Kekaisaran Romawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
rev
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 64:
'''Kekaisaran Romawi''' ({{lang-la|Imperium Romanum}}) adalah periode pasca-Republik dari [[Romawi kuno|peradaban Romawi kuno]], dicirikan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar, dan kepemilikan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar [[Laut Tengah]] di Eropa, Afrika, dan Asia. [[Republik Romawi|Republik]] berusia 500 tahun yang mendahuluinya telah melemah dan tidak stabil akibat serangkaian [[Perang saudara Romawi|perang saudara]] dan konflik politik, ketika [[Julius Caesar]] dinobatkan sebagai [[diktator Romawi|diktator]] seumur hidup dan kemudian dibunuh pada tahun 44 SM. Perang saudara dan [[Poskripsi|pengeksekusian]] terus berlangsung, yang berpuncak pada kemenangan [[Oktavianus]], putra angkat Caesar, atas [[Mark Antony]] dan [[Kleopatra]] dalam [[Pertempuran Actium]] serta ditaklukkannya [[Kerajaan Ptolemaik|Mesir]]. Setelah peristiwa-peristiwa di atas, kekuasaan Oktavianus menjadi tak tergoyahkan dan pada tahun 27 SM, Senat Romawi secara resmi memberinya [[imperium|kekuasaan penuh]] dan gelar baru ''[[Augustus (gelar)|Augustus]]'', yang secara efektif menandai berakhirnya Republik Romawi.
 
Pemerintahan Kekaisaran Romawi bertahan selama kira-kira 500 tahun. Dua abad pertama kekaisaran ditandai dengan periode kemakmuran dan kestabilan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikenal dengan ''[[Pax Romana]]'' atau "Perdamaian Romawi". Setelah kemenangan Oktavianus, luas Kekaisaran meningkat secara drastis. Setelah pembunuhan [[Caligula]] pada tahun 41, Senat dianggap berkeinginan untuk memulihkan kekuasaan Republik, tetapi [[Garda Praetorian]] memproklamirkan [[Claudius]] sebagai kaisar. Di bawah pemerintahan Claudius, Kekaisaran melakukan perluasan besar-besaran pertamanya sejak Augustus. Setelah penerus Claudius, [[Nero]], memutuskan bunuh diri pada tahun 68, Kekaisaran mengalami [[Tahun Empat Kaisar|masa perang saudara singkat]] dan terjadinya [[Perang Yahudi-Romawi Pertama|pemberontakan besar di Yudea]], ketika empat jenderal legiun berbeda menyatakan diri sebagai Kaisar. [[Vespasianus]] berhasil meraih kemenangan pada tahun 69 dan mendirikan [[Dinasti Flavianus]], sebelum digantikan oleh putranya [[Titus]], yang membuka [[Colosseum]] tak lama setelah [[Letusan Gunung Vesuvius 79|meletusnya Gunung Vesuvius]]. Masa jabatannya yang singkat diteruskan oleh saudaranya [[Domitianus]], yang memerintah selama 15 tahun sebelum akhirnya dibunuh pada tahun 96. Senat kemudian menunjuk kaisar pertama dari [[Dinasti Nerva–Antonine#Lima Kaisar Baik[|Lima Kaisar Baik]]. Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan [[Trajanus]], kaisar kedua dari [[dinasti Nerva-Antonine]].
 
Periode peningkatan kekacauan dan kemerosotan dimulai pada masa pemerintahan [[Commodus]]. Terbunuhnya Commodus tahun 192 memicu terjadinya [[Tahun Lima Kaisar|Perang Lima Kaisar]], yang dimenangkan oleh [[Septimius Severus]]. Pembunuhan [[Alexander Severus]] pada tahun 235 memicu [[Krisis Abad Ketiga]], saat 26 pria dinyatakan sebagai Kaisar oleh Senat Romawi selama lima puluh tahun. Kekaisaran berhasil distabilkan pada masa pemerintahan [[Diokletianus]] dengan diperkenalkannya [[Tetrarki]], yang ditandai dengan empat Kaisar memerintah Romawi secara bersamaan. Kebijakan ini pada akhirnya gagal, menyebabkan pecahnya [[perang saudara]] yang kemudian dimenangkan oleh [[Konstantinus yang Agung|Konstantinus I]], yang mengalahkan saingannya dan menjadi penguasa tunggal Kekaisaran. Konstantinus kemudian memindahkan ibu kota Romawi timur ke [[Bizantium]], yang kelak berganti nama menjadi [[Konstantinopel]] untuk menghormati sang Kaisar. Konstantinopel tetap menjadi ibu kota [[Kekaisaran Bizantium|Kekaisaran Timur]] sampai tahun 1453. Konstantinus juga menetapkan [[Kristen]] sebagai agama negara. Setelah kematian [[Theodosius I]], Kaisar terakhir yang memerintah Kekaisaran bersatu, kekuasaan Kekaisaran perlahan melemah akibat [[Kejatuhan Kekaisaran Romawi Barat|penyalahgunaan kekuasaan, perang saudara, invasi dan migrasi bangsa Barbar, reformasi militer, dan depresi ekonomi]]. [[Penjarahan Roma (410)|Penjarahan Roma pada tahun 410 oleh suku Visigoth]] dan [[Penjarahan Roma (455)|tahun 455 oleh bangsa Vandal]] semakin mempercepat keruntuhan Kekaisaran Barat, dan pelengseran Kaisar [[Romulus Augustulus]] pada tahun 476 oleh [[Odoaker]] dianggap menandai akhir dari Kekaisaran Barat. [[Kekaisaran Romawi Timur]] tetap bertahan selama seribu tahun berikutnya, sebelum akhirnya [[Kejatuhan Konstantinopel|jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453]].