> Batas wilayah Indonesia diukur dari kepulauan dengan menggunakan teritorial laut 12 [[mil laut]] serta zona ekonomi eksklusif 200 [[mil laut]],<ref>[http://www.un.org/Depts/los/convention_agreements/texts/unclos/part5.htm Article 55] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080316143137/http://www.un.org/Depts/los/convention_agreements/texts/unclos/part5.htm |date=2008-03-16 }}, 1982 UN Convention on the Law of The Sea.</ref> searah penjuru mata angin, yaitu:
Baris 505:
|deadurl = yes
| = http://www.usembassyjakarta.org/news/trv_warning02.html
}} {{WebarchiveCite web |url=http://www.usembassyjakarta.org/news/trv_warning02.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-02-14 |archive-date=2006-11-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061111230327/http://www.usembassyjakarta.org/news/trv_warning02.html |date=2006dead-11-11url=unfit }}</ref> Tetapi beruntung ekonomi Indonesia secara keseluruhan tidak terlalu dipengaruhi oleh hal-hal tersebut di atas, karena Indonesia adalah negara yang ekonomi domestiknya cukup kuat dan dominan.{{butuh rujukan}}
 
=== Militer ===
Baris 658:
{{Location map~|Indonesia|lat_deg=0.8500|lon_deg =116.7000| lat_dir =S| lon_dir = E|label=[[Ibu Kota Nusantara|Nusantara]]}}
}}
Hingga saat ini, [[Ibu kota Indonesia|ibu kota negara]] Republik Indonesia berkedudukan di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]].<ref>{{Cite act|title=Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39922/uu-no-29-tahun-2007|type=Undang-Undang|index=29|year=2007}} {{WebarchiveCite web |url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39922/uu-no-29-tahun-2007 |title=Salinan arsip |access-date=2022-08-21 |archive-date=2022-09-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220910094246/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39922/uu-no-29-tahun-2007 |datedead-url=2022-09-10unfit }}</ref> Namun sejak tahun 2019, [[Pemerintah Indonesia]] melaksanakan proses [[Pemindahan Ibu kota Indonesia|pemindahan ibu kota Indonesia]] ke [[Nusantara (kota terencana)|Ibu Kota Nusantara]], yang direncanakan akan diresmikan pada tahun 2024.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=2022-01-18|title=Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara|url=http://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-RJ-20211214-125732-5084.pdf|website=www.dpr.go.id|work=[[Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia]]|publisher=[[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]|language=id|access-date=2022-01-18|archive-date=2022-01-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220118053636/https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-RJ-20211214-125732-5084.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
Semenjak [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tanggal 17 Agustus 1945, ibu kota negara Indonesia secara ''de facto'' berkedudukan di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ibu kota negara sempat dipindahkan ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tanggal 4 Januari 1946 ketika pasukan [[Pemerintahan Sipil Hindia Belanda]] (NICA) menduduki Jakarta,<ref>Wiharyanto, A.K. 2009. Sejarah Indonesia Baru II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma</ref> kemudian ke [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] pada tanggal 19 Desember 1948 ketika pemerintah pusat lumpuh karena ditawannya [[Soekarno|Presiden Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta|Wakil Presiden Hatta]] oleh pasukan militer [[Belanda]] dan tampuk pemerintahan dipegang sementara oleh [[Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]] (PDRI),<ref>[https://www.infounix.my.id/2023/01/mengenal-presiden-pemerintahan-darurat.html''Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150703050605/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/3799-presiden-pemerintah-darurat-republik-indonesia|date=2015-07-03}} Tokohindonesia.com. Diakses 8 September 2013.</ref> lalu kembali lagi ke Yogyakarta pada tanggal 6 Juli 1949 setelah kembalinya Soekarno-Hatta dari penawanan. Pada masa [[Republik Indonesia Serikat]] (RIS), ibu kota [[Republik Indonesia (1949–1950)|Negara Bagian Republik Indonesia]] berkedudukan di Yogyakarta sementara ibu kota federal RIS berada di Jakarta. Setelah kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950, ibu kota negara kembali berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 28 Agustus 1961, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 1961 yang mengukuhkan status Jakarta sebagai ibu kota negara.<ref>{{Cite act|title=Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya|url=https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt530c1132af33e/node/656/penetapan-presiden-nomor-2-tahun-1961|type=Penetapan Presiden|index=2|year=1961}} {{WebarchiveCite web |url=https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt530c1132af33e/node/656/penetapan-presiden-nomor-2-tahun-1961 |title=Salinan arsip |access-date=2022-08-21 |archive-date=2022-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220706025303/https://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt530c1132af33e/node/656/penetapan-presiden-nomor-2-tahun-1961 |datedead-url=2022-07-06unfit }}</ref>
 
Pada tahun 2019, [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] melalui Pemerintah Pusat membuat kajian rancangan,<ref>{{Cite web|last=Post|first=The Jakarta|title=Indonesia studies new sites for capital city|url=https://www.thejakartapost.com/news/2017/04/10/indonesia-studies-new-sites-for-capital-city.html|website=The Jakarta Post|access-date=2022-08-21|archive-date=2022-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20220531013835/https://www.thejakartapost.com/news/2017/04/10/indonesia-studies-new-sites-for-capital-city.html|dead-url=no}}</ref> melakukan pencanangan,<ref>{{Cite news|date=16 Agustus 2019|editor-last=Persada|editor-first=Syailendra|title=Pidato Kenegaraan, Jokowi Sebut Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan|url=https://nasional.tempo.co/read/1236663/pidato-kenegaraan-jokowi-sebut-pindahkan-ibu-kota-ke-kalimantan|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=19 Januari 2022|last=Nurita|first=Dewi|archive-date=2022-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220912141453/https://nasional.tempo.co/read/1236663/pidato-kenegaraan-jokowi-sebut-pindahkan-ibu-kota-ke-kalimantan|dead-url=no}}</ref> dan menentukan letak wilayah dari ibu kota baru, yaitu sebagian dari wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan [[Kabupaten Kutai Kartanegara|Kutai Kartanegara]].<ref>{{Cite news|author=Ihsanuddin|date=26 Agustus 2019|editor-last=Galih|editor-first=Bayu|title=Jokowi: Ibu Kota Baru di Sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim|url=https://www.kompas.com/nasional/read/2019/08/26/13351161/jokowi-ibu-kota-baru-di-sebagian-penajam-paser-utara-dan-kutai-kartanegara|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=19 Januari 2022|last=Ihsanuddin|archive-date=2022-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20221210041248/https://www.kompas.com/nasional/read/2019/08/26/13351161/jokowi-ibu-kota-baru-di-sebagian-penajam-paser-utara-dan-kutai-kartanegara|dead-url=no}}</ref> Pemerintah bahkan sempat membentuk tim-tim pelaksana pemindahan ibu kota pada bulan Januari 2020,<ref>{{Cite news|author=Andhika Prasetyo|date=13 Januari 2020|title=Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru|url=https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/283012/putra-mahkota-abu-dhabi-jadi-dewan-pengarah-ibu-kota-baru|work=[[Media Indonesia]]|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20230107143503/https://m.mediaindonesia.com/ekonomi/283012/putra-mahkota-abu-dhabi-jadi-dewan-pengarah-ibu-kota-baru|archive-date=7 Januari 2023|access-date=19 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hamdani|first=Trio|date=7 Februari 2020|title=Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kebut Pemindahan Ibu Kota|url=https://finance.detik.com/properti/d-4890112/pemerintah-bentuk-tim-khusus-kebut-pemindahan-ibu-kota|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|publisher=Detik Finance|archive-url=https://web.archive.org/web/20230107143048/https://finance.detik.com/properti/d-4890112/pemerintah-bentuk-tim-khusus-kebut-pemindahan-ibu-kota|archive-date=7 Januari 2023|access-date=20 Januari 2022}}</ref> yang akan melaksanakan pembangunan pada pertengahan tahun 2020, tetapi harus ditunda akibat [[pandemi Covid-19]].<ref>{{Cite news|date=9 September 2020|title=Covid-19, Pemerintah Tunda Pembangunan Ibu Kota Baru|url=https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200909061259-532-544254/covid-19-pemerintah-tunda-pembangunan-ibu-kota-baru|work=[[CNN Indonesia]]|language=id|access-date=19 Januari 2022|archive-date=2022-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220912140643/https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200909061259-532-544254/covid-19-pemerintah-tunda-pembangunan-ibu-kota-baru|dead-url=no}}</ref> Pada tanggal 18 Januari 2022, [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] mengesahkan Undang-Undang Ibu Kota Negara, yang berisi pembentukan dan garis besar rencana pembangunan ibu kota baru, yang diberi nama [[Ibu Kota Nusantara]], yang kemudian diundangkan pada tanggal 15 Februari 2022.<ref>{{Cite act|title=Ibu Kota Negara|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/198400/uu-no-3-tahun-2022|type=Undang-Undang|index=3|year=2022}} {{WebarchiveCite web |url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/198400/uu-no-3-tahun-2022 |title=Salinan arsip |access-date=2022-08-21 |archive-date=2022-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220828145129/https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/198400/uu-no-3-tahun-2022 |datedead-url=2022-08-28unfit }}</ref> Upacara simbolis penyatuan tanah [[Provinsi di Indonesia|ketiga puluh empat provinsi di Indonesia]] saat itu dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama [[Daftar gubernur dan wakil gubernur petahana di Indonesia|para gubernur dan wakil gubernur se-Indonesia]] pada tanggal 14 Maret 2022 di [[Titik Nol Ibu Kota Nusantara]].<ref>{{cite news|date=14 Maret 2022|title=Tiba di Titik Nol Kilometer IKN, Presiden Satukan Tanah dan Air Nusantara|url=https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/tiba-di-titik-nol-kilometer-ikn-presiden-satukan-tanah-dan-air-nusantara/|language=id|publisher=[[Presiden Republik Indonesia]]|access-date=15 Maret 2022|archive-date=2022-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20220912140121/https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/tiba-di-titik-nol-kilometer-ikn-presiden-satukan-tanah-dan-air-nusantara/|dead-url=no}}</ref>
 
== Ekonomi ==
Baris 728:
|accessdate = 2008-03-18
| = http://www.bps.go.id/leaflet/leaflet-desember-07-ind.pdf
}} {{WebarchiveCite web |url=http://www.bps.go.id/leaflet/leaflet-desember-07-ind.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2008-08-07 |archive-date=2008-04-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080401200753/http://www.bps.go.id/leaflet/leaflet-desember-07-ind.pdf |datedead-url=2008-04-01unfit }}</ref><ref>{{cite news
|author = Ridwan Max Sijabat
|title = Unemployment still blighting the Indonesian landscape
Baris 746:
|format = PDF
| = http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1152870963030/2753486-1165385030085/Overview_standalone_en.pdf
}} {{WebarchiveCite web |url=http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1152870963030/2753486-1165385030085/Overview_standalone_en.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2008-08-07 |archive-date=2008-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080817013648/http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/280016-1152870963030/2753486-1165385030085/Overview_standalone_en.pdf |datedead-url=2008-08-17unfit }}</ref>
[[Berkas:Bumbu dan Rempah - rempah.jpg|jmpl|[[Bumbu]] dan [[rempah-rempah]] yang umum dijumpai di Indonesia.]]
Indonesia mempunyai [[sumber daya alam]] yang besar di luar [[Jawa]], termasuk [[minyak mentah]], [[gas alam]], [[timah]], [[tembaga]], dan [[emas]]. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kelima<ref>{{Cite web | url = http://www.iea.org/media/statistics/surveys/gas/natgas.pdf | title = Salinan arsip |access-date = 1 Maret 2016 | archive-date = 22 April 2016 | archive-url = https://web.archive.org/web/20160422094522/http://www.iea.org/media/statistics/surveys/gas/natgas.pdf | dead-url = no}}</ref> di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih [[minyak mentah]]. Hasil pertanian yang utama termasuk [[beras]], [[teh]], [[kopi]], [[rempah-rempah]], dan [[karet]].<ref>{{Cite web | title = Indonesia (IDN) Exports, Imports, and Trade Partners {{!}} OEC | url = https://oec.world/en/profile/country/idn | website = OEC - The Observatory of Economic Complexity | language = en | access-date = 19 Januari 2022 | archive-date = 2022-01-19 | archive-url = https://web.archive.org/web/20220119012002/https://oec.world/en/profile/country/idn | dead-url = no }}</ref> [[Zulkifli Hasan]], [[Menteri Perdagangan (Indonesia)|Menteri Perdagangan]], menyebutkan bahwa Peraturan Presiden №125/2022 berisi tentang cadangan pangan pemerintah yang menjadi prioritas dalam perekonomian negara.<ref name = "PR-31-OKT-">{{cite news | last1 = Astuti | first1 = Kismi Dwi | title = Kedelai Dunia Turun: Pemda Harus Bantu Subsidi | date = 31 Oktober 2022 | publisher = [[Pikiran Rakyat]] | pp = 5}}</ref>