Istilah Yahudi–Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lutherchrist (bicara | kontrib)
Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
Penggunaan istilah " agama Ibrahim " untuk merujuk pada pengelompokan umum agama yang diatribusikan kepada Abraham ( Islam , Iman Baháʼí , Samaria , Druzisme , dan agama lain selain Yudaisme dan Kristen) juga terkadang dianggap bermasalah.<ref>{{cite book|author=Aaron W. Hughes|title=Abrahamic Religions: On the Uses and Abuses of History|url=https://books.google.com/books?id=0K3Ia1rQCZEC&pg=PA71|year=2012|publisher=Oxford University Press|pages=71–75|isbn=9780199934645}}</ref>
 
== Pengenalan YahudiSejarah ==
 
Istilah "Kristen Judæo" pertama kali muncul dalam surat Alexander McCaul tertanggal 17 Oktober 1821. [a] Istilah dalam hal ini mengacu pada orang Yahudi yang berpindah agama menjadi Kristen . [3] Istilah ini juga digunakan oleh Joseph Wolff pada tahun 1829, mengacu pada jenis gereja yang menjalankan beberapa tradisi Yahudi untuk mengubah agama Yahudi. [4] Mark Silk menyatakan pada awal abad ke-19 istilah ini "paling banyak digunakan (dalam bahasa Prancis dan juga Inggris) untuk merujuk pada para pengikut awal Yesus yang menentang" keinginan Rasul Paulus dan ingin "membatasi pesan Yesus kepada orang-orang Yahudi dan yang bersikeras mempertahankan hukum dan ritual Yahudi". [5]
Tujuan Yudaisme adalah untuk melaksanakan apa yang dianggap sebagai perjanjian antara Tuhan dan orang-orang Yahudi. Taurat (lit. 'mengajar'), baik tertulis maupun lisan, menceritakan kisah perjanjian ini, dan memberi orang Yahudi syarat-syarat perjanjian. Taurat Lisan adalah panduan utama bagi orang-orang Yahudi untuk mematuhi ketentuan-ketentuan ini, sebagaimana diungkapkan dalam traktat Gittin 60b (“Yang Mahakudus, Terpujilah Dia, tidak membuat perjanjian-Nya dengan Israel kecuali berdasarkan Hukum Lisan”)<ref>Chief Rabbi of the Commonwealth, Dr. [[Immanuel Jakobovits]] in the Forward to, Schimmel, H. Chaim, ''The Oral Law: A study of the rabbinic contribution to Torah she-be-al-peh'', 2nd rev.ed., Feldheim Publishers, New York, 1996</ref> untuk membantu mereka belajar bagaimana menjalani kehidupan yang suci, dan untuk membawa kesucian, kedamaian dan cinta ke dalam dunia dan ke dalam setiap aspek kehidupan, sehingga kehidupan dapat diangkat ke tingkat kedushah yang tinggi, awalnya melalui pembelajaran dan pengamalan Taurat, dan sejak hancurnya Bait Suci Kedua, melalui doa seperti yang tertuang dalam traktat Sotah 49a "Sejak hancurnya Bait Suci, setiap hari lebih terkutuk dari hari sebelumnya; dan keberadaan dunia hanya terjamin oleh kedusha, dan kata-kata yang diucapkan setelah mempelajari Taurat."<ref>Jacobs, Louis, God, in Arthur A. Cohen, Paul Mendes-Flohr, ''20th Century Jewish Religious Thought: Original Essays on Critical Concepts'', Jewish Publication Society, 2009, p. 394 cited in [[Elie Munk]]. The World of Prayer 1 (1961), p. 182.</ref>
 
Sejak diadopsinya Amidah , pengakuan Tuhan melalui deklarasi dari Yesaya 6:3 "Kadosh [suci], kadosh, kadosh, adalah HaShem, Penguasa Legiun; seluruh dunia dipenuhi dengan kemuliaan-Nya".<ref>Scherman Nosson & Zlotowitz, Meir, eds., TANACH: The Torah, Prophets, Writings, The Twenty-Four Books of the Bible Newly Translated and Annotated, Mesorah Publications, Ltd., Brooklyn, 1996, p. 963</ref> sebagai pengganti mempelajari Taurat yang merupakan kewajiban sehari-hari bagi orang Yahudi,<ref>Jacobs, Louis, God, in Arthur A. Cohen, Paul Mendes-Flohr, ''20th Century Jewish Religious Thought: Original Essays on Critical Concepts'', Jewish Publication Society, 2009, p. 394</ref> dan menyucikan Tuhan itu sendiri. Pemeliharaan hubungan yang berkesinambungan antara individu Yahudi dan Tuhan melalui pembelajaran, atau doa yang diulang tiga kali sehari, merupakan peneguhan perjanjian yang asli. Hal ini memungkinkan orang-orang Yahudi sebagai komunitas untuk berjuang dan menggenapi nubuatan "Aku, Tuhan, telah memanggilmu dalam kebenaran, dan akan memegang tanganmu dan menjagamu. Dan Aku akan menjadikan kamu sebagai perjanjian umat, untuk sebuah terang kepada bangsa-bangsa.”<ref>{{bibleverse||Isa|42:6|HE}}</ref> (yaitu, teladan) sepanjang sejarah, dan bagian dari maksud ilahi untuk mewujudkan zaman damai dan kesucian di mana idealnya kehidupan beriman dan perbuatan baik harus menjadi tujuan, bukan sarana. 
 
== Referensi ==