Kebangkitan Nasional Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+konten, hasil terjemahan dari en.wp |
|||
Baris 7:
== Faktor pendorong ==
Secara garis besar, faktor pendorong kebangkitan nasional terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal, yakni (1) penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan; (2) kenangan kejayaan masa lalu, seperti pada masa [[Kerajaan Sriwijaya]] atau [[Kerajaan Majapahit|Majapahit]]; dan (3) munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin gerakan. Sedangkan faktor eksternal, yakni (1) timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika seperti [[nasionalisme]], [[liberalisme]], dan [[sosialisme]]; (2) munculnya gerakan [[Turki Muda]], [[ Kongres Nasional India]], dan [[Gandhisme]], karena kebangkitan nasional di Asia pada masa itu; dan (3) kemenangan Jepang atas Rusia pada [[perang Jepang-Rusia]] yang menyadarkan negara-negara di Asia untuk melawan negara barat.<ref> {{cite web|last=|first=|date=11 Februari 2020|title=Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/11/200000369/faktor-pendorong-munculnya-pergerakan-nasional?page=all|
== Asal-usul ==
Baris 22:
== Peringatan ==
{{Wikisource|Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta penjelasannya.pdf/1}}[[Berkas:National Awakening Day 1948a, 20 Mei Pelopor 17 Agustus, p31.jpg|jmpl|158x158px|
Sejak 1959, tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai '''Hari Kebangkitan Nasional''', disingkat '''Harkitnas''', yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah [[Indonesia]] melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Kebangkitan Nasional Indonesia.
|