Karangsemi, Gondang, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Merapikan artikel
Rizlsh (bicara | kontrib)
k Penambahan pada informasi
 
Baris 7:
|kecamatan =Gondang
|kode pos =64451
|luas =343,84 Ha
|nama pemimpin =-
|luas penduduk =2...393 jiwa km²(2022)
|koordinat=Longitude 111.99329 Latitude -7.559716.|agama=Mayoritas Islam}}
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
'''Karangsemi''' ([[Hanacaraka]]: ꦏꦫꦁ​ꦱꦺꦩꦶ) adalah sebuah desa di Kecamatan [[Gondang, Nganjuk|Gondang]], [[Kabupaten Nganjuk]], Provinsi [[Jawa Timur]]. Desa Karangsemi meliputi dusun Pilangglenteng, yang mempunyai perbatasan dengan Desa [[Balonggebang, Gondang, Nganjuk|Balonggebang]] di sebelah utara, Desa [[Mojoseto, Gondang, Nganjuk|Mojoseto]] di sebelah barat, Desa [[Demangan, Tanjunganom, Nganjuk|Demangan]] di sebelah selatan, dan Desa [[Senjayan, Gondang, Nganjuk|Sanjayan]] di sebelah timur. Pada zaman dahulu, Karangsemi dikenal dengan nama Karangmanglo.
 
Baris 19 ⟶ 17:
Desa Karangsemi sangat berhubungan dengan Makam Ki Ageng Keniten. Ki Ageng Keniten merupakan seorang raja dari kerajaan kecil yang bernama Pujon Manis. Makam itu sekitar 500 meter dari jembatan Karangsemi. Kerajaan Pujon Manis merupakan kerajaan kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram.
 
Ki Ageng Keniten merupakan orang yang sakti mandraguna pernah mokong (bandel) tidak setor upeti ke [[Kesultanan Mataram|Kerajaan Mataram]]. Suatu saat beliau kena rayuan gadis penjual jamu di Pasar Ngareman yang kemudian oleh Ki Ageng Keniten diajak ke Kerajaan Pujon Manis. Ki Ageng Keniten terlena menyampaikan kelemahannya yang terletak di tenggorokan kepada gadis penjual jamu, yang ternyata putri dari pejabat Kerajaan Mataram. Karena sudah tahu kelemahannya, Ki Ageng Keniten diserang oleh Kerajaan Mataram. "Karena tidak ada persiapan maka Kerajaan Pujon Manis dapat dikalahkan dengan mudah dan akhirnya lari ke arah utara dan diadang oleh Prajurit Kademangan di Dusun Ngrajek. Lari lagi dan menyelinap di bawah pohon bendo dan melarikan ke Kadipaten Kandangan lalu melarikan diri ke arah utara dengan darah yang berceceran. Karena kena pusaka prajurit Mataram tersebut, lari sampai ke Desa [[Demangan, Tanjunganom, Nganjuk|Demangan]] dan sebelum meninggal ia berpesan kepada para pengikutnya bahwa nanti kalau meninggal supaya dikubur di sebelah utara Sungai Widas. Namun oleh prajurit dikubur di selatan Sungai Widas. pada malam harinya terjadi hujan dan seperti ada kekuatan gaib. Sebuah selendang menghantam tanah kosong di selatan makam. Aliran [[Kali Widas|Sungai Widas]] kemudian berbelok ke tanah tersebut. Sehingga Makam Ki Ageng Keniten jadi berada di utara sungai. Kemudian prajuritnya dikutuk menjadi seekor kera yang jumlahnya 250 tidak bisa kurang dan lebih. Apabila ada yang membunuh maka orang tersebut akan ikut mati pada Hari Jumat pahing.
 
Setelah kejadian tersebut pengembara dari [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]] merawat makam tersebut dan 4 tahun kemudian daerah ini dinamakan Desa Karangmanglo. Tapi 15 tahun kemudian karena perkembangan zaman desa ini diubah namanya menjadi Desa karangsemi.