Kabupaten Alor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Rescuing 20 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Update data penduduk Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{coord|8|13|09|S|124|31|10|E|display=title}}
{{Untuk|pulau dengan nama sama|Pulau Alor}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten |nama
|lambang
|peta
|foto
|caption
|koordinat
|motto
|semboyan
|propinsi
|ibukota
|kecamatan
|kelurahan
|desa
|dasar hukum
|tanggal
|hari jadi
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Amon Djobo]]
Baris 24 ⟶ 25:
|sekretaris daerah = Soni Alelang<ref name="DPRD-SEKDA">{{cite web|url=https://wartaalor.com/2022/07/28/enny-anggrek-pertanyaan-kenapa-memo-ketua-dprd-alor-bocor-kemana-mana/|title=Enny Anggrek Pertanyakan, Kenapa Memo Ketua DPRD Alor Bocor|date=28 Juli 2022|website=wartaalor.com|accessdate=5 Desember 2022|archive-date=2022-12-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20221205044218/https://wartaalor.com/2022/07/28/enny-anggrek-pertanyaan-kenapa-memo-ketua-dprd-alor-bocor-kemana-mana/|dead-url=no}}</ref>
|ketua DPRD = Enny Anggrek<ref name="DPRD-SEKDA"/>
|luas
|luasref
|penduduk
|penduduktahun
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|agama = [[Kekristenan|Kristen]] 74,80%<br>— [[Kristen Protestan|Protestan]] 71,71%<br>— [[Katolik]] 3,09%<br>[[Islam]] 25,14% <br>[[Hindu]] 0,06%<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="alorkab.go.id">{{cite web|url=http://alorkab.go.id/new/index.php/kondisi-umum/keagamaan|title=Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Alor|website=alorkab.go.id|accessdate=20 Mei 2021|archive-date=2021-05-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20210519185831/http://alorkab.go.id/new/index.php/kondisi-umum/keagamaan|dead-url=no}}</ref>▼
|{{Tree list}}
* 74,80% [[Kekristenan|Kristen]]
|kodearea = (+62)386▼
** 71,71% [[Protestan]]
** 3,09% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|apbd = Rp 1.120.798.236.134,-<ref name="APBD 2018">{{cite web |url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |title=APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018 |date=2018-05-04 |accessdate=2018-07-06 |archive-date=2018-07-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180706132521/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=5412 |dead-url=no }}</ref>▼
▲|
|pad = Rp 57.578.228.000,-▼
|bahasa = {{collapsible list| [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Alor|Alor]]<br>[[Bahasa Abui|Abui]]<br>[[Bahasa Wersing|Wersing]]<br>[[Bahasa Lamma|Lamma]]<br>[[Bahasa Kamang|Kamang]]<br>[[Bahasa Sawila|Sawila]]<br>[[Bahasa Kabola|Kabola]]<br>[[Bahasa Adang|Adang]]<br>}}
|IPM = {{increase}} 66,82 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sedang </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://ntt.bps.go.id/indicator/26/1511/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.ntt.bps.go.id|accessdate=15 Maret 2024}}</ref>
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2021|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2021)|accessdate=7 Desember 2021|page=8|format=pdf|archive-date=2021-12-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20211207084638/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>▼
|
|
▲|apbd
|zona waktu = [[UTC+08:00]] [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]▼
|
▲|dauref
|flora =
|fauna =
|web = {{URL|http://www.alorkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Alor''' adalah sebuah [[kabupaten]] di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Ibu kota Alor berada di [[Kalabahi]]. Penduduk Alor
== Sejarah ==
Menurut cerita yang beredar di masyarakat Alor, kerajaan tertua di Kabupaten Alor adalah kerajaan [[Abui]] di pedalaman pegunungan Alor dan kerajaan [[Munaseli]] di ujung timur pulau [[Pantar]]. Suatu ketika, kedua kerajaan ini terlibat dalam sebuah Perang Magic. Mereka menggunakan kekuatan-kekuatan gaib untuk saling menghancurkan. Munaseli mengirim lebah ke Abui, sebaliknya Abui mengirim angin topan dan api ke Munaseli. Perang ini akhirnya dimenangkan oleh Munaseli. Konon, tengkorak raja Abui yang memimpin perang tersebut saat ini masih tersimpan dalam sebuah goa di [[Mataru]]
Kerajaan berikutnya yang didirikan adalah kerajaan [[Pandai]] yang terletak dekat kerajaan Munaseli dan Kerajaan [[Bunga Bali]] yang berpusat di [[Alor Besar]]. Munaseli dan Pandai yang bertetangga, akhirnya juga terlibat dalam sebuah perang yang menyebabkan Munaseli meminta bantuan kepada raja kerajaan [[Majapahit]], mengingat sebelumnya telah kalah perang melawan Abui.{{cn}}
Sekitar awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya. Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang [[Jawa]]. Peristiwa pengiriman tentara Majapahit ke Munaseli inilah yang melatarbelakangi disebutnya [[Galiau]] (Pantar) dalam buku [[Negarakartagama]] karya [[Mpu Prapanca]] yang ditulisnya pada masa jaya kejayaan Majapahit (1367). Buku yang sama juga menyebut [[Galiau Watang Lema]] atau daerah-daerah pesisir pantai kepulauan. [[Galiau]] yang terdiri dari 5 kerajaan, yaitu [[Kui]] dan Bunga Bali di Alor serta [[Blagar]], Pandai dan [[Baranua]] di Pantar. Aliansi 5 kerajaan di pesisir pantai ini diyakini memiliki hubungan dekat antara satu dengan lainnya, bahkan raja-raja mereka mengaku memiliki leluhur yang sama.▼
Sekitar awal tahun 1300-an, satu detasmen tentara bantuan kerajaan Majapahit tiba di Munaseli tetapi yang mereka temukan hanyalah puing-puing kerajaan Munaseli, sedangkan penduduknya telah melarikan diri ke berbagai tempat di Alor dan sekitarnya. Para tentara Majapahit ini akhirnya banyak yang memutuskan untuk menetap di Munaseli, sehingga tidak heran jika saat ini banyak orang Munaseli yang bertampang [[Jawa]].
▲
Pendiri ke 5 kerajaan daerah pantai tersebut adalah 5 putra [[Mau Wolang]] dari Majapahit dan mereka dibesarkan di Pandai. Yang tertua di antara mereka memerintah daerah tersebut. Mereka juga memiliki hubungan dagang, bahkan hubungan darah dengan aliansi serupa yang terbentang dari [[Solor]] sampai [[Lembata]]. Jalur perdagangan yang dibangun tidak hanya di antara mereka tetapi juga sampai ke [[Sulawesi]], bahkan ada yang menyebutkan bahwa kepulauan kecil di [[Australia]] bagian utara adalah milik jalur perdagangan ini. Mungkin karena itulah beberapa waktu lalu sejumlah pemuda dari [[Alor Pantar]] melakukan pelayaran ke pulau [[Pasir]] di [[Australia]] bagian utara. Laporan pertama orang-orang asing tentang Alor bertanggal 8–25 Januari 1522 adalah [[Pigafetta]], seorang penulis bersama awak armada [[Victoria]] sempat berlabuh di pantai [[Pureman]], Kecamatan [[Alor Barat Daya]]. Ketika itu mereka dalam perjalanan pulang ke [[Eropa]] setelah berlayar keliling dunia dan setelah ''Magelhaen'', pemimpin armada Victoria mati terbunuh di [[Philipina]]. Pigafetta juga menyebut Galiau dalam buku hariannya. Observasinya yang keliru adalah penduduk pulau Alor memiliki telinga lebar yang dapat dilipat untuk dijadikan bantal sewaktu tidur. Pigafetta jelas telah salah melihat payung tradisional orang Alor yang terbuat dari anyaman daun pandan. Payung ini dipakai untuk melindungi tubuh sewaktu hujan.
Baris 69 ⟶ 79:
=== Topografi ===
[[Berkas:Jln di Sekitar Maritaing, Alor NTT - panoramio.jpg|jmpl|
Topografi Kabupaten Alor adalah merupakan konfigurasi wilayah daratan yang bergunung dan berbukit dengan iklim yang variatif sehingga cocok untuk pengembangan aneka komoditi pertanian, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan peternakan. Keadaan topografi wilayah Kabupaten Alor adalah:
Baris 98 ⟶ 108:
! Ket.
|-
| rowspan="
|
| rowspan="
| 17 Maret 2014
| 17 Maret 2019
| rowspan="2" |[[Berkas:Imran Duru Wakil Bupati Alor.png|122x122px]]
|
| rowspan="2" |[[Imran Duru]]<br><small>(Sampai 2023)</small>
|
|-
| rowspan="2" | 17 Maret 2019
| rowspan="2" | ''17 Maret 2024''<br><small>(Direncanakan)</small>
|<ref name="PILKADA"/>
|-
| colspan="3" |<small>''Lowong''<br>(Sejak 2023)</small>
|
|-
|}
Baris 132 ⟶ 145:
=== Agama ===
Sebelum masuknya agama-agama besar, penduduk Alor menganut paham animisme dan dinamisme. Mereka menyembah matahari (Larra/Lera), bulan (Wulang), sungai (Neda/dewa air), hutan (Addi/dewa hutan), dan laut (Hari/dewa laut). Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]] hingga [[30 Juni]] [[2022]], mayoritas penduduk kabupaten Alor adalah penganut agama [[Kristen]] sebanyak 74,80% di mana [[Protestan]] sebanyak 71,71% dan sebahagian [[Katolik]] sebanyak 3,09%. Sementara pemeluk agama [[Islam]] juga cukup banyak, sekitar 25,14%, dan selebihnya adalah pemeluk agama [[Hindu]] 0,06% dan [[Agama Buddha|Buddha]], kurang dari 0,01%.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri
== Transportasi ==
Baris 169 ⟶ 182:
{{Timor Barat}}
{{Nusa Tenggara Timur}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
|