Kabupaten Trenggalek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pengembalian suntingan oleh 103.169.135.22 (bicara) ke versi terakhir oleh Gaung Tebono sok tau, hoaxxx (TW) Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Menambahkan akhiran plat nomor |
||
(22 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| nama = Kabupaten Trenggalek▼
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| translit_lang1_type2 = Bentuk nonformal Jawa
| translit_lang1_info =
| translit_lang1_info1 = ترڠڬالَيك
| translit_lang1_info2 = ''ngGalek''
▲| nama = Kabupaten Trenggalek
| propinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Trenggalek, Trenggalek|Trenggalek]]
| luas = 1261,40▼
| ref penduduk = <ref name="bps2021"/>▼
| penduduk = 731125▼
| penduduktahun = 2020▼
| kodearea = +62355▼
| TNKB = AG ''xxxx'' Y**/Z*▼
| IPM = {{increase}} 70,06 (2021)<ref name="bps2021"/>▼
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|66300]]▼
| etimologi = {{hlist|Teranging galih|Gaplek}}
| julukan =
| motto = Jwalita praja karana<br/>{{small|{{jv}} Cemerlang karena rakyat}}
| foto = {{multiple image|perrow = 2|total_width=300
|
|
|
|
|border=infobox}}
| caption = Searah jarum jam: [[Pantai Blado]], [[Gua Kumbokarno]], [[Pantai Prigi]], dan lahan sawah berlatar belakang [[Gunung Wilis]]
| lambang = Seal of Trenggalek Regency.svg
| peta =
| koordinat =
| dau = Rp737.814.627.000,00▼
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>▼
| dasar hukum = -
| hari jadi = {{start date|1194|08|31}}
|
|
|
| jenis pemerintahan = Pemerintahan Kabupaten (Bupati-DPRD)
| kepala daerah = Bupati
| nama kepala daerah = [[Mochammad Nur Arifin]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah =
▲| luas = 1261,40
| ref luas = <ref name="BPS">{{cite book|title=Kabupaten Trenggalek Dalam Angka 2023|publisher=Badan Pusat Statistik Trenggalek|year=2023|url=https://trenggalekkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/9b4f58551c71abfbee1bd9c7/kabupaten-trenggalek-dalam-angka-2023.html|access-date=16 Juli 2023|format=pdf|pages=8, 65, 72|archive-date=2023-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230716131252/https://trenggalekkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/9b4f58551c71abfbee1bd9c7/kabupaten-trenggalek-dalam-angka-2023.html|dead-url=no}}</ref>
| kepadatan =
| bahasa = [[Bahasa Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Jawa|Jawa]]
| agama = [[Islam]] 99,73%<br> [[Kekristenan]] 0,26%<br>- [[Protestan]] 0,20%<br>- [[Katolik Roma|Katolik]] 0,06%<br> Lainnya 0,01%<ref name="BPS"/>
▲| kodearea = +62355
▲| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|66300]]
▲| dau = Rp737.814.627.000,00
▲| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| flora = [[Kayu pucung]]
| fauna = [[Elang laut]]
| web = {{url|trenggalekkab.go.id}}
}}
'''Kabupaten Trenggalek''' ({{Lang-jv|
== Geografi ==
Baris 72 ⟶ 63:
== Sejarah ==
Cerita turun-temurun di kalangan masyarakat Trenggalek menyebut bahwa asal nama ''Trenggalek'' berasal dari kata ''teranging galih'' "benderangnya hati". Namun menurut manuskrip yang dikoleksi oleh [[Keraton Surakarta]], ''Trenggalek'' dimaknai sebagai "daerah produksi [[gaplek]]". ''Gaplek'' merupakan bahan baku makanan tradisional dari wilayah [[Pegunungan Sewu]], terbuat dari [[singkong]]. Dalam perkembangannya, penggunaan singkong yang ''terang'' warnanya mengisyaratkan istilah ''terang + gaplek.'' Salah satu ''[[wangsalan]]'' yang cukup populer adalah ''Pohung garing, ayo menyang Trenggalek'' (''pohung garing'' bermakna ''gaplek'').<ref>{{Cite book|last=Purwadi|date=2008|title=Babad Giyanti: Konflik Kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta|location=Yogyakarta|publisher=Media Abadi|isbn=9789793525426|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Purwadi|date=2009|title=Sejarah Sastra Jawa Klasik|location=Yogyakarta|publisher=Panji Pustaka|isbn=9789791606554|url-status=live}}</ref><ref name="Teguh">{{Cite journal|last=Budiharso|first=T.|date=2015|title=Meluruskan Sejarah Trenggalek Kota Gaplek: Studi Heuristik Folklor Panembahan Batoro Katong, Joko Lengkoro, dan Menak Sopal|url=https://lingua.soloclcs.org/index.php/lingua/article/view/77|journal=Lingua|volume=12|issue=1|pages=137-151|access-date=2022-01-30|archive-date=2022-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220130155346/https://lingua.soloclcs.org/index.php/lingua/article/view/77|dead-url=no}}</ref>
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, wilayah Trenggalek berstatus sebagai tanah perdikan (Sima) sejak zaman [[Mpu Sindok]] dalam [[Prasasti Kampak]], [[Airlangga]] dalam [[Prasasti Baru]], [[Srengga]] dari Kediri dalam [[Prasasti Kamulan]], dan [[Wikramawardhana]] dalam piagam yang dipahat di Arca Dwarapala Bendungan. Dalam Prasasti Kampak wilayah yang disebutkan adalah Dongko, Munjungan, Panggul, Watulimo, Prigi dan pemerintahannya dipusatkan di wilayah [[Gandusari, Trenggalek|Gandusari]]. Daerah tersebut juga disebutkan sebagai tempat penghasil gaplek. Dalam [[Prasasti Baru]], daerah desa [[Baruharjo, Durenan, Trenggalek]] menjadi Sima karena masyarakatnya bersedia menyediakan penginapan dan membantu Sang Raja kala menyerang wilayah Hasin (Ngasinan di wilayah [[Kelutan, Trenggalek, Trenggalek|Desa Kelutan]]). Dalam [[Prasasti Kamulan]], [[Srengga]] memberi status Sima kepada [[Kamulan, Durenan, Trenggalek|Desa Kamulan]]), dengan wilayah lereng selatan [[Gunung Wilis]]. Jika kesemua wilayah tersebut digabung, hampir seluruh wilayah Trenggalek adalah tanah perdikan. Setelah meletusnya [[Perang Paregreg]], wilayah yang sekarang menjadi [[Bendungan, Trenggalek|Kecamatan Bendungan]] dan sekitarnya dijadikan perdikan.<ref name="Teguh"/> Salah satu yang menarik dari Kecamatan Bendungan karena adanya Pabrik pengolahan kopi yang beroperasi sekitar tahun 1929. Pabrik kopi tersebut saat ini menjadi tempat wisata yang dikenal sebagai Dilem Wilis.<ref>{{Cite web |url=https://trenggalekpedia.pikiran-rakyat.com/ngulik-nggalek/pr-1651448709/mengunjungi-dilem-wilis-di-trenggalek-sisa-sisa-reruntuhan-perkebunan-kopi-era-kolonial |title=Mengunjungi Dilem Wilis di Trenggalek, Sisa-sisa Reruntuhan Perkebunan Kopi Era Kolonial |access-date=2022-03-09 |archive-date=2022-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220309173540/https://trenggalekpedia.pikiran-rakyat.com/ngulik-nggalek/pr-1651448709/mengunjungi-dilem-wilis-di-trenggalek-sisa-sisa-reruntuhan-perkebunan-kopi-era-kolonial |dead-url=no }}</ref>
Sedangkan pada saat Islam mulai berkembang di Jawa, wilayah [[Ponorogo]] diperintah oleh [[Batara Katong]] (1489–1532). [[Menak Sopal]], salah satu abdinya, diperintahkan oleh Batara Katong untuk mengabdi kepada Joko Lengkoro di wilayah Bagong. Joko Lengkoro adalah anak [[Brawijaya V]] (Bhre Kertabhumi) dan adik dari Batara Katong.<ref name="Teguh"/>
Baris 132 ⟶ 122:
== Pariwisata ==
Trenggalek mempunyai banyak tempat peristirahatan dan tempat wisata yang mempunyai keindahan yang masih asli
# ''Gua Lowo.'' Merupakan salah satu gua yang terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, sekitar 30 km Tenggara kota Trenggalek. Berdasarkan ahli gua, Mr Gilbert Manthovani dan Dr Robert K Kho tahun 1984, Gua Lowo adalah gua alam yang besar di Asia Tenggara dengan panjang 800 meter, sembilan ruang utama dan beberapa ruang kecil.
# ''Pantai Prigi.'' Pusat pariwisata dan perekonomian warga Kecamatan Watulimo. Terdapat tempat pelelangan ikan dan merupakan Pelabuhan Nusantara.
Baris 154 ⟶ 144:
* Geti Wijen
* Lontong Sompil
* Tempe Kendil / Lodeh
* Tahu Lontong
Baris 166 ⟶ 155:
=== Klub/Tim Olahraga ===
Persiga (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Trenggalek) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Trenggalek. Persiga Trenggalek saat ini berlaga di Liga 3 Indonesia dan sedang berjuang menuju Liga 2. Persiga Trenggalek juga mempunyai julukan Laskar Gajah Putih, adalah hewan yang ada di cerita Menak Sopal sebagai tokoh ternama di Trenggalek sekaligus untuk nama Stadion Menak Sopal. Oleh karena itu diberi julukan kepada Persiga Trenggalek. GALAK MANIA adalah supporter setia dari Persiga Trenggalek.
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
|