Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda''' adalah suatu kekuasaan [[
Jatuhnya Belanda ke tangan [[
== Pendahuluan ==
Pada 1800, [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] ({{lang-nl|Vereenigde Oost-Indische Compagnie|links=no}} (VOC)) dinyatakan bangkrut dan dinasionalisasi oleh pemerintah Belanda. Akibatnya, aset-asetnya yang meliputi pelabuhan laut, gudang, benteng, permukiman, tanah, dan perkebunan di Hindia Timur dinasionalisasi sebagai koloni Belanda, [[Hindia Belanda]]. Berpusat di [[Batavia]] (kini [[Jakarta]]), Belanda menguasai sebagian besar [[Jawa]] (kecuali wilayah pedalaman negeri [[Kesultanan Mataram|''Vorstenlanden Mataram'']] dan [[Kesultanan Banten|Banten]]), menaklukkan pesisir
Di sisi lain dunia, Eropa hancur karena [[Peperangan era Napoleon]]. Sebuah penaklukan dan revolusi yang menggeser politik, hubungan, dan dinamika di antara kekaisaran dan negara Eropa, yang berdampak pada koloni mereka di Timur Jauh. Belanda di bawah [[Napoleon Bonaparte]] pada 1806, mengawasi [[Republik Batavia]] menjadi Persemakmuran Batavia dan kemudian dibubarkan dan digantikan oleh [[Kerajaan Hollandia]], sebuah kerajaan boneka Prancis yang diperintah oleh saudara laki-laki ketiga Napoleon, [[Louis Bonaparte]] (Lodewijk Napoleon). Akibatnya Hindia Timur selama masa tersebut diperlakukan sebagai koloni Prancis proksi, diperintah melalui perantara Belanda.
== Kekuasaan Prancis (1806–1811) ==
[[Berkas:Java Great Post Road.svg|jmpl|360px|Jalan Raya Pos Jawa, dibangun atas perintah Daendels.]]
Pada 1806, Raja [[Louis Bonaparte|Lodewijk Napoleon]] dari Belanda mengirim salah satu jenderalnya, [[Herman Willem Daendels]], menjabat sebagai gubernur jenderal Hindia Timur di Jawa. Daendels dikirim untuk memperkuat pertahanan Jawa terhadap kemungkinan invasi Inggris yang masuk. Dia tiba di kota Batavia (kini Jakarta) pada 5 Januari 1808 dan menggantikan mantan Gubernur Jenderal Albertus Wiese. Dia membangun pasukan baru, membangun jalan-jalan baru di Jawa, dan memperbaiki administrasi pemerintahan internal pulau ini.<ref name="Britannica"/>
Pemerintahan Daendels adalah keras dan darurat militer, karena koloni tersebut dipersiapkan menghadapi ancaman Britania. Dia mendirikan rumah sakit baru dan barak militer, pabrik senjata baru di [[Surabaya]] dan [[Semarang]], dan sebuah kolese militer baru di Batavia. Dia menghancurkan Kastel di Batavia dan menggantikannya dengan benteng baru di Meester Cornelis ([[Jatinegara]]), dan membangun ''Fort Lodewijk'' di [[Surabaya]]. Namun, prestasinya yang paling terkenal adalah pembangunan [[Jalan Raya Pos]] ({{lang-nl|Grote Postweg}}) sepanjang utara [[Java]] dari [[Anyer|Anjer]] hingga [[Panarukan, Situbondo|Panaroecan]]. Jalan ini kini berfungsi sebagai jalan utama di [[Jawa]], dinamakan [[Jalur Pantura]]. Jalan sepanjang ribuan kilometer itu selesai hanya dalam waktu satu tahun, di mana ribuan tenaga kerja
== Referensi ==
|