Kabupaten Trenggalek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
per BPA : ejaan : samudra meledakkan di atas | t=3'218 su=507 in=524 at=507 -- only 363 edits left of totally 871 possible edits | edr=000-0000 ovr=010-1111 aft=000-0000 |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k clean up, typos fixed: goa → gua |
||
Baris 56:
| nama kepala daerah = [[Mochammad Nur Arifin]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah =[[
| flora = [[Kayu pucung]]
| fauna = [[Elang laut]]
Baris 72:
== Sejarah ==
Cerita turun-temurun di kalangan masyarakat Trenggalek menyebut bahwa asal nama ''Trenggalek'' berasal dari kata ''teranging galih'' "benderangnya hati". Namun menurut manuskrip yang dikoleksi oleh [[Keraton Surakarta]], ''Trenggalek'' dimaknai sebagai "daerah produksi [[gaplek]]". ''Gaplek'' merupakan bahan baku makanan tradisional dari wilayah [[Pegunungan Sewu]], terbuat dari [[singkong]]. Dalam perkembangannya, penggunaan singkong yang ''terang'' warnanya mengisyaratkan istilah ''terang + gaplek.'' Salah satu
Pada masa kerajaan Hindu-Buddha, wilayah Trenggalek berstatus sebagai tanah perdikan (Sima) sejak zaman [[Mpu Sindok]] dalam [[Prasasti Kampak]], [[Airlangga]] dalam [[Prasasti Baru]], [[Srengga]] dari Kediri dalam [[Prasasti Kamulan]], dan [[Wikramawardhana]] dalam piagam yang dipahat di Arca Dwarapala Bendungan. Dalam Prasasti Kampak wilayah yang disebutkan adalah Dongko, Munjungan, Panggul, Watulimo, Prigi dan pemerintahannya dipusatkan di wilayah [[Gandusari, Trenggalek|Gandusari]]. Daerah tersebut juga disebutkan sebagai tempat penghasil gaplek. Dalam [[Prasasti Baru]], daerah desa [[Baruharjo, Durenan, Trenggalek]] menjadi Sima karena masyarakatnya bersedia menyediakan penginapan dan membantu Sang Raja kala menyerang wilayah Hasin (Ngasinan di wilayah [[Kelutan, Trenggalek, Trenggalek|Desa Kelutan]]). Dalam [[Prasasti Kamulan]], [[Srengga]] memberi status Sima kepada [[Kamulan, Durenan, Trenggalek|Desa Kamulan]]), dengan wilayah lereng selatan [[Gunung Wilis]]. Jika kesemua wilayah tersebut digabung, hampir seluruh wilayah Trenggalek adalah tanah perdikan. Setelah meletusnya [[Perang Paregreg]], wilayah yang sekarang menjadi [[Bendungan, Trenggalek|Kecamatan Bendungan]] dan sekitarnya dijadikan perdikan.<ref name="Teguh"/> Salah satu yang menarik dari Kecamatan Bendungan karena adanya Pabrik pengolahan kopi yang beroperasi sekitar tahun 1929. Pabrik kopi tersebut saat ini menjadi tempat wisata yang dikenal sebagai Dilem Wilis.<ref>
Baris 132:
== Pariwisata ==
Trenggalek mempunyai banyak tempat peristirahatan dan tempat wisata yang mempunyai keindahan yang masih asli belum terubah oleh keadaan zaman, misalnya
# ''Gua Lowo.'' Merupakan salah satu gua yang terletak di Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo, sekitar 30 km Tenggara kota Trenggalek. Berdasarkan ahli gua, Mr Gilbert Manthovani dan Dr Robert K Kho tahun 1984, Gua Lowo adalah gua alam yang besar di Asia Tenggara dengan panjang 800 meter, sembilan ruang utama dan beberapa ruang kecil.
# ''Pantai Prigi.'' Pusat pariwisata dan perekonomian warga Kecamatan Watulimo. Terdapat tempat pelelangan ikan dan merupakan Pelabuhan Nusantara.
Baris 181:
# Radio Arena Duta Swara (ADS FM) (Kelurahan Sumbergedong)
# Radio Boss FM (Kelurahan Kelutan)
# Transmisi [[RCTI]], [[MNCTV
# Transmisi [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] Trenggalek (Puru, Suruh)
|