Karboksilat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Authority control}}
Lim Natee (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 8:
 
== Resonansi stabilisasi ion karboksilat ==
Asam karboksilat mudah [[Disosiasi (kimia)|terdisosiasi]] menjadi anion karboksilat dan ion hidrogen bermuatan positif (proton), jauh lebih mudah daripada [[alkohol]] (menjadi ion [[alkoksida]] dan proton), karena ion karboksilat distabilkan oleh [[Resonansi (kimia)|resonansi]]. Muatan negatif yang tersisa setelah [[deprotonasi]] gugus karboksil terdelokalisasi di antara dua atom oksigen [[elektronegatif]] dalam struktur resonansi.
 
:[[Berkas:Carboxylate-resonance-2D.png|400px|Ekuivalensi resonansi membentuk bentuk delokalisasi dari anion karboksilat umum.]]
 
[[Delokalisasi]] awan elektron ini berarti bahwa kedua atom [[oksigen]] memiliki muatan negatif yang kurang kuat; oleh karena itu, proton positif kurang tertarik kembali ke gugus karboksilat begitu ia telah pergi; sehingga, ion karboksilat lebih stabil. Sebaliknya, ion alkoksida, sekali terbentuk, akan memiliki muatan negatif yang kuat pada atom oksigen, sehingga menyulitkan proton untuk melepaskan diri. Dengan demikian, asam karboksilat memiliki [[pH]] yang lebih rendah daripada alkohol: semakin tinggi jumlah proton dalam larutan, semakin rendah pH-nya.<ref>{{cite book | last1= Fox|first1= Marye Anne|last2= Whitesell|first2= James K. | year = 1997 | title = Organic Chemistry | url= https://archive.org/details/organicchemistry02edfoxm| edition = 2nd| publisher = Jones and Bartlett Publishers | location = Sudbury, MA| isbn = 0-7637-0178-5 }}</ref>
 
== Contoh ==