Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Harusnya naik ke atas
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 365:
* {{flag|Afganistan}}
** [[Berkas:Ghazi Amanullah Khan Medal (Afghanistan) - ribbon bar.png|60px]] [[Amir Amanullah Khan Award|Medali Ghazi Amanullah]] – 29 Januari 2018<ref>{{Cite news|last1=Sani|first1=Ahmad Faiz Ibnu|title=Jokowi Receives Ghazi Amanullah Medal from Afghan President|url=https://en.tempo.co/read/news/2018/01/30/055915281/Jokowi-Receives-Ghazi-Amanullah-Medal-from-Afghan-President|accessdate=30 Januari 2018|work=[[Tempo.co]]|date=30 Januari 2018|language=id|archive-date=2018-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20180130204907/https://en.tempo.co/read/news/2018/01/30/055915281/Jokowi-Receives-Ghazi-Amanullah-Medal-from-Afghan-President|dead-url=no}}</ref>
 
== Kontroversi ==
[[Berkas:Jokowi-SBY-cropped.jpg|jmpl|250x250px|Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada sidang paripurna pelantikan Presiden RI (2014)|kiri]]
 
=== Hubungan dengan kasus busway berkarat ===
Mantan tim sukses Jokowi diduga terlibat dalam kasus busway berkarat, bahkan keluarga Jokowi dituduh menerima aliran dana busway berkarat. Namun, Jokowi membantah hal tersebut,<ref>[https://web.archive.org/web/20141006071343/http://www.tempo.co/read/news/2014/03/10/083560852/Ada-Eks-Tim-Sukses-Jokowi-Bermain-di--Busway-Karatan Ada eks tim sukses Jokowi bermain di Busway berkarat]. Diakses dari situs berita tempo.com pada 5 Mei 2014</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20140505112703/http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/01/1432102/.Busway.Korupsi.Ayo.Usut.Jokowi Desakan Usut Jokowi Untuk Korupsi Busway]. Diakses dari situs berita kompas.com pada 5 Mei 2014</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20141006070948/http://www.tempo.co/read/news/2014/04/08/083568800/Kata-Jokowi-Soal-Aliran-Duit-Busway-Karatan-ke-Anaknya Jokowi bantah anaknya terima uang busway]. Diakses dari situs berita tempo.com pada 5 Mei 2014</ref> dan Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan bahwa kasus ini "belum atau boleh dikatakan tidak menyangkut kepada Jokowi".<ref>[https://web.archive.org/web/20230325183922/https://poskota.co/uncategorized/udar-kesal-nama-jokowi-dicokot-terlibat-transjakarta/ Kesal, Nama Jokowi "Dicokot" Terlibat Transjakarta]. Diakses dari situs berita poskota pada 25 Mei 2014</ref> Jokowi juga dikritik karena tidak mematuhi janjinya untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta,<ref>[https://web.archive.org/web/20140505112738/http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/03/15/n2fxct-maju-capres-jokowi-ingkari-janji-kampanyedi-pilkada-dki Jokowi Ingkar Janji Kampanye Pilkada DKI]. Diakses dari situs berita Republika pada 5 Mei 2014</ref> walaupun Jokowi sendiri menyatakan bahwa bila ia menjadi presiden, akan lebih mudah mengurus Jakarta karena memiliki wewenang terhadap proyek pemerintah pusat di ibu kota.<ref>[https://web.archive.org/web/20140525201333/http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/14/03/25/n2z14s-jokowi-jika-jadi-presiden-lebih-mudah-urus-transportasi Jokowi: Jika Jadi Presiden, Lebih Mudah Urus Transportasi]. Diakses dari situs berita Republika pada 25 Mei 2014</ref> Ada anggapan bahwa Jokowi termasuk gagal mengatasi banjir dan macet.<ref>[https://web.archive.org/web/20140311114244/http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/02/09/warga-jakarta-mulai-ragukan-kinerja-jokowi-atasi-banjir-dan-macet Warga Jakarta Ragukan Kinerja Jokowi Atasi Banjir dan Macet]. Diakses dari situs berita tribunnews.com pada 5 Mei 2014</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20140505123245/http://news.liputan6.com/read/804030/jokowi-biang-banjir-jakarta Jokowi Biang Banjir Jakarta]. Diakses dari situs berita Liputan6.com pada 5 Mei 2014</ref> Anggapan bahwa Jokowi gagal dalam mengatasi banjir dan macet di Jakarta membuat popularitasnya menurun.<ref>[https://web.archive.org/web/20140505104715/http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/03/04/269559429/Banjir-dan-Macet-Bikin-Elektabilitas-Jokowi-Anjlok-- Banjir dan Macet Turunkan Elektabilitas Jokowi]. Diakses dari situs berita tempo.com pada 5 Mei 2014</ref> Data dari BPS juga menunjukkan angka kemiskinan di Solo naik saat Jokowi menjadi wali kota Solo.<ref>[https://web.archive.org/web/20140505113107/http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1896988/menggugat-sukses-jokowi-di-solo Kemiskinan di Solo naik saat periode Jokowi]. Diakses dari situs berita megapolitan.com pada 5 Mei 2014</ref> Melesatnya popularitas Jokowi juga dikritik sebagai pengaruh media yang kerap menonjolkan kebaikan Jokowi sementara kelemahannya ditutupi.<ref>[https://web.archive.org/web/20140315053945/http://nasional.kompas.com/read/2014/03/13/0029178/.Popularitas.Jokowi.Dikarbit.Media. Popularitas Jokowi dikarbit media]. Diakses dari situs berita kompas.com pada 5 Mei 2014</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20160304124525/http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/05/03/n50048-pengamat-jokowi-diuntungkan-media. Jokowi diuntungkan media]. Diakses dari situs berita republika.com pada 5 Mei 2014</ref> Selain itu, Jokowi didapati menaiki pesawat [[jet]] pribadi untuk berkampanye dari [[Banjarmasin]] ke [[Kota Malang]], yang dianggap bertentangan dengan gaya hidup sederhana.<ref>[https://web.archive.org/web/20140505111815/http://www.rmolsumsel.com/read/2014/04/04/4303/Bukan-Kelas-Ekonomi,-Jokowi-Malah-Pilih-Naik-Jet-Pribadi!- Jokowi naik jet pribadi]. Diakses dari situs berita rmolsumsel.com pada 5 Mei 2014</ref> Sementara itu, Guru Besar Ekonomi [[Universitas Indonesia]] Taufik Bahauddin mengkhawatirkan kontroversi yang terjadi pada pemerintahan Megawati seperti skandal [[BLBI]], penjualan [[BUMN]], penjualan kapal tanker VLCC [[Pertamina]] dan penjualan gas murah ke [[Tiongkok]] akan terulang pada pemerintahan Jokowi.<ref>[https://web.archive.org/web/20140505105301/http://news.liputan6.com/read/2028607/guru-besar-ekonomi-khawatir-kasus-blbi-era-megawati-bisa-terulang Kontroversi Mega bisa diulangi Jokowi]. Diakses dari situs berita liputan6.com pada 5 Mei 2014</ref>
 
===Neo-Otoritarianisme===
Jokowi dikritik karena kebijakan-kebijakannya yang dinilai melemahkan partai oposisi, membatasi kebebasan berpendapat atau berekspresi, dan tindakan represif aparat keamanan terhadap demonstrasi.<ref name=HARTO>{{Cite web|title=29 Tanda-tanda Jokowi Otoriter Menurut YLBHI|url=https://www.suara.com/news/2020/06/14/153324/29-tanda-tanda-jokowi-otoriter|website=suara.com|language=id|access-date=2024-03-09}}</ref> Kebijakan lainnya seperti UU Cipta Kerja, Omnibus Law, dan UU ITE juga turut menjadi topik yang sering dibicarakan terkait tuduhan otoriter ini. <ref>{{Cite web|title=Apakah Pemerintahan Jokowi Otoriter? Simak Debat Rustam dan Ulil|url=https://www.suara.com/news/2020/10/09/112838/apakah-pemerintahan-jokowi-otoriter-simak-debat-rustam-dan-ulil|website=suara.com|language=id|access-date=2024-03-09}}</ref> Hal tersebut disangkal oleh Sekretaris Jenderal PDI-P, [[Hasto Kristiyanto]], yang mengatakan pemerintah menindak perilaku melanggar hukum seperti merusak fasilitas umum maupun menyebar berita palsu sehingga apa yang dilakukan aparat keamanan bukanlah tindakan represif seperti perilaku rezim otoriter.<ref>{{Cite web|last=Wibowo|first=Eko Ari|date=2020-10-29|title=PDIP Tak Sepakat Rezim Jokowi Disebut Otoriter Bak Orba|url=https://nasional.tempo.co/read/1400471/pdip-tak-sepakat-rezim-jokowi-disebut-otoriter-bak-orba|website=Tempo|language=en|access-date=2024-03-09}}</ref> Setelah disahkannya beberapa rancangan undang-undang yang kontroversial dan tindakan represif dari petugas keamanan terhadap protes besar sejak tahun 2019,<ref>{{cite web |author=Putri |first=Budiarti Utami |date=19 September 2019 |editor-last=Bhwana |editor-first=Petir Garda |others=Translated by Ricky Mohammad Nugraha |title=Expert Deems Law Revisions as a Return of the New Order |url=https://en.tempo.co/read/1249686/expert-deems-law-revisions-as-a-return-of-the-new-order |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20190920221042/https://en.tempo.co/read/1249686/expert-deems-law-revisions-as-a-return-of-the-new-order |archive-date=20 September 2019 |access-date=24 December 2020 |publisher=Tempo}}</ref> pemerintahannya dikritik karena "Neo-Otoritarianisme", yang dihubungkan dengan [[Orde Baru]] (Indonesia pada masa kepresidenan [[Soeharto]]).<ref name=HARTO/><ref>{{cite web |author=Lindsey |first=Tim |date=7 November 2017 |title=Jokowi in Indonesia's 'Neo-New Order' |url=https://www.eastasiaforum.org/2017/11/07/jokowi-in-indonesias-neo-new-order/ |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20171107035600/https://www.eastasiaforum.org/2017/11/07/jokowi-in-indonesias-neo-new-order/ |archive-date=7 November 2017 |access-date=24 December 2020 |publisher=East Asia Forum}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.demokrasi.co.id/2020/12/akademisi-unair-era-jokowi-menunjukan.html|title=Akademisi Unair: Era Jokowi Menunjukan Neo Otoritarianisme|publisher=Demokrasi.co.id|language=id|date=10 December 2020|access-date=24 December 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20201210110401/https://www.demokrasi.co.id/2020/12/akademisi-unair-era-jokowi-menunjukan.html|archive-date=10 December 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200614142106-20-513183/lp3es-sebut-indonesia-penuhi-empat-kriteria-negara-otoriter|title=LP3ES Sebut Indonesia Penuhi Empat Kriteria Negara Otoriter|publisher=CNN Indonesia|language=id|date=14 June 2020|access-date=24 December 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20200709225316/https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200614142106-20-513183/lp3es-sebut-indonesia-penuhi-empat-kriteria-negara-otoriter|archive-date=9 July 2020}}</ref><ref>{{cite news|url=https://www.economist.com/asia/2020/10/15/how-not-to-reform-indonesia|title=How not to reform Indonesia|newspaper=The Economist|author=Banyan|date=15 October 2020|access-date=20 December 2020|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20201018115733/https://www.economist.com/asia/2020/10/15/how-not-to-reform-indonesia|archive-date=18 October 2020}}</ref> ''[[South China Morning Post]]'' bahkan menjulukinya sebagai "[[Soeharto]] Kecil".<ref name="little">{{cite web |author=Yuniar |first=Resty Woro |date=10 November 2020 |title='Little Suharto'? Indonesian leader Widodo's places Twitter personalities, allies in key posts, sparking backlash |url=https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3109116/little-suharto-indonesian-leader-widodos-move-place-twitter |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20201110020320/https://www.scmp.com/week-asia/politics/article/3109116/little-suharto-indonesian-leader-widodos-move-place-twitter |archive-date=10 November 2020 |access-date=10 November 2020 |publisher=South China Morning Post}}</ref>
=== Kejanggalan politik ===
Kemunculan nama Jokowi pada soal [[Ujian Nasional]]<ref>[https://web.archive.org/web/20140421235902/http://www.antaranews.com/berita/429421/jokowi-muncul-di-soal-ujian-nasional Jokowi muncul di soal ujian nasional]. Diakses dari situs berita Antara News pada 5 Mei 2014</ref> dan kedatangan Jokowi di kampus [[ITB]]<ref>[https://web.archive.org/web/20140505175429/https://id.berita.yahoo.com/kedatangan-jokowi-ditolak-mahasiswa-itb-071921101.html Kedatangan Jokowi Ditolak Mahasiswa ITB]. Diakses dari situs berita yahoo.com pada 5 Mei 2014</ref> juga menuai kontroversi karena dinilai sebagai tindakan politisasi. Jokowi juga menuai kecaman setelah salah menyebutkan kota tempat kelahiran Presiden RI pertama [[Soekarno|Ir. Soekarno]] dalam pidatonya di alun-alun [[Kota Blitar]] pada tanggal 1 Juni 2015. Jokowi menyebutkan Soekarno lahir di Blitar, namun secara sejarah Soekarno dilahirkan di Jalan Pandean, Peneleh, [[Surabaya]]. Beragam kritik pun dialamatkan kepada bawahannya seperti Setneg dan Tim Komunikasi Presiden akibat memberikan "bahan yang salah" kepada Presiden.<ref>[https://web.archive.org/web/20150707160806/http://fokusbisnis.com/jokowi-dikecam-sebut-soekarno-lahir-di-blitar Jokowi dikecam sebut Soekarno lahir di Blitar]. Diakses dari situs berita Fokus Bisnis pada 4 Juni 2015</ref>
 
Jokowi kembali menuai kecaman keras setelah menandatangani Peraturan Presiden tentang Kenaikan Uang Muka Mobil Pejabat. Jokowi pun mengaku tidak tahu Perpres yang ditandatanganinya dan akhirnya mencabut Peraturan tersebut.<ref>[https://web.archive.org/web/20150512184938/http://nasional.kompas.com/read/2015/04/06/15311651/Mensesneg.Presiden.Jokowi.Cabut.Perpres.Uang.Muka.Mobil.Pejabat ''Mensesneg: Presiden Jokowi Cabut Perpres Uang Muka Mobil Pejabat''] Diakses dari situs berita Kompas pada 4 Juni 2015</ref> Namun terlanjur menghasilkan tertawaan ''"I Don't Read What I Sign"''.
 
==== Pengangkatan pejabat ====
 
Jokowi dikritik keras setelah menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. HM Prasetyo dinilai tidak punya pengalaman cukup baik di kejaksaan dan dianggap sebagai titipan partai politik.<ref>[https://web.archive.org/web/20141122163248/http://nasional.kompas.com/read/2014/11/20/18350431/Tunjuk.HM.Prasetyo.Jadi.Jaksa.Agung.Komitmen.Jokowi.Benahi.Kejaksaan.Diragukan ''Tunjuk HM Prasetyo Jadi Jaksa Agung, Komitmen Jokowi Benahi Kejaksaan Diragukan''.] Diakses dari situs berita Kompas pada 21 November 2014</ref> Dia juga dinilai tidak konsisten karena mengangkat Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar sebagai Menteri Perindustrian, setelah awalnya meminta menteri tidak rangkap jabatan sebagai pengurus partai politik.<ref>[https://web.archive.org/web/20180304232739/https://nasional.kompas.com/read/2018/01/17/13082141/diizinkan-rangkap-jabatan-oleh-jokowi-ini-reaksi-airlangga-hartarto ''Diizinkan Rangkap Jabatan oleh Jokowi, Ini Reaksi Airlangga Hartarto''.] dari situs Kompas</ref> Sebelumnya Puan Maharani juga menjabat Ketua DPP PDIP beberapa waktu saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan.
 
Jokowi kembali menuai kontroversi dan protes luas dari berbagai elemen masyarakat ketika mengajukan calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi [[Budi Gunawan]] ke DPR pada pertengahan Januari 2015. Budi dianggap sebagai calon Kapolri yang "tidak bersih" oleh publik serta pernah menjadi ajudan mantan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] yang dianggap sebagai politik "balas jasa". Sehari sebelum disahkan sebagai calon Kapolri oleh DPR, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh [[Komisi Pemberantasan Korupsi|KPK]] atas kasus dugaan rekening gendut. Presiden Jokowi lalu memutuskan untuk menunda pelantikannya sebagai Kapolri hingga proses hukum yang membelit Budi Gunawan selesai serta menunjuk Wakapolri Komjen Pol [[Badrodin Haiti]] untuk melaksanakan tugas sehari-hari Kapolri.<ref>[https://web.archive.org/web/20150216112610/http://news.metrotvnews.com/read/2015/01/16/346087/presiden-jokowi-tunda-pengangkatan-budi-gunawan-jadi-kapolri/Presiden.Jokowi.Tunda.Pengangkatan.Budi.Gunawan.Jadi.Kapolri ''Presiden Jokowi Tunda Pengangkatan Budi Gunawan Jadi Kapolri.''] Diakses dari situs berita metrotvnews pada 16 Februari 2015</ref> Pada akhirnya Badrodin Haiti resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 17 April 2015,<ref>[https://web.archive.org/web/20150713055311/http://nasional.kompas.com/read/2015/04/17/09274001/Dilantik.Jokowi.Badrodin.Haiti.Resmi.Jadi.Kapolri ''Dilantik Jokowi, Badrodin Haiti Resmi Jadi Kapolri.''] Diakses dari situs berita Kompas pada 4 Juni 2015</ref> lalu digantikan Tito Karnavian, sementara Budi Gunawan menempati posisi Kepala BIN.
 
=== Pemberitaan palsu ===
{{utama|Pemberitaan palsu mengenai Joko Widodo}}
Karena terpilih sebagai pemimpin yang muncul pada masa perkembangan penggunaan media sosial, Jokowi menjadi salah satu tokoh yang sering diserang dengan [[pemberitaan palsu]], di antaranya adalah memiliki orang tua [[Tionghoa]], non-[[Muslim]], keluarga keturunan [[PKI]], menantu hamil di luar nikah, dan lainnya.<ref>[https://web.archive.org/web/20181105110817/http://www.beritasatu.com/nasional/407309-kejamnya-fitnah-bambang-tri.html ''Kejamnya Fitnah Bambang Tri''.] dari situs BeritaSatu</ref><ref>{{Cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-3944003/jengkelnya-jokowi-kena-hoax-foto-bareng-dn-aidit |title=Salinan arsip |access-date=2023-11-25 |archive-date=2022-06-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220623232340/https://news.detik.com/berita/d-3944003/jengkelnya-jokowi-kena-hoax-foto-bareng-dn-aidit |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite web |url=http://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/29/jokowi-bingung-beredarfoto-dirinya-berdampingan-dengan-dn-aidit-di-media-sosial |title=Salinan arsip |access-date=2023-11-25 |archive-date=2022-08-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220819193404/https://www.tribunnews.com/nasional/2018/03/29/jokowi-bingung-beredarfoto-dirinya-berdampingan-dengan-dn-aidit-di-media-sosial |dead-url=no }}</ref><ref>[https://web.archive.org/web/20190124112525/http://www.masterberita.com/2016/10/foto-jokowi-beragama-kristen-beredar.html ''Foto Jokowi Beragama Kristen Beredar''.] dari situs MasterBerita</ref>
 
== Dalam budaya populer ==