Kalender Hijriah

salah satu metode penentuan tanggal

Kalender Islam atau disebut kalender Hijriyah adalah sebuah kalender yang berdasarkan tahun kamariah atau tahun candra (lunar). Siklus daurnya meliputi 12 bulan. Sebagai perhitungan hari suci Islam, bulan Hijriyah diawali dari mulai nampaknya busur cahaya setelah bulan padam.

Pengantar

Satu minggu pada penganggalan Hijriyah adalah sama dengan pada penanggalan Masehi. Perbedaannya adalah pada awal hari barunya. Hari baru pada penanggalan Masehi dimulai pukul 00.00 waktu setempat. Sedangkan hari baru pada penanggalan Hijriyah dimulai sejak tenggelamnya matahari di tempat tersebut. Tarikh kalender Islam ini dinamakan tarikh Hijriyah (bahasa Latin: A.H.=Anno Higerae), untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dari Mekah ke Medinah, yang terjadi pada tahun 622. Menurut tarikh Kalender Gregorian mundur, hal ini terjadi pada hari tanggal 19 Juli sedangkan menurut tarikh Kalender Julian, peristiwa ini terjadi pada tanggal 15 Juli 622.

Panjang Tahun Hijriyah

Tahun Hijriyah panjangnya 354 hari, atau 355 hari pada tahun kabisat. Dalam daur 30 tahunan ada 11 tahun kabisat, yaitu pada tahun-tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26, dan 29.

Daftar Bulan

Dalam tiap tahun Hijriyah terdapat bulan sebagai berikut:

  1. Muharram – 30 hari
  2. Safar – 29 hari
  3. Rabiulawal – 30 hari
  4. Rabiulakhir – 29 hari
  5. Jumadilawal – 30 hari
  6. Jumadilakhir – 29 hari
  7. Rajab – 30 hari
  8. Shaban – 29 hari
  9. Ramadan – 30 hari
  10. Syawal – 29 hari
  11. Dulkaidah – 30 hari
  12. Dulhijah - 29 atau 30 hari pada tahun kabisat

Sejarah

Yang menetapkan peristiwa hijrah sebagai permulaan ialah Umar bin Khattab khalifah kedua sesudah Abu Bakar. Umar bin Khattab yang juga memiliki nama julukan Amirul Mukminin yang berarti pemimpin orang-orang beriman, adalah seseorang yang sangat pandai. Ialah yang menetapkan kalender Hijriyah ini.

Sewaktu kalender ini diciptakan banyak orang yang mengusulkan supaya tahun gajah, yaitu tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dipakai sebagai patokan awal penanggalan ini. Disebut tahun Gajah karena kala itu Mekah diserbu Raja Abrahah dari Yaman dengan pasukan Gajah. Namun Umar bin Khatab menolak. Alasannya ialah bahwa umat Muslim tidak menyembah Nabi Muhammad SAW tidak seperti kaum Nasrani yang menyembah Nabi Isa dan membuat tahun kelahirannya sebagai patokan kalender Masehi. Peristiwa paling mengesankan dalam hidup Nabi Muhammad SAW ialah peristiwa hijrah tersebut. Dengan ditetapkannya Kalender Islam dari hijrah, bukan dari kelahiran Nabi Muhammad SAW di dalamnya tersirat ajaran bahwa pekerjaan manusia harus lebih dihargai. Prestasi harus lebih dihargai daripada prestise. Hal ini sesuai dengan semangat ajaran Al-Qur'an.


Lihat pula