Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat skrip halaman dengan galat kutipan |
Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
(48 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
| era = [[Abad Pertengahan]] sampai [[periode modern awal|awal zaman modern]]
| status = Kekaisaran
| government_type = [[Monarki elektif]]<br/>[[pemerintahan campuran|Monarki campuran]] (sesudah
| life_span = Tahun 800/962{{Efn|name="Charlemagne"|Beberapa sejawaran menetapkan tahun 800 sebagai tahun pendirian, yakni tahun penobatan [[Karel Agung]].<ref>{{Cite web |title=Charlemagne {{!}} Holy Roman emperor |url=https://www.britannica.com/biography/Charlemagne |access-date=16 Oktober 2023 |website=[[Encyclopædia Britannica Online]]}}</ref> Sejawaran lainnya menetapkan tahun 962 sebagai tahun pendirian, yakni tahun [[Penobatan Kaisar Romawi Suci|penobatan]] [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Otto Agung]].{{Sfn|Kleinhenz|2004|p=810; "Otto dapat dipandang sebagai pemimpin pertama Kekaisaran Romawi Suci, sekalipun istilah itu baru dipakai pada abad ke-12."}}}}–1806
| year_start =
Baris 83:
| framestyle="border: none; padding: 0"<!--Hides borders and improves row spacing-->
| title = [[Wina]] (dasawarsa 1550-an–1583, tahun 1612–1806)
| Pusat pemerintahan kula[[wangsa Habsburg]]<ref>{{Cite book |last=Wissenschaften |first=Neuhausener Akademie der |title=Beiträge zur bayerischen Geschichte, Sprache und Kultur |date=14 July 2021 |publisher=BoD – Books on Demand |isbn=978-3-0006-9644-2 |page=[https://books.google.com/books?id=04w4EAAAQBAJ&pg=PA106 106] |language=de}}</ref><ref>{{Cite book |last=Schmitt |first=Oliver Jens |title=Herrschaft und Politik in Südosteuropa von 1300 bis 1800 |date=5 July 2021 |publisher=Walter de Gruyter GmbH & Co KG |isbn=978-3-1107-4443-9 |page=[https://books.google.com/books?id=mV48EAAAQBAJ&pg=PT659 659] |language=de}}</ref><ref>{{Cite book |last=Buchmann |first=Bertrand Michael |title=Hof, Regierung, Stadtverwaltung: Wien als Sitz der österreichischen Zentralverwaltung von den Anfängen bis zum Untergang der Monarchie |date=2002 |publisher=Verlag für Geschichte und Politik |isbn=978-3-4865-6541-6 |page=[https://books.google.com/books?id=QrxnAAAAMAAJ 37] |language=de}}</ref><ref>{{Cite book |last=Klopstock |first=Friedrich Gottlieb |url=https://books.google.com/books?id=pw9cAAAAMAAJ |title=Werke und Briefe: historisch-kritische Ausgabe |date=1974 |publisher=W. de Gruyter |page=999 |access-date=6 Februari 2022 |language=de}}</ref> (tampat sidang [[Konsili Aulicum|
}}
{{Collapsible list
Baris 103:
| framestyle="border: none; padding: 0"<!--Hides borders and improves row spacing-->
| title = [[Wetzlar]] (tahun 1689–1806)
| Tempat sidang [[Reichskammergericht|
}}
| common_languages = [[Bahasa Jerman]], [[bahasa Latin Abad Pertengahan]] (sebagai bahasa administratif/liturgis/<wbr/>seremonial)<br/>''Aneka bahasa''{{Efn|[[Bahasa Jerman]], [[bahasa Jerman Hilir]], [[bahasa Italia]], [[bahasa Ceko]], [[bahasa Polandia]], [[bahasa Belanda]], [[bahasa Prancis]], [[rumpun bahasa Frisia|bahasa Frisia]], [[bahasa Romansh|bahasa Rumanstch]], [[bahasa Slovenia]], [[bahasa Sorbia]], [[bahasa Yiddi|Bahasa Yidi]], dll. Menurut [[Piagam Emas 1356|Bula Kencana tahun 1356]], anak-anak para [[pangeran-pemilih|pangreh praja pemilih]] dianjurkan untuk menguasai [[bahasa Jerman]], [[bahasa Latin]], [[bahasa Italia]], dan [[bahasa Ceko]].{{Sfn|Žůrek|2014}}}}
Baris 137:
Para sarjana pada umumnya menjabarkan evolusi lembaga-lembaga dan asas-asas yang membentuk negara ini, serta perkembangan berangsur dari peran kaisar.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}}{{Sfn|Bryce|1890|pp=2–3}} Jabatan kaisar sudah lama terbentuk sebelum negara ini dinamakan "Kekaisaran Romawi Suci" pada abad ke-13,{{Sfn|Garipzanov|2008}} walaupun keabsahan kaisar sejak semula ditumpukan pada konsep ''[[translatio imperii]]'', yaitu kaisar mengampu kedaulatan tertinggi yang merupakan warisan peninggalan kaisar-kaisar [[Kekaisaran Romawi|Roma]] tempo dulu.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}} Terlepas dari semua itu, di Kekaisaran Romawi Suci, sudah menjadi adat bahwa seseorang menjadi kaisar karena dipilih oleh para [[pangeran-pemilih|pangreh praja pemilih]] yang berkebangsaan Jerman. Secara teori dan diplomasi, Kaisar Romawi Suci dipandang sebagai [[primus inter pares|tokoh yang dituakan]] di antara seluruh kepala negara monarki Katolik Eropa.{{Sfn|Breverton|2014|p=104}}
Ikhtiar [[Reformatio imperii|
== Nama negara ==
Baris 147:
Sebelum dinamakan "Kekaisaran Romawi Suci" pada abad ke-13, negara ini dikenal dengan beragam sebutan, antara lain ''universum regnum'' (kerajaan sejagat, kebalikan dari kerajaan kedaerahan), ''imperium christianum'' (kekaisaran Kristen), dan ''Romanum imperium'' (kekaisaran Romawi),{{Sfn|Garipzanov|2008}} tetapi keabsahan kaisar senantiasa ditumpukan pada konsep ''[[translatio imperii]]'',{{Efn|"pemindahan kekuasaan"}} yaitu kaisar mengampu kedaulatan tertinggi yang merupakan warisan peninggalan kaisar-kaisar [[Kekaisaran Romawi|Roma]] tempo dulu.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}}
Di dalam lembaran maklumat yang terbit menyusul sidang [[Dewan Kekaisaran Romawi Suci|Permusyawaratan Negara di Koln]] pada tahun 1512, nama negara ini berubah menjadi "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman" ({{Lang-de|Heiliges Römisches Reich Deutscher Nation}}, {{Lang-la|Sacrum Imperium Romanum Nationis Germanicae}}),{{Sfn|Wilson|1999|p=2}} yakni nama yang pertama kali dipakai pada tahun 1474 di dalam sebuah dokumen.{{Sfn|Whaley|2011|p=17}} Nama baru ini diadopsi bertepatan dengan hilangnya kedaulatan atas Italia dan [[Kerajaan Arles|Burgundia]],{{Sfn|Whaley|2011|pp=19–20}} tetapi juga dimaksudkan untuk menonjolkan peran penting dalam penyelenggaraan negara yang baru diberikan kepada praja-[[status imperii|praja
Pada akhir abad ke-18, nama "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman" tidak lagi dipakai secara resmi. Bertolak belakang dengan pandangan-pandangan tradisional terkait nama tersebut, Hermann Weisert memaparkan di dalam sebuah hasil penelitian khazanah titulatur kekaisaran bahwa, meskipun digembar-gemborkan sebagai nama resmi negara di dalam banyak buku pelajaran, nama ''"Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman"'' tidak pernah diberi status resmi. Ia bahkan menunjukkan bahwa dokumen-dokumen yang memuat nama "Kekaisaran Romawi Suci" tanpa menyertakan embel-embel "Bangsa Jerman" berjumlah tiga puluh kali lipat lebih banyak daripada dokumen-dokumen yang menyertakannya.{{Sfn|Wilson|2006|p=719}}
Baris 157:
David S. Bachrach berpendapat bahwa raja-raja kulawangsa Otto sesungguhnya membangun kemaharajaan mereka lewat pemanfaatan perangkat militer dan birokrasi maupun kekayaan budaya yang mereka warisi dari kulawangsa Karling, yang juga diwarisi kulawangsa Karling dari Kekaisaran Romawi menjelang keruntuhannya. Menurut David S. Bachrach, kemaharajaan kulawangsa Otto bukanlah suatu kerajaan purba binaan bangsa Jerman primitif, yang semata-mata dilanggengkan oleh ikatan-ikatan hubungan pribadi dan dijalankan oleh nafsu serakah orang-orang besar untuk menjarah lalu membagi-bagi hasil jarahan di antara mereka sendiri, melainkan sebuah negara yang tampil mengemuka berkat kemampuannya untuk menimbun sumber-sumber daya ekonomi, administratif, dan kebudayaan yang maju, yang selanjutnya dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin perangnya yang sangat besar.<ref>{{Cite book |last=Bachrach |first=David S. |url=https://books.google.com/books?id=dBIABQAAQBAJ |title=Warfare in Tenth-Century Germany |date=2014 |publisher=Boydell & Brewer Ltd |isbn=978-1-8438-3927-9 |pages=3,5,12,60,73,103,180,254 |language=en |access-date=31 Juli 2022}}</ref><ref>{{Cite journal |last=Brown |first=Warren |date=February 2015 |title=Warfare in Tenth-Century Germany [Book Review] |url=https://authors.library.caltech.edu/55575 |url-status=dead |journal=Early Medieval Europe |volume=23 |issue=1 |pages=117–120 |doi=10.1111/emed.12090 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220731151238/https://authors.library.caltech.edu/55575 |archive-date=31 Juli 2022 |access-date=31 Juli 2022}}</ref>
Sampai dengan akhir abad ke-15, negara ini pada teorinya terdiri atas tiga kubu utama, yaitu [[Kerajaan Italia (Kekaisaran Romawi Suci)|Italia]], [[Kerajaan Jerman|Jerman]], dan [[Kerajaan Arles|Burgundia]]. Kemudian hari yang tersisa hanyalah praja-praja Kerajaan Jerman dan Bohemia, karena praja-praja di Burgundia sudah jatuh ke tangan [[Prancis pada Abad Pertengahan|Prancis]]. Meskipun secara resmi merupakan bagian dari Kekaisaran Romawi Suci, Italia diabaikan dalam ikhtiar [[reformatio imperii|
== Sejarah ==
Baris 179:
==== Kerajaan Franka Timur pasca-Karling ====
Sekitar tahun 900, praja-praja [[kadipaten suku|kadipaten kesukuan]] swatantra di Kerajaan Franka Timur ([[Kadipaten Franken|Franken]], [[Kadipaten Bayern|Bayern]], [[Kadipaten Schwaben|Schwaben]], [[Kadipaten Sachsen|Saksen]], dan [[Lotharingia#Duchy of Lotharingia, 900–959|Lotharingen]]) kembali
Heinrich mangkat pada tahun 936, tetapi anak cucunya, yakni [[wangsa Ottonian|kulawangsa Liudolfing atau kulawangsa Otto]], terus memerintah Kerajaan Franka Timur atau Kerajaan Jerman selama kurang lebih satu abad. Sepeninggal Heinrich Penjerat Burung, [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Otto]], anak yang ia tetapkan menjadi penggantinya,{{Sfn|Hoyt |Chodorow|1976|p=197}} terpilih menjadi raja di [[Aachen]] pada tahun 936.{{Sfn|Magill|1998|p=706}} Otto harus berjuang menghadapi serangkaian pemberontakan yang dikobarkan adiknya sendiri dan beberapa orang adipati. Sesudah berhasil memadamkan pemberontakan, Otto mampu mengendalikan pengangkatan adipati dan kerap mempekerjakan para uskup untuk menangani urusan-urusan pemerintahan.{{Sfn|Cantor|1993|pp=212–213}} Ia mengganti hampir semua pangreh praja terkemuka di Franka Timur dengan sanak saudaranya, tetapi juga menutup peluang bagi sanak saudara untuk merongrong kedaulatannya.<ref>{{Cite book |last=Bernhardt |first=John W. |url=https://books.google.com/books?id=iIiloa3-AlIC&pg=PA23 |title=Itinerant Kingship and Royal Monasteries in Early Medieval Germany, C.936–1075 |date=22 August 2002 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-5215-2183-3 |page=23 |language=en |access-date=6 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite book |last=Wickham |first=Chris |url=https://books.google.com/books?id=Tp4qDQAAQBAJ&pg=PA131 |title=Medieval Europe |date=15 October 2016 |publisher=Yale University Press |isbn=978-0-3002-2221-0 |page=131 |language=en |access-date=6 Februari 2022}}</ref>
Baris 210:
==== Sengketa investitur ====
{{Main|Kontroversi penobatan|l1=Sengketa investitur}}
[[File:Hugo-v-cluny heinrich-iv mathilde-v-tuszien cod-vat-lat-4922 1115ad.jpg|thumb|right|Heinrich memohon-mohon kepada [[Matilde dari Toskana|Bupatni
Raja-raja acap kali mempekerjakan para uskup untuk menangani urusan-urusan kenegaraan, dan kerap menentukan orang-orang yang akan diangkat menjadi petinggi Gereja.{{Sfn|Barraclough|1984|pp=101–134}} Selepas [[reformasi Kluniak|pembaharuan Kluni]], campur tangan raja dalam urusan pengangkatan petinggi Gereja dinilai tidak patut oleh lembaga kepausan. [[Paus Gregorius VII]] yang berwawasan pembaharuan bertekad untuk melawan amalan-amalan semacam itu, sehingga menimbulkan [[kontroversi penobatan|sengketa investitur]] dengan Raja [[Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci|Heinrich IV]] (memerintah tahun 1056-1106, dinobatkan menjadi kaisar tahun 1084).{{Sfn|Barraclough|1984|pp=101–134}}
Baris 225:
[[File:Mitteleuropa zur Zeit der Staufer.svg|thumb|upright=1.35|Wilayah kedaulatan kulawangsa Hohenstaufen meliputi wilayah Kekaisaran Romawi Suci dan wilayah [[Kerajaan Sisilia]]. Daerah-daerah berwarna kuning cerah adalah tanah pusaka keluarga ningrat Hohenstaufen yang diperintah secara langsung oleh para kaisar dari kulawangsa Hohenstaufen.]]
Kemangkatan Heinrich V pada tahun 1125 mengakhiri zaman kulawangsa Sali, karena para pangreh praja tidak lagi memilih kepala negara dari kaum keluarga Heinrich, tetapi memilih [[Lothair III, Holy Roman Emperor|Lothar III]], Adipati Saksen pemilik kekuatan tempur yang lumayan besar tetapi sudah lanjut usia. Sepeninggal Lothar III pada tahun 1137, para pangreh praja sekali lagi berusaha mengimbangi kekuasaan kepala negara, sehingga alih-alih memilih ahli waris kesayangan Lothar, yaitu menantunya, [[Heinrich X dari Bayern|Heinrich Jumawa]] dari keluarga ningrat [[Wangsa Guelf|Welf]], mereka memilih [[Konrad III, Kaisar Romawi Suci|Konrad III]] dari keluarga ningrat [[Hohenstaufen]] yang masih terhitung cucu Kaisar Heinrich IV dan kemenakan Kaisar Heinrich V. Keputusan ini menimbulkan sengketa selama satu abad di antara dua keluarga ningrat itu. Konrad mengusir keluarga Welf dari tanah-tanah pusaka mereka, tetapi sesudah ia mangkat pada tahun 1152, kemenakannya, [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci|Friedrich Si Janggut Merah]], naik takhta menggantikannya dan berdamai dengan keluarga Welf dengan mengangkat [[Heinrich der Löwe|Heinrich Si Singa]], yang masih terhitung saudara sepupunya, menjadi pangreh praja atas tanah-tanah pusaka peninggalan keluarga Welf, meskipun tidak lagi seluas dulu.
Para penguasa dari kulawangsa Hohenstaufen kian lama kian sering menganugerahkan tanah perdikan kepada para ''[[ministerialis]]'', yakni para mantan hamba sahaya, yang diharapkan Friedrich dapat menjadi orang-orang yang lebih dapat diandalkan daripada para adipati. Golongan yang mula-mula diberdayakan untuk berperang inilah yang merupakan cikal-bakal dari [[kesatria kekaisaran|kaum kesatria negara]], salah satu basis kekuatan Kekaisaran Romawi Suci. Langkah konstitusional penting berikutnya adalah penciptaan mekanisme perdamaian baru di Roncaglia bagi seantero Kekaisaran Romawi Suci, yaitu [[Landfrieden]], yang pertama kali dipermaklumkan oleh Kaisar Heinrich IV di [[Mainz]] pada tahun 1103.{{Sfn|Smail|Gibson|2009}}{{Sfn|Arnold|1995|p=398}}
Baris 233:
Friedrich Si Janggut Merah dinobatkan menjadi kaisar pada tahun 1155. Ia menitikberakan sifat "keromawian" negaranya, dengan maksud antara lain untuk dijadikan pembenaran bagi kemandirian kedaulatan kaisar dari Sri Paus yang ketika itu sudah sangat berkuasa. Sidang negara yang digelar di padang Roncaglia pada tahun 1158 menyerukan penegakan kembali hak-hak kaisar dengan merujuk kepada [[Corpus Juris Civilis|Corpus Iuris Civilis]] peninggalan Kaisar [[Yustinianus I]]. Hak-hak kaisar sudah diwacanakan sebagai ''tanda kebesaran raja'' saat terjadinya sengketa investitur, tetapi baru diperinci satu demi satu untuk pertama kalinya di Roncaglia. Daftar lengkapnya mencakup hak atas jalan-jalan raya umum, hak mengutip cukai, hak mencetak uang, hak mengutip denda, dan hak menaikturunkan pejabat negara. Dengan jelas diungkapkan bahwa hak-hak itu berakar pada [[hukum Romawi|peraturan perundang-undangan Romawi]]. Langkah tersebut merupakan tindakan konstitusional yang berdampak panjang.
Friedrich lebih banyak mengeluarkan kebijakan untuk kepentingan pemerintahan di Italia, tempat ia bersengketa dengan kota-kota Italia Utara yang berwawasan merdeka, khususnya praja [[kadipaten Milan]]. Ia juga membuat gusar lembaga kepausan dengan mendukung paus tandingan, yang dipilih oleh sekelompok kecil kardinal, melawan [[Paus Aleksander III]] (menjabat tahun 1159–1181). Friedrich bahkan mendukung suksesi [[antipaus|paus-paus tandingan]] sebelum akhirnya berdamai dengan Paus Aleksander pada tahun 1177. Di negeri Jerman, Friedrich berulang kali membela Adipati Heinrich Si Singa dari berbagai kecaman yang dilontarkan para pangreh praja maupun pemerintah kota praja (terutama dalam kasus kota [[München]] dan kota [[Lübeck]]) yang menjadi saingannya. Heinrich sebaliknya tidak sepenuh hati mendukung kebijakan-kebijakan Friedrich, malah menolak mengirim bala bantuan di saat-saat Friedrich sedang kewalahan berperang di Italia. Sepulangnya ke Jerman, Friedrich yang sudah kepalang sakit hati pun menggelar sidang untuk mengadili Heinrich Si Singa. Sang adipati akhirnya diharamkan menunjukkan batang hidungnya di muka umum, dan seluruh tanah miliknya disita negara. Pada tahun 1190, Friedrich ikut maju ke palagan [[Perang Salib Ketiga|Perang Salib ke-3]], dan mangkat di [[Kerajaan Armenia Kilikia|Kerajaan Kilikia bangsa Armenia]].{{Sfn|Hunyadi |Laszlovszky |2001|p=129}}
Pada zaman kulawangsa Hohenstaufen, para pangreh praja Jerman memprakarsai usaha pembukaan permukiman-permukiman baru dengan jalan damai [[Ostsiedlung|ke sebelah timur]] wilayah Jerman, yakni di daerah-daerah tak berpenghuni atau yang hanya dihuni segelintir [[Slavia Barat|masyarakat Slav Barat]]. Kaum tani, pedagang, dan pengrajin penutur bahasa Jerman, baik yang beragama Kristen maupun yang beragama Yahudi, berpindah dari kawasan barat Kekaisaran Romawi Suci ke daerah-daerah tersebut. [[Jermanisasi]] berangsur atas daerah-daerah itu merupakan suatu fenomena rumit yang tidak boleh ditafsirkan dengan menggunakan sudut pandang [[nasionalisme]] abad ke-19 yang cenderung menganakemaskan satu pihak dan menganaktirikan pihak lain. Pembukaan permukiman-permukiman baru ke arah timur ini memperlebar mandala pengaruh Kekaisaran Romawi Suci sampai ke [[Pomerania]] dan [[Silesia]], demikian pula ikatan perkawinan yang dijalin para penguasa setempat, yang rata-rata berkebangsaan Slav, dengan pasangan-pasangan mereka yang berkebangsaan Jerman. Pada tahun 1226, [[Konrad dari Masovia|Adipadi Konrad, pangreh praja Masovia]], mengundang [[Ordo Teutonik|Tarekat Kesatria Teuton]] ke [[Prusia (daerah)|Prusia]] untuk mengkristenkan [[Prusia Baltik|penduduk daerah itu]]. [[Negara Ordo Teutonik|Praja Tarekat Teuton]] ({{Lang-de|Deutschordensstaat}}), yang kemudian hari berubah menjadi praja [[Kadipaten Prusia]], tidak pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi Suci.
Pada masa pemerintahan anak sekaligus pengganti Friedrich Si Janggut Merah, yakni [[Heinrich VI, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Heinrich VI]], kulawangsa Hohenstaufen mencapai puncak kegemilangannya, dengan masuknya Kerajaan Sisilia ke dalam daftar
[[File:Peter Janssen, Kaiser Friedrich II.jpg|thumb|[[Friedrich II, Kaisar Romawi Suci|Friedrich II]], [[Kaisar Romawi Suci]]]]
Lantaran khawatir terhadap ancaman bahaya yang mungkin timbul akibat bersatunya Kekaisaran Romawi Suci dengan Kerajaan Sisilia, [[Paus Inosensius III]] berbalik memihak Friedrich II. Friedrich bersama angkatan perangnya berkirab ke Jerman dan mengalahkan Otto. Sesudah berhasil mengalahkan Otto, Friedrich malah mengkhianati janjinya untuk melanggengkan keterpisahan Kerajaan Sisilia dari Kekaisaran Romawi Suci. Meskipun sudah mengangkat anaknya, Heinrich, menjadi Raja Sisilia sebelum berkirab ke Jerman, kendali pemerintahan Sisilia sesungguhnya masih berada di dalam genggamannya. Situasi ini berlanjut sesudah Friedrich dinobatkan menjadi kaisar pada tahun 1220. Lantaran khawatir melihat pemusatan kekuasaan pada diri Friedrich, Sri Paus mengekskomunikasinya. Perkara lain yang juga menggusarkan hati Sri Paus adalah sikap Friedrich yang berulang kali menangguhkan janjinya untuk melancarkan Perang Salib. Friedrich akhirnya melancarkan [[Perang Salib Keenam|Perang Salib ke-6]] pada tahun 1228, sekalipun sudah telanjur diekskomunikasi. Perang Salib ke-6 bermuara pada perundingan-perundingan, dan berhasil menegakkan kembali kedaulatan [[Kerajaan Yerusalem]], meskipun tidak bertahan lama.
Di luar dari sepak terjangnya selaku kaisar, masa pemerintahan Friedrich II merupakan titik balik menuju ambruknya tatanan pemerintahan terpusat di Kekaisaran Romawi Suci. Lantaran sibuk membentuk pemerintahan yang lebih terpusat di Sisilia, Friedrich jarang sekali melawat ke Jerman, dan menganugerahkan hak-hak istimewa yang terlampau besar kepada para pangreh praja maupun petinggi Gereja di Jerman. Di dalam piagam ''[[Confoederatio cum principibus ecclesiasticis]]'' tahun 1220, Friederich merelakan sejumlah ''tanda kebesaran raja'' demi kepentingan para uskup, antara lain hak mengutip cukai, hak mencetak uang, dan hak mendirikan benteng. Piagam ''[[Statutum in favorem principum]]'' tahun 1232 menganugerahkan pula hak-hak tersebut kepada para pangreh praja. Meskipun sebelumnya banyak dari hak-hak istimewa itu sudah pernah dianugerahkan kepada pangreh praja tertentu, piagam tersebut menganugerahkannya kepada semua pangreh praja, sekali untuk selamanya, demi memampukan mereka untuk memelihara keamanan dan ketertiban wilayah di sebelah utara pegunungan Alpen selagi Friedrich berkutat dengan kesibukannya di Italia. Piagam tahun 1232 itu merupakan dokumen pertama yang menyifatkan para adipati di negeri Jerman dengan sebutan ''domini terræ'' (tuan tanah), yaitu pemilik dari tanah pusaka mereka masing-masing. Pemakaian sebutan ''domini terræ'' juga menunjukkan adanya perubahan besar di bidang peristilahan.
==== Kerajaan Bohemia ====
Baris 261:
[[File:Schedelsche Weltchronik Struktur des Reiches.jpg|thumb|Ilustrasi di dalam [[Babad Nürnberg|Schedelsche Weltchronik]] yang memperlihatkan tatanan pemerintahan Reich: Kaisar bersemayam di atas singgasana, dikawal tiga orang petinggi Gereja di sebelah kanan, dan empat orang pangreh praja di sebelah kiri.]]
Pada abad ke-13, perubahan struktural umum di bidang tata kelola tanah membuka jalan bagi peralihan kuasa politik ke kaum [[borjuis]] dengan mengorbankan [[feodalisme]] kaum ningrat, yang akhirnya menjadi ciri khas kurun waktu [[Akhir Abad Pertengahan]]. Kebangkitan [[kota kekaisaran bebas|kota-kota]] dan kemunculan golongan masyarakat baru, yaitu kalangan [[Bürger]] (orang kota), menggerus tatanan kemasyarakatan, tatanan hukum, maupun tatanan ekonomi ala feodalisme.{{Sfn|Rothstein|1995|pp=9-}}
Kaum tani kian lama kian diwajibkan untuk menyetorkan upeti kepada tuan-tuan tanah mereka. Konsep "[[properti|harta-milik]]" mulai menggeser bentuk-bentuk kewenangan hukum yang lebih kuno, kendati keduanya masih tetap berkaitan erat satu sama lain. Di wilayah-wilayah praja (bukan di tingkat negara), kewenangan kian lama kian memusat. Barang siapa memiliki tanah, dia jualah yang empunya kewenangan hukum, kewenangan yang menjadi sumber dari segala kewenangan lainnya. Meskipun demikian, kewenangan hukum pemilik tanah pada masa itu tidak mencakup kewenangan membuat undang-undang, yakni jenis kewenangan yang nyaris tidak dikenal sebelum abad ke-15. Praktik peradilan sangat bergantung kepada adat-istiadat atau aturan-aturan yang sudah teradat.
Baris 276:
[[File:Holy Roman Empire at the Golden Bull of 1356.png|thumb|upright=1.35|Wilayah Kekaisaran Romawi Suci pada waktu penandatanganan Bula Kencana tahun 1356]]
Kesulitan-kesulitan dalam memilih raja pada akhirnya mendorong dibentuknya suatu dewan tetap [[pangeran-pemilih|pangreh praja pemilih]] (''Kurfürsten''). Keanggotaan maupun tata acara persidangannya ditetapkan di dalam [[Piagam Emas 1356|Bula Kencana tahun 1356]] yang dikeluarkan oleh [[Karl IV, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Karel IV]] (memerintah tahun 1355–1378, menjadi Raja Bangsa Romawi sejak tahun 1346) dan berlaku sampai tahun 1806. Perkembangan ini mungkin sekali merupakan tanda yang paling nyata dari munculnya dualitas kaisar dan negara (''Kaiser und Reich''), karena kaisar tidak lagi dianggap identik dengan negara. Bula Kencana tahun 1356 juga menetapkan tata cara pemilihan Kaisar Romawi Suci. Kaisar tidak lagi terpilih karena memenangkan suara mayoritas, tetapi terpilih karena mendapatkan persetujuan dari ketujuh-tujuh pangreh praja pemilih. Gelar pangreh praja pemilih pun menjadi gelar turun-temurun, bahkan pangreh praja pemilih dianugerahi hak untuk mencetak uang dan menjalankan kewenangan hukum. Putra-putra mereka dianjurkan untuk belajar menguasai bahasa-bahasa negara, yaitu [[bahasa Jerman]], [[bahasa Latin]], [[bahasa Italia]], dan [[bahasa Ceko]].{{Efn|name=GoldenBull}}{{Sfn|Žůrek|2014}} Kebijakan Kaisar Karel IV ini menjadi pokok perdebatan. Di satu pihak kebijakan ini membantu memulihkan kedamaian di seantero wilayah Kekaisaran Romawi Suci yang terus-menerus dilanda perang saudara sejak berakhirnya zaman kulawangsa Hohenstaufen, tetapi di lain pihak kebijakan ini "tidak pelak lagi menghantam kewenangan pemerintah pusat".<ref>{{Cite book |last=Schwartzwald |first=Jack L. |url=https://books.google.com/books?id=bqgHCwAAQBAJ&pg=PA116 |title=The Collapse and Recovery of Europe, AD 476–1648 |date=20 November 2015 |publisher=McFarland |isbn=978-1-4766-6230-5 |page=116 |language=en |access-date=5 Februari 2022}}</ref> Menurut Thomas Brady Jr., Kaisar Karel IV sesungguhnya berniat mengakhiri pertentangan dalam pemilihan raja (jika dilihat dari sudut pandang kulawangsa Luksemburg, mereka turut diuntungkan karena Raja Bohemia mendapatkan kedudukan yang mulia dan bersifat tetap selaku salah seorang pangreh praja pemilih).{{Sfn|Brady|2009|p=73}}<ref>{{Cite book |last=Mahoney |first=William |url=https://books.google.com/books?id=5qgHE29pikMC&pg=PA51 |title=The History of the Czech Republic and Slovakia |date=18 February 2011 |publisher=ABC-CLIO |isbn=978-0-3133-6306-1 |page=51 |language=en |access-date=6 Februari 2022}}</ref> Pada waktu yang sama, Kaisar Karel IV membangun Bohemia sebagai tanah pusaka utama kulawangsa Luksemburg di dalam wilayah Kekaisaran Romawi Suci dan sebagai basis kekuatan kulawangsa Luksemburg. Di Bohemia, masa pemerintahannya kerap diagung-agungkan sebagai zaman kegemilangan Bohemia. Meskipun demikian, menurut Thomas Brady Jr., di balik segala kegemerlapan itu, muncul satu permasalahan
====
{{Main|
[[File:Hans Burgkmair d. Ä. 005.jpg|thumb|upright|[[
Pada waktu yang sama, Gereja Katolik sedang berkutat dengan masalahnya sendiri, yang juga berdampak terhadap kehidupan bernegara. Konflik di antara orang-orang yang sama-sama mendaku sebagai paus yang sah (satu orang paus yang "sah" dan dua orang [[antipaus|paus tandingan]]) baru tuntas sesudah [[Konsili Konstanz]] terselenggara (tahun 1414–1418). Selepas tahun 1419, lembaga kepausan lebih banyak mencurahkan perhatian dan tenaganya untuk memberantas [[Husite|kaum Husite]]. Cita-cita luhur yang mengemuka pada Abad Pertengahan untuk mempersatukan seluruh [[Dunia Kristen]] menjadi satu negara saja, yang dituntun Gereja dan dipimpin Kekaisaran Romawi Suci, mulai kehilangan gaungnya.
Semua perubahan tersebut memuculkan banyak perbincangan pada abad ke-15 mengenai Kekaisaran Romawi Suci itu sendiri. Aturan-aturan dari masa lampau tidak lagi sejalan dengan perkembangan zaman, dan ''Landfrieden'' warisan masa lampau dirasa sangat perlu ditegakkan kembali.{{Sfn|Hardy|2018}}
Pada tahun 1452, [[
===== Pembentukan lembaga-lembaga negara =====
[[File:Innsbruck - painting of Albrecht Dürer.jpg|thumb|upright=1.35|Innsbruck,
=====
[[File:Maximilian I watching an execution during Philip and Joanna betrothal.jpg|thumb|upright=1.15|
=====
[[File:1512 Holy Roman Empire Germania.jpg|thumb|left|upright=1.35|
Kaisar Maximilian
Maximilian's reign also witnessed the gradual emergence of the German common language, with the notable roles of the imperial chancery and the chancery of the Wettin Elector [[Frederick III, Elector of Saxony|Frederick the Wise]].<ref>{{Cite book |last1=Tennant |first1=Elaine C. |url=https://books.google.com/books?id=JdIDcGyUcN4C&pg=PA3 |title=The Habsburg Chancery Language in Perspective, Volume 114 |last2=Johnson |first2=Carroll B. |date=1985 |publisher=University of California Press |isbn=978-0-5200-9694-3 |pages=1, 3, 9 |access-date=21 September 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210927161255/https://books.google.com/books?id=JdIDcGyUcN4C&pg=PA3 |archive-date=27 September 2021 |url-status=live}}</ref><ref>{{Cite journal |last=Wiesinger |first=Peter |title=Die Entwicklung der deutschen Schriftsprache vom 16. bis 18. Jahrhundert unter dem Einfluss der Konfessionen |url=http://www.e-scoala.ro/germana/peter_wiesinger.html |url-status=dead |journal=Zeitschrift der Germanisten Rumäniens (ZGR) |issue=17–18 / 2000 (9th year) |pages=155–162 |doi=10.1515/jbgsg-2018-0014 |s2cid=186566355 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080123112609/http://www.e-scoala.ro/germana/peter_wiesinger.html |archive-date=23 January 2008 |access-date=8 November 2021}}</ref> The development of the printing industry together with the emergence of the postal system ([[Kaiserliche Reichspost|the first modern one in the world]]<ref name="Meinel 2014 31">{{Cite book |last1=Meinel |first1=Christoph |url=https://books.google.com/books?id=5O25BAAAQBAJ&pg=PA31 |title=Digital Communication: Communication, Multimedia, Security |last2=Sack |first2=Harald |date=2014 |publisher=Springer Science & Business Media |isbn=978-3-6425-4331-9 |page=31 |access-date=20 September 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210926235052/https://books.google.com/books?id=5O25BAAAQBAJ&pg=PA31 |archive-date=26 September 2021 |url-status=live}}</ref>), initiated by Maximilian himself with contribution from Frederick III and [[Charles the Bold]], led to a revolution in communication and allowed ideas to spread. Unlike the situation in more centralized countries, the decentralized nature of the Empire made censorship difficult.<ref name="Metzig">{{Cite book |last=Metzig |first=Gregor |url=https://books.google.com/books?id=MiyXDQAAQBAJ&pg=PA98 |title=Kommunikation und Konfrontation: Diplomatie und Gesandtschaftswesen Kaiser Maximilians I. (1486–1519) |date=21 November 2016 |publisher=Walter de Gruyter GmbH & Co KG |isbn=978-3-1104-5673-8 |pages=98, 99 |language=de |access-date=29 January 2022}}</ref><ref>{{Cite book |last=Scott |first=Hamish M. |url=https://books.google.com/books?id=vL8DCgAAQBAJ&pg=PA173 |title=The Oxford Handbook of Early Modern European History, 1350-1750 |date=2015 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-1995-9725-3 |page=173 |language=en |access-date=12 December 2021}}</ref><ref>{{Cite book |last=Headrick |first=Daniel R. |url=https://books.google.com/books?id=XRBPvOAiQmUC&pg=PA184 |title=When Information Came of Age: Technologies of Knowledge in the Age of Reason and Revolution, 1700–1850 |date=28 December 2000 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-1980-3108-6 |page=184 |language=en |access-date=12 December 2021}}</ref>{{Sfn|Whaley|2011|p=370}}
Baris 406:
* {{Cite book |last=Avakov |first=Alexander V. |title=Two Thousand Years of Economic Statistics |date=2015 |publisher=Algora |volume=1 |location=New York}}
* {{Cite EB1911 |last=Barker |first=Ernest |wstitle=Imperial Chamber |volume=14 |pages=341–342}}
* {{Cite book |last=Barraclough |first=Geoffrey |title=The Origins of Modern Germany |url=https://archive.org/details/originsofmoderng0000barr_g0c1 |date=1984 |publisher=W. W. Norton & Co. Inc |isbn=978-0-3933-0153-3 |location=New York}}
* {{Cite book |last=Benecke |first=G. |title=Society and Politics in Germany, 1500–1750 |date=1974 |publisher=Routledge & Kegan Paul}}
* {{Cite book |last1=Berenger |first1=Jean |url=https://books.google.com/books?id=rWQSBAAAQBAJ&pg=PA121 |title=A History of the Habsburg Empire 1273–1700 |last2=Simpson |first2=C.A. |date=2014 |publisher=Routledge |isbn=978-1-3178-9570-1 |pages=120, 121 |access-date=5 Oktober 2021 |archive-url=https://web.archive.org/web/20211005091522/https://books.google.com/books?id=rWQSBAAAQBAJ&pg=PA121 |archive-date=5 October 2021 |url-status=live}}
Baris 416:
* {{Cite book |last=Cipolla |first=Carlo M. |title=Fighting the Plague in Seventeenth Century Italy |date=1981 |publisher=University of Wisconsin Press |location=Madison}}
* {{Cite thesis |last=Claus |first=Edda |title=The Rebirth of a Communications Network: Europe at the Time of the Carolingians |date=1997 |degree=M.Sc |hdl=1866/803}}
* {{Cite book |last=Collins |first=Paul |title=The Birth of the West: Rome, Germany, France, and the Creation of Europe in the Tenth Century |url=https://archive.org/details/birthofwestromeg0000coll |date=2014 |publisher=PublicAffairs |isbn=978-1-6103-9368-3 |ol=28037381M}}
* {{Cite book |last=Curtis |first=Benjamin |title=The Habsburgs: The History of a Dynasty |date=2013 |publisher=[[Bloomsbury Publishing|Bloomsbury]] |page=36}}
* {{Cite book |last1=Corvisier |first1=André |title=A dictionary of military history and the art of war |last2=Childs |first2=John |date=1994}}
Baris 428:
* {{Cite book |title=The Holy Roman Empire, 1495-1806: A European Perspective |date=2012 |publisher=BRILL |isbn=978-9-0042-0683-0 |ol=25270288M |editor-last=Evans |editor-first=Robert J. W. |language=en |editor-last2=Wilson |editor-first2=Peter |editor-link=R. J. W. Evans |editor-link2=Peter H. Wilson}}
* {{Cite book |last=Flood |first=John |page=[https://books.google.com/books?id=B1ujbUq3NOcC&pg=PR118 cxvii] |title=Poets Laureate in the Holy Roman Empire: A Bio-bibliographical Handbook |date=2011 |publisher=Walter de Gruyter |isbn=978-3-1109-1274-6}}
* {{Cite book |last=Fried |first=Johannes |title=Charlemagne |url=https://archive.org/details/charlemagne0000frie |date=2016 |publisher=Harvard University Press |author-link=Johannes Fried}}
* {{Cite book |last=Gagliardo |first=John H. |title=Reich and Nation. The Holy Roman Empire as Idea and Reality, 1763–1806 |date=1980 |publisher=Indiana University Press}}
* {{Cite book |last=Garipzanov |first=Ildar H. |title=The Symbolic Language of Authority in the Carolingian World (c.751–877) |date=2008 |publisher=Brill |location=Leiden}}
Baris 440:
* {{Cite book |last1=Hochedlinger |first1=Michael |url=https://books.google.com/books?id=-Y6dDwAAQBAJ |title=Verwaltungsgeschichte der Habsburgermonarchie in der Frühen Neuzeit |last2=Mata |first2=Petr |last3=Winkelbauer |first3=Thomas |date=2019 |publisher=Böhlau Verlag |isbn=978-3-2052-3246-9 |volume=Band 1: Hof und Dynastie, Kaiser und Reich, Zentralverwaltungen, Kriegswesen und landesfürstliches Finanzwesen |location=Vienna}}
* {{Cite encyclopedia |title=Emperor Maximilian I and the Age of Durer |publisher=Prestel; Albertina |url=https://bilder.buecher.de/zusatz/35/35713/35713397_lese_1.pdf |access-date=2 Desember 2021 |last=Holleger |first=Manfred |date=2012 |editor-last=Michel |editor-first=Eva |pages=32–33 |isbn=978-3-7913-5172-8 |editor-last2=Sternat |editor-first2=Maria Luise |contribution=Personality and reign The biography of Emperor Maximilian I}}
* {{Cite book |last1=Hoyt |first1=Robert S. |title=Europe in the Middle Ages |url=https://archive.org/details/europeinmiddleag00robe |last2=Chodorow |first2=Stanley |date=1976 |publisher=Harcourt brace Jovanovich}}
* {{Cite book |last1=Hunyadi |first1=Zsolt |url=https://books.google.com/books?id=1m4fbJyQ4pkC&pg=PA129 |title=The Crusades and the Military Orders: Expanding the Frontiers of Medieval Latin Christianity |last2=Laszlovszky |first2=József |date=2001 |publisher=Central European University Press |isbn=978-9-6392-4142-8}}
* {{Cite book |last=Innes |first=Matthew |url=https://books.google.com/books?id=CtUueBIMm-cC&pg=PA167 |title=State and Society in the Early Middle Ages: The Middle Rhine Valley, 400–1000 |date=2000 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-1-1394-2558-2}}
Baris 448:
* {{Cite book |last=Kohn |first=George C. |url=https://books.google.com/books?id=OIzreCGlHxIC&pg=PT125 |title=Dictionary of Wars |date=2006 |publisher=Infobase |isbn=978-1-4381-2916-7}}
* {{Cite book |last=Kurian |first=George Thomas |url=https://books.google.com/books?id=dk4G-52QT-8C&pg=PA587 |title=The Encyclopedia of Christian Literature |date=2010 |publisher=Scarecrow Press |isbn=978-0-8108-7283-7}}
* {{Cite book |last=Lauryssens |first=Stan |title=The Man Who Invented the Third Reich: The Life and Times of Arthur Moeller van den Bruck |url=https://archive.org/details/manwhoinventedth0000laur |date=1999 |publisher=Sutton |isbn=978-0-7509-1866-4 |location=Stroud |author-link=Stan Lauryssens}}
* {{Cite book |last=Legauy |first=Jean Pierre |title=The New Cambridge Medieval History, Volume 6, C.1300-c.1415 |date=1995 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-5213-6290-0 |editor-last=Jones |editor-first=Michael C. E. |volume=6 |chapter=6. Urban Life |chapter-url=https://books.google.com/books?id=LOS1c0w91AcC&pg=PA104}}
* {{Cite book |last=Magill |first=Frank |title=Dictionary of World Biography |date=1998 |publisher=Fitzroy Dearborn |volume=II |location=London}}
* {{Cite book |last=Malettke |first=Klaus |title=Les relations entre la France et le Saint-Empire au XVIIe siècle |date=2001 |publisher=Honoré Champion |location=Paris |language=fr}}
* {{Cite book |last=McBrien |first=Richard P. |title=Lives of the Popes: The Pontiffs from St. Peter to Benedict XVI |url=https://archive.org/details/livesofpopespont0000mcbr_b1x3 |date=2000 |publisher=HarperCollins}}
* {{Cite book |last=McKitterick |first=R. |url=https://books.google.com/books?id=iiapDwAAQBAJ |title=The Frankish Kingdoms Under the Carolingians 751–987 |date=2018 |publisher=Taylor & Francis |isbn=978-1-3178-7248-1}}
* {{Cite book |last=Moraw |first=Peter |title=Lexikon des Mittelalters |title-link=Lexikon des Mittelalters |date=1999 |publisher=Artemis |volume=4 |location=Munich & Zürich |chapter=Heiliges Reich |orig-date=1977}}
Baris 474:
* {{Cite book |last=Whaley |first=Joachim |url=https://books.google.com/books?id=NeqGLXvgH7YC |title=Germany and the Holy Roman Empire, Volume II: The Peace of Westphalia to the Dissolution of the Reich, 1648–1806 |date=2012b |publisher=OUP |isbn=978-0-1996-9307-8 |volume=II |location=Oxford}}
* {{Cite book |last=Wilson |first=Peter H. |url=https://books.google.com/books?id=eSBIEAAAQBAJ&pg=PA53 |title=The Holy Roman Empire 1495-1806 |date=23 July 1999 |publisher=Bloomsbury Publishing |isbn=978-1-3492-7649-3 |language=en |author-link=Peter H. Wilson}}
* {{Cite book |last=Wilson |first=Peter H. |title=From Reich To Revolution: German History, 1558-1806 |url=https://archive.org/details/fromreichtorevol0000wils |date=2004}}
* {{Cite journal |last=Wilson |first=Peter H. |date=December 2006 |title=Bolstering the Prestige of the Habsburgs: The End of the Holy Roman Empire in 1806 |journal=The International History Review |volume=28 |issue=4 |pages=709–736 |doi=10.1080/07075332.2006.9641109 |s2cid=154316830}}
* {{Cite book |last=Wilson |first=Peter H. |title=Europe's Tragedy: A History of the Thirty Years War |date=2009 |publisher=Allen Lane}}
* {{Cite book |last=Wilson |first=Peter H. |title=Heart of Europe: A History of the Holy Roman Empire |url=https://archive.org/details/heartofeuropehis0000wils |date=2016 |publisher=Belknap Press |isbn=978-0-6740-5809-5}}
* {{Citation |title=Goldene Bulle |date=1908 |url=https://de.wikisource.org/wiki/Goldene_Bulle_%28Zeumer,_1908%29 |editor-last=Zeumern |editor-first=Karl |publisher=Hermann Böhlaus}}
* {{Cite journal |last=Žůrek |first=Václav |date=31 December 2014 |title=Les langues du roi. Le rôle de la langue dans la communication de propagande dynastique à l'époque de Charles IV |trans-title=Bahasa-bahasa tutur raja. Peran bahasa di dalam komunikasi propaganda kulawangsa pada masa pemerintahan Karel IV |journal=Revue de l'Institut Français d'Histoire en Allemagne |language=fr |issue=6 |doi=10.4000/ifha.8045 |doi-access=free}}
Baris 484:
== Bahan bacaan lanjutan ==
{{Refbegin|30em|indent=yes}}
* {{Cite book |last=Arnold |first=Benjamin |title=Princes and Territories in Medieval Germany |url=https://archive.org/details/princesterritori0000arno |publisher=Cambridge University Press |date=1991 |isbn=978-0-5215-2148-2 |ol=7744146M}}
* {{Cite book |last=Bryce |first=James |title=The Holy Roman Empire |date=1864 |publisher=Macmillan |author-link=James Bryce, 1st Viscount Bryce |ol=17729330M |oclc=1347435}}
* {{Cite book |editor-last=Coy |editor-first=Jason Philip |editor-last2=Marschke |editor-first2=Benjamin |editor-first3=David Warren |editor-last3=Sabean |title=The Holy Roman Empire, Reconsidered |publisher=Berghahn Books |date=2010 |isbn=978-1-8454-5992-5 |ol=38653949M}}
Baris 501:
* [https://web.archive.org/web/20090104202826/http://www.altes-reich.de/literatur.html Buku dan artikel tentang Reich]
* [http://www.heraldica.org/topics/national/hre.htm Kekaisaran Romawi Suci]
* [https://www.economist.com/news/christmas/21568659-old-empire-offers-surprising-lessons-european-union-today-european-disunion-done Perbandingan Kekaisaran Romawi Suci dengan Uni Eropa pada tahun 2012 oleh The Economist]
=== Peta ===
|