Kajian komunikasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(38 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Komunikasi}}
'''Komunikasi''' ({{lang-en|communication}}) berasal dari bahasa Latin ''communis'' yang berarti 'sama' atau ''communico'', ''communicatio'' atau ''communicare'' yang berarti 'membuat sama' ({{lang-en|make to common}}).<ref>
'''Komunikasi''' ({{lang-en|communication}}) adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.<ref>{{Cite web|url=https://id.wiktionary.org/wiki/komunikasi|title=komunikasi - Wiktionary bahasa Indonesia|website=id.wiktionary.org|language=id|access-date=2017-10-13}}</ref> Sedangkan 'kajian komunikasi' adalah suatu disiplin akademis yang mempelajari proses komunikasi manusia. Jenis komunikasi terdiri dari tiga tipe, diantaranya adalah komunikasi "verbal" yaitu sebuah proses komunikasi yang dilakukan untuk memahami makna sebuah pesan dengan melibatkan pendengaran; komunikasi "tertulis" yang artinya sebuah pesan didapatkan melalui proses [[membaca]]; dan komunikasi "nonverbal" atau proses komunikasi yang melibatkan pengamatan seseorang dalam menyimpulkan makna.<ref>{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20160310233148/https://new.edu/resources/different-types-of-communication-and-channels--5|title=Leadership and Organizational Behavior|date=2016-03-10|access-date=2017-10-13}}</ref> Kajian komunikasi terdiri dari beragam topik, mulai dari percakapan langsung hingga komunikasi lewat media seperti penyiaran televisi, dan radio. Kajian komunikasi juga menguji bagaimana sebuah pesan ditafsirkan dengan menggunakan dimensi politik, budaya, ekonomi, semiotika, hermeneutika, dan dimensi sosial dalam konteks komunikasinya. Misalnya adalah [[Statistika]] yang merupakan disiplin ilmu dengan pendekatan kuantitatif dalam mengkomunikasikan sains. Statistika juga merupakan topik dalam penelitian kajian komunikasi, yang dapat digunakan sebagai alat untuk memperkuat klaim.<ref>▼
{{
|title = Imu Komunikasi Suatu Pengantar
|publisher = PT Remaja Rosdakarya
|isbn = ▼
|pages =}}</ref> Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.<ref>
|title = Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi
|last = Rohim
|first = Syaiful
|year = 2009
|isbn =
|location = Jakarta
▲
{{cite book
|title = Statistical Methods for Communication Science
|last = Hayes
Baris 11 ⟶ 29:
|pages = 8–9}}</ref>
== Sejarah kajian komunikasi
Studi tentang komunikasi manusia berawal dari peradaban Yunani Kuno
▲{{Cite book
▲|last = Schramm
▲|first = W. L.
▲|publisher = Sage
▲|year = 1997
▲|isbn =
▲|location = Thousand Oaks
|pages =}}</ref> Lazarsfeld adalah seorang ahli matematika, yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran sosialisme. Dia mendalami metodologi komunikasi dengan menggunakan latar belakangnya sebagai matematikawan. Dia banyak mengkaji pengaruh [[propaganda]]. Dia juga terkenal dengan teori [[dua tahap aliran komunikasi]]; yaitu teori yang menjelaskan bagaimana informasi menyebar dalam opini publik. Teori tersebut masih digunakan hingga masa kini. Sedangkan [[Harold Lasswell]] lebih banyak mengkaji pergerakan kekuasaan dalam politik. Dia mendalami pengaruh [[efek media]] dalam pesan-pesan propaganda, termasuk penggunaan kajian kritis dan desain penelitian kualitatif. Dia juga banyak dipengaruhi pemikiran pragmatisme, dan psikoanalisa Freud. Lasswell terkenal dengan kontribusinya tentang model-model komunikasi. Selain itu, salah satu tokoh komunikasi lainnya adalah [[Kurt Lewin]]; seorang psikolog eksperimental di Universitas Berlin, dan banyak berkontribusi dalam penelitian ilmiah teoretis. Dalam merumuskan teori-teorinya tentang psikologi, dia banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu alam seperti fisika dan kedokteran. Sedangkan, [[Carl Hovland]] banyak mengkaji [[persuasi]] dengan pendekatan psikoanalisa Freud dan pemikiran behaviorisme dari [[Clark L. Hull]]. [[Carl Hovland|Hovland]] banyak mengkaji masalah-masalah sosial dengan pendekatan multidisipliner di Institut Hubungan Manusia di [[Universitas Yale]]. ▼
| last = Craig
| first = Robert T.
Baris 38 ⟶ 45:
}}</ref> Oleh sebab itu, istilah "[[komunikasi]]" digunakan untuk menjelaskan beragam tradisi yang berbeda ini.
▲Kajian komunikasi modern banyak dikembangkan oleh [[Paul Lazarsfeld]], [[Kurt Lewin]], dan [[Harold Lasswell]] sebagai para pendiri awal pranata pendidikan komunikasi.<ref name=":2">{{cite book|
Di penghujung abad 20, domain akademis dengan beragam departemen komunikasi termasuk komponen-komponen pertunjukkan seperti perunjukan tokoh dalam literatur, bercerita; komponen-komponen humaniora seperti analisis retorika, berfikir kritis; dan komponen-komponen ilmu sosial seperti percobaan-percobaan ilmiah; serta komponen-komponen kedoketran atau biologi seperti penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bicara dan bahasa, dan audiologi. Departemen komunikasi juga berhubungan dengan pelatihan-pelatihan profesional yang berhubungan dengan media seperti jurnalistik, produksi media massa, desain web, dan telekomunikasi. Beberapa kajian komunikasi dengan metode penelitian kuantitatif seperti desain [[survei]], eksperimen, analisis konten kuantitatif, dan meta-analisis berada pada satu bidang keilmuan yang disebut komunikologi. Komunikologi mulai dibangun oleh murid [[Wilbur Schram]]; orang pertama yang mendirikan Departemen Ilmu Komunikasi Umum, pada awal tahun 1950-an di Universitas Michigan. [[Universitas Michigan]] adalah universitas pertama di [[Amerika Serikat]] yang menggunakan pendekatan kuantitatif dalam kajian komunikasi.<ref>{{Citation▼
Salah satu tokoh komunikasi lainnya adalah [[Kurt Lewin]], yaitu seorang psikolog eksperimen di [[Universitas Berlin]]. Dia banyak berkontribusi dalam penelitian ilmiah teoretis. Dia juga banyak menggunakan ilmu-ilmu alam seperti fisika dan kedokteran dalam merumuskan teorinya. Sedangkan, [[Carl Hovland]] adalah pengkaji [[persuasi]] dengan pendekatan [[Psikoanalisis|psikoanalisa]] [[Sigmund Freud|Freud]]. Dia banyak dipengaruhi aliran pemikiran behaviorisme dari [[Clark L. Hull]]. Dia juga mempelajari masalah-masalah sosial dengan pendekatan multidisipliner di Institut Hubungan Manusia di [[Universitas Yale]].<ref name=":2" />
▲Di penghujung abad 20, domain akademis dengan beragam departemen
|last=Rogers
|first=Everett M.
Baris 57 ⟶ 68:
== Batasan kajian dan pendekatan teori ==
Kajian komunikasi menghubungkan aspek-aspek ilmu sosial dan humaniora. Secara alami, kajian komunikasi merupakan fokus bidang akademis. Sebagai halnya ilmu sosial, disiplin ilmu ini
{{cite journal
|last=Calhoun
|first=Craig
Baris 67 ⟶ 78:
|publisher=McGill University
|volume=5
|pages=1479–1496}}</ref> Fokus pengembangan penelitian dalam kajian komunikasi merupakan bagian dari jenjang komunikasi secara umum. Bagi mahasiswa sarjana, fokus kajian ini adalah untuk mempersiapkan mereka dalam memahami proses komunikasi di masyarakat;
{{cite journal
|last=Morreale
Baris 83 ⟶ 94:
|pages=1–25}}</ref>
Dalam penelitian media [[daring]] dan [[media massa]] misalnya, para peneliti melakukan [[Kode|pengawasandian]] ({{lang-en|decoding}}) yang sangat teliti, untuk menghindari 'reaktansi-pesan' atau 'perlawanan' dalam menerima pesan. Reaksi atas penerimaan pesan juga dapat dipengaruhi oleh pendekatan dalam pembacaan pesan, seperti:
Penedekatan holistik dalam kajian komunikasi dengan konteks politik misalnya untuk menguji beragam kemungkinan, seperti aktor dan saluran televisi, atau media apa saja yang dapat mengubah lansekap semiotika, dan mengubah persepsi; lalu mengubah kredibilitas dan mengubah latar belakang, dan mengubah pergerakan tampilan, dari seorang kandidat politik. Bidang komunikasi politik modern banyak dipengaruhi oleh paktek-praktek pembingkaian doktrin-doktrin operasi informasi, yang diturunkan dari sifat alamiahnya dengan dasar seperti kajian militer dan strategi. Berdasarkan pandangan ini, konsep tindakan dalam lingkungan informasi sangat relevan. Lingkungan informasi adalah suatu kumpulan dari individu-individu, organisasi, dan sistem yang mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan atau bertindak berdasarkan informasi. Lingkungan ini terdiri dari tiga dimensi yang saling terhubung; seperti individu-individu yang saling berinteraksi, organisasi-organisasi, dan sistem. Dimensi-dimensi ini dikenal sebagai dimensi fisik, informasional, dan kognitif.<ref>{{cite web|title=Chairman of the Joint Chiefs of Staff, U.S. Army (2012). Information Operations. Joint Publication 3-13. Joint Doctrine Support Division, 116 Lake View Parkway, Suffolk, VA.|url=http://www.dtic.mil/doctrine/new_pubs/jp3_13.pdf|format=PDF|website=Dtic.mil|accessdate=2017-05-01}}</ref>▼
# "Pembacaan radikal", di mana audiens menolak makna, nilai-nilai, dan pandangan pada teks yang dibangun oleh penulis pesan. Dampaknya adalah: pesan ditolak.
# "Pembacaan dominan", di mana audiens menerima makna, nilai-nilai, dan pandangan pada teks yang dibangun oleh penulis pesan. Dampaknya adalah: pesan diterima.
# "Pembacaan subordinat", di mana audiens menerima keseluruhan makna, nilai-nilai, dan pandangan dunia yang dibangun dalam teks oleh sang penulis pesan. Dampaknya adalah: pesan dipatuhi.<ref>{{cite book
|title = Dictionary of Media and Communications
|last = Marcel
|first = Danesi.
|publisher = M.E.Sharpe, Armonk
|year = 2009
|isbn =
|location = New York
|pages = 8–9}}</ref>
▲
== Bentuk umum komunikasi ==
[[Berkas:Communication shannon-weaver2.svg|jmpl|ka|250px|Deskripsi pengiriman pesan dari komunikator ke komunikan]]
[[Komunikasi massa]] memiliki peran vital dalam mempengaruhi jumlah audiens. Pada dasarnya komunikasi massa memiliki dua bentuk komunikasi yaitu [[komunikasi interpersonal]] dan komunikasi dengan media. Adapun bentuk umum dalam komunikasi terdiri dari [[komunikasi intrapersonal]], [[komunikasi diadik]], [[komunikasi kelompok]], [[komunikasi publik]], dan [[komunikasi massa]].
=== Komunikasi intrapersonal ===
{{Main|Komunikasi intrapersonal}}
Komunikasi intrapersonal terjadi pada diri sendiri,
=== Komunikasi diadik ===
Komunikasi diadik terjadi jika dua orang terlibat dalam proses komunikasi;
=== Komunikasi kelompok ===
Pada bentuk komunikasi diadik, proses komunikasi hanya melibatkan dua orang. Sedangkan bentuk komunikasi kelompok
* '''Pola lingkaran'''
Dalam komunikasi pola lingkaran, pengirim pesan merupakan
* '''Pola rantai'''
Dalam komunikasi pola rantai, akan ditemui masalah yang sama seperti pada komunikasi pola lingkaran. Bagian terburuk dari pola ini adalah, penerima pesan paling terakhir
* '''Pola Y'''
Komunikasi pola Y merupakan komunikasi yang lebih kompleks dan juga memiliki masalah komunikasi yang sama seperti dalam pola lingkaran
* '''Pola Roda'''
Komunikasi kelompok dengan pola roda, adalah pola komunikasi terbaik dibandingkan tiga pola komunikasi sebelumnya;
=== Komunikasi publik ===
{{Main|Komunikasi publik}}
Dalam komunikasi publlik, pesan diberikan hanya oleh satu orang atau satu entitas dengan jumlah penerima pesan yang sangat banyak. Berbeda dengan bentuk komunikasi kelompok;
=== Komunikasi massa ===
{{Main|Komunikasi massa}}
Bentuk komunikasi massa, biasanya memiliki jumlah audiens yang sangat banyak, dan tidak dapat dikelompokkan dalam satu tempat. Oleh sebab itu, bentuk komunikasi massa akan membutuhkan alat atau teknologi supaya proses komunikasi dapat berlangsung.
== Konteks budaya komunikasi ==
Konsep budaya "konteks tinggi" dan budaya "konteks rendah" pertama kali dipopulerkan oleh [[Edward Hall]] dalam menjelaskan perbedaan budaya secara umum dalam masyarakat. Masyarakat atau kelompok ini dilihat sebagai budaya "konteks tinggi" atau budaya "konteks rendah" berdasarkan aspek hubungan antar individu dan adanya keterhubungan dalam jangka waktu yang lama. Banyak aspek kebiasaan dari suatu budaya tidak dikomunikasikan secara [[eksplisit]], karena anggota suatu kelompok atau masyarakat tersebut sudah mengetahui tentang apa yang sedang dilakukan; dan apa yang harus dipikirkan, dalam berinteraksi satu sama lain, selama bertahun-tahun.<ref name=":4" /> Salah satu budaya dengan "konteks tinggi" adalah hubungan-hubungan [[keluarga]] dan [[kekerabatan]]. Sedangkan budaya dengan "konteks rendah" lebih ditujukan kepada masyarakat dengan hubungan berdurasi pendek; atau masyarakat yang hanya berhubungan untuk alasan-alasan spesifik. Pada masyarakat ini, [[kebiasaan]] dan [[kepercayaan]] harus diungkapkan secara eksplisit, supaya orang-orang yang baru masuk pada lingkungan budaya tersebut mengetahui apa dan bagaimana harus bersikap di lingkungan dengan budaya yang sama sekali baru.<ref name=":4" /> Adapun perbedaan antara budaya "konteks tinggi" dan "konteks rendah", dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
{| class="wikitable mw-collapsible" style="margin-left: auto; margin-right: auto; border: none;"
! Budaya "konteks tinggi"
! Budaya "konteks rendah"
|-
| Memiliki tingkat kekerabatan yang sangat dekat, dengan hubungan antar individu yang sedikit bicara; atau jarang menggunakan gaya komunikasi eksplisit dan gaya informasi formal
| Lebih berorientasi aturan, di mana masyarakat mengikuti aturan-aturan eksternal
|-
| Pengetahuan berdasarkan situasi, dan relasi
| Pengetahuan lebih banyak dikodifikasi, bersifat publlik, eksternal dan dapat diakses
|-
| Beberapa hubungan lintas sektoral atau berupa persimpangan dengan orang lain
| Berdasarkan urutan yang dipisahkan oleh waktu, ruang, aktivitas, dan hubungan-hubungan
|-
| Hubungan jangka panjang
| Lebih banyak dipengaruhi oleh hubungan-hubungan interpersonal dengan durasi pendek
|-
| Pemahaman lebih banyak diinternalisasi lewat apa yang dikomunikasikan
| Pengetahuan lebih sering dikomunikasikan
|-
| Adanya batasan yang kuat tentang siapa saja yang diterima sebagai kerabat dan siapa saja yang dianggap "orang luar"
| Berfokus pada tugas
|-
| Keputusan dan aktivitas berfokus pada hubungan-hubungan langsung, dan sering kali di sekitar orang-orang yang memiliki otoritas
| Keputusan dan aktivitas lebih banyak berfokus pada apa yang harus segera diselesaikan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab individu
|}
Setiap masyarakat memiliki campuran atau bentuk masing-masing dari kedua konteks budaya, baik budaya "konteks tinggi" maupun "konteks rendah" ini. Oleh sebab itu, kedua konteks budaya ini berguna dalam menjelaskan beberapa aspek dari suatu budaya, khususnya dalam memahami situasi dan lingkungan tertentu dalam masyarakat.<ref name=":4">{{cite web|url=http://www.culture-at-work.com/highlow.html|title=High and low context|website=www.culture-at-work.com|language=en|access-date=2017-10-18}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Filsafat bahasa]]
* [[Ilmu komunikasi]]
* [[
* [[Teori kritis]]▼
* [[Linguistik]]
* [[
* [[Semiotika]]
* [[
▲* [[Teori kritis]]
== Catatan kaki ==
{{Reflist|35em}}
== Bacaan lanjut ==
{{refbegin|2|indent=yes}}
Baris 137 ⟶ 192:
|editor-last=VA
|title=The History of Speech Communication: The Emergence of a Discipline, 1914-1945
|url=https://archive.org/details/historyofspeechc0000cohe
|publisher=Speech Communication Association
|year=1994
|