Insektisida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:DDT jug.jpg|jmpl|250px|Botol berisi diklorodifeniltrikloroetana ([[DDT]]). DDT adalah insektisida golongan organoklorin.]]
'''Insektisida''' atau '''racun serangga''' adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga.<ref name="heller">{{en}} {{cite web
| url = http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002832.htm
| title = Insecticide Poisoning
Baris 15:
| separator =
| postscript =
}}</ref> Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakankembang biak, kesehatan, [[hormon|sistem hormon]], [[sistem pencernaan]], serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman<ref name="kardinan">Kardinan. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Jakarta: Penebar Swadaya.</ref> Insektisida termasuk salah satu jenis [[pestisida|racun hama]].
 
== Sejarah penggunaan insektisida ==
Para pekerja kebun diketahui telah menggunakan sabun untuk mengontrol pertumbuhan hama serangga sejak awal tahun 1800an1800-an.<ref name="english">{{en}} {{cite web
| url = https://docs.google.com/a/wikimedia.or.id/viewer?a=v&q=cache:ZAb04rLOPcMJ:aces.nmsu.edu/pubs/_h/h-150.html+natural+insecticide&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESjjM71_tKmeDZehHA786OZjqlKQXw7MowJ682cEczv3i2xAnpDwG9KK2EV4LxfPoXPirrhjYG_taB0YPSBJnAnHvkotu5XcIyIlBCOwBZTKB8I0MvnbE7qSmbV6ffXc8jvn0sTu&sig=AHIEtbTeC4vU-XtNqzVQoT85Q_ZAQASTdw&pli=1
| title = Organic Gardening–Natural Insecticides
Baris 33:
| separator =
| postscript =
}}</ref> Di awal abad ke 19, sabun yang terbuat dari minyak ikan paling banyak digunakan. Cara-cara tersebut cukup efektif, meski harus diberikan berkali-kali dan kadang justru mematikan tanaman.<ref name="english"/> Belakangan diketahui juga adanya penggunaan campuran bawang putih, bawang merah, dan lada atau berbagai jenis makanan lainnya, namuntetapi tidak cukup efektif membunuh serangga.<ref name="english"/>
 
Penggunaan insektisida sintetik pertama dimulai pada tahun 1930an1930-an dan mulai meluas setelah berakhirnya [[Perang Dunia II]].<ref name="pac">{{en}} {{cite web
| url = http://www.parl.gc.ca/HousePublications/Publication.aspx?DocId=1031697&Language=E&Mode=1&Parl=36&Ses=2&File=36
| title = History of Pesticide Use
| first =
| last = House of Commons Committees
| date =
| month =
| year =
| work =
| publisher = Parliament of Canada
| accessdate = 06-07-2011
| quote =
| ref =
| separator =
| postscript =
|archive-date = 2012-12-16
|archive-url = https://web.archive.org/web/20121216122019/http://www.parl.gc.ca/HousePublications/Publication.aspx?DocId=1031697&Language=E&Mode=1&Parl=36&Ses=2&File=36
|dead-url = yes
}}</ref> Pada tahun 1945 hingga 1965, insektisida golongan [[organoklorin]] dipakai secara luas baik untuk pertanian maupun kehutanan.<ref name="pac"/> Salah satu produk yang paling terkenal adalah insektisida [[DDT]] yang dikomersialkan sejak tahun 1946.<ref name="Rotarian">{{en}}
{{Citation
Baris 66 ⟶ 69:
| publisher = Rotary International
|ISSN 0035-838X}} ({{google books with page|Z0AEAAAAMBAJ|lihat|26| DDT dikomersialkan tahun 1946}})
</ref> Selanjutnya mulai bermunculan golongan insektisida sintetik lain seperti organofosfat, karbamat, dan pirethroid pada tahun 1970an1970-an.<ref name="pac"/>
 
Sejak tahun 1995, tanaman transgenik yang membawa gen resistensi terhadap serangga mulai digunakan.<ref name="ucsd">{{en}} {{cite web
Baris 115 ⟶ 118:
 
==== Pirethrin/ Pirethroid Sintetik ====
Insektisida golongan ini terdiri dari dua katergori, yaitu berisfat fotostabil serta bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil.<ref name="bennet"/> Produknya sering dicampur dengan senyawa lain untuk menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk insektisida ini adalah Permethrin[[Permetrin]].<ref name="bennet"/>
 
==== Pengatur Tumbuh Serangga ====
Baris 124 ⟶ 127:
 
=== Insektisida Hayati ===
Meskipun insektisida lebih dikenal merupakan senyawa sintetik, namuntetapi terdapat juga insektisida alami yang berasal dari bakteri, pohon, maupun bunga.
* [[Silikon dioksida|Silica]] (SiO<sub>2</sub>) merupakanadalah insektisida anorganik yang bekerja dengan menghilangkan selubung lilin pada kutikula serangga sehingga menyebabkan mati lemas. Insektisida jenis ini sering dibuat dari tanah diatom atau kieselgurh, yang tersusun dari molekul diatom Bacillariophyceae.<ref name="bennet"/>
* [[Asam borat|Asam Borat]] (H<sub>3</sub>BO<sub>3</sub>) adalah insektisida anorganik yang dipakai untuk menarik perhatian semut.<ref name="bennet"/>
* [[Piretrum|Pirethrum]] adalah insektisida organik alami yang berasal dari kepala bunga tropis [[krisan]].<ref name="bennet"/> Senyawa ini memiliki kemampuan penghambatan serangga yang baik pada konsentrasi rendah.<ref name="bennet"/> Namun berkaitan dengan proses ekstraksinya, senyawa ini sangat mahal.<ref name="bennet"/>
* [[Rotenon]] adalah insektisida organik alami yang diperoleh dari pohon Derris.<ref name="bennet"/> Senyawa ini berfungsi sebagai insektisida yang menyerang permukaan tubuh hama.<ref name="bennet"/>. Salah satu tanaman yang mengandung rotenon adalah daun kacang babi ''Tephrosia vogelii''. Daun kacang babi efektif dalam mengendalikan hama ''Crocidolomia pavonana'',<ref>[http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/52279 Aktivitas Insektisida Ekstrak Daun Tephrosia vogelii (Leguminosae) dan Buah Piper aduncum (Piperaceae) terhadap Larva Crocidolomia pavonana]</ref>''Nilaparvata lugens'',<ref>[http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27205 Selektivitas Ekstrak Piper retrofractum dan Tephrosia vogelii terhadap Nilaparvata lugens dan Cyrtorhinus lividipenni]</ref>''Myzus persicae''.<ref>[http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58836 Toksisitas Ekstrak Tephrosia vogelii dan Alpinia galanga terhadap Myzus persicae pada Tanaman Cabai]</ref>
* [[Neem]] merupakanadalah ekstrak dari pohon Neem (''Azadirachta indica'').<ref name="english"/> Penggunaan Neem sebagai insektisida hayati dimulai sejak 40 tahun lalu.<ref name="english"/> Ekstrak neem mengganggu aktivitas sistem pencernaan serangga, khususnya golongan Lepidoptera (ngengat dan kupu-kupu beserta larvanya).<ref name="english"/> Selain itu neem juga berperan sebagai pengatur tumbuh di mana menyebabkan beberapa jenis serangga terus berada pada kondisi larva dan tidak bisa tumbuh dewasa.<ref name="english"/>
* [[Bakteri]] ''[[Bacillus thuringiensis]]'' memproduksi toksin Bt yang dapat mematikan serangga yang memakannya.<ref name="ucsd"/> Toksin Bt aktif pada pH basa dan menyebabkan saluran pencernaan serangga berlubang sehingga berujung pada kematian.<ref name="ucsd"/> Para peneliti telah berhasil memindahkan gen yang berperan dalam produksi toksin Bt dari ''B. thuringiensis'' ke tanaman [[kapas]] sehingga serangga yang memakan tanaman kapas tersebut akan mati.<ref name="ucsd"/> Kapas Bt merupakan salah satu organisme transgenik yang paling banyak ditanam di dunia.<ref name="ucsd"/>
 
== Efek penggunaan insektisida ==
Pada tahun 1960, [[Rachel Carson]] menerbitkan buku yang sangat berpengaruh dalam sejarah penggunaan insektisida berjudul ''Silent Spring'' (Musim SepiSemi yang Sunyi).<ref name="HistoryofWaterFilters.com">{{en}} {{cite web
| url = http://www.historyofwaterfilters.com/herbicides-insecticides-2.html
| title = Herbicides and Insecticides - Specific Chemicals and Health Effects
Baris 148 ⟶ 151:
| separator =
| postscript =
}}</ref> Buku tersebut menyorot penggunaan DDT yang sangat marak pada masa itu karena sangat efektif, sekaligus menyadarkan manusia akan bahaya dari penggunaan pestisida berlebihan.<ref name="HistoryofWaterFilters.com"/> Insektisida yang dipakai seringkalisering kali menyerang organisme non target seperti burung dan makhluk hidup lainnya.<ref name="HistoryofWaterFilters.com"/> Oleh karena itu, penggunaan insektisida juga dikhawatirkan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.<ref name="HistoryofWaterFilters.com"/>
 
Insektisida seringkalisering kali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena petani beranggapan semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan semakin bagus hasilnya.<ref name="WALHI">{{id}} WALHI (Wahana Lingkungan Hidup). 1987. Teropong Masalah Pestisida (Terompet). Jakarta: WALHI.</ref> Beberapa petani bahkan mencampurkan perekat pada insektisidanya agar tidak mudah larut terbawa air hujan.<ref name="WALHI"/> Namun, penggunaan perekat ini justru mengakibatkan tingginya jumlah [[residu pestisida]] pada hasil panen yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi manusia.<ref name="WALHI"/> Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit akibat pestisida dan/atau insektisida .<ref name="WALHI"/>.
 
Penggunaan insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.<ref name="Praubhudesai ">{{en}} {{cite web
| url = http://www.wormdigest.org/content/view/447/2/
| title = Environmental Effects of Insecticides/Herbicides
| first =
| last = Praubhudesai
| date =
| month =
| year = 2007
| work =
| publisher = Worm Digest
| accessdate = 06-07-2011
| quote =
| ref =
| separator =
| postscript =
|archive-date = 2007-10-19
}}</ref> Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikroba tanah, serta mengganggu ekosistem perairan <ref name="Praubhudesai "/>
|archive-url = https://web.archive.org/web/20071019233611/http://www.wormdigest.org/content/view/447/2/
|dead-url = yes
}}</ref> Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikrobamikrob tanah, serta mengganggu ekosistem perairan <ref name="Praubhudesai "/>
 
== Resistensi insektisida ==
Resistensi insektisida merupakan suatu kenaikan proporsi individu dalam populasi yang secara genetik memiliki kemampuan untuk tetap hidup meski terpapar satu atau lebih senyawa insektisida.<ref name="Tabashnik">{{en}} {{cite web
| url = http://science.jrank.org/pages/48691/Pesticide-Resistance.html & https://faedahjaya.com/insektisida
| title = Pesticide Resistance - History and Extent of Insecticide Resistance, Genetics and Biochemistry of Resistance, Delaying Evolution of Resistance
| first = BE
| last = Tabashnik
| date =
| month =
| year = 2011
| work =
| publisher =
| accessdate = 06-07-2011
| quote =
| ref =
| separator =
| postscript =
| archive-date = 2010-05-23
| archive-url = https://web.archive.org/web/20100523053757/http://science.jrank.org/pages/48691/Pesticide-Resistance.html
| dead-url = yes
}}</ref> Peningkatan individu ini terutama oleh karena matinya individu-individu yang sensitif insektisida sehingga memberikan peluang bagi individu yang resisten untuk terus berkembangbiak dan meneruskan gen resistensi pada keturunannya.<ref name="Tabashnik"/>
 
Baris 191 ⟶ 200:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kimia]]