Kabupaten Manggarai Barat

kabupaten di Indonesia, di pulau Flores
Revisi sejak 14 Juni 2021 13.31 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (→‎top: Add settlement type, replaced: {{dati2 → {{Dati2|settlement_type=Kabupaten using AWB)


Kabupaten Manggarai Barat adalah suatu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten Manggarai Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai berdasarkan Undang Undang No. 8 Tahun 2003. Wilayahnya meliputi daratan Pulau Flores bagian Barat dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, diantaranya adalah Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Seraya Besar, Pulau Seraya Kecil, Pulau Bidadari dan Pulau Longos. Luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah 9.450 km² yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.947,50 km² dan wilayah lautan 7.052,97 km², dengan jumlah penduduk tahun 2019 sebanyak 274.689 jiwa.[1]

Kabupaten Manggarai Barat
Lambang resmi Kabupaten Manggarai Barat
Peta
Peta
Kabupaten Manggarai Barat di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat
Peta
Kabupaten Manggarai Barat di Indonesia
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat (Indonesia)
Koordinat: 8°38′41″S 119°52′58″E / 8.64484°S 119.88281°E / -8.64484; 119.88281
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Ibu kotaLabuan Bajo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 12
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 164
Pemerintahan
 • BupatiEdistasius Endi
 • Wakil BupatiYulianus Weng
Luas
 • Total9.450 km2 (3,650 sq mi)
Populasi
 • Total274.689
 • Kepadatan29/km2 (75/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 78,56%
- Katolik 77,76%
- Protestan 0,80%
Islam 21,39%
Hindu 0,04%
Lainnya 0,01%[2]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5315
Kode area telepon0385
Kode Kemendagri53.15
DAURp. 382.403.558.000.-
Situs webhttp://www.manggaraibaratkab.go.id/

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
-   Drs.
Wilfridus Fidelis Pranda
1 September 2003
1 September 2004
-
[Ket. 1]
  Djidon de Haan 18 Oktober 2004
29 Agustus 2005
1   Drs.
Wilfridus Fidelis Pranda
29 Agustus 2005
29 Agustus 2010
I  
Drs.
Agustinus Ch. Dula
2
  Drs.
Agustinus Ch. Dula
30 Agustus 2010
30 Agustus 2015
II
[3]
Drs.
Maximus Gasa
-
  Tini Thadeus
S.H.
31 Agustus 2015
17 Februari 2016
-
[Ket. 2]
[4]
(2)
  Drs.
Agustinus Ch. Dula
17 Februari 2016
17 Februari 2021
III
[Ket. 3]
[5]
drh.
Maria Geong
Ph.D.
-
  Ismail Surdi
S.PKP.
17 Februari 2021
26 Februari 2021
-
[Ket. 4]
3
  Edistasius Endi
S.E.
26 Februari 2021
Petahana
IV
[6]
dr.
Yulianus Weng
M.Kes.
Catatan
  1. ^ Penjabat Bupati Manggarai Barat
  2. ^ Penjabat Bupati Manggarai Barat
  3. ^ Wakil bupati petahana cuti kampanye Pilbup Manggarai Barat 2020 pada 26 September – 5 Desember 2020.
  4. ^ Pelaksana Harian Bupati Manggarai Barat


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dalam dua periode terakhir.[7][8]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 3   3
Gerindra 3   1
PDI-P 3   3
Golkar 5   3
NasDem 2   5
PKS 2   2
Perindo (baru) 1
PPP 1   1
PAN 3   3
Hanura 2   3
Demokrat 3   3
PBB 1   1
PKPI 2   1
Jumlah Anggota 30   30
Jumlah Partai 12   13

Daftar Kecamatan

Kabupaten Manggarai Barat terdiri dari 12 Kecamatan, 5 Kelurahan, dan 164 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 256.491 jiwa dengan luas wilayah 2.397,03 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².[9][10]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Manggarai Barat, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.15.01 Macang Pacar 13 Desa
53.15.02 Kuwus 2 10 Desa
Kelurahan
53.15.03 Lembor 1 14 Desa
Kelurahan
53.15.04 Sano Nggoang 15 Desa
53.15.05 Komodo 2 17 Desa
Kelurahan
53.15.06 Boleng 11 Desa
53.15.07 Welak 16 Desa
53.15.08 Ndoso 15 Desa
53.15.09 Lembor Selatan 15 Desa
53.15.10 Mbeliling 15 Desa
53.15.11 Pacar 13 Desa
53.15.12 Kuwus Barat 10 Desa
TOTAL 5 164

Pemekaran daerah

Ide pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai Barat sudah ada sejak tahun 1950-an. Ide ini dimunculkan pertama kali oleh Bapak Lambertus Kape, tokoh Manggarai asal Kempo Kecamatan Sano Nggoang yang pernah duduk sebagai anggota Konstituante di Jakarta. Pada tahun 1963 aspirasi untuk memekarkan Kabupaten Manggarai dengan membentuk Kabupaten Manggarai Barat mulai diperjuangkan secara formal melalui lembaga politik partai Katolik Subkomisariat Manggarai. Pada tahun 1982 Manggarai Barat diberikan status Wilayah Kerja Pembantu Bupati Manggarai Bagian Barat dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 821.26-1355 tanggal 11 november 1982. 

Melalui proses pengkajian yang matang dengan memperhatikan potensi dan luas wilayah serta kebutuhan untuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat maka melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 27 Januari 2003 aspirasi dan keinginan masyarakat Manggarai Barat mencapai puncaknya dengan disahkannya Undang-undang Nomor 8 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Manggarai Barat maka Kabupaten Manggarai Barat resmi terbentuk. 

Pada tanggal 1 September 2003, Drs. Fidelis Pranda dilantik menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Manggarai Barat yang bertugas menjalankan pemerintahan serta mempersiapkan pemilihan kepala daerah definitif . Dan selanjutnya melalui proses demokrasi dengan pemilihan kepala daerah secara langsung Drs. Fidelis Pranda dan Drs. Agustinus C. Dula kemudian diangkat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat yang pertama.

Dan pada tahun 2010, dilangsungkan proses pilkada yang kedua. Dari proses ini Drs. C. H. Dula dan Drs. Maximus Gasa menjadi Bupati dan wakil Bupati yang kedua. Pada awal berdirinya terbagi atas 7 kecamatan yaitu Kecamatan Komodo, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Boleng, Kecamatan Lembor, Kecamatan Welak, Kecamatan Kuwus, Kecamatan Macang Pacar dan pada tahun 2011 dimekarkan menjadi 10 kecamatan dengan tambahan wilayah pemekaran yakni Kecamatan Lembor Selatan, Kecamatan Mbeliling dan Kecamatan Ndoso.[11]

Demografi

Agama

Agama di Kabupaten Manggarai Barat[2][12]
Agama persen
Katolik
  
77,76%
Islam
  
21,39%
Protestan
  
0,80%
Hindu
  
0,04%
Lainnya
  
0,01%

Sebagian besar penduduk Kabupaten Manggarai Barat beragama Kekristenan yakni sebesar 78,56% dimana mayoritas adalah Katolik 77,76% dan Kristen Protestan 0,80%. Terdapat juga sebagian besar penduduk menganut agama Islam yakni 21,39%, dan selebihnya adalah Hindu 0,4% dan Buddha kurang dari 0,01%.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka 2020" (pdf). www.manggaraibaratkab.bp.go.id. Diakses tanggal 22 September 2020. 
  2. ^ a b c "Jumlah Pemeluk Agama di NTT 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diakses tanggal 20 Mei 2021. 
  3. ^ "Bupati Manggarai Barat Dilantik". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2010-08-30. Diakses tanggal 2020-04-14. 
  4. ^ BeritaSatu.com. "Gubernur NTT Lantik Bupati Manggarai Barat dan Sumba Timur". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-04-14. 
  5. ^ "Hari Ini, Sembilan Bupati di NTT Dilantik Gubernur". tempo.co. Diakses tanggal 2022-04-08. 
  6. ^ "Gubernur NTT Lantik Lima Kepala Daerah Terpilih". suaratimor.com. 26-02-2021. Diakses tanggal 27-02-2021.  [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Barat 2014-2019
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Barat 2019-2024
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  11. ^ http://tentangflobamorata.blogspot.com/2013/04/sejarah-perjalanan-kabupaten-manggarai.html
  12. ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 2 Desember 2017. 

Pranala luar