Kerajaan Inggris: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Pranala judul pada artikel) |
Angle dalam konteks ini adalah nama sebuah bangsa yg menginvasi tanah Inggris. Datang dari semenanjung Anglia, (sekarang Denmark) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{about|negara yang ada dari abad ke-10 hingga 1707|negara dalam bentuknya saat ini dan umumnya|Inggris|negara berdaulat saat ini|Britania Raya}}
{{Infobox former country
| conventional_long_name = Kerajaan Inggris
| iso3166code = abaikan <!-- Untuk negara atau versi geopolitik dari negara yang tidak ada lagi sebelum pengenalan iso3166-->
| common_name = Inggris
|
| image_flag = Flag of England.svg
| image_flag2 = Royal Standard of England (1406-1603).svg
| flag_type = Atas: [[Bendera Inggris]]<br />Bawah: [[Spanduk Kerajaan Inggris|Spanduk Kerajaan<br />(1406–1603)]]
| image_coat = Royal Coat of Arms of England (1399-1603).svg
| symbol_type = [[Senjata Kerajaan Inggris|Persenjataan Kerajaan<br />(1399–1603)]]
| coa_size = 90px
| coat_alt = Senjata Kerajaan
| national_motto = <br />{{native phrase|fr|"[[Dieu et mon droit]]"|nbsp=omit|nolink=on|italics=off|parensize=90%}}<br /> "Tuhan dan hakku"<ref>{{cite web|url=https://www.royal.uk/|title=Lambang Kerajaan|access-date=19 November 2018}}</ref>
| image_map = Location map of England in 1700.svg
| image_map_caption = {{map_caption |location_color=green |negara= kerajaan 1558–1707}}
| life_span = 927–1707<br>{{small|1649–1660: [[Persemakmuran Inggris|Persemakmuran]]}}
| event_start = [[Sejarah Inggris Anglo-Saxon#unifikasi Inggris (abad ke-10)|Unifikasi]]
| year_start = 12 Juli 927
| event1 = [[Pertempuran Hastings]]
| date_event1 = 14 Oktober 1066
| event2 = [[Invasi Inggris-Norman ke Irlandia|Invasi Irlandia]]
|
| event3 = [[Magna Carta]]
| date_event3 = 15 Juni 1215
| event4 = [[Hukum di Wales Acts 1535 dan 1542|Incorporated Wales]]
| date_event4 = 1535–1542
|
|
| event_end = [[Kisah Serikat 1707|Bersatu dengan Skotlandia]]
| date_end = 1 Mei
| year_end = 1707
| p1 = Wessex
| border_p1 = Tidak
| p2 = Kerajaan Sussex{{!}}Sussex
| border_p2 = Tidak
| p3 = Kerajaan Essex{{!}}Essex
| border_p3 = Tidak
| p4 = Kerajaan Kent{{!}}Kent
| border_p4 = Tidak
| p5 = Dumnonia
| border_p5 = Tidak
|
| p7 = Kerajaan Anglia Timur{{!}}Timur Anglia
|
|
|
| s1 = Kerajaan Britania Raya (1707–1800){{!}}Kerajaan Britania Raya
| flag_s1 = Union flag 1606 (Kings Colors).svg
|
| [[Winchester]] (927–{{circa|1045}})
| [[London]] ({{circa|1045}}–1707)
| ∟ [[Westminster]]<br /> {{spaces|5}}(administrative)
| ∟ [[Kota London]]<br /> {{spaces|5}}(commercial)
}}
|
| Inggris<sub>{{big|<ref group="nb">{{unbulleted list|[[Bahasa Inggris Kuno|Inggris Kuno]] (sampai 1150)|[[Bahasa Inggris Pertengahan|Inggris Pertengahan]] {{nowrap|(1150–1550) }}|[[Bahasa Inggris Modern Awal|Inggris Modern Awal]] {{nowrap|(1550–1707)}}}}</ref>}}</sub>
| [[Bahasa Nordik Kuno|Nordik Kuno]] {{nowrap|(sampai abad ke-11)}}
| [[Bahasa Wales|Wales]]<sub>{{big|<ref group="nb">{{unbulleted list|[[Bahasa Wales Kuno|Wales Kuno]] {{sekarang|(sampai abad ke-12)}}|[[Bahasa Wales Pertengahan|Wales Pertengahan]] {{nowrap|(abad ke-12–14)}}|[[Bahasa Wales Modern|Wales Modern]] {{nowrap|(abad ke-14-1707)}}}}</ref>}}</sub>
| [[Bahasa Kernowek|Kernowek]]<sub>{{big|<ref group="nb">{{daftar tanpa bullet|[[Bahasa Kernowek Kuno|Kernowek Kuno]] {{nowrap|(sampai abad ke-12)}}|[[Bahasa Kernowek Pertengahan|Kernowek Pertengahan]] {{nowrap|(abad ke-12–16)}}|[[Bahasa Kernowek Akhir|Kernowek Akhir]] {{nowrap|(abad ke-16–1707)}}}}</ref>}}</sub>
| [[Bahasa Kumbrik|Kumbrik]] {{nowrap|(sampai abad ke-12)}}
| [[Bahasa Anglo-Norman|Anglo-Norman]]<br />[[Bahasa Prancis|Prancis]] {{nowrap|(abad ke-11–15)}}
| [[Bahasa Latin Abad Pertengahan|Latin Abad Pertengahan]] {{nowrap|(sampai abad ke-15)}}<sub>{{big|<ref group="nb">Banyak digunakan untuk tujuan administratif dan liturgi.</ref>}}</sub>
}}
| religion = [[Gereja Katolik di Inggris dan Wales|Katolik Roma]] (927–1534; 1553–1558)<br />[[Gereja Inggris]] (1534–1553; 1558–1646; 1660–1707)<ref>{{cite book|title=Kerajaan Tuhan: Agama dan Kolonialisme di Dunia Inggris, c.1801–1908|first=Hilary|last= M. Carey|year=2011| isbn=9781139494090| page =41|publisher=Pers Universitas Cambridge|quote=}}</ref><br />[[Puritanism]] (1646–1660)
| demonym = English
| government_type = {{plainlist|
*[[Witenagemot|Monarki elektif]] (927–1066)
*[[Monarki turun-temurun|Keturunan]] [[monarki absolut]] (1066-1215)
*[[Negara kesatuan|Kesatuan]] [[parlemen]] [[monarki semi-konstitusional]] (1215–1649; 1660–1707)
*[[Negara kesatuan|Kesatuan]] [[majelis-independen]] [[republik]] di bawah [[kediktatoran militer]] (1649–1660)}}
| title_leader = [[Daftar raja Inggris|Monarch]]
| leader1 = [[Æthelstan]]{{ref label|a|a}}
| year_leader1 = 927–939 (pertama)
| leader2 = [[Anne, Ratu Britania Raya|Anne]]
| year_leader2 = 1702–1707 (terakhir)
| legislature = [[Parlemen Inggris|Parlemen]]
| house1 = [[House of Lords of England|House of Lords]]
| house2 = [[House of Commons of England|House of Commons]]
| currency = [[Pound sterling]]
| today = * [[Britania Raya]]
* '''∟''' [[Inggris]]
* '''∟''' [[Wales]]
| footnotes =
| footnote_a = {{note|a}} Raja Wessex dari tahun 925.
| footnote_b = {{note|b}} Dilanjutkan sebagai raja Inggris Raya sampai kematiannya pada tahun 1714.
| event6 = [[Revolusi Agung]]
| date_event6 = 11 Desember 1688
}}
'''Kerajaan Inggris''' ({{Lang-la|Regnum Anglorum}}, {{Literal translation|Kerajaan Inggris|Kerajaan [[Suku Anglia|bangsa Anglia]]}}) adalah sebuah [[negara berdaulat]] di pulau [[Britania Raya]] sejak 12 Juli 927, ketika kerajaan itu muncul dari berbagai kerajaan [[Sejarah Inggris Anglo-Saxon|Anglo-Saxon]] , sampai 1 Mei 1707, ketika bersatu dengan [[Kerajaan Skotlandia|Skotlandia]] untuk membentuk [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Kerajaan Inggris Raya]]. Kerajaan Inggris adalah salah satu negara paling kuat di Eropa selama periode abad pertengahan.{{citation-needed|date=August 2022}}
Pada tanggal 12 Juli 927, berbagai kerajaan Anglo-Saxon disatukan oleh [[Æthelstan]] (memerintah 927–939) untuk membentuk Kerajaan Inggris.{{Citation needed|date=May 2022}} Pada 1016, kerajaan menjadi bagian dari [[Kekaisaran Laut Utara]] [[Knut yang Agung|Cnut Agung]], persatuan pribadi antara Inggris, Denmark dan [[Norwegia]]. [[Penaklukan Inggris oleh Norman|Penaklukan Norman]] atas Inggris pada tahun 1066 menyebabkan pemindahan ibu kota Inggris dan kediaman utama kerajaan dari Anglo-Saxon di [[Winchester]] ke [[Westminster Abbey|Westminster]], dan [[City of London|Kota London]] dengan cepat memantapkan dirinya sebagai pusat komersial terbesar dan utama di Inggris.<ref>[https://books.google.com/books?id=bkGpFhiPtIEC&lpg=PA430&dq=History%20of%20London&pg=PA363#v=onepage&q&f=false ''London, 800–1216: The Shaping of a City''], "''...rivalry between City and government, between a commercial capital in the City and the political capital of quite a different empire in Westminster.''", accessed November 2013.</ref>
Sejarah kerajaan Inggris dari penaklukan Norman tahun 1066 secara konvensional membedakan periode yang dinamai menurut dinasti penguasa berturut-turut: [[Norman]] 1066–1154, [[Plantagenet]] 1154–1485, [[Wangsa Tudor|Tudor]] 1485–1603 dan [[Wangsa Stuart|Stuart]] 1603–1707 (disela oleh [[Interregnum (Inggris)|Interregnum]] 1649–1660) . Secara dinasti, semua [[raja Inggris]] setelah 1066 akhirnya mengklaim keturunan dari Normandia; perbedaan [[Wangsa Plantagenet|Plantagenets]] hanyalah konvensional, dimulai dengan [[Henry II dari Inggris|Henry II]] (memerintah 1154-1189) karena sejak saat itu, [[Raja Angevin dari Inggris|Raja Angevin]] menjadi "lebih bersifat Inggris"; rumah [[Lancaster House|Lancaster]] dan [[York, Inggris|York]] keduanya adalah cabang kadet Plantagenet, [[dinasti Tudor]] mengklaim keturunan dari [[Edward III dari Inggris|Edward III]] melalui [[John Beaufort dari Somerset|John Beaufort]] dan [[James VI dan I]] dari [[Wangsa Stuart]] mengklaim keturunan dari Henry VII melalui [[Margaret Tudor]].
Setelah penaklukan Inggris, Normandia secara bertahap berusaha untuk memperluas penaklukan mereka baik ke sisa Kepulauan Inggris dan tanah tambahan di Benua Eropa, khususnya di Prancis modern. Seiring waktu, ini akan berkembang menjadi kebijakan ekspansionisme yang sudah berlangsung lama, yang dilakukan secara intermiten dengan tingkat agresi yang terus meningkat oleh dinasti "Inggris" yang sekarang bergaya berturut-turut. Dimulai pada abad ke-12, Normandia mulai membuat serangan serius ke Irlandia. Penyelesaian [[penaklukan Wales oleh Edward I]] pada tahun 1284 menempatkan Wales di bawah kendali mahkota Inggris, meskipun upaya Edward untuk sepenuhnya menaklukkan Irlandia menemui keberhasilan yang sangat terbatas sementara keberhasilan awal penaklukannya atas Skotlandia dibatalkan oleh kekalahan militer Inggris di bawah anaknya, [[Edward II dari Inggris|Edward II]]. Edward III (memerintah 1327–1377) mengubah Kerajaan Inggris menjadi salah satu kekuatan militer paling tangguh di Eropa; pemerintahannya juga melihat perkembangan penting dalam undang-undang dan pemerintahan—khususnya evolusi [[parlemen Inggris]]. Dari tahun 1340-an raja-raja Inggris juga [[Inggris mengklaim takhta Prancis|mengklaim]] mahkota [[Kerajaan Prancis|Prancis]], tetapi setelah [[Perang Seratus Tahun|Perang Seratus Tahun Inggris]] kehilangan semua tanah mereka di benua itu, kecuali [[Pale of Calais|Calais]]. Pecahnya [[Perang Mawar]] berikutnya pada tahun 1455 akan memastikan Inggris tidak pernah lagi dalam posisi untuk secara serius mengejar klaim Prancis mereka.
Setelah gejolak Perang Mawar, dinasti Tudor memerintah selama [[Renaisans Inggris]] dan sekali lagi memperluas kekuasaan monarki Inggris di luar Inggris, khususnya mencapai penyatuan penuh Inggris dan [[Kerajaan Wales]] [[Hukum di Wales Kisah 1535 dan 1542|pada tahun 1542]]. Tudor juga mengamankan kendali Inggris Irlandia, meskipun akan terus diperintah sebagai [[Kerajaan Irlandia|kerajaan terpisah]] dalam [[persatuan pribadi]] dengan Inggris selama berabad-abad. [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]] memicu [[Reformasi Inggris]] dengan memutuskan persekutuan antara [[Gereja Inggris]] dan [[Gereja Katolik Roma]], meskipun aspek doktrinal dari Reformasi yang menetapkan Gereja Inggris sebagai Protestan yang dapat dikenali tidak akan dikejar dengan sungguh-sungguh sampai masa pemerintahan singkat putranya yang masih muda. [[Edward VI dari Inggris|Edward VI]]. Setelah kembali ke Katolik di bawah pemerintahan yang sama singkatnya dengan putri sulung Henry, [[Mary I dari Inggris|Mary I]], saudara tiri Mary [[Elizabeth II dari Britania Raya|Elizabeth I]] (memerintah 1558–1603) mendirikan kembali Protestan di bawah persyaratan [[Penyelesaian Agama Elizabeth]], sementara itu menetapkan Inggris sebagai [[kekuatan besar]] dan meletakkan dasar-dasar [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Kerajaan Britania Raya]] dengan mengklaim kepemilikan di [[Barang-barang luar negeri Inggris|Dunia Baru]]. Sementara Henry juga mengejar kebijakan luar negeri yang agresif di utara perbatasan dalam upaya untuk menaklukkan Skotlandia, Elizabeth mengambil posisi yang jauh lebih mendamaikan terutama dalam perkembangan seperti Reformasi Skotlandia sendiri dan kepastian akhirnya bahwa raja Skotlandia akan menggantikan Elizabeth.
Dari aksesi [[James VI dan I]] pada tahun 1603, [[dinasti Stuart]] memerintah Inggris dan Irlandia dalam [[Persatuan Mahkota|persatuan pribadi]] dengan Skotlandia. Di bawah Stuart, kerajaan tersebut terlibat dalam [[Perang Saudara Inggris|perang saudara]], yang berpuncak pada [[eksekusi Charles I]] pada tahun 1649. Monarki kembali pada tahun 1660, tetapi Perang Saudara telah menetapkan preseden bahwa seorang raja Inggris tidak dapat memerintah tanpa persetujuan Parlemen. Konsep ini menjadi resmi ditetapkan sebagai bagian dari [[Revolusi Glorious]] 1688. Sejak saat itu kerajaan Inggris, serta negara-negara penerusnya, [[Kerajaan Britania Raya (1707–1800)|Kerajaan Britania Raya]] dan [[Britania Raya]], telah berfungsi sebagai [[monarki konstitusional]].<ref group="nb">The [[Constitution of the United Kingdom]], with the reservation that it is "[[Uncodified constitution|uncodified]]", is taken{{by whom|date=November 2015}} to be based in the [[Bill of Rights 1689]].</ref> Pada tanggal 1 Mei 1707, di bawah ketentuan [[Kisah Persatuan 1707]], kerajaan Inggris dan Skotlandia [[Politik serikat|bersatu]] untuk membentuk Kerajaan Britania Raya yang disebutkan di atas.<ref>{{cite web|date=2021|title=Act of Union 1707|url=https://www.parliament.uk/about/living-heritage/evolutionofparliament/legislativescrutiny/act-of-union-1707/|website=parliament.uk}}</ref><ref>[http://www.scottish.parliament.uk/vli/visitingHolyrood/union_exhibition.pdf Making the Act of Union 1707] scottish.parliament.uk, accessed 27 January 2011 {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110511140052/http://www.scottish.parliament.uk/vli/visitingHolyrood/union_exhibition.pdf|date=11 May 2011}}</ref>
== Nama ==
{{main|Nama Inggris}}Anglo-Saxon menyebut diri mereka sebagai ''Engle'' atau ''Angelcynn'', awalnya nama-nama [[Angles]]. Mereka menyebut tanah mereka sebagai ''Engla land'', yang berarti "tanah orang Inggris" oleh [[Æthelweard (sejarawan)|Æthelweard]] Latinized ''Anglia'', dari ''[[Anglia (semenanjung)|Anglia vetus]]'' asli, yang diklaim sebagai tanah air Angles (disebut ''Angulus'' oleh [[Bede]]).<ref>Stephen Harris, ''Race and Ethnicity in Anglo-Saxon Literature'', Studies in Medieval History and Culture, Routledge, 2004, 139f.</ref> Nama ''Engla land'' menjadi ''England'' dengan [[haplologi]] selama periode [[Inggris Abad Pertengahan|Inggris Tengah]] (''Engle-land, Engelond'').<ref>A. L. Mayhew and Walter W. Skeat, '' A Concise Dictionary of Middle English From A.D. 1150 To 1580'' (1888)</ref> Nama [[Latin Abad Pertengahan|latinnya]] adalah ''Anglia'' atau ''Anglorum'' ''terra'', bahasa [[Prancis Kuno]] dan [[Bahasa Anglo-Norman|Anglo-Norman]] satu ''Engleterre''.<ref>" Anglia " (par L. Favre, 1883–1887), dans du Cange, et al., [http://ducange.enc.sorbonne.fr/ANGLIA ''Glossarium mediae et infimae latinitatis''], éd. augm., Niort : L. Favre, 1883‑1887, t. 1, col. 251c.</ref> Pada abad ke-14, ''England'' juga digunakan untuk merujuk ke seluruh [[pulau Britania Raya]].
Gelar standar untuk raja dari [[Æthelstan]] sampai [[John dari Inggris|John]] adalah ''{{lang|la|Rex Anglorum}}'' ("Raja Inggris"). [[Canute the Great]], seorang Denmark, adalah orang pertama yang menyebut dirinya "Raja Inggris". Pada [[England in the High Middle Ages#Normandia|periode Norman]]''{{lang|la|Rex Anglorum}}'' tetap standar, dengan penggunaan sesekali ''{{lang|la|Rex Anglie}}'' ("Raja Inggris"). Dari masa pemerintahan John dan seterusnya semua gelar lainnya dijauhi demi ''{{lang|la|Rex}}'' atau ''{{lang|la|Regina Anglie}}''. Pada tahun 1604 [[James VI dan I|James I]], yang mewarisi takhta Inggris tahun sebelumnya, mengambil gelar (sekarang biasanya diterjemahkan dalam bahasa Inggris daripada Latin) ''Raja Britania Raya''. Parlemen Inggris dan Skotlandia, bagaimanapun, tidak mengakui gelar ini sampai Act of Union tahun 1707.
== Sejarah ==
{{more citations needed section|date=Mei 2019}}{{Further|Sejarah monarki di Britania Raya#monarki Inggris}}
=== Inggris Anglo-Saxon ===
Kerajaan Inggris muncul dari penyatuan bertahap [[Heptarkhia|kerajaan Anglo-Saxon]] awal abad pertengahan yang dikenal sebagai [[Heptarkhia|Heptarki]]: [[Anglia Timur]], [[Mercia]], [[Northumbria]], [[Kerajaan Kent|Kent]], Essex, Sussex, dan Wessex. Invasi Viking pada abad ke-9 mengganggu keseimbangan kekuasaan antara kerajaan Inggris, dan kehidupan asli Anglo-Saxon pada umumnya. Tanah Inggris disatukan pada abad ke-10 dalam penaklukan kembali yang diselesaikan oleh Raja thelstan pada tahun 927.
Selama Heptarki, raja yang paling kuat di antara kerajaan Anglo-Saxon mungkin akan diakui sebagai Bretwalda, raja tinggi di atas raja-raja lainnya. Kemunduran Mercia memungkinkan Wessex menjadi lebih kuat, menyerap kerajaan Kent dan Sussex pada tahun 825. Raja-raja Wessex semakin mendominasi kerajaan-kerajaan Inggris lainnya selama abad ke-9. Pada tahun 827, Northumbria tunduk kepada Egbert dari Wessex di Dore, secara singkat menjadikan Egbert sebagai raja pertama yang memerintah atas Inggris yang bersatu.
[[File:Cnut_1014_1035.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Cnut_1014_1035.jpg|kiri|jmpl|Kekuasaan [[Knut yang Agung]] (1014-1035)]]
=== Penaklukan Norman ===
{{main|Penaklukan Norman atas Inggris}}Perdamaian berlangsung sampai kematian Edward tanpa anak pada Januari 1066. Kakak iparnya dimahkotai Raja Harold, tetapi sepupunya William Sang Penakluk, Adipati Normandia, segera mengklaim takhta untuk dirinya sendiri. William melancarkan invasi ke Inggris dan mendarat di Sussex pada 28 September 1066. Harold dan pasukannya berada di York menyusul kemenangan mereka melawan Norwegia di Pertempuran Stamford Bridge (25 September 1066) ketika berita itu sampai kepadanya. Dia memutuskan untuk berangkat tanpa penundaan dan menghadapi tentara Norman di Sussex sehingga berbaris ke selatan sekaligus, meskipun tentara tidak beristirahat dengan baik setelah pertempuran dengan Norwegia. Tentara Harold dan William saling berhadapan di Pertempuran Hastings (14 Oktober 1066), di mana tentara Inggris, atau Fyrd, dikalahkan, Harold dan dua saudaranya dibunuh, dan William muncul sebagai pemenang. William kemudian mampu menaklukkan Inggris dengan sedikit perlawanan lebih lanjut. Dia tidak, bagaimanapun, berencana untuk menyerap Kerajaan ke Kadipaten Normandia. Sebagai adipati belaka, William berutang kesetiaan kepada Philip I dari Prancis, sedangkan di Kerajaan Inggris yang merdeka ia dapat memerintah tanpa campur tangan. Ia dimahkotai pada 25 Desember 1066 di Westminster Abbey, London.
=== Abad Pertengahan Tinggi ===
{{main|Inggris pada Abad Pertengahan Tinggi}}{{further|Kekaisaran Angevin|Invasi Norman ke Wales|Penaklukan Wales oleh Edward I}}Pada tahun 1092, William II memimpin invasi ke Strathclyde, sebuah kerajaan Celtic di tempat yang sekarang barat daya Skotlandia dan Cumbria. Dengan melakukan itu, ia menganeksasi apa yang sekarang menjadi county Cumbria ke Inggris. Pada tahun 1124, Henry I menyerahkan apa yang sekarang disebut Skotlandia tenggara (disebut Lothian) kepada Kerajaan Skotlandia, sebagai imbalan atas kesetiaan Raja Skotlandia. Penyerahan terakhir ini menetapkan apa yang akan menjadi perbatasan tradisional Inggris yang sebagian besar tetap tidak berubah sejak saat itu (kecuali untuk perubahan sesekali dan sementara). Area tanah ini sebelumnya adalah bagian dari Kerajaan Anglian Northumbria. Lothian berisi apa yang kemudian menjadi ibu kota Skotlandia, Edinburgh. Pengaturan ini kemudian diselesaikan pada tahun 1237 oleh Perjanjian York.
[[Berkas:King John signing the Great Charter (Magna Carta) by English School.png|jmpl|Raja John menandatangani ''[[Magna Carta]]'' di [[Runnymede]] pada tahun 1215, dikelilingi oleh baronage-nya. Ilustrasi dari History of England karya Cassell, 1902.]]
Kadipaten Aquitaine bergabung secara pribadi dengan Kerajaan Inggris setelah aksesi Henry II, yang menikahi Eleanor, Adipati Wanita Aquitaine. Kerajaan Inggris dan Kadipaten Normandia tetap dalam persatuan pribadi sampai John Lackland, putra Henry II dan keturunan generasi kelima William I, kehilangan kepemilikan kontinental Kadipaten kepada Philip II dari Prancis pada tahun 1204. Beberapa sisa-sisa Normandia, termasuk Kepulauan Channel, tetap dalam kepemilikan John, bersama dengan sebagian besar Kadipaten Aquitaine.
<references />
[[Kategori:Sejarah Britania Raya]]
|