Kekhalifahan Rasyidin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 282:
Para Khalifah Rasyidin memiliki variasi tersendiri dalam pendekatan mereka terhadap penerapan Syura dan politik. [[Abu Bakar]] dan [[Umar]] biasa bermusyawarah sebelum menetapkan suatu kebijakan. Dewan Syura di era Kekhalifahan Rasyidin tidak terdiri dari sejumlah orang tertentu, dan pendapat orang-orang Syura tidak mengikat khalifah. Namun, keputusan di dalamnya tidak diambil melalui pemungutan suara{{sfn|Syakir|2000|p=39}} melainkan diserahkan kepada Khalifah itu sendiri. [[Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab]] dan [[Utsman bin Affan]] sangat bergantung pada Syura.{{sfn|Syakir|2000|p=205}} Situasi menjadi berbeda pada masa kekuasaan Ali. Pada awal pemerintahannya, ia berkonsultasi dengan para sahabat Madinah seperti para khalifah lainnya dan masalah Syura berjalan dengan baik. Tetapi setelah ia memindahkan ibukota ke [[Kufah]], tidak ada seorang pun di sekitarnya yang dapat diandalkan dari antara mereka.{{sfn|Syakir|2000|p=231}} Hal ini dikarenakan sebagian besar dari orang-orang di sekitarnya berasal dari klan yang memiliki status lebih rendah, pada masa ini Syura kehilangan eksistensinya.{{sfn|Syakir|2000|p=238}}{{sfn|Syakir|2000|p=220}}{{sfn|Syakir|2000|p=241}}
 
Syura di era Khalifah Rasyidin memiliki banyak contoh. Salah satunya adalah pengiriman [[ekspedisi Usamah bin Zaid]] pada awal masa pemerintahan Abu Bakar. Sebelum kematiannya, Muhammad telah mempersiapkan pasukan yang dipimpin oleh [[Usamah bin Zaid]] untuk menyerang negara [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]],{{sfn|Syakir|2000|p=39}} dan pasukan tersebut berkemah di luar kota menunggu para tentara berkumpul. Namun Muhammad telah meninggal dunia saat itu, dan gerakan kemurtadan dimulai.{{sfn|Syakir|2000|p=221}} Abu Bakar memerintahkan Usamah untuk berbaris dengan pasukannya, tetapi sejumlah sahabat [[Anshar]] khawatir tentang serangan pasukan murtad ke Madinah sementara semua tentara sedang menyerang Romawi. Mereka meminta Abu Bakar untuk menunda pengiriman Pasukan sampai gerakan murtad telah dilenyapkan, sehingga mereka dapat melanjutkan ekspedisi dengan aman.<ref name="ExpUsama">{{cite web|title=Encounter with the Tribes - Expedition to Syria|url=https://www.alim.org/history/khaleefa/aboobacker/8/1/|website=Alim.org|access-date=2023-04-08}}</ref> Abu Bakar mengadakan pertemuan dengan Umar, Utsman, [[Ali bin Abi Thalib|Ali]], [[Abu Ubaidah bin al-Jarrah]], [[Sa'ad bin Abi Waqqash]], dan [[Sa'id bin Zaid]].{{sfn|Syakir|2000|p=221}} Umar menyampaikan usulan Anshar untuk menunda pengiriman pasukan,<ref name="ExpUsama"/> sementara Abu Bakar kembali meyakinkan mereka setelah berbicara mengenai rekomendasi Muhammad untuk mengirim pasukan Usamah saat Muhammad sedang sakit menjelang kematiannya.{{sfn|Syakir|2000|p=222}}
 
Abu Bakar mengembalikan segala keputusan kepada para sahabat setelah kematian Muhammad.{{sfn|Syakir|2000|p=229}} Selama pertemuan [[Saqifah Bani Sa'idah]], dia meminta para Sahabat untuk memilih antara Umar dan Abu Ubaidah sebagai khalifah pertama. Namun Umar justru membai'at Abu Bakar sebagai khalifah dan diikuti oleh sahabat lainnya.{{sfn|Syakir|2000|p=229}} Dapat dikatakan bahwa majelis Syura Abu Bakar sebagian besar terdiri dari [[Umar bin Khattab]], [[Utsman bin Affan]], [[Ali bin Abi Thalib]], [[Abdurrahman bin Auf]], [[Muadz bin Jabal]], [[Ubay bin Kaab]] dan [[Zaid bin Tsabit]].<ref>{{cite web|title=الإدارة في الحضارة الإسلامية|url=http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|publisher=قصة الإسلام|access-date=2023-1-15|lang=ar|archive-url=https://web.archive.org/web/20161121071130/http://islamstory.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%AF%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D9%81%D9%8A_%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B6%D8%A7%D8%B1%D8%A9_%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A%D8%A9|archive-date=2016-11-21}}</ref>