Kebahagiaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ringkasan singkat
Baris 21:
#Nikmati pengalaman positif dan biarkan diri merasakan kesenangan pada waktunya
Semakin sederhana kebutuhan seseorang akan kebahagiaan,maka semakin besar kemungkinan orang itu untuk bahagia<ref>https://www.kompas.com/sains/read/2021/09/05/210300923/apa-itu-kebahagiaan-ini-penjelasannya-menurut-sains?page=all</ref>.
 
===6 Penyebab Sulit Merasa Bahagia===
Jenis kebahagiaan ini bisa sulit bagi siapa pun untuk dipertahankan karena sifatnya yang tidak konsisten, penyebab orang sangat sulit merasa bahagia dalam hidupnya:
*Terus Membandingkan.
Siapa pun yang selalu membandingkan hidupnya dengan orang lain tidak akan pernah merasa bahagia. Sulit untuk merasa puas dengan kehidupan sehari-hari ketika terus-menerus melihatnya melalui lensa pengalaman orang lain. Perbandingan yang menumbuhkan ketidakpuasan selalu melihat mereka yang memiliki lebih banyak dan mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi (perbandingan sosial ke atas) tetapi jarang membandingkan dengan mereka yang mungkin tidak memiliki atau melakukan banyak hal (perbandingan sosial ke bawah).
*Senang Menyalahkan
Orang yang tidak dapat melihat atau bertanggung jawab atas cara mereka berkontribusi pada konflik dalam hidup mereka, sering menderita dalam hubungan, terutama hubungan dekat di mana tantangan tidak dapat dihindari. Orang-orang ini merasa bahwa sesuatu terjadi pada mereka, dan tidak memiliki kesadaran tentang bagaimana mereka mungkin telah memicu atau memicu situasi yang membuat mereka merasa tidak bahagia. Di dunia mereka, tampaknya semuanya adalah kesalahan orang lain. Ya, memang benar bahwa dalam suatu konflik hubungan, tindakan dan kata-kata seseorang mungkin memiliki konsekuensi yang lebih besar daripada yang lain, tetapi ini adalah situasi yang jarang terjadi ketika seseorang sepenuhnya tidak bersalah. Perspektif ini sering membuat orang merasa tidak berdaya untuk mengubah situasi negatif mereka. Klien yang bekerja untuk melihat bagaimana mereka mungkin telah berkontribusi pada situasi yang sulit, bahkan secara tidak sengaja, merasakan kontrol dan hak pilihan yang lebih besar untuk meningkatkan hubungan yang sulit<ref>https://lifestyle.bisnis.com/read/20220406/219/1519957/4-penyebab-anda-sulit-merasa-bahagia</ref>.
*Mengharap pujian setelah bersikap baik
Pujian yang kita terima ternyata gak selalu berarti baik. Kalau gak disikapi dengan bijak malah bikin terlena. Kita jadi selalu berharap dipuji setelah melakukan hal baik pada orang lain.
Mungkin perasaan ini muncul tanpa disadari. Tapi efeknya besar, harapan untuk dipuji membuatmu sulit bahagia. Namanya juga harapan, kadang terwujud kadang tidak. Kalau tidak terwujud pasti bikin kecewa.
*Berekspektasi tinggi
Harapan dan ekspektasi itu dua hal yang berbeda, Harapan masih berupa angan-angan, sesuatu yang kita impikan untuk terjadi atau dimiliki.
Sementara ekspektasi adalah harapan yang disertai usaha untuk mewujudkannya. Saat diri ini merasa sudah mengerahkan segala cara, makin sulit rasanya membendug harapan. Semua tujuan seperti sudah di depan mata, padahal belum tentu, ekspektasi tinggi ini yang sering bikin kecewa. Tidak mau terus-terusan menyakiti diri sendiri.
*Asal bertindak tanpa memikirkan risiko
Selama porsinya pas, menyusun rencana sebelum bertindak itu bagus. Menyiapkan diri sebaik-baiknya dengan mempelajari resiko yang mungkin dihadapi. Sebagai antisipasi saja, biar kita lebih siap menghadapi tantangan di depan.
Praktiknya memang kita tidak bisa memprediksi semua masalah yang akan terjadi. Minimal, dengan menganalisis resiko sejak dini tidak bikin kita jadi terlalu panik dan kecewa.
*Berambisi memenangkan perdebatan
Setiap orang cenderung membenarkan pendapatnya masing-masing. Makanya dalam acara diskusi atau debat, adu argumen adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Rata-rata orang masih berambisi memenangkan perdebatan. Membela pendapatnya sendiri yang tanpa sadar bisa memicu emosi. Makin besar ambisi untuk memenangkan perdebatan, hati jadi panas dan pikiran bekerja lebih berat.
Kalau dipikir-pikir lagi, ternyata penyebab utama sulit bahagia itu diri kita sendiri ya, jadi pribadi yang lebih bijak<ref>https://www.idntimes.com/life/inspiration/dian-arthasalina/7-penyebab-sulit-bahagia-yang-sering-kamu-lupakan-1/7</ref>.
 
Kesempurnaan hal yang tidak mungkin, jadi berhentilah mengejarnya. Kejarlah sesuatu yang wajar dan beri ucapan selamat ketika kamu berhasil melakukannya. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri sehingga menjauhkanmu dari kebahagiaan<ref>https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/30/125238020/10-kebiasaan-yang-membuat-kita-tidak-bahagia?page=all</ref>.
 
== Rujukan ==