Kabupaten Wonosobo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tkhus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(27 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_info = ꦮꦤꦱꦧ
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| translit_lang1_info1 = واناسابا
| translit_lang1_type2 = [[Bahasa Jawa|Alfabet Jawa]]
| translit_lang1_info2 = Wanasaba
| nama = Kabupaten Wonosobo
| lambang = Seal of Wonosobo Regency.svg
| peta = Locator kabupaten wonosobo.png
| translit_lang1_info = ꦮꦤꦱꦧ
| foto = {{multiple image
| border = infobox
Baris 12 ⟶ 16:
| image_style = border:1;
| perrow = 1/2/2
|image1=TheSunrise Goldendi SunriseBukit Sikunir.jpg
|image2=Telaga Warna Dieng Plateau (7493145002).jpg
|image3=Es carica dieng wonosobo.jpg
|image4=Lengger Punjen dan Balon Udara.jpg
|image5=Wonosobo central market.jpg
}}
| caption = '''Searah jarum jam''': Sunrise Puncak Sikunir, [[Pepaya gunung|es karika]] khas Dieng, dan [[Telaga Warna (Dieng)|Telaga Warna]], [[Lengger Punjen]] dan [[Balon Udara]], Wonosobo central market
| koordinat = {{coor dm|7|21|S|109|53|E|}}
| julukan = Seribu Gunung
Baris 22 ⟶ 28:
| semboyan = Wonosobo ASRI<br/>(Aman, Sehat, Rapi, Indah)
| provinsi = [[Jawa Tengah]]
| ibukota = [[Wonosobo, Wonosobo|Kota Wonosobo]]
| luas = 984,68
| luasref = <ref name="Data Umum-Geografi">{{cite web |url= http://sipd.bangda.kemendagri.go.id/cisipd/data/detail/1.php#submap |title= SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) |date= |accessdate= 11 Maret 2015 |archive-date= 2015-03-28 |archive-url= https://web.archive.org/web/20150328013643/http://sipd.bangda.kemendagri.go.id/cisipd/data/detail/1.php#submap |dead-url= yes }}</ref>
Baris 37 ⟶ 43:
| jenis pemerintahan = Pemerintah Daerah Kabupaten
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Afif Nurhidayat]]
| wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah = [[Muhammad Albar]]
| sekretaris daerah =
| ketua DPRD =
| kodearea = +62 286
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|563xx – 563xx]]
| nomor_polisi = AA ''xxxx'' *F/*P/*Z
| apbd =
| pad = Rp.341243.992395.014028.265.-
| daurefdau = Rp.748.447.761.000.- (2015)<ref>{{cite web |url= http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachments/article/470/Rincian%20Dana%20Alokasi%20Umum%20per%20Provinsi%20Kabupaten%20Kota%202015.pdf |title= Rincian Dana Alokasi Umum per Provinsi Kabupaten Kota 2015 |date= |accessdate= 5 Maret 2015 |archive-date= 2015-03-16 |archive-url= https://web.archive.org/web/20150316182555/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachments/article/470/Rincian%20Dana%20Alokasi%20Umum%20per%20Provinsi%20Kabupaten%20Kota%202015.pdf |dead-url= yes }}</ref>
| dau = Rp.748.447.761.000.-
| IPM = {{increase}} 70,18<br> {{fontcolor|green|tinggi}} ([[2023]])
| dauref = (2015)<ref>{{cite web |url= http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachments/article/470/Rincian%20Dana%20Alokasi%20Umum%20per%20Provinsi%20Kabupaten%20Kota%202015.pdf |title= Rincian Dana Alokasi Umum per Provinsi Kabupaten Kota 2015 |date= |accessdate= 5 Maret 2015 |archive-date= 2015-03-16 |archive-url= https://web.archive.org/web/20150316182555/http://www.djpk.kemenkeu.go.id/attachments/article/470/Rincian%20Dana%20Alokasi%20Umum%20per%20Provinsi%20Kabupaten%20Kota%202015.pdf |dead-url= yes }}</ref>
| IPM =
| bahasa =
| agama = *{{ublist [[Islam]] (98,55%)|item_style=white-space;
*|98,55% [[KristenIslam]] (1,25%)
|{{Tree list}}
** [[Protestan]] (0,82%)
* 1,25% [[Kekristenan]]
** [[Katolik]] (0,43%)
** 0,82% [[Protestan]] (0,82%)
* [[Hindu]] (0,14%)
** 0,43% [[Katolik]] (0,43%)
* [[Agama Buddha|Buddha]] (0,06%)
{{Tree list/end}}
|0,05% [[Agama Buddha|Buddha]] | 0,14% [[Hindu]] |0,01% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite web|url=https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|title=Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020|publisher=Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah|date=14 April 2021|accessdate=4 Maret 2022|archive-date=2022-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220913152650/https://jateng.bps.go.id/statictable/2021/04/09/2249/jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-dan-agama-yang-dianut-di-provinsi-jawa-tengah-2020.html|dead-url=no}}</ref>}}
| slogan = Wonosobo, ''the Soul of Java''
| flora = [[Pepaya gunung|Karika]]
Baris 66 ⟶ 72:
}}
 
'''Kabupaten Wonosobo''' ({{lang-jv| [[Hanacaraka]]: ꦮꦤꦱꦧ, [[Pegon]]: واناسابا|Wanasaba}}) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Jawa Tengah|Provinsi Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. [[Ibu kotanyakota adalahkabupaten]] ini terletak di [[Wonosobo, Wonosobo|Kecamatan Wonosobo Kota]]. Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Temanggung]] dan [[Kabupaten Magelang]] di timur, [[Kabupaten Purworejo]] di selatan, [[Kabupaten Kebumen]] dan [[Kabupaten Banjarnegara]] di barat, serta [[Kabupaten Batang]] dan [[Kabupaten Kendal]] di utara.
 
Kabupaten Wonosobo berdiri pada [[24 Juli]] [[1825]] sebagai kabupaten di bawah [[Kesultanan Yogyakarta]] seusai pertempuran dalam [[Perang Diponegoro]]. [[Kyai Moh]]. Ngampah, yang membantu [[Diponegoro]], diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.
 
== Etimologi ==
Kata Wonosobo berasal dari [[bahasaBahasa Jawa]]: '''''Wanasaba''''', yang secara [[harfiah]] berarti "tempat berkumpul di hutan". Bahasa Jawa sendiri mengambilnya dari [[bahasaBahasa Sanskerta]]: '''''vanasabhā''''' yang artinya kurang lebih sama. Kedua kata ini juga dikenal sebagai dua buku dari [[Mahabharata]]: "''Sabhaparwa''" dan "''Wanaparwa''".
 
== Lambang Daerah ==
Arti lambang daerah kabupatenKabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut:
# Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
# Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing (Jawa Tengah)|Gunung Sumbing]].
# Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
# Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
Baris 82 ⟶ 88:
 
== Sejarah ==
Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama [[Kiai Kolodete]], [[Kiai Karim]] dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, [[Kiai Kolodete]] bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.
 
Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti [[Tumenggung Kartowaseso]] sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.
 
Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.
 
Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro ( 1825–1830 ), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kiai Muhamad Ngarpah.
 
Dalam pertempuran melawan Belanda, Kiai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kiai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.
Baris 94 ⟶ 100:
Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.
 
Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari ''Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo'' yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal ''24 Juli 1825''.
 
== Geografi ==
Sebagian besar area Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan [[Kabupaten Temanggung]]) terdapat dua gunung berapi: [[Gunung Sindoro]] (3.136 meter) dan [[Gunung Sumbing]] (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari [[Dataran Tinggi Dieng]], dengan puncaknya [[Gunung Prahu]] (2.565 meter), [[Telaga Menjer]], dan [[Danau Cebong]]. Di sebelah selatan wilayah dataran rendah wonosoboWonosobo, terdapat [[Waduk Wadaslintang]].
 
Ibu kota Kabupaten Wonosobo berada di tengah-tengah [[daerah]] kabupaten, yang merupakan daerah hulu [[Kali Serayu]]. [[Wonosobo]] dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan [[Semarang]]-[[Purwokerto]].
Baris 114 ⟶ 120:
 
# Wilayah dengan kemiringan antara 0,00–2,00% seluas 1052,263 ha atau 1,04% dari seluruh luas wilayah, banyak dijumpai di Kecamatan Selomerto dan Kecamatan Kertek;
# Wilayah dengan kemiringan antara 2,00–5,00% seluas 22969,5 ha atau 22,89% dari luas seluruh wilayah, banyak terdapat di 13 Kecamatankecamatan selain Kecamatan Watumalang dan Kecamatan Kalibawang;
# Wilayah dengan kemiringan antara 5,00–8,00% seluas 8143,769 ha atau 8,11% dari luas wilayah total, tersebar merata di 14 Kecamatankecamatan selain Kecamatan Watumalang;
# Wilayah dengan kemiringan antara 8,00–15,00% seluas 55434,85 ha atau 55,2% dari seluruh luas wilayah yang tersebar secara merata di semua Kecamatankecamatan;
# Wilayah dengan kemiringan antara 15,00–25,00% seluas 11101,6 ha atau 11,06% dari seluruh luas wilayah terdapat di semua kecamatan kecuali Kecamatan Wonosobo;
# Wilayah dengan kemiringan antara 25,00–40,00% seluas 1479,631 ha atau 1,47% dari luas wilayah total, terdapat di Kecamatan Kejajar, Garung, dan Kalikajar; dan
Baris 181 ⟶ 187:
 
==== Buah-buahan ====
Di [[wilayah]] yang dijuluki [[kota]] dingin ini juga dapat tumbuh berbagai buah-buahan. Adapun buah yang dapat tumbuh adalah pisang, pepaya, durian, mangga, jambu, duku, rambutan, buah naga, nanas, kelengkeng, stroberi, anggur, manggis, dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa buah-buahan yang tumbuh di dalam tanah yaitu singkong dan ubi jalar. Salah satu yang menjadi Buah Khas di Wonosobo adalah Buahbuah Caricacarica (''Vasconcellea cundinamarcencis''), buahnya mirip buah pepaya akan tetapi memiliki tekstur yang lebih keras sedikit dan ukurannya lebih kecil.
 
== Pendidikan ==
Baris 308 ⟶ 314:
* [[SMPIT Insan Mulia]]
* MTs Al Ghozaly Siwatu
* SMP Negeri 5 Wadaslintang
 
=== Sekolah dasar ===
Baris 350 ⟶ 357:
* SD N 1 Sitiharjo
* MI MA'ARIF Ngalian
* SD Negeri 1 Kaligowong
* SD Negeri 2 Kaligowong
* SD Negeri 3 Kaligowong
{{EndDiv}}
 
Baris 437 ⟶ 447:
 
== Bahasa ==
Bahasa yang dituturkan masyarakat Wonosobo sebagian besar adalah [[Dialek Banyumasan|Bahasa Jawa Banyumasan]] dan [[Dialek Kedu|Bahasa Jawa Kedu]] hal ini dikarenakan letak geografis Kabupaten Wonosobo yang berada di perbatasan dengan kedua dialek tersebut. Wonosobo merupakan daerah peralihan antara [[Dialek Banyumasan|Bahasa Jawa Banyumasan]] dan [[Dialek Kedu|Bahasa Jawa Kedu]]. Meskipun begitu terdapat sedikit perbedaan dengan [[dialek]]-dialek tersebut.<ref>[https://wonosobokab.go.id Website resmi kabupaten wonosobo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190706070516/https://wonosobokab.go.id/ |date=2019-07-06 }} wonosobokab.go.id Diakses tanggal 28 April 2020.</ref> Oleh karena itu masyaarakat di daerah Wonosobo, meskipun masih satu kabupaten akan tetapi memiliki berbagai macam dialek. Masyarakat Wonosobo yang berada di sebelah barat dan berbatasan dengan [[Kabupaten Banjarnegara|Banjarnegara]] memiliki dialek [[Orang Banyumasan|Banyumasan]] yang cukup kuat " logat A ngapak", sementara masyarakat Wonosobo yang berada di daerah perbatasan sebelah timur dan tenggara memiliki dialek Kedu yang cukup kuat "logat O medhok", oleh karena itu setiap orang di Wonosobo dalam berbicara bahasa Jawa memiliki ciri khas masing-masing.
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed-overlay" heights="120">
Berkas:Festival Balon Udara Wonosobo.jpg|[[Festival Balon Udara]]
Berkas:Ruwatan Rambut Gimbal, Dieng, Wonosobo.jpg|Ruwatan Rambut Gimbal, Dieng, Wonosobo
Berkas:Telaga Menjer.jpg|[[Telaga Menjer]]
Berkas:Telaga Warna Dieng 01.jpg|[[Telaga Warna (Dieng)|Telaga Warna]] Dieng
Berkas:Tari Lengger.jpg|Tari Lengger
Berkas:Waduk Wadaslintang.JPG|Waduk Wadaslintang
Berkas:Gunung Prau, Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo.jpg|[[Gunung Parahu|Gunung Prau]], Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo
</gallery>
 
== Pariwisata ==
 
=== Wisata Alam ===
 
Baris 458 ⟶ 480:
# [[Waduk Wadaslintang]]
# Wisata Alam Jaten
# [[Telaga Bedakah]]
 
=== Wisata Keluarga ===
Baris 482 ⟶ 504:
# Festival [[Carica Day]], yang dilaksanakan setiap 30 Juli setiap tahunnya
# [[Festival Merdeka]]
#[[Festival Balon Udara]]<ref>{{Cite web |url=https://www.antaranews.com/berita/914751/festival-balon-udara-meriahkan-wonosobo |title=Salinan arsip |access-date=2021-01-22 |archive-date=2021-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210128202910/https://www.antaranews.com/berita/914751/festival-balon-udara-meriahkan-wonosobo |dead-url=no }}</ref>
 
=== Cendera mata ===
Baris 529 ⟶ 551:
*Calung
*Kuda Lumping
* [[Lengger|Lenggeran]]<ref name= Lenggeran>{{cite web | url=https://wonosoboclick.com/ndedher-parikan-lengger/ | title=Lenggeran | format=html | 4= | access-date=2018-12-01 | archive-date=2018-12-01 | archive-url=https://web.archive.org/web/20181201135153/https://wonosoboclick.com/ndedher-parikan-lengger/ | dead-url=yes }}</ref>
* [[Ruwatan Rambut Gimbal]]<ref name= Ruwatan>{{cite web | url=http://obyekwisatadieng.com/2015/08/27/upacara-ruwatan-rambut-gimbal/ | title=Ruwatan Rabut Gimbal | format=html | accessdate=09 Maret 2016 | archive-date=2016-03-09 | archive-url=https://web.archive.org/web/20160309074618/http://obyekwisatadieng.com/2015/08/27/upacara-ruwatan-rambut-gimbal/ | dead-url=yes }}</ref>
*Tari Daeng<ref name="jatengprov.go.id">{{Cite web|title=Wayang Othok Obrol dan Tari Daeng Diakui Kesenian Asli Wonosobo|url=https://jatengprov.go.id/beritadaerah/wayang-othok-obrol-dan-tari-daeng-diakui-kesenian-asli-wonosobo/|language=en-US|access-date=2021-10-10|archive-date=2021-10-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20211010040945/https://jatengprov.go.id/beritadaerah/wayang-othok-obrol-dan-tari-daeng-diakui-kesenian-asli-wonosobo/|dead-url=no}}</ref>
Baris 542 ⟶ 564:
* Wonosobo Ekspres
* Suara Kedu / Suara Wonosobo
* Metro7
 
=== Radio<ref>{{Cite web|title=Radio Stations in Wonosobo, Indonesia, on FM and mediumwave|url=https://www.asiawaves.net/indonesia/wonosobo-radio.htm|website=www.asiawaves.net|access-date=2022-01-23|archive-date=2022-01-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20220123134708/https://www.asiawaves.net/indonesia/wonosobo-radio.htm|dead-url=no}}</ref> ===
Baris 590 ⟶ 613:
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Tengah|Wonosobo]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Wonosobo]]
[[Kategori:DAS Serayu]]