Influenza: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Pranala luar: clean up
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 2 books for Wikipedia:Pemastian (20230413sim)) #IABot (v2.0.9.3) (GreenC bot
Baris 126:
influenza dapat disebarkan dalam tiga cara utama:<ref name=Weber>{{cite journal |author=Weber TP, Stilianakis NI |title=Inactivation of influenza A viruses in the environment and modes of transmission: a critical review |journal=J. Infect. |volume=57 |issue=5 |pages=361–73 |year=2008 |month=November |pmid=18848358 |doi=10.1016/j.jinf.2008.08.013}}</ref><ref>{{cite journal |author=Hall CB |title=The spread of influenza and other respiratory viruses: complexities and conjectures |journal=Clin. Infect. Dis. |volume=45 |issue=3 |pages=353–9 |year=2007 |month=August |pmid=17599315 |doi=10.1086/519433 |url=http://www.journals.uchicago.edu/doi/full/10.1086/519433}}</ref> melalui penularan langsung (saat orang yang terinfeksi bersin, terdapat lendir hidung yang masuk secara langsung pada mata, hidung, dan mulut dari orang lain); melalui udara (saat seseorang menghirup aerosol (butiran cairan kecil dalam udara) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah), dan melalui penularan tangan-ke-mata, tangan-ke-hidung, atau tangan-ke-mulut, baik dari permukaan yang terkontaminasi atau dari kontak personal langsung seperti bersalaman. Moda penularan mana yang terpenting masih belum jelas, tetapi semuanya memiliki kontribusi dalam penyebaran virus.<ref name=Brankston>{{cite journal |author=Brankston G, Gitterman L, Hirji Z, Lemieux C, Gardam M |title=Transmission of influenza A in human beings |journal=Lancet Infect Dis |volume=7 |issue=4 |pages=257–65 |year=2007 |month=April |pmid=17376383 |doi=10.1016/S1473-3099(07)70029-4}}</ref><ref>{{cite journal |author=Tellier R |title=Review of aerosol transmission of influenza A virus |journal=Emerging Infect. Dis. |volume=12 |issue=11 |pages=1657–62 |year=2006 |month=November |pmid=17283614 |doi=|url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no11/06-0426.htm}}</ref> Pada rute penularan udara, ukuran droplet yang cukup kecil untuk dihirup berdiameter 0,5 sampai 5 [[Mikrometer|μm]] dan inhalasi satu droplet mungkin cukup untuk menimbulkan infeksi.<ref name=Weber/> Walaupun satu kali bersin dapat melepaskan sampai 40.000 droplet,<ref name=Cole_1998>{{cite journal |author=Cole E, Cook C |title=Characterization of infectious aerosols in health care facilities: an aid to effective engineering controls and preventive strategies |url=https://archive.org/details/sim_american-journal-of-infection-control_1998-08_26_4/page/453 |journal=Am J Infect Control |volume=26 |issue=4 |pages=453–64 |year=1998 |pmid=9721404 | doi=10.1016/S0196-6553(98)70046-X}}</ref> sebagian besar dari droplet tersebut cukup besar dan akan hilang dari udara dengan cepat.<ref name=Weber/> Seberapa lama virus influenza dapat bertahan dalam droplet udara tampaknya dipengaruhi oleh kadar kelembaban dan [[Ultraungu|radiasi ultraviolet]]: kelembaban rendah dan kurangnya cahaya matahari pada musim dingin membantu kebertahanan virus ini.<ref name=Weber/>
 
Karena virus influenza dapat bertahan di luar tubuh, virus ini juga dapat ditularkan lewat permukaan yang terkontaminasi seperti lembaran uang,<ref name=Thomas>{{cite journal |author=Thomas Y, Vogel G, Wunderli W, ''et al.'' |title=Survival of influenza virus on banknotes |journal=Appl. Environ. Microbiol. |volume=74 |issue=10 |pages=3002–7 |year=2008 |month=May |pmid=18359825 |pmc=2394922 |doi=10.1128/AEM.00076-08}}</ref> gagang pintu, saklar lampu, dan benda-benda rumah tangga lainnya.<ref name=Merck/> Lamanya waktu virus dapat bertahan pada suatu permukaan beragam, virus dapat bertahan selama satu atau dua hari pada permukaan yang keras dan tidak berpori seperti plastik atau metal, selama kurang lebih lima belas menit pada kertas tissue kering, dan hanya lima menit pada kulit.<ref name=Moore>{{cite journal |author=Bean B, Moore BM, Sterner B, Peterson LR, Gerding DN, Balfour HH |title=Survival of influenza viruses on environmental surfaces |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-infectious-diseases_1982-07_146_1/page/47 |journal=J. Infect. Dis. |volume=146 |issue=1 |pages=47–51 |year=1982 |month=July |pmid=6282993}}</ref> Namun, apabila virus terdapat dalam mukus/lendir, lendir tersebut dapat melindungi virus sehingga bertahan dalam waktu yang lama (sampai 17 hari pada uang kertas).<ref name=Weber/><ref name=Thomas/> Virus flu burung dapat bertahan dalam waktu yang belum diketahui saat berada dalam keadaan beku.<ref name=cfsph>{{cite web |url=http://www.cfsph.iastate.edu/Factsheets/pdfs/influenza.pdf |title=Influenza Factsheet|publisher=Center for Food Security and Public Health, Iowa State University}} hal. 7</ref> Virus mengalami inaktivasi oleh pemanasan sampai 56&nbsp;°C (133&nbsp;°F) selama minimun 60 menit, dan juga oleh asam (pada pH <2).<ref name=cfsph/>
 
=== Patofisiologi ===
Baris 214:
Wabah yang paling terkenal dan paling mematikan adalah pandemi flu 1918 (pandemi flu spanyol) (influenza tipe A, subtipe H1N1), yang berlangsung antara tahun 1918 sampai 1919. Tidak diketahui dengan pasti seberapa banyak kematian yang ditimbulkan, tetapi perkiraannya berkisar antara 20 sampai 100 juta orang.<ref name=Knobler>{{cite book|editor=Knobler S, Mack A, Mahmoud A, Lemon S|title=The Threat of Pandemic Influenza: Are We Ready? Workshop Summary (2005)|chapter=1: The Story of Influenza|pages=60–61|chapterurl=http://books.nap.edu/openbook.php?record_id=11150&page=58|publisher=The National Academies Press|location=Washington, D.C.}}</ref><ref name=Patterson1>{{cite journal |last=Patterson |first=KD |coauthors=Pyle GF |title=The geography and mortality of the 1918 influenza pandemic |url=https://archive.org/details/sim_bulletin-of-the-history-of-medicine_spring-1991_65_1/page/4 |journal=Bull Hist Med. |year=1991 |month=Spring |volume=65 |issue=1 |pages=4–21 |pmid=2021692}}</ref> Pandemi ini disebut sebagai “pembantaian medis terbesar dalam sejarah” dan mungkin telah membunuh orang sama banyaknya dengan [[Kematian Hitam]].<ref name=Potter/> Angka kematian yang sangat besar ini disebabkan oleh tingkat infeksi yang sangat tinggi sampai 50% dan tingkat gejala yang sangat berat, diduga disebabkan oleh [[badai sitokin]].<ref name=Patterson1/> Gejala flu pada tahun 1918 sangat tidak biasa sampai-sampai influenza pada awalnya salah didiagnosis sebagai demam dengue, [[kolera]], ataupun [[demam tifoid]]. Satu pengamat menuliskan, “Salah satu komplikasi yang paling berat adalah perdarahan dari [[selaput lendir]], terutama dari hidung, lambung, dan usus. Perdarahan dari telinga dan perdarahan [[petechia]] juga terjadi.”<ref name=Knobler/> Mayoritas kematian disebabkan oleh [[pneumonia bakterial]], [[infeksi sekunder]] yang ditimbulkan oleh influenza, tetapi virus juga membunuh orang secara langsung, menimbulkan perdarahan masif dan [[edema]] paru.<ref name=autogenerated1>{{cite journal | author = Taubenberger JK, Reid AH, Janczewski TA, Fanning TG | title = Integrating historical, clinical and molecular genetic data in order to explain the origin and virulence of the 1918 Spanish influenza virus | journal = [[Philos. Trans. R. Soc. Lond., B, Biol. Sci.]] | volume = 356 | issue = 1416 | pages = 1829–39 | year = 2001 | month = December | pmid = 11779381 | pmc = 1088558 | doi = 10.1098/rstb.2001.1020 }}</ref>
 
Pandemi flu 1918 (pandemi flu Spanyol) betul-betul mendunia, bahkan menyebar sampai ke Kutub Utara dan [[Kepulauan Pasifik]] yang jauh. Penyakit yang sangat berat membunuh antara 2 sampai 20% dari penderita yang terinfeksi, tidak seperti tingkat kematian epidemi flu yang biasanya hanya 0,1%.<ref name=Knobler/><ref name="Taubenberger">{{cite journal |last=Taubenberger |first=J |coauthors=Morens D |title=1918 Influenza: the mother of all pandemics |url=http://www.cdc.gov/ncidod/EID/vol12no01/05-0979.htm |journal=Emerg Infect Dis |volume=12 |issue=1 |pages=15–22 |year=2006 |pmid=16494711}}</ref> Gejala lain dari pandemi ini adalah kejadian ini sebagian besar membunuh dewasa muda, dengan 99% kematian pandemi influenza terjadi pada orang-orang berusia di bawah 65, dan lebih dari setengahnya berusia 20 sampai 40 tahun.<ref>{{cite journal |last=Simonsen |first=L |coauthors=Clarke M, Schonberger L, Arden N, Cox N, Fukuda K |title=Pandemic versus epidemic influenza mortality: a pattern of changing age distribution |url=https://archive.org/details/sim_journal-of-infectious-diseases_1998-07_178_1/page/53 |journal=J Infect Dis |volume=178 |issue=1 |pages=53–60 |year=1998 |month=July |pmid=9652423}}</ref> Hal ini tidak biasa karena influenza biasanya paling mematikan pada usia sangat muda (dibawah usia 2 tahun) dan pada usia sangat tua (diatas 70 tahun). Mortalitas total dari pandemi 1918-1919 tidak diketahui, tetapi diperkirakan antara 2,5% sampai 5% dari seluruh populasi dunia telah meninggal karenanya. Sebanyak 25 juta mungkin telah meninggal dalam 25 minggu pertama; sebagai perbandingan, [[AIDS|HIV/AIDS]] telah membunuh 25 juta penderitanya dalam 25 tahun pertama.<ref name=Knobler/>
 
Pandemi flu yang terjadi selanjutnya tidak berdampak begitu besar. Pandemi tersebut adalah [[Flu Asia]] 1957 (tipe A, galur [[H2N2]]) dan [[Flu Hongkong]] 1968 (Tipe A, galur [[H3N2]]), tetapi wabah yang lebih kecil ini bahkan membunuh jutaan orang. Pada pandemi yang terjadi belakangan antibiotik telah tersedia untuk mengendalikan infeksi sekunder dan hal tersebut telah membantu mengurangi mortalitas dibandingkan dengan Flu Spanyol 1918.<ref name=Taubenberger/>