Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Pengembangan Halaman Royal palace, BK ketikan, Del Prov.
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Pranala
Baris 5:
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>
 
Istana kerajaan, Gedung Dalom, yakni pusat pemerintahan tradisional sebagai keraton kepaksian yang terletak disebelah barat jalan lintas [[[Pekon Balak, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat]]], Provinsi Lampung, [[Indonesia]]<ref>https://cahayaagung.id/2022/02/11/paksi-pak-skala-brakgedung-dalam-kepaksian-pernong/</ref>
== Sejarah ==
 
 
Dahulu penduduk Lampung awalnya beragama [[Animisme]] yang diperkirakan telah ada pada sebelum abad ke-3—abad ke 7 yang didirikan oleh [[Suku Tumi]]. Pada tahun 1883 M, terjadi ledakan besar [[Gunung Krakatau]] letusan paling mematikan dalam peradaman dunia
<ref>Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. ''Geosciences'', 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111</ref>. Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya [[selat Sunda]], Indonesia.
 
*Pada abad ke 7, daerah ini pernah di perintah oleh [[Sriwijaya]] dibuktikan dengan adanya prasasti hujung langit Sriwijaya yang ditemukan di Lampung Barat.
Baris 18:
*Pada abad ke 12-13, kerajaan ini mulai mengadopsi agama Islam yang dibawa oleh empat utusan [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref>{{Cite web|date=14 Agustus 2018|title=4 Umpu Sekala Brak Lampung ‘Anak Raja Pagaruyung Minangkabau’|url=https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/|website=Metropolis.co.id|language=id-ID|access-date=2022-08-25}}</ref> lalu Mendirikan Kepaksian Sekala Brak, dan akhirnya terbagi menjadi 4 wilayah kepaksian.
 
*Pada abad ke 13-14, wilayah bekas bawahan Majapahit di [[Sumatra]], kerajaan Siguntur kemudian didirikan [[Kerajaan Pagaruyung]].
 
*Pada abad ke 19, wilayah ini ditaklukkan oleh [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]].
Baris 24:
Aksi Sekala Brak masih mewariskan keturunan hingga saat ini melestarikan adat dan budaya Sekala Brak. <ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung|url=https://tirto.id/mengenal-kerajaan-sekala-brak-sebagai-leluhur-lampung-czon|website=tirto.id|language=id|access-date=2021-04-10}}</ref>.
== Royal palace ==
Bangunan fisik keraton kepaksian saat ini terbuat dari kayu dan selesai direnovasi pada tahun 1899-1900 Masehi<ref name='astacala'>https://astacala.org/2012/06/pekon-balak-budaya-lestari/</ref>. Bangunan kerajaan berbentuk persegi panjang, ditopang oleh 36 tiang kayu besar, satu lengan manusia dewasa, bentuk luar bubungan atap menuju satu titik disebut Kawik Buttokh, lambang istana kerajaan dan lambang keesaan [[Allah]] SWT, tangga depan terletak ditengah bangunan, menandakan bangunan ini adalah istana sultan, ornamen empat garpu yang terpasang disudut luar dan di depan tangga, dengan segala macam ukiran 4, melambangkan keberadaan kepaksian sekala brak, menandakan tingkat peradaban yang tinggi<ref name='astacala'/>. Bangunan penunjang disebelah barat yakni lamban bandung dan lamban kagungan, sebelah timur yaitu anjungan dalom dan lamban kekhatuan, sebelah utara ialah lamban pakuon dan lamban akad jaman, sebalah selatan Jengan nyunjong<ref name='astacala'/>. Luas gedung keraton 10.000 metewr persegi, taman dipergunakan untuk upacara adat seperti tayuh bimbang paksi kerajaan, budaya sekura cakak buah, upacara penyambutan tamu kehormatan kepaksian, malaman pitu likukh, upacara pengukuhan, bedu'a buka<ref name='astacala'/>. Sat Dalom terletak disebelah kanan gedung dalom kerajaan tempat peristirahatan bagi para sultan dan keluarga saat berada di luar istana utama<ref name='astacala'/><ref name='Advis'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=35 |pages=35 |edition=1 |access-date=1}}</ref>.
 
=== Kaputren ===
Baris 30:
== Pancuran Tujuh ==
Salui pitu merupakan peninggalan raja dan sultan di gedung dalom, sama seperti sumur tujuh di puncak gunung pesagi, Awalnya kerajaan dipimpin oleh seorang raja kepada sultan kepaksian yang membuat isi negeri makmur, sandang pangan melimpah, sultan sangat disayang rakyat<ref name='gug'>https://cahayaagung.id/2020/03/27/salui-pitu/</ref>. Para raja, sultan, dan keluarga besarnya tinggal di gedung dalom<ref name='gug'/>. Sebuah istana panggung yang megah dan luas pada masa itu, yang di halaman belakangnya terhampar sawah, makam, tempat pemandian dan [[gunung pesagi]] yang indah ditumbuhi pohon-pohon yang tersusun rapi<ref name='gug'/>.
 
Saat ini salui pitu di gunakan sebagai tempat pemandian umum yang dulunya merupakan tempat pemandian putri dan keluarga sultan di gedung dalom yang sangat terkenal dan masih terawat dengan baik<ref name='lbh'>https://www.sudutwisata.com/2022/08/lembah-batu-brak-lembah-terindah-di-lampung.html?m=1</ref>. Sumber mata air salui pitu dari atas tepatnya pemakaman Tambak Bata, Pacukh pitu tempat berlangsungnya ritual penobatan saat ini<ref name='lbh'/>. Pemandian pada bangunan keraton adat gedung dalom terdapat tujuh pancuran yang dalam bahasa Lampung salui berarti pancuran dan pitu berarti tujuh<ref name='lbh'/>.