Kerajaan Franka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(42 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|perkembangan geografi dan politik dari wilayah kekuasaan orang Franka|suku bangsa dan masyarakat Franka|Suku Franka|kegunaan lain|Franka}}
 
{{Infobox former country
| native_name = {{native phrase|la|Regnum Francorum}}<br />{{native phrase|laFr|FranciaRiki Franks}}
| conventional_long_name = Kerajaan Orang Franka
| common_name = Negeri Franka
| continent = Eropa
| region = Eropa Barat
| country =
| era = [[Abad Pertengahan]]
| status = Kekaisaran
| status_text =
| government_type = Monarki
 
<!-- Kebangkitan dan kemerosotan, peristiwa-peristiwa penting, tahun dan tanggal penting -->| event_start =
| event_startdate_start =
| date_startyear_start = 481
| year_startevent_end = 481[[Perjanjian Verdun]]
| event_enddate_end = [[Perjanjian Verdun]]=
| date_endyear_end = 843
| year_endevent1 = 843[[Clovis I|Klovis I]] dinobatkan menjadi [[Raja Orang Franka]]
| coa_sizedate_event1 = 85px496
 
| event1 event2 = [[ClovisKarel yang IAgung|KlovisKarel IAgung]] dinobatkan menjadi [[RajaKaisar OrangRomawi FrankaSuci]]
| date_event1date_event2 = 49625 Desember [[800]]
| date_postevent3 =
| event2 = [[Karel yang Agung|Karel Agung]] dinobatkan menjadi [[Kaisar Romawi Suci]]
| date_event2date_event3 = 25 Desember [[800]] =
| event3 event4 =
| date_event3date_event4 =
| event4 event_pre =
| date_event4date_pre =
| event_preevent_post =
| date_predate_post = <!-- Navigation: Entitas pendahulunya -->
| event_postp1 = Kekaisaran Romawi Barat
| date_post =
 
<!-- Navigation: Entitas pendahulunya -->
| p1 = Kekaisaran Romawi Barat
| flag_p1 = Western Roman Empire.png
| p2 = Kerajaan Orang Frisi
| flag_p2 = Frisia 716-la.svg
| p3 = Germania
| flag_p3 = Imperium Romanum Germania.png
 
<!-- Navigation: Entitas penggantinya -->| s1 = Francia Barat
| s1 = Francia Barat
| flag_s1 = Partage de l'Empire carolingien au Traité de Verdun en 843.JPG
| s2 = Francia Tengah
| flag_s2 = Partage de l'Empire carolingien au Traité de Verdun en 843.JPG
| s3 = Francia Timur
| flag_s3 = Partage de l'Empire carolingien au Traité de Verdun en 843.JPG
 
<!-- Peta & ibu kota -->| image_map = Frankish Empire 481 to 814-id.svg
| image_mapimage_map_alt = Frankish Empire 481 to= 814-en.svg
| image_map_caption = Peta diakronik dari keseluruhan wilayah yang pernah dikuasai orang Franka
| image_map_alt =
| image_map_caption = Peta diakronik dari keseluruhan wilayah yang pernah dikuasai orang Franka
| capital = {{plainlist|
*[[Tournai]] (431–508)
*[[Paris]] (508–768)
*[[Aachen]] (768–843)}}
| stat_year1 = 814 est.<ref>{{Cite journal|last=Taagepera|first=Rein|year=1997|title=Expansion and Contraction Patterns of Large Polities: Context for Russia|url=https://www.jstor.org/stable/2600793|journal=International Studies Quarterly|volume=41|issue=3|pages=475–504|via=JSTOR|doi=10.1111/0020-8833.00053}}</ref>
| stat_area1 = 1200000
 
<!-- lambang, semboyan, bahasa, agama, mata uang -->| image_coat = Merovingian Bee.svg
| image_coatcoa_size = Merovingian Bee.svg = 85px
| symbol_type = <small>[[Lebah madu|Lebah Madu]]<br>Lambang kebesaran [[wangsa Meroving]]</small>
| coa_size = 85px
| national_motto =
| symbol_type = <small>[[Lebah madu|Lebah Madu]]<br>Lambang kebesaran [[wangsa Meroving]]</small>
| national_mottonational_anthem =
| common_languages = [[bahasa Franka|Franka Kuno]] (Kaum Elit), [[bahasaBahasa Latin Umum|Latin Vulgar]] (Umum, Sampai Abad Ke7) [[Rumpun Bahasa Roman Barat|Roman]]
| national_anthem =
| religion = Mula-mula [[Mitologi Franka|paganismeagama leluhur Franka]], tetapi nyaris seluruh orang Franka beralih keyakinan pada 750 M menjadi pemeluk [[Gereja Katolik Roma|agama Kristen Katolik]]<ref>Sönke Lorenz (2001), ''{{lang|de|Missionierung, Krisen und Reformen: Die Christianisierung von der Spätantike bis in Karolingische Zeit}}'' dalam ''{{lang|de|Die Alemannen}}'', Stuttgart: Theiss; {{ISBN|3-8062-1535-9}}; pp.&nbsp;441–446</ref>
| common_languages = [[bahasa Franka|Franka Kuno]], [[bahasa Latin|Latin]]
| currency = [[Denier PerancisPrancis|Denier]]
| religion = Mula-mula [[Mitologi Franka|paganisme Franka]], tetapi nyaris seluruh orang Franka beralih keyakinan pada 750 M menjadi pemeluk [[Gereja Katolik Roma|agama Kristen Katolik]]<ref>Sönke Lorenz (2001), ''{{lang|de|Missionierung, Krisen und Reformen: Die Christianisierung von der Spätantike bis in Karolingische Zeit}}'' dalam ''{{lang|de|Die Alemannen}}'', Stuttgart: Theiss; {{ISBN|3-8062-1535-9}}; pp.&nbsp;441–446</ref>
| currency = [[Denier Perancis|Denier]]
 
<!-- Gelar dan nama pemimpin beserta wakil pertama dan terakhir -->| title_leader = [[Daftar Raja Prancis#Dinasti Karolingia (751–987)|Raja Orang Franka]]
| title_leaderleader1 = [[RajaClovis OrangI|Klovis FrankaI]]
| leader1year_leader1 = [[Clovis I|Klovis I]] 481–511
| year_leader1 = 481–511
| leader2 = [[Klothar II]]
| year_leader2 = 613–629
| leader3 = [[Dagobert I]]
| year_leader3 = 629–639
| leader4 = [[Pippin yang Pendek|Pipin Si Pendek]]
| year_leader4 = 751–768
| leader5 = [[Karel yang Agung|Karel Agung]]
| year_leader5 = 768–814
| leader6 = [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]]
| year_leader6 = 814–840
| s1 demonym = Francia Barat
| area_km2 =
| area_rank =
| image_map_altGDP_PPP =
| GDP_PPP_year =
| national_anthemHDI =
| HDI_year =
| year_leader1today = 481–511
}}
 
'''Negeri Franka''' ({{lang-lat|Francia}}) atau '''Kerajaan Orang Franka''' ({{lang-lat|Regnum Francorum}}) adalah [[Kerajaan-kerajaan orang barbar|kerajaan barbar]] pasca-Romawi terbesar di [[Eropa Barat]] yang diperintah oleh [[suku Franka|orang Franka]] ({{lang-lat|Franci}}) pada [[Abad Kuno Akhir|penghujung Abad Kuno]] dan [[Abad Pertengahan Awal|permulaan Abad Pertengahan]]. Negeri Franka adalah cikal bakal dari negara [[Prancis]] dan negara [[Jerman]]. Semenjak pengesahan [[Perjanjian Verdun]] pada tahun 843, [[Francia Barat|Negeri Franka Barat]] ({{lang-lat|Francia Occidentalis}}) berkembang menjadi negara Prancis, sementara [[Francia Timur|Negeri Franka Timur]] ({{lang-lat|Francia Orientalis}}) berkembang menjadi negara Jerman. Negeri Franka termasuk salah satu di antara kerajaan-kerajaan terakhir [[suku Jermanik|suku bangsa Jermani]] yang mampu bertahan melewati [[Masa Migrasi|Zaman Migrasi]] sampai akhirnya terpecah-belah pada tahun 843 M.
 
Orang Franka mula-mula berdiam di sebelah utara wilayah Kekaisaran Romawi, yakni di sekitar Sungai Rhein dan [[Meuse (sungai)|Sungai Maas]], tempat mereka mendirikan sejumlah kerajaan kecil yang akhirnya dipersatukan menjadi kerajaan tunggal oleh [[Clovis I|Klovis]], tokoh yang dinobatkan menjadi Raja Orang Franka pada 496 M. Melalui perang yang dilakukan secara berkesinambungan oleh lima generasi [[wangsa Karoling]], yakni [[Pippin II|Pipin dari Herstal]], [[Karl Martell|Karel Martel]], [[Pippin yang Pendek|Pipin Si Pendek]], [[Karel yang Agung|Karel Agung]], dan [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]]—ayah, anak, cucu, cicit, dan piut—Negeri Franka akhirnya berhasil mencapai luas wilayah terbesarnya pada permulaan abad ke-9.
 
Akibat dari adat bagi-bagi warisan kepada semua putra si pewaris, wilayah Negeri Franka akhirnya terbagi-bagi menjadi beberapa kerajaan atau kerajaan bagian ({{lang-lat|regnum}}, <small>jamak:</small> ''regna''), meskipun secara nominal masih diperintah sebagai satu negara kesatuan. Luas wilayah dan jumlah kerajaan bagian Negeri Franka terus berubah-ubah seiring perjalanan waktu. Istilah "Negeri Franka" atau "''Francia''" di kemudian hari menjadi nama khusus bagi satu ''regnum'' saja, yakni Kerajaan [[Austrasia]] yang berpusat di daerah antara [[Sungai Rhein]] dan [[Meuse (sungai)|Sungai Meuse]] di kawasan utara Eropa. Meskipun demikian, adakalanya istilah yang sama juga digunakan sebagai sebutan bagi wilayah Kerajaan [[Neustria]], yang terletak di sebelah utara [[Sungai Loire]] dan sebelah barat [[Sungai Seine]].
 
Orang Franka mula-mula berdiam di sebelah utara wilayah Kekaisaran Romawi, yakni di sekitar Sungai Rhein dan [[Meuse (sungai)|Sungai Maas]], tempat mereka mendirikan sejumlah kerajaan kecil, yang akhirnya dipersatukan menjadi kerajaan tunggal oleh [[Clovis I|Klovis]], tokoh yang dinobatkan menjadi Raja Orang Franka pada tahun 496 M. MelaluiAnak perangcucu yangRaja dilakukanKlovis, secarayakni berkesinambungan[[wangsa olehMeroving]], limapada generasiakhirnya tersingkir dari tampuk pemerintahan dan digantikan oleh [[wangsa Karoling]]. Melalui perang secara berkesinambungan di bawah pimpinan lima generasi wangsa Karoling, yakni [[Pippin II|Pipin dari Herstal]], [[Karl Martell|Karel Martel]], [[Pippin yang Pendek|Pipin Si Pendek]], [[Karel yang Agung|Karel Agung]], dan [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]]—ayah, anak, cucu, cicit, dan piut—Negeri Franka akhirnya berhasil mencapai luas wilayah terbesarnya pada permulaan abad ke-9, yang disebut [[Kekaisaran Karoling]].
Negeri Franka dianggap sebagai cikal bakal dari negara [[Perancis]] dan negara [[Jerman]]. Semenjak pengesahan [[Perjanjian Verdun]] pada 843, [[Francia Barat|Negeri Franka Barat]] ({{lang-lat|Francia Occidentalis}}) berkembang menjadi negara Perancis, sementara [[Francia Timur|Negeri Franka Timur]] ({{lang-lat|Francia Orientalis}}) berkembang menjadi negara Jerman. Sebagian besar raja Franka dimakamkan di [[Basilika Santo Denisius]] di dekat Paris. Negeri Franka termasuk salah satu dari kerajaan-kerajaan [[suku Jermanik|Jermani]] terakhir yang sintas dari [[Masa Migrasi|Zaman Migrasi]] sampai akhirnya terpecah belah pada 843 M.
 
Pada zaman wangsa Meroving dan wangsa Karoling, Negeri Franka merupakan satu kerajaan besar yang terdiri atas beberapa kerajaan bagian. Kerajaan-kerajaan bagian ini sering kali merupakan kerajaan-kerajaan yang merdeka secara ''de facto''. Luas wilayah dan jumlah kerajaan bagian Negeri Franka berubah-ubah seiring perjalanan waktu, tetapi pembagian dasar menjadi kerajaan timur dan kerajaan barat tetap dipertahankan. Kerajaan timur, yang disebut Kerajaan [[Austrasia]], mula-mula berpusat di sekitar [[Sungai Rhein]] dan [[Meuse (sungai)|Sungai Maas]], tetapi mampu meluaskan wilayah kekuasaannya sampai ke kawasan tengah Eropa. Di kemudian hari, kerajaan ini menjadi kerajaan bangsa Jerman, yakni [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Kerajaan barat, yang disebut Kerajaan [[Neustria]], berdiri di kawasan utara wilayah Galia Romawi. Karena wilayahnya adalah wilayah mula-mula Kerajaan Orang Franka ketika didirikan oleh wangsa Meroving, kerajaan inilah yang di kemudian hari tetap disebut "Negeri Franka" ({{lang-la|Francia}}), dan sekarang ini bernama Prancis ({{lang-fr|France}}). Meskipun demikian, dalam konteks-konteks lain, kawasan barat Eropa masih boleh disebut "Negeri Franka" atau "wilayah orang Franka". Sejumlah nama daerah dan nama tempat di negara Jerman berasal dari nama suku Franka, misalnya [[Franken|Daerah Franken]], [[Frankfurt|Kota Frankfurt]], dan [[Puri Frankenstein]].
Pemakaian istilah "Negeri Franka" atau "''Francia''" ini terus-menerus menyempit, sehingga pada akhirnya hanya digunakan sebagai sebutan bagi daerah Lembah Sungai Seine yang mengelilingi kota Paris, yakni daerah yang sampai sekarang bernama [[Île-de-France (region)|Île-de-France]]. Nama [[Kerajaan Perancis]] ({{lang-fr|Royaume de France}}) berasal dari nama daerah ini. Nama-nama tempat lain yang juga berasal dari nama suku Franka adalah daerah [[Franken]], Kota [[Frankfurt]], dan [[Puri Frankenstein]].
 
== Sejarah ==
Baris 101 ⟶ 97:
 
=== Asal mula ===
"Orang Franka" ({{lang-lat|Francus}}, <small>jamak</small>: ''Franci'') atau "bangsa Franka" ({{lang-lat|Gens Francorum}}) adalah sebutan umum dari abad ke-3 Masehi bagi [[suku Jermanik|suku-suku Jermani]] yang berdiammendiami daerah di sekitar tapal batas Kekaisaran Romawi di sebelah utara [[Sungai Rhein]], termasuk [[Suku Brukteri|orang Brukteri]], [[orang Ampsivari]], [[orang Kamavi]] dan [[orang Katuari]]. Meskipun semua puaksuku yang tergolong orang Franka secara turun-temurun ikut bergabung menjadi pasukan-pasukanbagian dari bala tentara Romawi, hanya [[orang Franka Sali|orang Sali]] yang diizinkan menetap di dalam wilayah [[Kekaisaran Romawi]]. Pada tahun 357, [[Flavius Claudius Julianus|Kaisar Yulianus]], yang pernah tinggal sementaraselama beberapa waktu di daerah Batavia, menghalaumengusir orang Kamavi dari wilayah Kekaisaran Romawi, dan mengizinkan orang Sali berpindah ke [[Toksandria]], yakni daerah di dalam wilayah Kekaisaran Romawi yang lebih jauh lagi letaknya dari perbatasan.
 
BeberapaSejumlah pemimpin orang Franka setia pada Romawi, sepertimisalnya [[Flavius Bauto]] dan [[Arbogast]], setia pada Romawi, namuntetapi pemimpin-pemimpin orang Franka lainnya, seperti [[Malobaudes]], menyimpan maksud-maksud pribadi ketika beraksi di dalam wilayah Romawi. Setelah kekalahan Arbogast, putranya yang bernama Arigius berhasil menjadikan keluarganya sebagai bupati turun-temurun di [[Trier]], dan setelah kekalahan [[Konstantinus III (Kaisar Romawi Barat)|Kaisar Konstantinus III]], sebagian orang Franka mendukung [[Jovinus]] mempermaklumkan dirinya sebagai Kaisar Romawi pada 411. Jovinus wafat pada 413, namuntetapi orang Romawi mulai menyadari bahwa orang-orang Franka di wilayah Romawi semakin lama semakin sulit diatur.
 
Raja Franka yang bernama [[Teudemer]] dihukum pancung dengan pedang pada ''[[circa|ca.]]'' 422 M.
Baris 116 ⟶ 112:
{{lihat pula|wangsa Meroving}}
[[Berkas:Politically divided Gaul, 481.jpg|jmpl|250px|Wilayah-wilayah politik di [[Galia]] pada awal masa pemerintahan [[Clovis I|Raja Klovis]] (481 M). Di akhir hayatnya (511 M), hanya [[Burgundian|Kerajaan Orang Burgundi]] dan Provinsi [[Septimania]] yang belum berhasil ditaklukkan oleh orang Franka.]]
JatiRaja-raja diriorang paraFranka yang memerintah pendahulusebelum Klodio tidak diketahui secara jelas, namuntetapi yang pasti [[Kilderik I]], mungkin cucu Klodio, memerintah atas Kerajaankerajaan Orangorang Franka Sali yang beribu kota di [[Tournai]]. Kerajaan ini adalah salah satu ''[[foederatus]]'' (negara mitra) Kekaisaran Romawi. Kilderik tercatat dalam sejarah sebagai tokoh yang telah mewariskan kekuasaan atas [[orang Franka Sali]] kepada putranya, yang bernama [[Clovis I|Klovis]]. Klovis kemudian berjuang mempersatukan seluruh puak Franka, dan memperluas ''teritorium'' orang Franka ke arah selatan dan ke arah barat, hinggasampai ke wilayah [[Galia]]. Klovis beralih keyakinan menjadi pemeluk [[Gereja Katolik Roma|agama Kristen Katolik]] danserta membina hubungan baik dengan Gereja sertadan para kawula Galia-Romawinya.
 
Dalam tiga puluh tahun masa pemerintahannya (481–511), Klovis berhasil mengalahkan Jenderal Romawi yang bernama [[Syagrius]] danserta menaklukkan [[Kerajaan Soissons]], sertadan mengalahkan [[Alemanni|orang Alemani]] dalam [[Pertempuran Tolbiac]] pada 504 M danserta menundukkan mereka di bawah kekuasaan orang Franka. Klovis mengalahkan [[Visigoth|orang Visigoth]] dalam [[Pertempuran Vouillé]] pada 507 M, dan menaklukkan seluruh wilayah kekuasaan mereka yang terletak di sebelah utara [[Pegunungan Pirenia]], kecuali daerah [[Septimania]]. Menurut keterangan [[Gregorius dari Tours]], Klovis juga menaklukan [[suku Breton|orang Breton]] dan menjadikan negeri mereka sebagai wilayah jajahan Negeri Franka. Klovis menaklukkan sebagian besar atau seluruh puak Franka di sepanjang Lembah Sungai Rhein, dan menggabungkan negeri-negeri mereka ke dalam wilayah kerajaannya.
 
Ia juga berhasil menguasai dan menggabungkan permukiman-permukiman militer Romawi (''[[laeti]]'', <small>tunggal:</small> ''laetus'') yang tersebar di seluruh Galia ke dalam wilayah kerajaannya, antara lain permukiman orang Saksen di [[Bessin]], permukiman [[Suku Briton|orang Briton]] dan [[Suku Alan|orang Alan]] di [[Armorica|Armorika]] dan [[Lembah Sungai Loire]], dan permukiman [[Orang Taifal]] di [[Poitou]]. Di akhir hayatnya, Klovis telah berhasil menguasai seluruh wilayah Galia, kecuali Provinsi Septimania yang masih dikuasai orang Goth dan [[Kerajaan Bourgogne|Kerajaan Burgundia]] yang terletak di sebelah tenggara.
 
Wangsa Meroving adalah sebuah keluarga [[monarki herediter|monarki turun-temurun]]. Raja-raja Franka masih mempertahankan adat [[warisan terbagikan|bagi-bagi warisan]], yakni membagi-bagikan tanah kepada semua putra mereka. Meskipun diperintah oleh banyak raja Meroving pada waktu yang bersamaan—tidak jauh berbeda dari corak pemerintahan [[Kekaisaran Romawi]] menjelang keruntuhannya—Negeri Franka tetap dipandang sebagai satu kesatuan wilayah yang diperintah bersama oleh beberapa raja, dan adakalanya dipersatukan kembali menjadi kerajaan tunggal yang diperintah satu orang raja saja. Raja-raja wangsa Meroving memerintah dengan [[Hak ilahi raja-raja|daulat ilahi]], dan martabat mulia mereka dilambangkan dengan rambut yang dibiarkan tumbuh panjang serta cara mereka dipermaklumkan sebagai raja, yakni ditandu di atas perisai menurut adat kuno suku-suku Jermani ketika memilih seorang panglima perang dalam sidang majelis para pejuang.
Baris 130 ⟶ 126:
Putra-putra Klovis menempatkan ibu kota mereka di dekat jantung wilayah kekuasaan orang Franka di kawasan timur laut Galia. Sebagai ibu kota kerajaannya masing-masing, [[Thierry I|Teuderik I]] memilih kota [[Reims]], [[Clodomir|Klodomer]] memilih kota [[Orléans]], [[Kildebert I]] memilih kota [[Paris]], dan [[Klothar I]] memilih kota [[Soissons]]. Pada masa pemerintahan mereka, wilayah [[orang Thuringi]] (pada 532), [[Burgundian|orang Burgundi]] (pada 534), serta [[Saxon|orang Saksen]] dan [[Bangsa Frisia|orang Frisi]] (pada ''ca.'' 560) dijadikan bagian dari wilayah Negeri Franka. Suku-suku yang berdiam di seberang Sungai Rhein dijadikan jajahan oleh para penguasa Franka. Meskipun dapat didesak untuk mengerahkan pasukan demi kepentingan militer Franka, pada masa pemerintahan raja-raja yang lemah, suku-suku ini lepas kendali dan berusaha memerdekakan diri. Meskipun demikian, wilayah Kerajaan Orang Burgundi yang berbudaya Romawi tetap dipertahankan sebagaimana adanya oleh orang Franka, dan menjadi salah satu bagian utama dalam wilayah hasil pembagian warisan Raja Klovis. Wilayah Kerajaan Orang Burgundi meliputi pula kawasan tengah Galia yang menjadi pusat wilayah Kerajaan Klodomer, dengan Orléans sebagai ibu kotanya.
 
Raja-raja bersaudara ini hanya sesekali menunjukkan sikap yang bersahabat dan seringkalisering kali saling berseteru. Ketika Klodomer mangkat, adiknya yang bernama Klothar mengatur agar putra-putra Klodomer yang masih kecil-kecil tewas terbunuh sehingga ia dapat dibenarkan mengambil alih wilayah kerajaan yang menjadi warisan mereka. Sesuai dengan adat istiadat Franka, wilayah peninggalan Klodomer dibagi-bagikan kepada saudara-saudaranya yang masih hidup. [[Thierry I|Teuderik]] wafat pada 534, namuntetapi putranya yang bernama [[Theudebert I|Teudebert]] sudah dewasa kala itu sehingga mampu mempertahankan warisannya. Wilayah yang diwarisi Teudebert adalah wilayah kerajaan bagian yang terbesar di Negeri Franka dan merupakan cikal bakal dari wilayah Kerajaan [[Austrasia]].
 
Teudebert adalah raja Franka pertama yang secara resmi memutuskan hubungan dengan [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantin]] dengan cara mencetak uang emas sendiri yang bergambar wajahnya, dan menggelari dirinya sendiri dengan sebutan ''magnus rex'' (maharaja) karena ia juga berkuasa atas berbagai suku bangsa sampai ke [[Panonia]]. Teudebert melibatkan diri dalam [[Perang Goth (535–554)|Perang Goth]] dengan membantu [[Gepid|orang Gepid]] dan [[Langobardi|orang Lombardi]] melawan [[Ostrogoth|orang Ostrogoth]]. Sebagai balas jasa, ia mendapatkan Provinsi [[Raetia|Resia]], Provinsi [[Norikum]], dan sebagian dari wilayah [[Veneto]].
Baris 138 ⟶ 134:
 
[[Berkas:Division of Gaul - 561.jpg|jmpl|250px|Pembagian wilayah Galia ketika [[Klothar I]] mangkat pada 561 M. Meskipun pembagian kali kedua atas wilayah Negeri Franka menghasilkan empat wilayah kerajaan yang secara geografis lebih menyatu, pembagi-bagian wilayah [[Provence]] yang rumit justru menciptakan masalah-masalah baru bagi para penguasa [[Burgundian|orang Burgundi]] dan wilayah [[Austrasia]].]]
Raja Klothar mangkat pada 561, dan wilayah kekuasaannya dibagi-bagikan kepada keempat putranya, sama seperti yang pernah terjadi 50 tahun sebelumnya, bahkan kota-kota yang dijadikan ibu kota kerajaan-kerajaan bagian itu pun masih sama. Putra sulung Klothar yang bernama [[Karibert I]] mewarisi wilayah dengan ibu kota di Paris dan memerintah atas seluruh kawasan barat Galia. Putra kedua Klothar yang bernama [[Guntram]] mewarisi wilayah bekas Kerajaan Orang Burgundi, ditambah daerah-daerah di kawasan tengah negara PerancisPrancis di sekeliling ibu kota lama Orléans, yang menjadi ibu kotanya, dan sebagian besar daerah di wilayah [[Provence]].
 
Daerah-daerah selebihnya di Provence, [[Auvergne (provinsi)|Auvergne]], dan kawasan timur Aquitania menjadi bagian warisan yang diterima putra ketiga Klothar yang bernama, [[Sigebert I]], yang juga mewarisi wilayah Austrasia dengan [[Reims]] dan [[Metz]] sebagai kota-kota utamanya. Kerajaan dengan wilayah terkecil adalah Soissons, yang menjadi bagian warisan putra bungsu Klothar, [[Kilperik I]]. Wilayah kekuasaan Kilperik ini menjadi cikal bakal Kerajaan [[Neustria]] ketika Kilperik mangkat pada 584.
 
Pembagian wilayah Negeri Franka menjadi empat kerajaan untuk kedua kalinya ini dalam waktu singkat dikacaukan oleh perang saudara, yang dipicu oleh peristiwa pembunuhan [[Galswinta]], istri Kilperik, yang diduga dilakukan oleh gundik (yang kemudian menjadi istri kedua) Kilperik, yakni [[FredegundFredegunda]]. Saudari Galswinta, yakni istri Sigebert yang bernama [[Brunhilda dari Austrasia|Brunhilda]], menghasut suaminya untuk berperang. Perseteruan antara kedua permaisuri ini menghancurkan hubungan persaudaraan antarkerajaan di Negeri Franka sampai ke abad berikutnya. Guntram berusaha memelihara perdamaian, namuntetapi ia juga dua kali berusaha (pada 585 dan pada 589) untuk merebut Septimania dari orang Goth meskipun kedua-duanya berakhir dengan kegagalan.
 
Semua saudara mendiang Karibert diuntungkan oleh kematiannya, namuntetapi Kilperik juga berhasil memperluas wilayahnya selama masa perang dengan menaklukkan kembali orang Breton. Setelah Kilperik wafat, Guntram harus menaklukkan orang Breton sekali lagi. Pada 587, [[Perjanjian Andelot]]—teksnya secara eksplisit menyebut seluruh wilayah kekuasaan orang Franka sebagai ''Francia''—antara Brunhilda dan Guntram mewajibkan Guntram untuk melindungi putra Brunhilda yang masih belia, yakni [[Kildebert II]], pengganti Raja Sigebert yang tewas terbunuh pada 575. Jika disatukan, luas wilayah kekuasaan Guntram dan Kildebert jauh lebih besar daripada wilayah kekuasaan Raja [[Klothar II]], pengganti Raja Kilperik. Pada kurun waktu inilah wilayah Negeri Franka terbagi menjadi tiga wilayah kekuasaan yang bertahan sampai akhir riwayatnya, yakni Kerajaan Neustria, Kerajaan Austrasia, dan Kerajaan Burgundia.
 
[[Berkas:Division of Gaul - 587.jpg|jmpl|250px|Pembagian wilayah Galia sebagai hasil [[Perjanjian Andelot]] (587). Perjanjian ini disepakati sesudah wilayah kekuasaan [[Karibert I]] dibagi-bagikan kepada ketiga saudaranya yang masih hidup. Menurut isi perjanjian ini, wilayah kekuasaan [[Guntram]] beserta daerah [[Poitou]] dan [[Touraine]] diserahkan kepada [[Kildebert II]] sebagai ganti tanah yang luas di kawasan selatan dan tengah [[Aquitaine|Aquitania]].]]
 
==== Terpecahnya Negeri Franka menjadi Neustria, Austrasia, dan Burgundia ====
Ketika Guntram mangkat pada 592, seluruh wilayah Burgundia jatuh ke tangan Kildebert, akan tetapi Kildebert mangkat pada 595. Kedua putra Kildebert membagi wilayah kekuasaan mendiang ayah mereka. Putra tertua yang bernama [[Theudebert II|Teudebert II]] mendapatkan Austrasia ditambah bagian wilayah Aquitania yang dulu dikuasai Kildebert, sedangkan putra bungsu yang bernama [[Teuderik II]] mendapatkan Burgundia dan bagian wilayah Aquitania yang dulu dikuasai Guntram. Kedua adik-beradik ini menyatukan kekuatan mereka guna melengserkan Raja Klothar II, sepupu mendiang ayah mereka. Mereka berhasil merebut sebagian besar wilayah kekuasaan Raja Klothar II dan hanya menyisakan beberapa kota, namuntetapi tidak berhasil menangkapnya.
 
Pada 599, mereka berhasil mengalahkan bala tentara Raja Klothar II di [[Dormelles]] dan merebut [[Dentelin]], namuntetapi kedua adik-beradik ini kemudian berselisih paham dan akhirnya terus-menerus saling memerangi. Perseteruan adik-beradik ini seringkalisering kali dipicu oleh hasutan Brunhilda, nenek mereka. Brunhilda, yang murka karena diusir dari istana Teudebert, menghasut Teuderik untuk melengserkan dan membunuh abangnya. Pada 612, Teuderik membunuh Teudebert, sehingga seluruh wilayah yang pernah dikuasai mendiang Raja Kildebert akhirnya sekali lagi dikuasai oleh satu penguasa tunggal. Akan tetapi kejayaannya tidak berlangsung lama; Teuderik mangkat ketika sedang berancang-ancang melancarkan serangan terhadap Raja Klothar II pada 613. Ia meninggalkan seorang putra belia yang bernama [[Sigebert II]].
 
Semasa bertakhta, Teudebert dan Teuderik berjaya memerangi [[Gascogne|Gaskonia]] dan mendirikan [[Kadipaten Gascogne|Kadipaten Gaskonia]]. Mereka juga berhasil menundukkan [[Basque|orang Basko]] ke bawah kekuasaan mereka pada 602. Wilayah Gaskonia yang berhasil mereka taklukkan meliputi pula daerah-daerah di sebelah selatan [[Pegunungan Pirenia]], yakni [[Vizcaya]] dan [[Gipuzkoa]], namuntetapi daerah-daerah ini akhirnya direbut oleh orang Visigoth pada 612.
 
Di ujung lain dari wilayah kekuasaannya, Teuderik dikalahkan oleh orang Alemani yang bangkit memberontak, sehingga orang Franka kehilangan kendali atas suku-suku di seberang Sungai Rhein. Pada 610, Teudebert merebut [[Kadipaten Alsace]] dari Teuderik. Peristiwa ini menjadi awal perseteruan panjang mengenai kerajaan mana yang atas wilayah Alsace, Burgundia atau Austrasia. Perseteruan ini baru berakhir pada penghujung abad ke-7.
Baris 161 ⟶ 157:
==== Masa pemerintahan Raja Klothar II ====
[[Berkas:Frankish kingdoms in 628.jpg|jmpl|250px|Wilayah Kerajaan Franka [[Aquitaine|Aquitania]] (628). Ibu kota Aquitania adalah [[Toulouse]]. Wilayahnya juga meliputi [[Gascony]] dan menjadi cikal bakal wilayah [[Kadipaten Aquitania]].]]
Segera sesudah menang perang, Raja Klothar II mengeluarkan [[Maklumat Paris]] pada 614. Maklumat Paris umumnya dipandang sebagai suatu tindakan pemberian keleluasaan yang lebih besar kepada kaum bangsawan, meskipun pandangan ini sekarang disanggah. Tujuan utama dikeluarkannya Maklumat Paris adalah menjamin keadilan dan memberantas korupsi dalam pemerintahan, namuntetapi maklumat ini juga mengukuhkan perbedaan-perbedaan kedaerahan antarkerajaan di Negeri Franka dan kemungkinan besar memberi lebih banyak kewenangan kepada kaum bangsawan dalam penetapan hakim.
 
Pada 623, orang-orang Austrasia mulai menuntut agar wilayah Austrasia memiliki raja sendiri, karena Klothar terlalu sering tidak hadir di kerajaan itu. Klothar dibesarkan dan mula-mula memerintah di daerah Lembah Sungai Seine, sehingga ia memang merasa seperti orang asing di Austrasia. Oleh karena itu, Klothar pun berjanji untuk mengangkat putranya yang bernama [[Dagobert I|Dagobert]] menjadi Raja Austrasia. Dagobert akhirnya dielu-elukan sebagai raja oleh para pejuang Austrasia sesuai dengan adat istiadat Franka. Meskipun Dagobert memerintah sebagai raja di Austrasia, kekuasaan tertinggi atas seluruh wilayah Negeri Franka tetap berada di tangan Klothar.
Baris 168 ⟶ 164:
 
==== Raja Dagobert I ====
[[Berkas:Europe around 650.jpg|350px|jmpl|kiri|Negeri Franka dan wilayah [[orangbangsa SlavSlavia|suku-suku Slav di sekitarnya]] ''ca.'' 650]]
Dalam rangka menundukkan orang Saksen, orang Alemani, orang Thuringi, dan [[bangsa Slavia|orang Slav]] di seberang tapal batas Negeri Franka, yang coba ia paksa untuk menyetor upeti namun justru mengalahkannya di bawah pimpinan raja mereka yang bernama [[Samo]] dalam [[Pertempuran Wogastisburg]] pada 631, Dagobert menundukkan semua suku-suku di ujung timur Negeri Franka ke bawah pemerintahan majelis istana Neustria, bukannya Austrasia. Tindakan inilah yang mendorong rakyat Austrasia menuntut diberi raja sendiri.
 
Wilayah kerajaan bagian Aquitania adalah bagian selatan dari bekas wilayah Provinsi Aquitania Kekaisaran Romawi yang beribu kota di [[Toulouse]]. Kota-kota lain dalam wilayah kerajaan bagian ini adalah [[Cahors]], [[Agen]], [[Périgueux]], [[Bordeaux]], dan [[Saintes, Charente-Maritime|Saintes]]; Karibert juga diberi kekuasaan atas Kadipaten Vaskonia. Karibert berhasil menundukkan orang Basko, namuntetapi setelah ia mangkat, orang-orang Basko kembali bangkit memberontak (632). Pada masa yang sama, orang Breton bangkit memberontak melawan suzeranitas orang Franka. Pemimpin orang Breton yang bernama [[Santo Yudikael|Yudikael]] akhirnya menyerah dan berdamai dengan orang Franka serta bersedia mempersembahkan upeti setelah Raja Dagobert mengancam akan memeranginya (635). Pada tahun yang sama, Raja Dagobert mengerahkan sepasukan bala tentara Franka untuk menundukkan orang Basko. Pasukan ini berhasil melaksanakan misinya.
 
Sementara itu, Raja Dagobert menyuruh orang membunuh [[Kilperik dari Aquitania|Kilperik]], ahli waris Raja Karibert yang masih bayi. Dengan tewasnya Kilperik, Dagobert berhasil mempersatukan kembali seluruh wilayah yang dikuasai orang Franka pada 632. Meskipun demikian, pada 633, kaum bangsawan Austrasia yang memiliki kekuatan besar berhasil memaksa Raja Dagobert untuk menyerahkan putra kandungnya, [[Sigebert III|Sigebert]], untuk dinobatkan menjadi raja muda di Austrasia. Tindakan ini didorong oleh kehendak rakyat Austrasia untuk memiliki pemerintahan sendiri, karena majelis istana negara kesatuan Franka kala itu dikuasai oleh orang-orang Neustria. Klothar sudah menjadi raja atas Paris selama berpuluh-puluh tahun sebelum dinobatkan pula menjadi raja atas Metz; selain itu, sebagai putra wangsa Meroving, ia wajib untuk senantiasa mengutamakan kedudukannya selaku kepala monarki Neustria, kampung halaman leluhurnya.
Baris 183 ⟶ 179:
[[Klovis II|Raja Klovis II]], pengganti Raja Dagobert selaku penguasa Neustria dan Burgundia, yang kala itu sudah dipersatukan namun masih berpemerintahan sendiri-sendiri, naik takhta semenjak masih kanak-kanak. Sang Raja berada di bawah kendali ibunya yang bernama [[Nanthildis]], dan pembesar istana Neustria yang bernama [[Erkinoald]]. Pengganti Erkinoald yang bernama [[Ebroin]] mengendalikan pemerintahan Kerajaan Neustria selama lima belas tahun yang penuh gejolak akibat perang saudara berlarut-larut. Ketika Raja Sigebert mangkat pada 656, putra-putranya diberangkatkan dengan kapal menuju Irlandia, sementara putra Grimoald yang bernama Kildebert dinobatkan menjadi Raja Austrasia.
 
Ebroin akhirnya berhasil mempersatukan kembali seluruh wilayah Negeri Franka di bawah pemerintahan ahli waris Raja Klovis II yang bernama [[Klothar III]] dengan cara membunuh Grimoald dan memakzulkan Kildebert pada 661. Meskipun demikian, rakyat Austrasia tetap menghendaki raja sendiri, oleh karena itu Klothar mengangkat adiknya yang bernama [[Kilderik II|Kilderik]] menjadi Raja Austrasia. Pada masa pemerintahan Klothar, orang Franka maju menyerang kawasan barat laut Italia, namuntetapi dapat dipukul mundur oleh [[Grimoald, Raja Orang Lombardi]], di dekat [[Rivoli, Piedmont|Rivoli]].
 
=== Merajalelanya para pembesar istana, 687–751 ===
Baris 192 ⟶ 188:
Dalam [[Pertempuran Tertry]] pada 687, Teuderik III dikalahkan oleh [[Pippin II|Pipin dari Herstal]], pembesar istana Kerajaan Austrasia dari [[kaum keturunan Arnulf]], penguasa yang sebenarnya di balik singgasana Austrasia. Teuderik dipaksa mengakui Pipin sebagai satu-satunya pembesar istana di Negeri Franka sekaligus ''Dux et Princeps Francorum'' ([[Adipati Orang Franka|Panglima dan Penghulu Orang Franka]]). Menurut pujangga yang menulis ''[[Liber Historiae Francorum]]'' (Kitab Sejarah Orang Franka), gelar ''Dux et Princeps Francorum'' menandai awal "masa pemerintahan" Pipin. Semenjak saat itu, catatan-catatan sejarah yang sintas hanya sesekali saja menyebut tentang aksi-aksi para kepala monarki Meroving yang bersifat non-simbolis dan dilakukan atas kehendak sendiri.
 
Selama kurun waktu kesimpangsiuran pada era 670-an dan 680-an, ada upaya-upaya untuk menegakkan kembali suzeranitas Franka atas orang Frisi, namuntetapi berakhir dengan kegagalan. Meskipun demikian pada 689, Pipin melancarkan serangan penaklukan di [[Frisia Barat]] ({{lang-la|Frisia Citerior}}) dan berhasil mengalahkan [[Radbod]], [[Raja Orang Frisia]], di dekat [[Dorestad]], sebuah pusat perniagaan yang penting. Seluruh daerah di antara [[Scheldt]] dan [[Vlie]] dijadikan bagian dari wilayah Negeri Franka.
 
Pada sekitar 690, Pipin maju menggempur Frisia Tengah dan berhasil merebut [[Utrecht, Utrecht|Kota Utrecht]]. Pada 695, Pipin bahkan menyokong usaha [[Wilibrordus]] untuk mendirikan [[Keuskupan Agung Utrecht (695–1580)|Keuskupan Agung Utrecht]] dan menyebarkan agama Kristen di Frisia. Meskipun demikian, [[Frisia Timur]] ({{lang-la|Frisia Ulterior}}) masih berada di luar suzeranitas Franka.
Baris 201 ⟶ 197:
 
==== Wafatnya Pipin ====
Ketika Pipin wafat pada 714, Negeri Franka terpuruk dalam perang saudara, dan para adipati pemimpin kadipaten-kadipaten yang jauh dari pusat pemerintahan kerajaan secara ''de facto'' bebas merdeka. Penerus yang ditunjuk Pipin, [[Teudoald]], di bawah bimbingan janda Pipin yang bernama [[Plectrude]], mula-mula menentang kehendak Raja [[Dagobert III]] untuk mengangkat [[Ragenfrid]] sebagai pembesar istana atas seluruh Negeri Franka, namuntetapi tak lama kemudian muncul tokoh ketiga dalam kancah perebutan jabatan Pembesar Istana Kerajaan Austrasia, yakni [[Karl Martell|Karel Martel]], anak haram Pipin yang sudah dewasa.
 
Setelah Plectrude dan Teudoald dikalahkan oleh raja (kala itu adalah [[Kilperik II]]) bersama Ragenfrid, Karel Martel sempat mengusung raja sendiri, yakni [[Klothar IV]], selama jangka waktu yang singkat sebagai tandingan Kilperik. Pada akhirnya, dalam [[Pertempuran Soissons (718)|sebuah pertempuran di dekat Soisson]], Karel Martel secara telak mengalahkan para seterunya sehingga mereka terpaksa menyembunyikan diri, namuntetapi Karel kemudian mengakui status Kilperik sebagai raja dengan syarat Sang Raja menganugerahkan kepadanya jabatan pembesar istana yang dulu dipegang ayahnya (718). Sesudah Kilperik, tidak ada lagi raja dari wangsa Meroving. Karel Martel beserta para penggantinya menjadi wangsa raja-raja baru yang memerintah atas orang Franka.
 
Selepas 718, Karel Martel melancarkan serangkaian perang demi mengukuhkan hegemoni orang Franka di Eropa Barat. Pada 718, ia mengalahkan orang Saksen yang memberontak; pada 719, ia menundukkan Frisia Barat; pada 723, ia sekali lagi menekan orang Saksen; dan pada 724, ia mengalahkan Ragenfrid dan orang-orang Neustria yang memberontak, sebagai penutup kurun waktu perang dalam masa pemerintahannya. Pada 720, ketika Raja Kilperik II died, Karel menobatkan [[Teuderik IV]] menjadi raja, namuntetapi raja baru ini hanyalah bonekanya saja. Pada 724, Karel secara paksa mendudukkan orang pilihannya yang bernama [[Hugbert dari Bayern|Hugbert]] menjadi Adipati Bayern dan memaksa orang Alemani untuk membantunya berperang di Bayern (pada 725 dan 726), tempat hukum-hukum diundangkan atas nama Teuderik. Pada 730, Negeri Alemani terpaksa harus ditundukkan dengan pedang, dan adipatinya yang bernama [[Lantfrid]] tewas terbunuh. Pada 734, Karel memerangi dan akhirnya berhasil menundukkan Frisia Timur.
 
==== Invasi Islam ====
Baris 212 ⟶ 208:
Pada 732 atau 737 (tarikh masih diperdebatkan para ahli), Karel maju memerangi bala tentara Arab-Berber di antara [[Poitiers]] dan [[Tours]], serta mengalahkan mereka dalam [[Pertempuran Tours|sebuah pertempuran yang menentukan takdir Eropa]]. Kemenangan Karel berhasil membendung gerak maju Arab-Berber ke kawasan utara dari Pegunungan Pirenia. Namun Karel sesungguhnya lebih mencurahkan perhatiannya ke kawasan timur laut, terutama pada orang Saksen, yang harus ia paksa untuk mempersembahkan upeti kepadanya sebagaimana telah mereka persembahkan selama berabad-abad kepada raja-raja wangsa Meroving.
 
Tak lama sebelum mangkat pada bulan Oktober 741, Karel bertindak seakan-akan dirinya adalah Raja Negeri Franka dengan membagi negeri itu kepada kedua putranya dari istri pertama, dan hanya menyisakan sebagian kecil dari keseluruhan wilayah (tidak diketahui daerah yang mana) kepada [[Grifo]], putranya dari istri kedua. Meskipun tidak ada lagi raja yang memerintah di Negeri Franka sepeninggal Raja Teuderik pada 737, putra-putra Karel, [[Pippin yang Pendek|Pipin Muda]] dan [[KarlmanKarlmann I(Karoling)|Karloman]], masih tetap bergelar Pembesar Istana ({{lang|la|maior palati}}). Wangsa Karoling memang sudah mengambil alih kedudukan dan kekuasaan tertinggi, tetapi belum mengambil alih gelar raja dari wangsa Meroving. Pembagian wilayah yang dilakukan Karel menjadikan Karloman berkuasa atas [[Austrasia]], [[Alemannia|Alemania]], dan [[Thuringia|Turingia]], serta menjadikan Pipin berkuasa atas Neustria, Provence, dan Burgundia. Kenyataan ini membuktikan status swatantra ''de facto'' dari Kadipaten Aquitania (di bawah pimpinan [[Hunald I|Hunoald]]) dan Kadipaten Bayern (di bawah pimpinan [[Odilo dari Bayern|Odilo]]), karena kedua daerah ini tidak turut dibagi-bagikan kepada Pipin dan Karloman.
 
Segera sesudah jenazah Karel Martel dimakamkan di dalam [[Biara Santo Denisius]] bersama-sama dengan mendiang raja-raja Meroving, timbul sengketa antara Pipin beserta Karloman di satu pihak dan Grifo di lain pihak. Meskipun Karloman berhasil meringkus dan memenjarakan Grifo, agaknya perseteruan di antara Pipin dan Karloman menyebabkan Pipin membebaskan Grifo ketika Karloman sedang berziarah ke Roma. Mungkin demi meredam ambisi Pipin, Karloman memprakarsai penobatan raja baru, [[Kilderik III]], yang dibawa dari sebuah biara, pada 743. Sebagian kalangan menduga bahwa mungkin saja kedudukan Pipin dan Karloman masih lemah atau ditentang, atau mungkin pula Karloman hanya memprakarsai penobatan raja baru atas desakan segolongan pihak di Negeri Franka yang masih setia atau masih menjunjung keabsahan raja-raja Meroving.
 
Pada 743, Pipin berperang melawan Odilo dan berhasil memaksanya tunduk di bawah suzeranitas orang Franka. Karloman juga berperang melawan orang Saksen, dan bersama Pipin memberantas pemberontakan [[orang Basko]] yang dipimpin oleh Hunoald, dan pemberontakan orang Alemani. Dalam perang pemberantasan pemberontak Alemani inilah agaknya [[Liutfrid]] dari Alsatia menemui ajalnya, mungkin karena berperang di pihak Pipin dan Karloman, dan mungkin pula karena berperang melawan mereka. Akan tetapi pada 746, bala tentara Franka tidak maju berperang, karena Karloman bersiap-siap undur diri dari dunia politik dan menjadi biarawan di [[Gunung Soratte]]. Pengunduran diri Karloman membuat kedudukan Pipin semakin tak tergoyahkan, dan membuka jalan baginya untuk dinobatkan menjadi raja pada 751.
 
=== Kekaisaran Karoling, 751–840 ===
{{utama|Kekaisaran Karoling|Wangsa Karoling}}
[[FileBerkas:Growth of Frankish Power, 481-814 Edit.jpeg|upright=1.15|thumbjmpl|Peningkatan kekuasaan orang Franka, 481–814, memperlihatkan wilayah Negeri Franka yang mula-mula terbentuk setelah runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat]]. Negeri Franka yang mula-mula ini terletak di sebelah timur laut Kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan [[Konstantinus I|Kaisar Konstantinus Agung]].]]
[[FileBerkas:Franks expansion.gif|thumbjmpl|upright=1.15|Perluasan wilayah kekuasaan orang Franka semenjak [[Clovis I|Klovis I]] (481) sampai dengan perpecahan [[Kekaisaran Karoling|wilayah kekaisaran Karel Agung]] (843/870).]]
 
Pipin memerintah sebagai raja terpilih. Meskipun pemilihan raja semacam ini sangat jarang terjadi, sesungguhnya aturan umum dalam hukum adat Jermani menetapkan bahwa kedudukan seorang raja bergantung pada dukungan [[kepemimpinan|para pemuka]] rakyatnya. Para pemuka masyarakat ini berhak memilih seorang pemimpin baru yang "layak meraja" dari puak penguasa jika mereka merasa pemimpin yang lama tidak mampu memimpin mereka memenangkan pertempuran. Di kemudian hari, raja-raja di Kerajaan PerancisPrancis dapat mewariskan takhtanya secara turun-temurun, namuntetapi kaisar-kaisar di [[Kekaisaran Romawi Suci]] tidak pernah mampu menghapuskan [[Raja-pemilih|adat memilih raja]] ini dan tetap bertakhta sebagai pemimpin terpilih sampai kekaisaran ini resmi bubar pada 1806.
 
Pipin mengukuhnya kedudukannya pada 754 dengan menjalin persekutuan dengan [[Paus Stefanus II]], yang memberinya selembar salinan dokumen palsu "[[Donasi Konstantinus]]" di Paris. Dalam sebuah upacara meriah di [[Basilika Santo Denisius|Saint-Denis]], Sri Paus mengurapi Pipin beserta keluarganya, dan mempermaklumkan Pipin sebagai ''patricius Romanorum'' (pelindung orang Romawi). Pada tahun berikutnya, Pipin menunaikan janjinya kepada Sri Paus dan merebut kembali [[Eksarkatus Ravenna|Eksarkat Ravenna]] yang baru saja jatuh ke tangan [[Langobardi|orang Lombardi]], untuk diserahkan kepada Sri Paus.
 
Pipin menghibahkan daerah-daerah taklukannya di sekitar Roma kepada Sri Paus dalam surat [[Donasi Pipin]] yang ia letakkan di atas makam Santo Petrus. Daerah-daerah yang dihibahkan Pipin ini menjadi cikal bakal dari [[negara-negaraNegara kepausanGereja]]. Lembaga kepausan memiliki alasan kuat untuk mendukung Pipin, karena berharap pembentukan monarki Franka yang baru akan menjadi pangkalan kekuatan (''potestas'') yang mendukung upaya penciptaan suatu tatanan dunia baru dengan Sri Paus sebagai pusatnya.
 
Ketika Pipin mangkat pada 768, putra-putranya, Karel dan [[Karlmann I|Karloman]], sekali lagi membagi-bagi wilayah Negeri Franka. Akan tetapi Karloman kemudian berkhalwat ke sebuah biara dan wafat tak lama kemudian, sehingga seluruh wilayah Negeri Franka jatuh ke tangan Karel. Di kemudian hari, Karel lebih dikenal dengan julukan "Karel Agung" ({{lang-la|Carolus Magnus}}, {{lang-fr|Charles le Magne}} atau ''Charlemagne'', {{lang-de|Karl der Große}}), sosok perkasa, bijaksana, dan sedikit terpelajar, yang melegenda dalam sejarah negara PerancisPrancis maupun Jerman. Karel Agung memulihkan kesimbangan antara kekuasaan kaisar dan kekuasaan Sri Paus.
 
Semenjak tahun 772, Karel memerangi dan akhirnya berhasil menaklukkan [[Bangsa Sachsen|orang Saksen]]. Wilayah kekuasaan orang Saksen dijadikan bagian dari wilayah Kerajaan Orang Franka. Perang ini juga memperluas praktik pengerahan kekuatan militer demi mengubah keyakinan negeri-negeri jiran di kalangan para penguasa Kristen non-Romawi. Misionaris-misionaris Katolik Franka, Irlandia, dan [[Inggris Anglo-Saxon|Angli-Saksen]] telah berusaha menyebarkan agama Kristen di wilayah kekuasaan orang Saksen sejak pertengahan abad ke-8, namuntetapi orang Saksen dengan gigih menentang usaha dakwah mereka dan kekuatan militer yang mendesak masuk seiring dengan kedatangan mereka.
 
Pemimpin orang Saksen yang menjadi seteru utama Karel, [[Widukind]], bersedia dibaptis pada 785 sebagai bagian dari kesepakatan damai, namuntetapi pemimpin-pemimpin orang Saksen lainnya tetap melawan. Ketika memenangkan pertempuran di [[Verden an der Aller|Verden]] pada 787, Karel memerintahkan pembantaian ribuan orang Saksen [[Paganisme|penyembahpemeluk berhalaagama leluhur]] yang tertawan. Setelah beberapa kali memberontak, orang Saksen akhirnya dikalahkan secara telak pada 804. Kemenangan telak atas orang Saksen membuat wilayah Kerajaan Orang Franka semakin meluas ke arah timur sampai ke [[Sungai Elba]]. [[Kekaisaran Romawi]] pernah mencoba memperluas wilayah kekuasaannya ke kawasan itu, namuntetapi kalah dalam [[Pertempuran Hutan Teutoburg]] pada tahun 9 M. Agar dapat mengkristenkan orang Saksen secara lebih efektif, Karel mendirikan beberapa [[keuskupan]], antara lain di [[Bremen]], [[Münster]], [[Paderborn]], dan [[Osnabrück]].
 
Di saat yang sama (773–774), Karel juga menaklukkan [[Langobardi|orang Lombardi]], dan dengan demikian memasukkan kawasan utara Italia ke dalam mandala kekuasaannya. Ia memperbaharui donasi kepada Vatikan, dan menjanjikan perlindungan berkelanjutan dari Negeri Franka atas lembaga kepausan.
Baris 239 ⟶ 235:
Pada 788, Tassilo, ''Dux'' (adipati) Bayern memberontak melawan Karel. Dengan memadamkan pemberontakan Tassilo, Karel menjadikan Kadipaten Bayern sebagai bagian dari wilayah kerajaannya. Penambahan Kadipaten Bayern tidak saja menambah jumlah tanah milik pribadi raja, tetapi juga secara drastis mengerdilkan kekuasaan dan pengaruh [[wangsa Agilolfing]] (kaum keluarga Tassilo), salah satu keluarga pembesar Franka yang terkemuka dan yang oleh karena itu berpotensi menjadi seteru Karel. Sampai dengan 796, Karel terus-menerus memperluas wilayah kerajaannya bahkan sampai jauh ke pelosok tenggara, yakni ke kawasan yang kini menjadi wilayah negara Austria dan sejumlah daerah di negara [[Kroasia]].
 
Dengan demikian Karel telah menciptakan suatu wilayah kekuasaan baru yang membentang dari [[Pegunungan Pirenia]] di barat daya (sebenarnya juga meliputi daerah di kawasan utara Spanyol, ''[[Marca Hispanica]]'', sesudah 795), meliputi hampir seluruh wilayah negara PerancisPrancis saat ini (kecuali daerah [[Bretagne]] yang tidak pernah ditaklukkan orang Franka), sampai ke daerah-daerah di sebelah timur yang kini sebagian besar telah menjadi bagian dari wilayah negara Jerman, termasuk pula kawasan utara Italia, dan wilayah negara Austria sekarang ini. Para uskup dan abas dalam jajaran hierarki Gereja mendapatkan perlindungan dari istana raja, sumber pengayoman dan keamanan. Karel telah sepenuhnya bangkit menjadi pemimpin [[Dunia Kristen]] Barat, dan perlindungannya atas biara-biara yang menjadi pusat pembelajaran telah menghasilkan "[[Renaisan Karoling|Abad Pembaharuan Karoling]]" yang memasyarakatkan budaya baca tulis. Karel juga membangun sebuah istana megah di Aachen, serangkaian jalan raya, dan sebuah terusan.
 
Pada Hari Natal 800, [[Paus Leo III]] menobatkan Karel menjadi "[[Kaisar|Kaisar Orang Romawi]]" di Roma dalam sebuah [[Karel Agung#Penobatan|upacara]] yang sama sekali tidak disangka-sangka oleh Karel (Karel Agung tidak ingin berutang budi pada Uskup Roma). Upacara penobatan ini adalah salah satu langkah maju lembaga kepausan dalam serangkaian tindakan simbolis yang memperbesar ''auctoritas'' (wibawa) lembaga kepausan maupun ''potestas'' (kuasa) kekaisaran. Meskipun Karel Agung lebih senang digelari "Kaisar, Raja Orang Franka dan Orang Lombardi", melalui upacara ini Kaisar Orang Franka secara resmi diakui sebagai penerus Kaisar Romawi Barat, sehingga memicu sengketa dengan [[Kekaisaran Romawi Timur|Kekaisaran Bizantin]]. Hak Sri Paus untuk mempermaklumkan penerus Kaisar Romawi didasarkan atas surat [[Donasi Konstantinus]], sebuah maklumat Kekaisaran Romawi palsu. Menurut sebagian pihak, meskipun mula-mula memprotes penobatan Kaisar Romawi baru ini, [[Kaisar Romawi Timur|Kaisar Bizantin]], [[Mikhaēl I Rangabes]], akhirnya mengakui Karel Agung sebagai rekan sesama Kaisar Romawi pada 812. Menurut pihak lain, [[Mikhaēl I Rangabes|Kaisar Mikhael I]] berunding kembali dengan [[suku Franka|orang Franka]] pada 812, dan mengakui [[Charlemagne|Karel Agung]] sebagai ''[[basileus]]'' (kaisar), tetapi bukan sebagai Kaisar Orang Romawi. Penobatan ini memberi legitimasi permanen bagi para penguasa dari wangsa Karoling untuk menjadi orang nomor satu di antara orang-orang Franka. Para penguasa dari [[Wangsa Ottonian|wangsa Otto]] kelak menghidupkan kembali legitimasi ini pada 962.
Baris 246 ⟶ 242:
 
=== Pembagian wilayah Kekaisaran Karoling, sesudah 840 ===
[[FileBerkas:Partage de l'Empire carolingien au Traité de Verdun en 843.JPG|thumbjmpl|upright=1.35|Keseluruhan daerah yang pernah menjadi wilayah Kekaisaran Karoling, beserta garis-garis perbatasan dari tiga kerajaan baru hasil pembagian wilayah Negeri Franka pada 843, dari kiri ke kanan:{{Bulleted list|[[Francia Barat|Negeri Franka Barat]] atau Kerajaan Orang Franka Barat, wilayah kekuasaan [[Karl yang Botak|Karel Si Gundul]], Raja Orang Franka Barat.|[[Francia Tengah|Negeri Franka Tengah]] atau Kerajaan Orang Franka Tengah, wilayah kekuasaan [[Lothair I|Lothar I]], Raja Orang Franka Tengah, yang secara nominal digelari kaisar. Kerajaan ini hanya sanggup bertahan sampai dengan 869.|[[Francia Timur|Negeri Franka Timur]] atau Kerajaan Orang Franka Timur, wilayah kekuasaan [[Ludwig si Jerman|Ludwig Si Jerman]], Raja Orang Franka Timur.}}]]
 
Karel Agung berputra beberapa orang, namuntetapi hanya seorang saja yang bertahan hidup lebih lama darinya, yakni [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]]. Ludwig menggantikan mendiang ayahnya sebagai kaisar atas seluruh wilayah kekuasaan orang Franka. Kedudukan Ludwig selaku penguasa tunggal hanyalah suatu kebetulan saja, bukannya diniatkan demikian, karena wangsa Karoling masih berpegang teguh pada adat [[warisan terbagi|bagi-bagi warisan]]. Oleh karena itu, ketika Ludwig mangkat pada 840, dan sesudah pecah perang saudara singkat di antara ketiga putranya, disepakatilah [[Perjanjian Verdun]] pada 843, yang membagi wilayah Kekaisaran Karoling menjadi tiga kerajaan sebagai berikut:
 
# [[Lothair I|Lothar I]], anak tertua di antara putra-putra Ludwig yang bertahan hidup, secara ''de iure'' menjadi kaisar yang baru menggantikan mendiang ayahnya, namuntetapi secara ''de facto'' hanya memerintah atas [[Francia Tengah|Kerajaan Orang Franka Tengah]] atau Negeri Franka Tengah, sehingga dikenal sebagai Raja Orang Franka Tengah. Di kemudian hari, wilayah Negeri Franka Tengah dibagi-bagi oleh putra-putra Lothar menjadi [[Lotharingia]] yang berpusat di [[Kadipaten Lorraine|Lorraine]], [[Bourgogne|Burgundia]], dan [[Lombardia]] di kawasan utara Italia. Daerah-daerah ini didiami oleh masyarakat-masyarakat yang berbeda, dengan budaya dan tradisi yang berbeda-beda pula, sehingga keberadaannya sebagai kerajaan-kerajaan yang terpisah akhirnya lenyap dan di kemudian hari menjadi wilayah [[Belgia]], [[Belanda]], [[Luksemburg]], [[Kadipaten Lorraine|Lorraine]], Swiss, [[Lombardia]], dan sejumlah [[Daftar departemen di PerancisPrancis|''département'']] negara PerancisPrancis di daerah [[Rhone|Lembah Sungai Rhône]] dan [[Pegunungan Jura]].
# [[Ludwig si Jerman|Ludwig Si Jerman]], anak tertua kedua di antara putra-putra Ludwig yang bertahan hidup, menjadi Raja Orang Franka Timur di [[Francia Timur|Kerajaan Orang Franka Timur]] atau Negeri Franka Timur. Kerajaan ini adalah cikal bakal dari [[Kekaisaran Romawi Suci]], yang meliputi wilayah [[Kerajaan Jerman]] ditambah sejumlah daerah yang pernah menjadi bagian dari wilayah Negeri Franka Tengah. Di kemudian hari, sebagian besar wilayah Kekaisaran Romawi Suci menjadi wilayah negara Austria, Swiss, dan Jerman. Untuk daftar para penerus Ludwig Si Jerman, baca [[daftar kepala monarki Jerman]].
# [[Karl yang Botak|Karel Si Gundul]], anak termuda di antara putra-putra Ludwig yang bertahan hidup, menjadi Raja Orang Franka Barat di [[Francia Barat|Kerajaan Orang Franka Barat]] atau Negeri Franka Barat. Wilayah Negeri Franka Barat adalah cikal bakal dari wilayah Kerajaan PerancisPrancis di bawah pemerintahan [[wangsa Capet]], dan sekarang menjadi kawasan selatan dan barat dari negara PerancisPrancis modern. Untuk daftar penguasa dari wangsa Capet dan para penerusnya, baca [[Daftar Raja PerancisPrancis|daftar kepala monarki PerancisPrancis]].
 
Pembagian wilayah yang dihasilkan oleh Perjanjian Verdun direka ulang dalam [[Perjanjian Mersen]] pada 870 yang sangat merugikan Lotharingia. Pada 12 Desember 884, [[Karl yang Gendut|Karel Si Gemuk]] (putra [[Ludwig si Jerman|Ludwig Si Jerman]]) mempersatukan kembali wilayah Kekaisaran Karoling, kecuali [[Bourgogne|Burgundia]]. Pada penghujung 887, kemenakan Karel yang bernama [[Arnolf dari Kärnten|Arnulf dari Kärnten]] memberontak dan menggelari dirinya Raja Orang Franka Timur. Karel turun takhta, dan tak lama kemudian mangkat pada 13 Januari 888.
 
[[Eudes dari PerancisPrancis|Odo, Bupati Paris]], ditunjuk menjadi penguasa wilayah barat, dan dinobatkan pada bulan berikutnya. Kala itu, Negeri Franka Barat terdiri atas wilayah Neustria di sebelah barat dan wilayah Negeri Franka (salah satu daerah di Negeri Franka yang juga diberi nama "Negeri Franka" atau "''Francia''") di sebelah timur, yakni daerah di antara [[Meuse (sungai)|Sungai MeuseMaas]] dan [[Sungai Seine]]. Sepuluh tahun kemudian, wangsa Karoling kembali berkuasa di Negeri Franka Barat sampai dengan mangkatnya [[Louis V dari PerancisPrancis|Louis V]], Raja Orang Franka yang terakhir, pada 987.
 
[[Francia Barat|Negeri Franka Barat]] adalah wilayah kekuasaan [[Karl yang Botak|Karel Si Gundul]], cikal bakal dari negara PerancisPrancis modern. Wilayahnya dibagi-bagi menjadi daerah-daerah feodal yang luas, yakni [[Aquitaine]], [[Bretagne]], [[Bourgogne]], [[Katalonia]], [[Flandria]], [[Gascon]], [[Septimania|Gothia]], [[Île-de-France]], dan [[Toulouse]]. Sesudah 987, kerajaan ini disebut PerancisPrancis ({{lang-fr|France}}), karena wangsa baru yang berkuasa kala itu ([[wangsa Capet]]) sebelumnya turun-temurun menyandang gelar Adipati Île-de-France (Pulau PerancisPrancis).
 
[[Francia Tengah|Negeri Franka Tengah]] adalah wilayah kekuasaan [[Lothair I|Lothar I]], terhimpit di antara Negeri Franka Timur dan Negeri Franka Barat. Negeri yang meliputi wilayah [[Kerajaan Italia (Kekaisaran Romawi Suci)|Kerajaan Italia]], Burgundia, [[Provence]], dan kawasan barat [[Austrasia]] ini terbentuk sebagai hasil dari Perjanjian Verdun, tanpa dasar sejarah maupun jati diri bangsa. Setelah [[Lothaire II dari Lorraine|Lothar II]] mangkat pada 869, Negeri Franka Tengah pecah menjadi [[Lotharingia|Kerajaan Lotharingia]] ({{lang-de|Lotharingen}}, {{lang-fr|Lorraine}}, Negeri Lothar), Kabupaten Provence (wilayah Burgundia dibagi-bagi di antara Provence dan Lotharingia), dan kawasan utara Italia.
Baris 272 ⟶ 268:
Sebelum dibukukan, hukum adat Franka dilestarikan oleh ''rachimburg'', yakni para pejabat yang dilatih untuk menghafal dan mewariskan hukum adat itu kepada generasi berikutnya. Wangsa Meroving mengadopsi ''[[capitularium]]'' (arsip nawala patra) sebagai sarana untuk mengundangkan sekaligus melestarikan amar raja-raja. ''Capitularium'' masih terus dimanfaatkan pada zaman wangsa Karoling bahkan sampai ke masa pemerintahan para kaisar [[Adipati Spoleto|Spoleto]], yakni [[Guy III of Spoleto|Guy]] dan [[Lambert II of Spoleto|Lambert]], sebagai bagian dari rancangan ''renovation regni Francorum'' ("pembaharuan kerajaan orang Franka").
 
''Capitularium'' Meroving yang terakhir, yakni [[Maklumat Paris]], adalah ''capitularium'' yang paling penting. Maklumat ini dibacakan oleh Raja Klothar II di hadapan para pembesar bawahannya pada 614. Maklumat Paris dianggap sebagai [[Magna Carta]] PerancisPrancis karena memperkukuh hak-hak kaum bangsawan, namuntetapi sebenarnya diterbitkan sebagai suatu upaya pemberantasan korupsi di dalam lembaga penegak hukum serta untuk melindungi kepentingan kota dan daerah. Bahkan sesudah terbitnya Maklumat Paris, raja-raja wangsa Meroving masih tetap menjalankan sejumlah wewenang kehakiman secara langsung. Raja Kildebert III bahkan berani memperkarakan [[wangsa Arnulf]] yang sangat berkuasa, dan dikenang rakyatnya sebagai seorang raja yang adil. Meskipun demikian, hukum di Negeri Franka akhirnya [[Renaisan Karoling|dirombak dan diperbaharui pada masa pemerintahan raja-raja wangsa Karoling]].
 
Salah satu upaya perombakan dan pembaharuan di bidang hukum yang dilakukan oleh Karel Agung adalah penyusunan kitab hukum adat sebagaimana yang sudah diuraikan di atas. Ia juga mengusahakan agar penegakan hukum di tingkat kota maupun daerah dapat terpantau dengan cara mengangkat para ''[[missus dominicus|missi dominici]]'' yang bertugas berpasang-pasangan untuk mengawasi daerah-daerah tertentu selama jangka waktu yang singkat. Lazimnya para ''missi dominici'' dipilih dari daerah-daerah di luar tempat tugasnya masing-masing guna mencegah timbulnya konflik kepentingan. Sebuah ''capitularium'' dari tahun 802 memuat keterangan mengenai tugas-tugas mereka. Para ''missi dominici'' bertugas untuk menegakkan hukum, menegakkan rasa hormat terhadap hak-hak raja, mengendalikan tadbir pemerintahan para [[bupati]] dan [[adipati]] (kala itu masih ditunjuk langsung oleh raja), mengambil sumpah setia, dan mengawasi para rohaniwan.
Baris 282 ⟶ 278:
Pada abad ke-7, Negeri Franka dikristenkan kembali dengan bantuan [[Misi Hiberno-Skotlandia|para misionaris Irlandia dan Skotlandia]]. Hasil dari upaya kristenisasi kembali ini adalah berdirinya sejumlah besar biara, yang di kemudian hari menjadi cikal bakal perkembangan literasi [[bahasa Jerman Hulu Kuno]] di wilayah [[Kekaisaran Karoling]].
 
[[Kolumbanus]] aktif berkarya di Negeri Franka semenjak 590 M. Ia mendirikan sejumlah biara sampai akhir hayatnya di [[Bobbio]] pada 615. Kolumbanus tiba di daratan Eropa bersama dua belas orang biarawan, kemudian mendirikan kota Annegray, kota [[Luxeuil-les-Bains|Luxeuil]], dan kota Fontaines di PerancisPrancis, serta kota [[Bobbio]] di Italia. Pada abad ke-7, murid-murid Kolumbanus serta misionaris-misionaris Skotlandia dan Irlandia lainnya mendirikan sejumlah biara atau ''Schottenklöster'' di daerah-daerah yang kini termasuk dalam wilayah negara PerancisPrancis, Jerman, Belgia, dan Swiss.
 
Pengaruh budaya Irlandia di biara-biara ini tercermin pada penggunaan ragam hias [[seni rupa Insular|Insular]] dalam pembuatan buku-buku, yang jelas terlihat dalam naskah-naskah buatan abad ke-8, semisal ''[[Sacramentarium Gelasianum]]''. Ragam [[uncial|aksara unksial]] khas [[aksara Insular|Insular]] yang diperkenalkan pada penghujung zaman wangsa Meroving menjadi cikal bakal berkembangnya ragam [[minuskul Karoling|aksara minuskul Karoling]] pada abad ke-9.
Baris 290 ⟶ 286:
 
=== Mata uang ===
[[Koin Romawi Timur|Uang logam keluaran Bizantin]] digunakan di Negeri Franka sebelum [[Theudebert I|Raja Teudebert I]] mulai mencetak uang logam sendiri pada permulaan masa pemerintahannya. Uang logam [[solidus (koin)|solidus]] dan [[triens]] dicetak di Negeri Franka antara 534 sampai 679 Masehi. Uang logam [[denarius]] (atau [[denier PerancisPrancis|denier]]) muncul lebih belakangan, dengan berterakan nama [[Kilderik II]] dan sejumlah nama tokoh lain yang bukan raja, pada sekitar 673–675 Masehi. Denarius keluaran wangsa Karoling menggeser penggunaan denarius keluaran wangsa Meroving dan [[Pfennig]] keluaran [[Bangsa Frisia|orang Frisi]] di Galia semenjak 755 sampai dengan abad ke-11.
 
Denarius yang dicetak dengan mengatasnamakan para kepala monarki Karoling kemudian beredar pula di Italia sesudah tahun 794. Di kemudian hari, denarius dikeluarkan oleh para tokoh yang disebut-sebut sebagai raja-raja "pribumi" pada abad ke-10, dan masih dikeluarkan oleh para [[Kekaisaran Romawi Suci|Kaisar Jerman]] mulai dari [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Otto I]] (962). Pada akhirnya, denarius dikeluarkan di Roma dengan mengatasnamakan para paus dan kaisar, mulai dari [[Paus Leo III]] dan [[Karel yang Agung|Kaisar Karel Agung]] sampai menjelang akhir abad ke-10.<ref>{{cite book |last=Spufford |first=Peter |title=Money and its use in medieval Europe|url=https://archive.org/details/moneyitsusemedie00spuf_856 |trans-title=Uang dan Pemakaiannya di Eropa pada Abad Pertengahan|origyear=1988 |year=1989 |publisher=Cambridge University Press |location=Cambridge |isbn=0-521-30384-2 |pages=[https://archive.org/details/moneyitsusemedie00spuf_856/page/n412 398], 400–402 |chapter=Appendix I}}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 306 ⟶ 302:
* [[Ammianus Marcellinus]]. ''[http://www.tertullian.org/fathers/ammianus_00_eintro.htm Roman History]''. trans. by Roger Pearse. London: Bohn, 1862.
* [[Procopius]]. ''[[s:Author:Procopius|History of the Wars]]''. trans. by H. B. Dewing.
* [[Fredegar]]. ''[http://www.bu.edu/english/levine/grch4+5.htm The Fourth Book of the Chronicle of Fredegar with its Continuations] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080921232251/http://www.bu.edu/english/levine/grch4+5.htm |date=2008-09-21 }}''. terjemahan oleh [[John Michael Wallace-Hadrill]]. Connecticut: Greenwood Press, 1960.
* [[Fredegar]]. ''[http://proquest.umi.com/pqdweb?did=752306201&sid=1&Fmt=2&clientId=2241&RQT=309&VName=PQD Historia Epitomata]''. Woodruff, Jane Ellen. Ph.D. Dissertation, University of Nebraska–Lincoln, 1987.
* [[Gregorius dari Tours]]. [http://www.thelatinlibrary.com/gregorytours.html ''Historia Francorum''.]
Baris 331 ⟶ 327:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.itamerensuomi.net/etno/fr_Frankish_Kingdom_Capitals.pdf TABEL. Daftar ibukotaibu kota Negeri Franka menurut tahun, antara 509 sampai 800 Masehi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090327035003/http://www.itamerensuomi.net/etno/fr_Frankish_Kingdom_Capitals.pdf |date=2009-03-27 }}
 
{{Kekaisaran}}
{{Topik Jerman}}
{{Kerajaan barbar}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Bekas negara di Eropa]]
[[Kategori:Abad Pertengahan]]
[[Kategori:Sejarah Jerman]]
[[Kategori:Sejarah PerancisPrancis]]