Keguguran dan gangguan jiwa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WanaraLima (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Sofi Solihah (bicara | kontrib)
Definisi keguguran dan gangguan jiwa
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 1:
Keguguran adalah kehilangan janin sebelum usia kehamilan yang dianggap dapat bertahan hidup di luar rahim, yaitu sekitar 20 minggu kehamilan. Keguguran dapat menjadi pengalaman yang sangat emosional dan menyakitkan bagi pasangan yang mengalaminya. Gangguan jiwa, seperti depresi dan kecemasan, seringkali dapat terjadi sebagai reaksi terhadap keguguran. Keguguran yang dialami oleh wanita akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.<ref>{{Cite web|last=Halodoc|first=Redaksi|title=5 Dampak Keguguran pada Mental yang Harus Ditangani|url=https://www.halodoc.com/artikel/5-dampak-keguguran-pada-mental-yang-harus-ditangani|website=halodoc|language=id|access-date=2024-05-04}}</ref> Rasa bersalah dan perasaan kehilangan menjadi faktor. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan antara keguguran dan gangguan jiwa:
 
* Depresi Pasca Keguguran: keguguran seringkali menyebabkan perasaan duka yang mendalam dan perasaan kehilangan yang kuat. Pasangan yang mengalami keguguran mungkin mengalami depresi pasca keguguran, yang ditandai oleh perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, perasaan tidak berharga, dan pikiran yang berulang tentang keguguran.
* Kecemasan Pasca Keguguran: selain depresi, keguguran juga dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan. Pasangan yang mengalami keguguran mungkin merasa khawatir tentang keselamatan kehamilan masa depan, memiliki kecemasan yang berlebihan tentang kehamilan berikutnya, atau mengalami ketakutan yang berlebihan tentang kemungkinan keguguran lagi.
* Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD) Pasca Keguguran: beberapa pasangan yang mengalami keguguran juga dapat mengembangkan gangguan stres pasca trauma (PTSD) pasca keguguran. PTSD pasca keguguran dapat terjadi jika pasangan mengalami peristiwa keguguran sebagai trauma psikologis yang mengganggu dan mengubah cara mereka melihat diri mereka sendiri, pasangan mereka, atau dunia di sekitar mereka.
* Dukungan Psikologis: penting bagi pasangan yang mengalami keguguran untuk mendapatkan dukungan psikologis yang tepat. Ini bisa termasuk terapi kognitif perilaku (CBT), konseling perkawinan, atau dukungan kelompok yang dipimpin oleh para profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam menangani trauma keguguran.
* Perawatan Medis: selain dukungan psikologis, beberapa pasangan mungkin membutuhkan perawatan medis untuk membantu mengelola gejala depresi atau kecemasan mereka. Ini bisa termasuk terapi obat, terapi hormon, atau terapi penggantian hormon jika keguguran disebabkan oleh masalah hormonal.
 
Keguguran dapat menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan dan membingungkan bagi banyak pasangan, dan penting untuk diingat bahwa perasaan yang mereka alami adalah valid dan bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Yang terpenting, pasangan yang mengalami keguguran harus memberi diri mereka waktu dan izin untuk berduka dan mencari dukungan yang mereka butuhkan untuk memulihkan kesehatan mental mereka.
 
== Referensi ==