Kepaksian Sekala Brak: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Pranala, Perbaikan ketikan, Spc, Pengembangan halaman.
Mexjhon (bicara | kontrib)
k Perbaikan ketikan, mengembangkan link and rksn, sumber.
Baris 2:
'''Kepaksian Sekala Brak''' adalah kerajaan bercorak [[Islam]] di wilayah [[Lampung]] sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13 Masehi.<ref>https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/</ref><ref>https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/</ref>
 
Istana kerajaan, Gedung Dalom, yakni pusat pemerintahan tradisional sebagai keraton kepaksian yang terletak disebelah barat jalan lintas [[Pekon Balak, Batu Brak, Lampung Barat]] ibu kota [[Liwa, ]]Provinsi Lampung, [[Indonesia]]<ref>https://cahayaagung.id/2022/02/11/paksi-pak-skala-brakgedung-dalam-kepaksian-pernong/</ref>
== Sejarah ==
 
Baris 25:
Ruangan tamu kediaman istana kerajaan, tempat-tempat peristirahatan wanita dan putri sultan ini memiliki luas bangunan 8x20 meter terahir direnovasi tahun 1991, ruang atas di belakang berukuran 10x20 meter tempat tinggal putri sultan pangeran pendahulu<ref name='Advis2'>{{cite book |last1=Prof.Dr. |first1=Sudjarwo |title=KPL menjawab sejarah |date=5 |publisher=Masa kini mandiri |location=Bandar Lampung |isbn=9786025270529 |page=v |pages=v |edition=1 |access-date=1}}</ref>
 
=== Penata ruang ===
Rung depan disebut beranda, dimana ada tiga pintu masuk, disebut pintu tengah, "khangok dalom" pintu di sisi kanan gedung bernama "khangok si khaja mulang" ruangan selanjutnya di sebut tempat "lapang luakh", sultan menerima tamu setelah lapang luakh ada ruang dengan lantai yang relatif lebih banyak tinggi disebut "margasana" tempat paling terhormat di gedung dalom, di margasana ada Singgasana sultan yang serba tujuh, kasur pedanginan 7 lapis, kelambu 7 lapis, lalangsi 7 lapis, lalukhuh bejuttai tikhai Filosofinya adat saibatin sangat dekat dengan alaalam, tuhan menciptakan tujuh kelompok langit, dan tujuh kelompok Bumi, 7 Benua dan 7 Samudera, 7 warna pelangi dan tujuh bentuk malaikat, terhubung dengan margasana ada "lapang ratu" adalah kamar untuk permaisuri, di bangunan utama istana saja terdapat dua ruangan yaitu ruangan utama yang disebut dengan "bilik kebik dalom" dan pintu disebut khangok kebik di kamar kedua disebut "bilik teblayakh" dan pintunya disebut khangok dayang pemapah, ruangan belakang disebut "sekhudu" dan pintu keluar belakang disebut "khangok dadakhi mandi"<ref>https://www.duniaindra.com/2017/08/alprinse-pangeran-sekala-brak-yang.html?m=1</ref>
== Pancuran Tujuh ==
Baris 86:
 
== Warisan budaya ==
Kepaksian sekala brak merupakan kerajaan yang masih lestari yaitu Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yakni cikal bakal lahirnya peradaban pertanian serta adat, budaya masyarakat di desa dabdan di kota, yang terletak di kaki gunung pesagi tepat berada di tepi jalan raya lintas Sumatra Tengah, Sekala brak yang menjadi saksi bisu perlawanan rakyat terhadap penjajah Bangsa Eropa yang pertama datang untuk menjajah, Belanda dan Jepang merupakan tempat pertama kali marga Lampung muncul, dari semua budaya yang ada sistem pelaksanaan otoritas dan kekuasaan yang mengatur kehidupan masyarakat masih di dominasi oleh sistem kerajaan, dimana gelar sultan merupakan jabatan tertinggi dalam tatanan struktural, garis keturunan adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang sultan, sama seperti pejabat kerajaan lainnya menyerahkan tahta kepada putra mahkota, adat dan budaya masih melekat dan selalu digunakan, dalam acara-acara adat, semua acara penting memiliki urutan yang mengharuskan penggunaan pakaian adat, Kendaraan yang mutlak husus bagi sultan dalam prosesi sultan berjalan yaitu tanduan, aban gemisikh, lalamak titikuya, payung agung kuning<ref>https://astacala.org/2021/06/pekon-balak-budaya-lestari/</ref>.
== Payung Agung ==
Payung Agung yakni salah satu tanda keagungan dan kebesaran sultan sebagai pelindung masyarakat dipimpin. Payung agung Sultan berwarna kuning. Payung Agung selalu dikembangkan mengikuti langkah sultan, ketika berkunjung payung agung dikembangkan untuk melindunginya, dalam satu perhelatan adat, sultan tidak bisa hadir dan mengirim utusan maka yang ditegakkan di depan rumah tetapi tidak dikembangkan adalah payung agung, tertanda utusan sultan yang menghadirinya, walaupun demikian dalam prosesi arak-arakan, payung agung tetap diperlihatkan mengiringi perwakilan sultan tidak dikembangkan, utusan yang mewakili sultan saibatin di payungi payung hijau disebut payung kanggal, payung kanggal jukkuan berwarna hijau, jukuan diperbolehkan memiliki payung lebih dari satu, bahkan bisa dipergunakan nserentak dalam upacara tayuh-tayuhan, hal ini untuk mengatasi mulli jukuan baya di bawah payung dan mulli jukuan kuakhi juga dibawah [[payung]], juga untuk jukuan akibat pemekaran di sebut ngebujakh, Payung Agung SaibatiSaibatin dan payung kanggal memiliki bentuk yang khas dengan kain penutup bersulam manik-manik dengan warna mencolok dan mengkilat, batang payung panjang di lapisi kain berwarna cerah, atap berbentuk lingkaran dengan anyaman jeruji ke arah as tiang, pinggiran lingkaran atap payung di hiasi jumbai warna warni yang menjuntai dan bersinar saat terkena cahaya<ref name='adat1'>https://medianasional.id/perlengkapan-dan-peralatan-adat-kepaksian-buay-pernong-kerajaan-paksi-pak-skala-brak/</ref>
 
== Menyajikan hadiah ==
Panji Syahadatain Al-Liwa melambangkan kerajaan adat sekala brak yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam, kain Kiswah penutup ka'bah di Mekah Arab Saudi betuliskan Lailahaillallah Muhammadarrasulullah di peroleh Sultan Pangeran Dalom Natadiraja saat berkunjung di Konstantinopel Istambul pada tahun 1899 Masehi ia diberi ini, dan dua pedang Istambul oleh Sultan Ottoman<ref>https://sergapnusantara.com/sejarah-panji-syahadatain-kepaksian-pernong</ref><ref>https://www.rmollampung.id/skala-brak-pagaruyung-dalam-%E2%94%9C%C3%B3%C3%A9%C2%BC%E2%94%AC%C#%98minangkabau-begawei-2018%E2%94%9C%C3%B3%C3%94%C3%A9%C2%BC%E2%94%AC%C3%98</ref>
 
== Prasasti ==
Baris 98 ⟶ 101:
 
== Penobatan sultan ==
Pada hari sabtu 15 Syawa 1409 Hijriyah penobatan Sultan Sekala Brak Yang Ke-23 Bertahta di Gedung Dalom istana Kepaksian, simbol penobatan pewaris jabatan pemegang kekuasaan tersebut prosesi penyerahan Keris Rakian Naga Batu Handak oleh Sultan pangeran Maulana Balyan kepada Pangeran [[Edward Syah Pernong]], penyerahan simbol tersebut diwakilkan Sultan kepada pemapah dalom<ref>https://radarcom.id/2019/03/14/pangeran-edward-syah-pernong-berdarah-pahlawan-raja-perekat-nkri/</ref>
 
== Hukum dan Hukum Adat ==
Sistem Pemerintahan adat, dengan gelar dudungan tertinggi, saibatin adalah pemimpin tertinggi di dalam adat dari masyarakat kepada pemimpin adat, semua perintah sultan merupakan amanat yang harus dilaksanakan oleh siapa saja yang menerima perintah karena sipat kesetiaan masyarakat adat terhadap amanat yang diperintahkan oleh sultan, dalam menjalankan perinta adat, saibatin memiliki struktur sistem adat yang tertata rapi yang diwariskan dari para sultan sebelumnya, struktur pemerintahan adat di kepaksian bertingkat dari atas kebawah semua jabatan memiliki tanggung jawab dan sistem adat<ref name='adat1'/>.
Ada 7 hirarki gelar dalam kerajaan yang dapat menentukan kedudukan atau jabatan seseorang secara adat, yang tertinggi yakni Sultan dalam jukkuan yaitu Raja atau Depati, Batin Radin atau Raden, Minak, Kimas, Mas atau Iton, Sultan memiliki pemapah dalom dan pengapungan batin bertugas menjalankan fungsi internal sedangkan tugas eksternal di pegang oleh Sukatan dari Putra Mahkota atau perdana mentri, posisi pemapah dalom di titipkan kepada adik atau sepupu sultan, pemapah dalom dan kampung batin bergelar raja, masyarakat adat dalam hukum pemerintahan kepaksian di kelompokkan pada tingkat daerah hukum adat sebagai berikut :
 
#Wilayah hukum adat jukku di pimpin oleh seorang kepala jukkuan, bergelar raja, raja jukkuan memimpin jumlah orang yang bergelar Batin,
#Wilayah hukum adat sumbai di pimpin oleh kepala sumbai bergelar batin, pemimpin batin memimpin jumlah orang bergelar radin.
#Wilayah hukum adat kebbu di pimpin oleh kepala kebbu bergelar radin, seorang radin memimpin sejumlah anggota Ragah atau khagah (Kepala keluarga),
#Keluarga dipimpin oleh Kepala keluarga atau Khagah<ref name='adat1'/>.
 
Dalam menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat berlaku mupakat pengapungan batin atau dengan sebutan lain kampung batin dan bisa melibatkan persatuan para raja-raja jukkuan di sebut "Hippun" termasuk himpunan, keluarga dan bahmekonan di tingkat desa, kecamatan, kabupaten bahkan tingkat teratas, petata petiti dalam melaksanakannya sangat diatur mulai dari pakaian biasa menggunakan peci di kepala dan sarung lipat, sikap dan tata krama, serta tutur kata yang tersusun<ref name='adat1'/>. Dua pihak yang sedang bercakap-cakap dalam satu set menggunakan kata yang penuh hormat dan alur pembicaraan yang teratur, disebut tatangguhan<ref name='adat1'/>. Hasil dari musyawarah adat nantinya menjadi peraturan yang harus dilaksanakan setelah diputuskan dan ditetapkan oleh Saibatin<ref name='adat1'/>.
 
Gelar atau Adok merupakan bagian dari tradisi asli masyarakat yaitu warisan yang harus diseimbangkan oleh seseorang dari generasi ke generasi<ref name='adat1'/>. Gelar yang dimiliki menunjukkan peran dan tanggung jawabnya di tengah-tengah masyarakat, menyandang gelar membawa kehormatan dirinya, serta menjaga nama baik keluarganya karena gelar yang diberikan kepadanya telah memberikan kebebasan dari masa lalu<ref name='adat1'/>.
 
=== Panggilan ===
Panggilan berarti tutukh dalam bahasa Lampung, masyarakat adat Lampung dalam berkomunikasi sangat mengedepankan etika dan sopan santun sesuai atura petisi adat yang ada, termasuk tutukh yang harus disesuaikan dengan gelar seseorang<ref name='adat1'/>.
 
=== Posisi ===
Posisi diartikan sebagai Jujjokh dalam bahasa Lampungnya, ada beberapa ketentuan mengenai jujjokh, yaitu gelar yaitu Saibatin berkedudukan sebagai sultan, Raja berkedudukan sebagai kepala jukku atau dengan se3butan lainnya ialah Kebot, di dalam petata petiti adat semua gelar Raja mutlak merupakan pemberian dari pemimpin adat tertinggi adalah Sultan<ref name='adat1'/>. Saibatin membuat keputusan berdasarkan aspirasi dari bawah, untuk seseorang yang akan diberi gelar raja wajib menyusun tumpang tindih status bawahannya yang akan diberi gelar selanjutnya dilakukan musyawarah kampung batin, suatu keharusan menimbang gelar dari ayah cakak adok dan perluasan jukkuan<ref name='adat1'/>. Hasil musyawarah disampaikan kepada sultan melalui pengapungan batin, apapun yang diputuskan oleh sultan adalah apa yang harus diterima<ref name='adat1'/>. jika seorang menanggung menggunakan adok yang tidak sesuai dengan jujjokh atau sistem adat masyarakat menyebutnya "Busuk Hawa" atau sangat rendah kedudukannya di dalam masyarakat atas perilaku tersebut<ref name='adat1'/>.
 
Masyarakat adat Lampung menganut sistem petiti adat saibatin "Pandai Hejongan ni Dikhi" yang berarti memahami kedudukan dan perannya didalam masyarakat untuk melakukan yang terbaik sesuai dalam kapasitasnya<ref name='adat1'/>. Budaya yang dibentuk oleh Sibulan atau Putri Indarwati yang berasal dari Bumi Sekala Brak mendirikan negeri baru di area Tulang Pohwang<ref name='adat1'/>.
==Galeri==
<gallery mode="packed">