Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrangKalideres (bicara | kontrib)
Membatalkan 1 suntingan by Naufalrandy11 (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Firman Mustaqim (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
|title = On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations|journal = Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA)|year= 1850|pages= 254, 277–278}}</ref> Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata ''Indonesia'', tetapi istilah ''[[Kepulauan Melayu]]'' (''Maleische Archipel''); ''[[Hindia Belanda|Hindia Timur Belanda]]'' (''Nederlandsch Oost Indië''), atau ''Hindia'' (''Indië''); ''Timur'' (''de Oost''); dan bahkan ''Insulinde'' (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel ''[[Max Havelaar]]'' (1859) yang ditulis oleh [[Eduard Douwes Dekker|Multatuli]] mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).<ref name="Kroef" />
 
'''Sejak tahun 1900''', nama '''Indonesia''' menjadi lebih umum untuk digunakan pada lingkungan akademik di luar [[Belanda]], dengan diprakarsai dan dikenalkan oleh golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk digunakan sebagai '''wujud perlawanan dan ekspresi politik keberpihakkan terhadap tumpahdarahnya'''.<ref name=Kroef /> [[Adolf Bastian]] dari [[Universitas Humboldt Berlin|Universitas Berlin]] memasyarakatkan nama ini melalui buku ''Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894''. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah [[Ki Hadjar Dewantara|Suwardi Suryaningrat]] (Ki Hadjar Dewantara), ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama ''Indonesisch Pers Bureau'' pada tahun 1913.<ref name="indoety" />
 
== Sejarah ==