Izaac Hindom: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan perubahan yang tidak biasa pada artikel pilihan atau artikel bagus Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 57:
== Wakil Gubernur Irian Jaya ==
{{multiple image|align=right|direction=vertical|width=200|image1=Inauguration of Izaac Hindom as the Vice Governor of Irian Jaya.jpg|image2=Inauguration of Izaac Hindom as the Governor of Irian Jaya.jpg|caption2=Pelantikan Hindom sebagai Wakil Gubernur (atas) dan gubernur (bawah).}}Hindom diangkat sebagai Wakil Gubernur Irian Jaya pada 22 November 1980 oleh Gubernur [[Soetran]], menggantikan [[Elias Paprindey]].<ref name="IH">{{Cite news|date=23 November 1980|title=Dilantik Sabtu pagi: Izaac Hindom wakil gubernur Irian Jaya|url-access=subscription|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19293845|work=Kompas}}</ref> Pengangkatan Hindom sebagai Wakil Gubernur mengecewakan beberapa kelompok masyarakat adat Papua yang percaya bahwa orang asli Papua harus diangkat sebagai gubernur dan bukan hanya sebagai wakil gubernur.<ref>{{Cite news|date=29 November 1980|title=Dari Wagub Sampai Trikora|url=https://majalah.tempo.co/read/daerah/52966/dari-wagub-sampai-trikora|url-access=limited|work=[[Tempo.co]]|location=[[Jakarta]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20201215073239/https://majalah.tempo.co/read/daerah/52966/dari-wagub-sampai-trikora|archive-date=15 Desember 2020|access-date=13 Desember 2020|url-status=live|last=Administrator|language=id}}</ref> Namun, asal usul Hindom membuatnya memperoleh dukungan penuh dari elit politik di Papua Selatan.<ref>{{Cite book|last=Griapon|first=Alexander|date=2010|url=https://books.google.com/books?id=R-NRAQAAMAAJ|title=Lembaga musyawarah adat: 10 tahun terakhir dari 30 tahun awal pemerintahan propinsi di tanah Papua|location=Jayapura|publisher=Arika Publisher|isbn=9786029570533|page=266}}</ref>
== Gubernur Irian Jaya ==
Baris 87:
=== Pengunduran diri ===
Sesuai perundang-undangan yang berlaku pada masa itu, masa jabatan Hindom sebagai Gubernur Irian Jaya akan berakhir pada 12 November 1987. Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Irian Jaya mempersiapkan pemilihan tidak langsung untuk memilih gubernur baru. Terdapat tiga calon dalam pemilihan tersebut, yakni Izaac Hindom, SH Gultom yang merupakan asisten Hindom,<ref name=":22"/> dan S. Samiyana, seorang birokrat dari Jawa yang bekerja di Irian Jaya.<ref>{{Cite news|last=Samiyana|first=S.|date=Desember 1983|title=PELAKSANAAN EKAPRASETIA PANCAKARSA DALAM KEDINASAN|url=https://books.google.com/books?id=kBy5AAAAIAAJ&pg=RA5-PA12|work=Mimbar Kekaryaan ABRI|issue=156}}</ref><ref name=":33">{{Cite news|date=21 November 1987|title=Saya Seorang Prajurit|url=https://majalah.tempo.co/read/nasional/32754/saya-seorang-prajurit|url-access=limited|work=[[Tempo.co]]|last=Administrator|language=id}}</ref>
Pencalonan Hindom dalam pemilihan gubernur memicu protes dari berbagai kalangan di Irian Jaya. Pada tanggal 2 September 1987, delapan kepala suku besar di Papua mengirimkan surat kepada Presiden Soeharto yang meminta Hindom untuk mundur.<ref name=":33"/> Protes berlanjut hingga pemilihan umum pada 26 September ketika sekelompok mahasiswa [[Universitas Cenderawasih]] mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan melakukan demonstrasi terhadap pencalonan Hindom.<ref>{{Cite news|date=31 Oktober 1987|title=Mundurnya
Namun, pada 12 Oktober, Hindom menyatakan pengunduran dirinya dari pemilu, dengan poligami (yang melanggar PP No 10 tahun 1983) sebagai alasan utamanya.<ref name=":33"/> Hindom kemudian bertemu dengan Menteri Dalam Negeri [[Soepardjo Rustam|Soepardjo Roestam]] untuk menjelaskan pengunduran dirinya. Soepardjo menjelaskan, Hindom menyebut ketidakmampuannya mengatasi beban gubernur dan suksesi gubernur oleh generasi muda sebagai alasan lainnya.<ref>{{Cite news|date=3 November 1987|title=Lagi, Soal Izaac Hindom|url-access=subscription|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19136132|work=Kompas}}</ref> Setelah pengunduran dirinya, Gultom dan Samiyana juga mundur, sehingga membuat pemilihan tersebut menjadi tidak sah.<ref name=":33" />
Baris 96:
== Anggota Dewan Pertimbangan Agung ==
Setelah mengundurkan diri sebagai Gubernur Irian Jaya, Hindom diangkat sebagai anggota [[Dewan Pertimbangan Agung]] (DPA) untuk masa jabatan 1988-1993.<ref>{{Cite news|date=6 Agustus 1988|title=Presiden Soeharto Hadiri Pelantikan Anggota DPA|url=https://soeharto.co/1988-08-06-presiden-soeharto-hadiri-pelantikan-anggota-dpa/|work=HM Soeharto}}</ref> Ia dilantik pada tanggal 6 Agustus 1988. Ia kemudian diangkat untuk masa jabatan kedua dan ketiga tahun 1993<ref>{{Cite news|date=18 Juni 1993|title=Sudomo, Hartas, Ben Mboi Anggota Baru DPA|url=https://soeharto.co/sudomo-hartas-ben-mboi-anggota-baru-dpa/|work=Antara News Agency|access-date=25 Desember 2020}}</ref> dan 1998<ref name=":0">{{Cite
Pada masa jabatan terakhirnya di dewan, Hindom menjadi anggota komisi politik dari DPA.<ref>{{Cite book|last=Dewan Pertimbangan Agung|year=2003|url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/e9/Memorabilia_DEWAN_PERTIMBANGAN_AGUNG_RI_Masa_Jabatan_1998-2003_dan_Berakhirnya_Keberadaan_DEWAN_PERTIMBANGAN_AGUNG_RI_dalam_ERA_REFORMASI.pdf|title=Memorabilia Dewan Pertimbangan Agung RI Masa Jabatan 1998-2003 dan Berakhirnya Keberadaan Dewan Pertimbangan Agung RI dalam Era Reformasi|location=Jakarta|pages=257|author-link=Dewan Pertimbangan Agung}}</ref> Hindom mendukung otonomi daerah penuh untuk Papua, tetapi dia menolak untuk mendukung [[Organisasi Papua Merdeka]] yang berupaya untuk memisahkan Papua dari Indonesia. Terkait masalah Papua, Hindom meminta penundaan pelaksanaan otonomi daerah di Papua,<ref>{{Cite news|last=Nicolash LMS|first=Korano|date=2 April 2001|title=Otonomi Khusus Irja Sebaiknya Ditunda|url-access=subscription|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18053637|work=Kompas|page=19}}</ref> dan meminta pemerintah Indonesia membebaskan [[Theys Hiyo Eluay|Theys Eluay]], seorang aktivis kemerdekaan dari Papua Barat.<ref>{{Cite news|last=Mulyanie|first=Esther|last2=Azril|first2=Andi|date=13 Desember 2000|title=Izak Hindom: Theys Tidak Berpengaruh di Irianjaya|url=https://www.liputan6.com/news/read/5064/izak-hindom-theys-tidak-berpengaruh-di-irianjaya|language=id|work=[[Liputan6.com]]}}</ref>
Selain menjadi anggota DPA, Hindom juga menjadi anggota dewan komisaris perusahaan [[Freeport-McMoRan]] sejak pertengahan tahun 1999.<ref>{{Cite book|last=Leith|first=Denise|date=31 Oktober 2002|url=https://books.google.com/books?id=CpT_HleBbEMC&q=%22Issak+Hindom%22&pg=PA136|title=The Politics of Power: Freeport in Suharto's Indonesia|publisher=University of Hawaii Press|isbn=978-0-8248-2566-9|pages=136|language=en}}</ref> Menurut [[Gabrielle Kirk McDonald]], Hindom ditunjuk untuk mewakili kepentingan masyarakat asli Papua di perusahaan tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Yanuarti|first=Sri|date=2012|title=Kemiskinan dan Konflik Papua di Tengah Sumber Daya yang Melimpah|url=http://ejournal.politik.lipi.go.id/index.php/jpp/article/view/446|journal=Jurnal Penelitian Politik|volume=9|issue=1|pages=39}}</ref>
|