Jembatan Selat Bali

ruas jalan tol di Indonesia

Jembatan Selat Bali adalah gagasan Prof. Dr.(HC) Ir. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bima­sakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali. Jembatan Selat Bali yang dibangun oleh grup rekayasa dan konstruksi dari Korea yaitu Hanwha Engineering and Construction pada Tanggal 19 Agustus 2018 dalam bidang Megastruktur ASEAN dan Korea Selatan sampai diselesaikan pada tanggal 31 Desember 2019 untuk memperingati Tahun Baru 2020. Jembatan Selat Bali dipastikan lebih tinggi dari daratan dan perairan, untuk melihat bentuknya lihat gambar di bawah ini, karena ombak di Selat Bali yang sangat tinggi.[1] Jembatan ini sangat penting untuk ekonomi Jawa-Bali dan liburan keluarga yang mengingat bahayanya menaik kapal dan ombak yang tinggi di Selat Bali, dengan ini orang-orang lebih cepat dan aman bila ingin bepergian ke Pulau Jawa atau yang ingin ke Pulau Bali.[2]

Jembatan Selat Bali
Informasi rute
Panjang:39 km (24 mi)
Persimpangan besar
Ujung timur:Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (via Besuki + Jember)
Ujung barat:
Letak
Kota besar:Banyuwangi
Gilimanuk
Denpasar
Sistem jalan bebas hambatan
AH 2

Jembatan Selat Bali
Panjangkm
Rencana bentuk Jembatan Selat Bali
Berkas:2bali bridge.jpg
Jembatan yang rencananya di bangun di Indonesia termasuk Jembatan Selat Sunda

Kontroversi

Ketua PHDI Kabupaten Jembrana, I Komang Arsana menolak pembangunan jembatan Selat Bali. Menurutnya, dilihat dari sejarah Pulau Bali, yang mana dalam mitologi Dang Hyang Sidimantra sengaja memutus Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Dari mitologi Hindu yang telah masuk dalam sejarah Bali itu, menurutnya secara sekala dan niskala, Bali dengan Jawa sejak awal memang sudah dibuat sedemikian rupa, harus dibatasi laut yang merupakan salah satu filter sehingga hal-hal negatif dan pengaruh buruk dari luar Bali dan segala sesuatu dari luar Bali menjadi lebih mudah diawasi.[3]

Lihat pula

Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (rencana)
Jalan Tol Trans Jawa-Bali Ruas berikutnya:
Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk-Ketapang (rencana)

Referensi

Galat Lua: unknown error.