Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip halaman dengan galat kutipan
Tag: halaman dengan galat skrip halaman dengan galat kutipan
Baris 267:
Pada kurun waktu inilah wilayah-wilayah kedaulatan mulai bertransformasi menjadi cikal-bakal negara-negara modern. Proses transformasi tersebut tidak berjalan serentak dan seragam di semua wilayah kedaulatan. Kemajuannya lebih terasa di wilayah-wilayah kedaulatan yang nyaris identik dengan tanah-tanah pusaka suku-suku Jermani tempo dulu, misalnya daerah Bayern, tetapi berjalan lebih lamban di wilayah-wilayah kedaulatan yang dibentuk melalui pelaksanaan hak-hak istimewa kaisar.
 
Pada abad ke-12, [[Liga Hansa]] mengukuhkan keberadaannya sebagai persekutuan dagang dan keamanan antar[[gilda|serikat usaha]] kota-kota kecil dan kota-kota besar di Kekaisaran Romawi Suci maupun di seluruh kawasan utara dan kawasan tengah Eropa. Liga Hansa mendominasi usaha dagang lintas laut di perairan [[Laut Baltik]], [[Laut Utara]], dan di sepanjang aliran sungai-sungai yang dapat dilayari. Setiap kota yang menjadi anggotanya tetap mempertahankan tatanan hukum pangreh prajanya masing-masing, dan hanya memiliki otonomi politik yang terbatas (kecuali [[kota kekaisaran bebas|kota-kota merdeka milik negara]]). Pada akhir abad ke-14, persekutuan besar itu sudah mulai berani memaksakan kepentingan-kepentingannya, bahkan bila perlu dengan kekuatan militer. Kenekatan semacam ini berpuncak pada perang melawan Kerajaan Denmark dari tahun 1361 sampai 1370. Liga Hansa mulai terpuruk selepas tahun 1450.{{Efn|name=Translation}}{{Sfn|Szepesi|2015}}{{Sfn|Rothbard |2009}}
 
== Lihat pula ==