Insektisida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
26Isabella (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
26Isabella (bicara | kontrib)
Baris 150:
}}</ref> Buku tersebut menyorot penggunaan DDT yang sangat marak di masa itu karena sangat efektif, sekaligus menyadarkan manusia akan bahaya dari penggunaan pestisida berlebihan.<ref name="HistoryofWaterFilters.com"> Insektisida yang dipakai seringkali menyerang organisme non target seperti burung dan makhluk hidup lainnya.<ref name="HistoryofWaterFilters.com"> Oleh karena itu, penggunaan insektisida juga dikhawatirkan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.<ref name="HistoryofWaterFilters.com">
 
Insektisida seringkali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena petani beranggapan semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan semakin bagus hasilnya.<ref name="WALHI">{{id}} WALHI (Wahana Lingkungan Hidup). 1987. Teropong Masalah Pestisida (Terompet). Jakarta: WALHI. </ref> Beberapa petani bahkan mencampurkan perekat pada insektisidanya agar tidak mudah larut terbawa air hujan.<ref name="WALHI"></ref> Namun, penggunaan perekat ini justru mengakibatkan tingginya jumlah residu pestisida pada hasil panen yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi manusia.<ref name="WALHI"></ref> Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit akibat pestisida dan/atau insektisida <ref name="WALHI"></ref>.
 
Penggunaan insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.<ref name="Kusnaedikusnaedi"></ref> Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun. <ref name="Kusnaedikusnaedi"></ref>
 
==Resistensi insektisida==