Intervensi Belanda di Bali (1908): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Angayubagia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
k →‎top: clean up
 
Baris 22:
'''Intervensi Belanda di Bali''' tahun 1908 atau dikenal juga dengan nama '''Puputan Klungkung''' menandakan fase awal kekuasaan kolonial Belanda di pulau [[Bali]], [[Indonesia]]. Inilah intervensi militer ketujuh sekaligus terakhir di Bali, setelah [[intervensi Belanda di Bali (1906)|intervensi tahun 1906]].
 
Intevensi ini terjadi akibat pemberontakan penduduk Bali terhadap upaya Belanda menerapkan monopoli [[opium]] yang menguntungkan Belanda.<ref name="books.google.com">[http://books.google.com/books?id=JlcL6HeY-uAC&pg=PA496 ''Bali and Lombok'' Lesley Reader, Lucy Ridout p.496]</ref> [[Daftar Raja Bali#Raja-raja_Karangasemraja Karangasem|Raja Karangasem]] menentang monopoli dan mencetuskan kerusuhan di [[Kerajaan Klungkung]], ibu kota Karangasem.<ref name="Insight Guides Indonesia, p.40">''Insight Guides Indonesia'', p.40</ref> Kerusuhan juga terjadi di [[Gelgel]], ketika penduduk Bali membunuh seorang pedagang opium dari Jawa.<ref name="Insight Guides Indonesia, p.40"/>
 
Belanda mengirimkan pasukannya untuk memadamkan pemberontakan. Di Gelgel, aksi mereka menewaskan 100 orang Bali dan memaksa Raja mengungsi ke Klungkung.<ref name="Insight Guides Indonesia, p.40"/> Belanda kemudian membombardir kota Klungkung.