Infeksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 134:
 
Apabila tidak ada teknik kultur plat yang sesuai, beberapa mikroorganisme membutuhkan hewan hidup sebagai media pertumbuhan. Bakteri seperti ''[[Mycobacterium leprae]]'' dan ''[[Treponema pallidum]]'' dapat tumbuh pada hewan, meskipun teknik serologis dan mikroskopis membuat penggunaan hewan hidup tidak diperlukan lagi. Virus juga biasanya diidentifikasi menggunakan media lain selain hewan hidup. Beberapa virus dapat tumbuh dalam telur berembrio. Metode identifikasi lain yang bermanfaat adalah [[xenodiagnosis]], atau penggunaan vektor untuk mendukung pertumbuhan agen infeksi. [[Penyakit Chagas]] tidak mudah didiagnosis karena sulit untuk menunjukkan keberadaan agen penyebab penyakit ini, yaitu ''[[Trypanosoma cruzi]]'', pada penderitanya. Oleh karena itu, diagnosis definitif sulit ditegakkan. Dalam kasus ini, xenodiagnosis melibatkan penggunaan vektor ''T. cruzi'', yaitu ''[[Triatominae]]'', serangga yang tidak terinfeksi, yang mengisap darah seseorang yang diduga terinfeksi. Serangga tersebut kemudian diperiksa untuk mendeteksi keberadaan ''T. cruzi'' dalam ususnya.
 
=== Mikroskopi ===
Alat utama lain untuk mendiagnosis penyakit infeksi adalah [[mikroskop]]. Hampir semua teknik kultur yang dibahas di atas bergantung, pada titik tertentu, pada pemeriksaan mikroskopis untuk mengidentifikasi agen infeksi secara definitif . Pemeriksaan mikroskopis dapat dilakukan dengan instrumen sederhana, seperti [[mikroskop cahaya]] majemuk, atau dengan instrumen serumit [[mikroskop elektron]]. Spesimen yang diperoleh dari penderita penyakit dapat dilihat langsung di bawah mikroskop cahaya, dan sering kali dapat membantu identifikasi dengan cepat. Mikroskop sering juga digunakan bersama dengan teknik [[pewarnaan]] [[biokimia]], dan dapat bersifat sangat spesifik ketika dikombinasikan dengan teknik berbasis [[antibodi]]. Misalnya, pemakaian antibodi yang dibuat dengan teknik [[fluoresens]], dapat diarahkan untuk mengikat dan mengidentifikasi [[antigen]] spesifik yang ada pada patogen. [[Mikroskop fluoresens]] kemudian digunakan untuk mendeteksi antibodi yang telah diberi label fluoresens yang telah berikatan pada antigen internal dalam sampel klinis atau sel yang dikultur. Teknik ini sangat berguna dalam diagnosis penyakit virus, yang tidak mampu diidentifikasi oleh mikroskop cahaya.
 
Prosedur mikroskopis lainnya juga dapat membantu mengidentifikasi agen infeksi. Hampir semua sel mudah diwarna dengan sejumlah [[bahan pewarna]] dasar akibat tarikan [[elektrostatik]] antara molekul seluler bermuatan negatif dengan muatan positif pada pewarna. Pada mikroskop, sel biasanya terlihat transparan dan metode pewarnaan akan meningkatkan kontras antara sel dengan latar belakangnya. Pewarnaan sel dengan zat warna seperti [[Giemsa]] atau [[kristal ungu]] memungkinkan seorang pengguna mikroskop untuk menggambarkan ukuran, bentuk, komponen internal dan eksternal sel, serta hubungannya dengan sel-sel lain. Perbedaan respons bakteri terhadap pewarnaan dapat dimanfaatkan untuk mengelompokkan mikroorganisme. Dua metode pewarnaan, yaitu [[pewarnaan Gram]] dan [[pewarnaan tahan asam]], merupakan pendekatan standar yang digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri dan untuk mendiagnosis penyakit. Pewarnaan Gram dapat mengidentifikasi kelompok bakteri ''[[Firmicutes]]'' dan ''[[Actinobacteria]]'', yang berisi banyak bakteri patogenik penting. Prosedur pewarnaan asam-cepat dapat mengidentifikasi genus ''[[Mycobacterium]]'' dan ''[[Nocardia]]''.
 
=== Uji biokimia ===
{{sect-stub}}
 
=== Diagnosis berbasis PCR ===
{{sect-stub}}
 
=== Pengurutan metagenomik ===
{{sect-stub}}
 
=== Indikasi pengujian ===
{{sect-stub}}
 
== Pencegahan ==