Kecelakaan KRL Commuter Line Bintaro 2013: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Malfungsi → Malafungsi using AWB
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 47:
Kecelakaan ini membuat lalu lintas kereta api antara Kebayoran dan Pondok Ranji terhambat, sehingga kereta dari arah Serpong maupun Tanah Abang tidak bisa melintas. Butuh beberapa waktu sampai jalur bisa dilewati, dan kereta api yang pertama melewati jalur ini pasca-kecelakaan adalah kereta api Krakatau Express dari arah Kediri pada dini hari esok harinya. Tapi KRL belum bisa melintas aliran listrik aliran atas (LAA) belum selesai diperbaiki. Setelah beberapa hari, akhirnya KRL pun bisa melintas. Pada beberapa hari pasca-kecelakaan, kecepatan di tempat kejadian perkara dibatasi 5 km/jam.
 
Meskipun korban jiwa dari kecelakaan ini tidak sebanyak kecelakaan-kecelakaan sebelumnya, tapitetapi ini membuat PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan pembenahan, seperti penambahan petunjuk keadaan darurat pada KRL, mengingat pada saat kejadian, banyak penumpang yang kebingungan untuk membuka pintu saat darurat, juga jalan keluar lewat jendela.
 
Kecelakaan ini menyebabkan PT KCJ kehilangan 1 set KRL Tokyo Metro seri 7000, yaitu set 7121F. Meskipun kereta yang rusak berat hanya kereta 7121 dan sisanya tidak rusak atau rusak ringan, akibat kerusakan di kereta 7121 yang sudah sulit diperbaiki, khususnya bagian kabin masinis, maka KRL ini berhenti beroperasi. Kini, KRL Tokyo Metro 7000 set 7121F telah dirucat di Stasiun Cikaum, kecuali kereta yang bertabrakan (7121) yang disimpan di Dipo Depok.