Kepulauan Banda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
en Indonesisch
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(35 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox islands
[[Berkas:BandaBesarIslandSeenFromFortBelgica.JPG|thumb|300px|Pulau [[Banda Besar]] dilihat dari [[Benteng Belgica]]]]
|name = Kepulauan Banda
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Waterpoort van fort Nassau te Bandanaira TMnr 60033413.jpg|thumb|300px|[[Benteng Nassau]] di [[Banda Neira]] (tahun 1930-an)]]
|image_name = BandaBesarIslandSeenFromFortBelgica.JPG
'''Kepulauan Banda''' terdiri dari sepuluh [[pulau]] vulkanis yang tersebar di [[Laut Banda]], ±140 km sebelah selatan Pulau [[Seram]] dan 2.000 km sebelah timur Pulau [[Jawa]]. Kepulauan seluas 180 km² ini termasuk dalam wilayah Provinsi [[Maluku]]. Kota terbesarnya, [[Bandanaira]], terletak di pulau dengan nama yang sama. Sekitar 15.000 jiwa tinggal di kepulauan ini. Kepulauan ini populer bagi penggemar [[selam scuba]] dan [[snorkeling]].
|image_caption = Pulau [[Banda Besar]] dilihat dari [[Benteng Belgica]] di [[Banda Neira]].
|native_name =
|native_name_link =
|location = [[Asia Tenggara]]
|coordinates = {{coord|4|35|S|129|55|E|region:ID_type:isle|display=title,inline}}
|archipelago = [[Kepulauan Maluku]]
|total_islands =
|major_islands =
|area_km2 = 172
|highest_mount =
|elevation_m =
|country = Indonesia
|population = 18 544
|population_as_of = 2010
|density_km2 = 110
|ethnic_groups = [[Suku Banda|Banda]] dan kelompok Indonesië lain
}}
 
[[File:Maluku Islands en.png|right|250px|thumb|Letak Kepulauan Banda di tengah [[Kepulauan Maluku]]]]
Hingga pertengahan [[abad ke-19]], Kepulauan Banda merupakan satu-satunya sumber [[rempah-rempah]] [[pala]].<ref>{{en}} {{cite book|pages=646 |url=http://books.google.co.id/books?id=rezD7rvuf9YC&lpg=PA646&dq=suria%20angsa%20suria%20negara&pg=PA646#v=onepage&q=suria%20angsa%20suria%20negara&f=false |first=M. Th |last=Houtsma|title=First Encyclopaedia of Islam 1913-1936: |publisher=E.J.Brill,s,BRILL|year=1993 |ISBN=9004097961}} ISBN 978-90-04-09796-4</ref>
[[File:Banda Islands en.png|thumb|250px|Peta Kepulauan Banda]]
 
'''Kepulauan Banda''' adalah salah satu gugusan pulau yang berada dalam wilayah [[Maluku]], [[Indonesia]]. Kepulauan Banda termasuk dalam wilayah [[Kecamatan]] [[Banda, Maluku Tengah|Banda]] dengan [[wilayah administratif]] daratan seluas 55,3 [[Kilometer persegi|km<sup>2</sup>]].{{Sfn|Suhardi dan Djoko M. R.|(2000)|p=1-2}} Pada tahun 2000, mayoritas produksi pala dunia masih berasal dari Kepulauan Banda.<ref>[https://www.trouw.nl/home/banda-eilanden-verliezen-hun-goud~bfa82eb8/ ''trouw.nl'', 13 Juli 2002, ''Banda-eilanden verliezen hun <nowiki>'goud'</nowiki>'']</ref>
Kepulauan Banda pun di daftarkan sebagai salah satu [[Situs Warisan Dunia UNESCO]] pada tahun 2005.
 
Kepulauan Banda terdiri atas beberapa pulau, seperti [[Pulau Lontor]], [[Pulau Banda]], [[Pulau Banda Api]], [[Pulau Ai]], [[Pulau Rhun, Banda, Maluku Tengah|Pulau Run]], [[Pulau Pisang]], [[Pulau Hatta]], dan [[Pulau Karaba]]. Selain itu masih ada sejumlah pulau karang yang tidak ada penghuninya, seperti Suanggi, Naljalaka, dan Batukapal. Pulau yang terluas di Kepulauan Banda adalah Pulau Lontar, dengan luas sekitar 44&nbsp;km². Pulau Lontar juga disebut Pulau Banda Besar. Pada umumnya pulau-pulau yang lain lebih kecil luasnya. Secara administratif, Kepulauan Banda termasuk dalam wilayah Kecamatan Banda.
== Lihat pula ==
* [[Kabupaten Banda]]
 
== Pranala luarSejarah ==
[[File:Fort Belgica 1824.jpg|thumb|Benteng Belgica di Banda Neira, 1824.]]
* {{en}} [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/aa/aa0102_full.html Banda Sea Islands moist deciduous forests]
Pada tahun 1512, penjelajah [[Kekaisaran Portugal|Portugis]] [[Francisco Serrão]] adalah salah satu orang Eropa pertama yang mengunjungi pulau-pulau ini dengan penduduk keturunan [[Melanesia]]. [[Republik Belanda|Belanda]] menaklukkan pulau-pulau tersebut pada abad ke-17 untuk meningkatkan produksi [[pala]] dan untuk mendapatkan bunga pala (''foelie''). Penjualan pala menghasilkan banyak keuntungan di Eropa, digunakan dalam pengobatan [[dukun]] untuk mengatasi [[Penyakit|wabah]], [[monopoli]]nya sangat menguntungkan.
 
Sebagian besar penduduk setempat dibunuh pada tahun 1621 selama [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda|pendudukan pulau-pulau]] tersebut di bawah [[Jan Pieterszoon Coen]] oleh [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC).<ref>Encarta-encyclopedie Winkler Prins (1993–2002) s.v. "Maluku. § 2. Geschiedenis". Microsoft Corporation/Het Spectrum</ref> Mereka digantikan oleh budak dari [[Madagaskar]] dan [[India]]. Beberapa ratus orang Banda mengungsi ke [[Pulau Seram|Seram]] bagian timur dan [[Kepulauan Kei]]. Belanda melindungi posisinya di Banda dari pesaingnya dengan membangun benteng. [[Benteng Belgica]] di [[Banda Neira]], salah satu benteng yang dibangun oleh VOC, merupakan benteng Eropa terbesar di Indonesia.
 
[[Des Alwi]], meninggal November 2010, adalah ''burgemeester'' Banda dan berteman dengan Pangeran [[Bernhard dari Belanda|Bernhard van Lippe-Biesterfeld]]. Salah satu ''perkenier'' terakhir di Banda adalah Wim van den Broeke, yang tinggal di pulau [[Lonthoir]]. Baik Pangeran Bernhard maupun mantan menteri [[Jan Pronk]] mengunjunginya.
== Geografi ==
[[File:Atlas pittoresque pl 114.jpg|thumb|[[Sangeang Api|Pulau Sangeang]] pada tahun 1846.]]
Kepulauan Banda terdiri dari 11 pulau dengan 4 diantaranya tidak berpenghuni. Keempat pulau tersebut tidak dihuni karena tidak dapat menumbuhkan tanaman [[pala]] karena dipenuhi oleh [[Terumbu|batu karang]]. Kepulauan Banda termasuk kepulauan yang tidak memiliki sungai dan sepenuhnya dikelilingi oleh [[selat]], [[teluk]], dan [[laut]] terbuka.{{Sfn|Fauzi M., dan Razif|(2017)|p=9}}
[[File:Banda islands.jpg|thumb|Banda, Lonthor, dan Sangeang Api, sekitar tahun 1820.]]
Kepulauan Banda terdiri dari pulau-pulau yang berpenghuni dan pulau-pulau yang tidak berpenghuni. Pulau-pulau yang berpenghuni yaitu:
* [[Pulau Lontar]] (''Lonthoir'')
* [[KabupatenBanda Neira|Pulau Banda]]
* [[Sangeang Api|Pulau Gunungapi]]
* Pulau Ai
* Pulau Run
* Pulau Pisang
* [[Pulau Hatta, Banda, Maluku Tengah|Pulau Hatta]]
 
Sedangkan pulau-pulau yang tidak berpenghuni yaitu:
* [[Pulau Suanggi]]
* [[Pulau Naljalaka]]
* [[Pulau Batukapal]]
* Pulau Karaba
 
== Hasil bumi ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht op de Banda eilanden TMnr 60005279.jpg|thumb|Alam dan jalur air di Kepulauan Banda.]]
Kepulauan Banda menghasilkan hasil [[pertanian]] dan hasil [[perkebunan]]. Hasil pertanian berupa [[sagu]] dan [[garam laut|garam]] diperoleh hampir di seluruh pulau, kecuali di Pulau Banda. Hasil pertanian berupa [[ketela pohon|singkong]] yang ditanam di Neira, [[Banda Besar]], dan Run. Sedangkan hasil perkebunan satu-satunya yang dapat tumbuh di Kepulauan Banda adalah [[pala]].
 
Kepulauan Banda hanya sedikit menghasilkan bahan makanan, termasuk sagu dan garam tidak diproduksi di Banda. Untuk kebutuhan sehari-hari bergantung sepenuhnya dari pasokan produksi bahan makanan dari daerah lain. Sementara itu, singkong ditanam di Neira, Banda besar, dan Pulau Run karena dibawa oleh Portugis pada awal abad ke-16. Produksi perkebunan dari Kepulauan Banda hanya pala.{{Sfn|Fauzi M., dan Razif|(2017)|p=10-11}}
 
== Lihat pula ==
* [[Penaklukan Kepulauan Banda oleh Belanda]]
 
== Catatan kakiRujukan ==
<references />
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
{{Situs Warisan Dunia di Indonesia}}
{{indo-pulau-stubreflist|1}}
* {{cite book|title=Kepulauan Banda dan Masyarakatnya|last=Suhardi dan Djoko M. R.|first=|publisher=Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Sub-direktorat Lingkungan Budaya|year=2000|location=Jakarta|isbn=|ref={{sfnref|Suhardi dan Djoko M. R.|(2000)}}|url-status=live}}
{{DEFAULTSORT:Banda}}
{{reflist|1}}
* {{cite book|title=Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X-XVI: Kepulauan Banda, Jami, dan Pantai Utara Jawa|last=Fauzi M., dan Razif|first=|publisher=Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|year=2017|location=Jakarta|isbn=978-602-1289-78-5|ref={{sfnref|Fauzi M., dan Razif|(2017)}}|url-status=live}}
{{Pulau-pulau di Maluku}}
 
[[Kategori:Kepulauan di Indonesia|Banda]]
[[Kategori:Maluku]]