Kerajaan Mysore: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Daftar pustaka: minor cosmetic change
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231010)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(29 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|country = India
|status = Kemaharajaan
|status_text = Kerajaan (bawahan [[Kemaharajaan Wijayanagara]] hingga tahun 1565). <br /> [[NegaraWilayah kepangeranankerajaan]] [[Kemaharajaan Britania]] setelah tahun 1799
|government_type = [[Monarki]] hingga tahun 1799, [[kepangeranan]] sesudahnya
|event_start =
|year_start = 1399
|date_start =
|event_end =
|year_end = 1950
|date_end =
|event1 = Catatan terawal
|date_event1 = 1551
Baris 21:
|s1 = India
|flag_s1 = Flag of India.svg
|s2 =
|flag_s2 =
|image_flag = Flag of Mysore.svg
Baris 38:
'''Kerajaan Mysore''' adalah kerajaan yang terletak di [[India]] selatan. Secara tradisional, kerajaan ini diyakini didirikan pada tahun 1399 di kota [[Mysore]]. Kerajaan yang diperintah oleh penguasa dari keluarga [[Wodeyar]] ini pada awalnya adalah [[feudalisme|negara vassal]] [[Kemaharajaan Wijayanagara]]. Setelah Kemaharajaan Wijayanagara mengalami kemunduran (kurang lebih tahun 1565), kerajaan ini merdeka. Pada abad ke-17, wilayahnya meluas dan di bawah kekuasaan [[Kanthirawa Narasaraja I|Narasaraja Wodeyar I]] dan [[Chikka Dewaraja|Chikka Dewaraja Wodeyar]] kerajaan ini menguasai wilayah [[Karnataka]] selatan dan sebagian dari [[Tamil Nadu]], sehingga menjadi negara yang kuat di [[Dekkan]] selatan.
 
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada akhir abad ke-18 di bawah kepemimpinan [[Haidar Ali]] dan putranya, [[Tipu Sultan]]. Pada saat itu, negara ini berkonflik dengan [[Kemaharajaan Maratha|Maratha]], [[Negara Hyderabad|Hyderabad]], [[Kerajaan Travancore|Travancore]], dan [[Imperium Britania]], yang menyebabkan meletusnya [[peperangan Inggris-Mysore]]. Walaupun dalam dua perang pertama Mysore berhasil menang, Mysore dikalahkan pada perang ketiga dan keempat. Setelah kematian Tipu selama perang keempat pada tahun 1799, sebagian besar wilayah kerajaannya diambil oleh bangsa Britania, sehingga hegemoni Mysore di Dekkan selatan berakhir. Britania mengembalikan keluarga Wodeyar ke tahta, namuntetapi menurunkan statusnya menjadi [[negarawilayah kepangeranankerajaan]]. Keluarga Wodeyar terus memerintah negara ini hingga kemerdekaan [[India]] pada tahun 1947, ketika Mysore setuju untuk bergabung dengan India.
 
Bahkan saat sudah menjadi negarawilayah kepangeranankerajaan, Mysore masih diperhitungkan sebagai wilayah India yang lebih modern dan terurbanisasi. Pada periode tersebut, Mysore juga menjadi pusat seni dan budaya di India, dan warisan seni mereka masih berpengaruh hingga kini.
 
== Sejarah ==
=== Sejarah awal ===<!--
[[Berkas:Joppen1907MysoreChickDeoWadiyar1704.jpg|right|thumb|Kerajaan Mysore (1704) pada mas kekuasaan Raja Chikka Dewaraja Wodeyar.]]-->
Sumber-sumber sejarah Mysore meliputi beberapa [[prasasti]] batu dan [[tembaga]], catatan dari istana Mysore, dan sumber kontemporer dalam [[bahasa Kannada]], [[bahasa Persia|Persia]], dan bahasa lain.<ref name="vamsha">Kamath (2001), hal. 11–12, hal. 226–227; Pranesh (2003), hal. 11</ref><ref name="vamsha10">Narasimhacharya (1988), hal. 23</ref><ref name="vamsa">Subrahmanyam (2003), hal. 64; Rice E.P. (1921), hal. 89</ref> Menurut catatan tradisional, kerajaan ini awalnya merupakan negara kecil di kota [[Mysore]] yang didirikan oleh dua bersaudara, Yaduraya (juga dikenal dengan nama Wijaya) dan Krishnaraya. Asal usul mereka dipenuhi legenda dan masih diperdebatkan; walaupun beberapa sejarawan mengatakan bahwa mereka berasal dari [[Dwaraka]] di utara,<ref name="cha">Kamath (2001), hal. 226</ref><ref name="feud">Rice B.L. (1897), hal. 361</ref> sejarawan lain meyakini Karnataka sebagai tempat asal mereka.<ref name="dwarka">Pranesh (2003), hal. 2–3</ref><ref name="opportune">Wilks, Aiyangar di Aiyangar dan Smith (1911), hal. 275–276</ref> Yaduraya dikatakan telah menikahi Chikkadevarasi, seorang putri lokal, dan memperoleh gelar feodal "Wodeyar", yang tetap digunakan oleh penerusnya.<ref name="title">Aiyangar (1911), hal. 275; Pranesh (2003), hal. 2</ref> Sumber pertama yang menyebut keluarga Wodeyar secara tidak ambigu adalah [[literatur Kannada]] pada abad ke-16 dari masa kekuasaan Maharaja Wijayanagara [[Achyuta Deva Raya]] (1529–1542); sementara itu, prasasti pertama yang dibuat atas perintah keluarga Wodeyar sendiri berasal dari masa Timmaraja II pada tahun 1551.<ref name="prin">Stein (1989), hal. 82</ref>
 
=== Otonomi ===
 
[[Berkas:Narasaraja Wadiyar II.jpg|thumb|left|[[Narasaraja Wodeyar II]] berkuasa dari tahun 1704 hingga 1714. Ia juga dijuluki Mookarasu.]]
Raja-raja selanjutnya berkuasa sebagai [[vassal]] (bawahan) [[Kemaharajaan Wijayanagara]] hingga Wijayanagara mengalami kemunduran pada tahun 1565. Pada masa itu, wilayah Mysore telah meluas hingga meliputi tiga puluh tiga desa yang dilindungi oleh 300 tentara.<ref name="soldier">{{Harvnb|Stein|1987|p=82}}</ref> Raja Timmaraja II menaklukan beberapa suku berpemimpin di sekitar,<ref name="timma">Kamath (2001), hal. 227</ref> dan Raja ''Bola'' Chamaraja IV menghentikan pembayaran upeti kepada Maharaja Wijayanagara [[Aliya Rama Raya]].<ref name="bald">Subrahmanyam (2001), hal. 67</ref> Setelah kematian Aliya Rama Raya, Wodeyar mulai memperkuat kekuasaannya dan Raja Wodeyar I merebut [[Srirangapatna]] dari gubernur Wijayanagara (''Mahamandaleshwara'') Aravidu Tirumalla – yang memperoleh persetujuan ''ex post facto'' dari Wenkatapati Raya, Maharaja Wijayanagara (yang telah jatuh) yang berkuasa dari [[Chandragiri]].<ref name="channa">Subrahmanyam (2001), hal. 68</ref> Raja Wodeyar I juga memperluas wilayahnya dengan merebut [[Channapatna]] di utara dari Jaggadewa Raya<ref name="channa"/><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 200</ref> – yang membuat Mysore menjadi faktor politik regional yang patut dipertimbangkan.<ref name="sov">Shama Rao in Kamath (2001), hal. 227</ref><ref name="ranadulla" />
 
Akibatnya, pada tahun 1612–13, Wodeyar memiliki otonomi yang besar; walaupun mereka sempat mengakui kemaharajaan [[Arawidu]], pengiriman upeti ke Chandragiri dihentikan. Hal ini berlawanan dengan para ''Nayaka'' di wilayah Tamil yang terus memberi upeti kepada Chandragiri pada tahun 1630-an.<ref name="channa"/> Chamaraja V dan Kanthirawa Narasaraja I berupaya memperluas wilayah ke utara, namuntetapi dihentikan oleh [[Kesultanan Bijapur]] dan bawahan [[Maratha]]-nya, meskipun upaya tentara Bijapur (yang dipimpin oleh Ranadullah Khan) untuk mengepung Srirangapatna pada tahun 1638 berhasil dihentikan.<ref name="ranadulla">Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal.201</ref><ref name="coimbotore">Subrahmanyam (2001), hal. 68; Kamath (2001), hal. 228</ref> Ambisi untuk memperluas wilayah kemudian dialihkan ke wilayah Tamil di selatan; Narasaraja Wodeyar berhasil merebut Satyamangalam (di distrik [[Coimbatore]] utara), sementara penerusnya Dodda Dewaraja Wodeyar memperluas wilayah Mysore ke [[Erode]] dan [[Dharmapuri]], setelah berhasil mengalahkan kepala suku [[Madurai]]. Invasi yang dilancarkan oleh [[Nayaka Keladi]] dari [[Malnad]] juga dapat dihentikan. Periode ini kemudian diikuti oleh perubahan geo-politik yang kompleks, ketika Maratha dan [[Kemaharajaan Mughal|Mughal]] memasuki [[Dataran Tinggi Dekkan|Dekkan]] pada tahun 1670-an.<ref name="ranadulla"/><ref name="coimbotore"/>
 
[[Chikka Dewaraja]] (berkuasa 1672–1704), salah satu raja Mysore yang terkenal, tidak hanya berhasil bertahan dari berbagai masalah, tetapi juga mampu memperluas wilayah. Ia melakukannya dengan bersekutu dengan Maratha dan Mughal.<ref name="alliance">Subrahmanyam (2001), hal. 71</ref><ref name="early">Kamath (2001), hal. 228–229</ref> Wilayah kerajaan pun meluas hingga mencapai [[Salem, Tamil Nadu|Salem]] dan [[Bangalore]] di timur, [[Distrik Hassan|Hassan]] di barat, [[Chikkamagaluru]] dan [[Tumkur]] di utara, dan [[Coimbatore]] di selatan.<ref name="salem">Subrahmanyam (2001), hal. 69; Kamath (2001), hal. 228–229</ref> Walaupun wilayah kerajaan telah meluas dan terbentang dari [[Ghat Barat]] hingga pedalaman [[Coromandel]], Mysore tetap tidak memiliki akses langsung ke laut. Upaya Chikka Dewaraja untuk memperoleh wilayah pesisir mengakibatkan meletusnya konflik dengan [[Nayaka Keladi|''Nayaka'']] [[Ikkeri]] (yang menguasai wilayah pesisir [[Kanara]]) dan raja-raja Kodagu (yang menguasai wilayah perbukitan di antara Mysore dan pesisir Kanara).<ref name="coast">Subrahmanyam (2001), hal. 69</ref> Mysore berhasil menguasai Periyapatna, namuntetapi mengalami kegagalan di Palupare.<ref name="reverse">Subrahmanyam (2001), hal. 70</ref>
 
Namun, pada tahun 1704, ketika tampuk kekuasaan diwariskan kepada [[Narasaraja Wodeyar II|Kanthirawa Narasaraja II]], keberlangsungan dan perluasan wilayah kerajaan dicapai melalui aliansi, negosiasi, penundukan, dan pencaplokan wilayah. Menurut sejarawan Sanjay Subrahmanyam dan Sethu Madhawa Rao, Mysore saat itu secara resmi membayar upeti kepada Mughal. Catatan sejarah Mughal mengklaim bahwa upeti tetap (''peshkash'') dibayar oleh Mysore. Namun, sejarawan Suryanath Kamath merasa bahwa Mughal mungkin menganggap Mysore sebagai sekutu mereka, yang disebabkan oleh persaingan antara Mughal dan Maratha di India Selatan.<ref name="peinisular">Subrahmanyam (2001), hal. 70–71; Kamath (2001), hal. 229</ref> Pada tahun 1720-an, saat Mughal mengalami kemunduran, muncul kesulitan karena penduduk Mughal di [[Arcot]] dan [[Sira, India|Sira]] menuntut upeti.<ref name="alliance"/> Pada tahun-tahun berikutnya, Krishnaraja Wodeyar I mencoba menanggapi secara hati-hati, sementara menahan kepala-kepala suku Kodagu dan Maratha. Ia kemudian digantikan oleh Chamaraja Wodeyar VI; pasa masanya, kekuasaan jatuh ke tangan perdana menteri (''Dalwai'' atau ''Dalavoy'') Nanjarajiah (atau Nanjaraja) dan kepala menteri (''Sarwadhikari'') Dewarajiah (atau Dewaraja), dua bersaudara yang berpengaruh dari kota Kalale (dekat [[Nanjangud]]) yang akan berkuasa selama tiga dasawarsa dan membatasi peranan [[Chamaraja Wodeyar VI]] menjadi peranan yang berkenaan dengan gelar saja.<ref name="right">Pranesh (2003), hal. 44–45</ref><ref name="bahadur">Kamath (2001), hal. 230</ref> Kemudian, pada masa pemerintahan [[Krishnaraja Wodeyar II|Krishnaraja II]], [[Kesultanan-Kesultanan Dekkan]] telah dikalahkan oleh Mughal, dan selama kekacauan berlangsung, [[Haidar Ali]] (yang merupakan seorang kapten dalam angkatan bersenjata) mulai menonjol.<ref name="ranadulla"/> Kemenangannya dalam pertempuran melawan Maratha di [[Bangalore]] pada tahun 1758 menjadikannya tokoh yang ikonik. Untuk menghormati pencapaiannya, raja memberinya gelar "Nawab Haidar Ali Khan Bahadur".<ref name="bahadur" />
 
=== Haidar Ali dan Tipu Sultan ===
[[Berkas:HyderAliDominions1780max.jpg|200px|thumbjmpl|Wilayah Kerajaan Mysore di bawah kekuasaan [[Haidar Ali]] pada tahun 1780.]]
[[Berkas:The North Entrance Into The Fort Of Bangalore -with Tipu's flag flying-.jpg|200px|thumbjmpl|leftkiri|Bendera [[Kesultanan Mysore]] di pintu masuk benteng [[Bangalore]].]]
[[Berkas:TipuSultan1790.jpg|175px|thumbjmpl|leftkiri|200px|Potret [[Tipu Sultan]] yang dibuat selama [[Perang Inggris-Mysore Ketiga]].]]
[[Berkas:Battle of pollilur.jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Lukisan dinding [[Pertempuran Pollilur]] di istana musim panas [[Tipu Sultan]] di [[Seringapatam]].]]
[[Berkas:Surrender of Tipu Sultan.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|[[Charles Cornwallis, Marquess Cornwallis Kesatu|Lord Cornwallis]] menerima dua anak Tipu sebagai sandera.]]
 
Walaupun buta huruf, Haidar Ali berperan penting dalam [[sejarah Karnataka]] karena kemampuan bertempur dan kecerdasan administratifnya.<ref name="prow">Shama Rao in Kamath (2001), hal. 233</ref><ref name="prow1">Kutipan: "A military genius and a man of vigour, valour and resourcefulness" (Chopra et al. 2003, hal. 76)</ref> Haidar muncul tepat pada masa ketika anak benua India sedang mengalami perubahan politik. Sementara negara-negara Eropa sedang berupaya memperkuat posisi mereka, [[Nizam Hyderabad]] yang merupakan bawahan Mughal melancarkan ambisinya di Dekkan, dan Maratha (yang baru saja mengalami kekalahan di Panipat) mencari tempat yang aman di selatan. Pada periode ini juga berlangsung [[Peperangan Karnatik|peperangan antara PerancisPrancis denganmelawan Britania]] untukyang memperebutkan Karnataka. -Perang perang yangini dimenangkan oleh Britania karenasetelah komandan Britania [[Sir Eyre Coote]] berhasil mengalahkan PerancisPrancis dalam [[Pertempuran Wandiwash]] pada tahun 1760,. yangPeristiwa ini merupakan peristiwa penting dalam sejarah India karena memastikan kekuasaan Britania di Asia Selatan.<ref name="Venkata Ramanappa 1975 p. 207">Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 207</ref> Walaupun Dinasti Wodeyar tetap menjadi penguasa Mysore pada masa ini, kekuasaan sesungguhnya berada di tangan Haidar Ali dan putranya Tipu.<ref name="hands">Chopra et al. (2003), hal. 71, 76</ref>
 
Pada tahun 1761, ancaman Maratha telah sirna, dan pada tahun 1763 Haidar Ali merbut [[Nayaka Keladi|kerajaan Keladi]], mengalahkan penguasa [[Bilgi, Karnataka|Bilgi]], Bednur, dan Gutti, menyerang Malabar di selatan dan menaklukan ibukotaibu kota [[Zamorin]] di [[Kozhikode|Kalikut]] pada tahun 1766, serta memperluas wilayah Mysore ke [[Dharwad]] dan [[Bellary]] di utara.<ref name="dharwad">Chopra et al. (2003), hal. 55</ref><ref name="dhar">Kamath (2001), hal. 232</ref> Akibatnya, Mysore menjadi kekuatan politik utama di anak benua India, dan kebangkitan Haidar menjadi salah satu tantangan terakhir bagi Britania untuk mengukuhkan hegemoninya – tantangan yang baru dapat diselesaikan setelah lebih dari tiga dasawarsa.<ref name="overcome">Chopra et al. (2003), hal. 71</ref>
 
Untuk menahan kebangkitan Haidar, Britania bersekutu dengan Maratha dan [[Nizam]] Hyderabad, sehingga memicu [[Perang Inggris-Mysore]] pertama pada tahun 1767. Walaupun unggul jumlah, Haidar Ali mengalami kekalahan di Chengham dan Tiruvannamalai. Britania menolak tawaran perdamaian hingga Haidar memindahkan angkatan bersenjatanya hingga lima mil dari [[Madras]].<ref name="Venkata Ramanappa 1975 p. 207"/><ref name="dhar"/><ref name="peace">Chopra et al. (2003), hal. 73</ref> Pada tahun 1770, saat tentara Maratha di bawah pimpinan [[Madhavrao Peshwa]] menyerang Mysore, Haidar mengharapkan bantuan Britania sesuai dengan perjanjian pada tahun 1769, namuntetapi Britania tidak membantunya. Hal tersebut membuat Haidar sangat tidak memercayai Britania-sentimen yang juga dimiliki oleh putranya dan yang akan memicu perseteruan Inggris-Mysore tiga dasawarsa berikutnya.
 
Pada tahun 1779, Haidar Ali merebut sebagian Tamil Nadu dan [[Kerala]] di selatan, sehingga memperluas wilayah Mysore hingga mencapai 80.000&nbsp;mi² (205.000&nbsp;km²).<ref name="dhar"/> Pada tahun 1780, ia berteman dengan PerancisPrancis dan berdamai dengan Maratha dan Nizam.<ref name=autogenerated1>Chopra et al. (2003), hal. 74</ref> Namun, Haidar Ali dikhianati oleh Maratha dan Nizam, yang juga membuat traktat dengan Britania. Pada Juli 1779, Haidar Ali memimpin angkatan bersenjata yang terdiri dari 80.000 tentara (sebagian besar kavaleri) untuk mengepung benteng-benteng Britania di Arkot utara, sehingga memicu [[Perang Inggris-Mysore Kedua]]. Haidar Ali awalnya berhasil, terutama di [[Pertempuran Pollilur|Pollilur]] (yang merupakan kekalahan terburuk Britania di India hingga meletusnya [[Pertempuran Chillianwala]]) dan Arkot; namun, kedatangan [[Sir Eyre Coote]] mengubah jalannya perang.<ref name="rout">Chopra et al. (2003), hal. 75</ref> Pada tanggal 1 Juni 1781, Sir Eyre Coote berhasil mengalahkan Haidar Ali dalam [[Pertempuran Porto Novo]]. Setelah pertempuran ini, meletus pertempuran di Pollilur pada tanggal 27 Agustus, yang lagi-lagi dimenangkan oleh Britania, dan sebulan kemudian tentara Mysore dikalahkan di [[Sholinghur]] satu bulan kemudian. Haidar Ali meninggal pada tanggal 7 Desember 1782, tetapi pertempuran melawan Britania masih berlanjut. Ia digantikan oleh putranya, [[Tipu Sultan]], yang meneruskan perlawanan dengan merebut kembali Baidanur dan Mangalore.<ref name="dhar"/><ref name="host1">Chopra et al. 2003, hal. 75</ref>
 
Pada tahun 1783, baik Britania maupun Mysore tidak dapat menggapai kemenangan penuh. PerancisPrancis menarik dukungan mereka terhadap Mysore setelah ditandatanganinya [[Traktat Versailles (1783)|perjanjian perdamaian Versailles]] di Eropa.<ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 211</ref> Tipu, yang umumnya dikenal dengan sebutan "Macam Mysore", tetap meneruskan perang melawan Britania, namuntetapi Britania berhasil merebut beberapa wilayah di pesisir. Wilayah [[Kittur]], Nargund, dan [[Badami]] kemudian dikuasai oleh Maratha. [[Traktat Mangalore]] yang ditandatangani pada tahun 1784 mengakhiri peperangan untuk sementara waktu dan mengembalikan wilayah seperti saat sebelum perang (''[[status quo ante bellum]]'').<ref name="surrender"/><ref name="surrender1">Chopra et al. (2003), hal. 75–76</ref> Traktat ini merupakan dokumen yang penting dalam sejarah India karena merupakan peristiwa terakhir ketika negara di anak benua India menentukan isi traktat dengan Britania. Meletusnya kembali pertempuran antara Britania dan PerancisPrancis di Eropa menjadi alasan yang cukup bagi Tipu untuk membatalkan traktat dan meneruskan ambisinya untuk menghantam Britania.<ref name="strike">Chopra et al. (2003), hal. 77</ref> Tipu mengajak Nizam, Maratha, PerancisPrancis, dan Turki untuk membantunya, namuntetapi gagal.<ref name="strike"/>
 
[[Pertempuran Nedumkotta|Kegagalan serangan]] ke [[Travancore|Kerajaan Travancore]] (yang merupakan sekutu Britania) pada tahun 1789 merupakan kekalahan yang memalukan bagi Tipu. Akibat dari serangan ini, [[Perang Inggris-Mysore Ketiga]] meletus. Pada awalnya, Britania tampak unggul dan berhasil menguasai distrik [[Coimbatore]]; namun, serangan Tipu berhasil membatalkan perolehan Britania. Pada tahun 1792, dengan bantuan dari Maratha yang menyerang dari barat laut dan Nizam yang menyerang dari timur laut, tentara Britania di bawah pimpinan [[Charles Cornwallis, Marquess Cornwallis Pertama|Lord Cornwallis]] berhasil [[Pengepungan Seringapatam (1792)|mengepung Srirangapatna]], sehingga mengalahkan Tipu dan memberlakukan [[Traktat Seringapatam|Traktat Srirangapatna]]. Setengah wilayah Mysore dibagi-bagi oleh sekutu, dan dua anak laki-laki Tipu dijadikan sandera.<ref name="surrender">Chopra et al. (2003), hal. 78–79; Kamath (2001), hal. 233</ref> Walaupun telah dipermalukan, Tipu membangun kembali kekuatan ekonomi dan militernya. Diam-diam ia mencoba mendapat dukungan dari PerancisPrancis, [[Amir]] [[Afganistan]], [[Kesultanan Utsmaniyah]], dan Arabia. Namun, upaya untuk melibatkan PerancisPrancis segera diketahui oleh Britania, yang saat itu sedang melawan [[Napoleon]] di [[Pertempuran Nil|Mesir]]. Maka meletuslah [[Pertempuran Inggris-Mysore Keempat]], dan pada tahun 1799 Tipu tewas ketika [[Pertempuran Seringapatam|mempertahankan Srirangapatna]], sehingga mengakhiri kemerdekaan Mysore.<ref name="end">Chopra et al. (2003), hal. 79–80; Kamath (2001), hal. 233–234</ref> Sejarawan India modern menganggap Tipu Sultan sebagai musuh tetap Britania, pengelola pemerintahan yang cakap, dan seorang inovator.<ref name="enemy">Chopra et al. (2003), hal. 81–82</ref>
 
=== NegaraWilayah kepangeranankerajaan ===
[[Berkas:"Palace of the Maharajah of Mysore, India," from the Illustrated London News, 1881 (with modern hand coloring).jpg|thumbjmpl|rightka|"Istana Maharaja Mysore, India," dari Illustrated London News, 1881.]]
Setelah jatuhnya Tipu, wilayah kerajaan Mysore diambil dan dibagi-bagi oleh Britania dan Nizam. Wilayah yang tersisa dijadikan [[negarawilayah kepangeranankerajaan]]; [[Krishnaraja Wodeyar III|Krishnaraja III]] dari Dinasti Wodeyar dijadikan raja, dengan kepala menteri (''Diwan'') [[Purnaiah]] (yang awalnya menjadi bawahan Tipu) sebagai wali yang memegang kendali, sementara Lt. Col. [[Barry Close]] menjadi Residen Britania. Britania mengatur urusan luar negeri Mysore dan juga memperoleh upeti tahunan dan subsidi untuk membiayai angkatan bersenjata Britania di Mysore.<ref name="army">Kamath (2001), hal. 249</ref><ref name="install">Kamath (2001), hal. 234</ref><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 225</ref> Purnaiah berhasil menjadi diwan yang menonjol karena pemerintahannya yang progresif dan inovatif, namuntetapi ia berhenti bertugas pada tahun 1811 (dan meninggal segera sesudahnya) setelah ulang tahun ke-16 Krishnaraja III.<ref name="overlord">Kutipan:"The Diwan seems to pursue the wisest and the most benevolent course for the promotion of industry and opulence" (Gen. Wellesley in Kamath 2001, hal. 249)</ref><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 226-229</ref>
<!--[[Berkas:Mysore Palace Front view.jpg|thumb|[[Istana Mysore]] yang dibangun dari tahun 1897 hingga 1912.]]-->
 
Pada tahun-tahun berikutnya, hubungan antara Mysore dengan Britania sempat membaik, namuntetapi kembali memburuk pada tahun 1820-an. Residen Britania di Mysore, A. H. Cole, dituduh melakukan penyelewengan keuangan. Setelah melakukan pemeriksaan pada tahun 1825, Gubernur Madras Thomas Munro memutuskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar; namun, pemberontakan Nagar yang meletus pada akhir dasawarsa mengubah hal tersebut. Pada tahun 1831, menjelang meletusnya pemberontakan, Britania mengambil alih kendali Mysore dengan menjadikan pemerintahan yang buruk sebagai alasan.<ref name="mal">Kamath (2001), hal. 250</ref><ref name="mal"/><ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 229-231</ref> Selama lima puluh tahun berikutnya, Mysore berada di bawah pemerintahan Komisioner Britania; Sir [[Mark Cubbon]], yang dikenal akan kenegarawanannya, menjabat dari tahun 1834 hingga 1861 dan berhasil membuat sistem pemerintahan yang efisien.<ref>Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 231-232</ref>
 
Namun, pada tahun 1876–77, menjelang berakhirnya periode kekuasaan langsung Britania, terjadi bencana kelaparan di Mysore, dengan jumlah orang yang tewas antara 700.000 hingga 1.100.000, atau hampir seperlima jumlah penduduk.<ref>Lewis Rice, B., ''Report on the Mysore census'' (Bangalore: Mysore Government Press, 1881), hal. 3</ref> Segera setelah itu, Maharaja [[Chamaraja IX]] (yang memperoleh pendidikan bersistem Britania) mengambil alih kekuasaan Mysore pada tahun 1881 setelah keberhasilan lobi dinasti Wodeyar. Kemudian, seorang residen Britania ditugaskan di istana Mysore, dan [[C. V. Rungacharlu]] diangkat menjadi diwan untuk mengurus pemerintahan Chamaraja.<ref name="comm">Kamath (2001), hal. 250–254</ref> Setelah berakhirnya kekuasaan langsung Britania dan hingga kemerdekaan India pada tahun 1947, Mysore tetap menjadi negarawilayah kepangeranankerajaan [[Kemaharajaan Britania]], dengan Dinasti Wodeyar sebagai penguasanya.<ref name="comm"/>
 
Selepas kematian Maharaja Chamaraja IX, [[Nalwadi Krishnaraja Wodeyar|Krishnaraja IV]] (yang masih berusia sebelas tahun) naik tahta pada tahun 1895. Ibunya, Maharani Kemparajammanniyawaru, menjadi wali hingga Krishnaraja mengambil alih kekuasaan pada 8 Februari 1902.<ref>Rama Jois, M. 1984. Legal and constitutional history of India ancient legal, judicial and constitutional system. Delhi: Universal Law Pub. Co. hal. 597</ref> Di bawah pemerintahannya, dengan [[Sir M. Vishweshwariah]] sebagai diwannya, Maharaja mulai mengubah Mysore menjadi negara yang progresif dan modern, terutama dalam bidang industri, pendidikan, agrikultur, dan seni. Sebagian besar infrastruktur pendidikan yang dibangun pada periode ini juga akan sangat membantu Karnataka pada masa-masa yang akan datang.<ref>{{cite web |url=http://www.india-today.com/itoday/millennium/100people/durai.html |title=The Mysore duo Krishnaraja Wodeya IV & M. Visvesvaraya |accessdate=2007-10-23 |publisher=[[India Today]] |archive-date=2008-10-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081024183112/http://www.india-today.com/itoday/millennium/100people/durai.html |dead-url=yes }}</ref> Berkat upaya Maharaja ini, [[Mahatma Gandhi]] menjulukinya "raja suci" (''Rajarishi'').<ref>Puttaswamaiah, K. 1980. Economic development of Karnataka a treatise in continuity and change. New Delhi: Oxford & IBH. hal. 3</ref> [[Paul Brunton]] (filsuf dan orientalsi Britania), [[John Gunther]] (penulis [[Amerika Serikat]]), dan Lord Samuel (negarawan Britania) juga memuji upaya Maharaja.
 
Krishnaraja IV sendiri merupakan seorang musisi, dan seperti pendahulunya, ia mendukung perkembangan seni rupa.<ref name="instru">Pranesh (2003), hal. 162</ref> Ia digantikan oleh keponakannya, [[Jayachamaraja Wodeyar|Jayachamaraja]], yang menandatangani perjanjian penggabungan Mysore dengan [[India]] pada tanggal 9 Agustus 1947, sehingga mengakhiri keberlangsungan Kerajaan Mysore selama hampir 550 tahun.<ref name="union">Kamath (2001), hal. 261</ref>
 
== Administrasi ==
Tidak ada catatan sejarah mengenai administrasi wilayah Mysore selama masa kekuasaan [[Kemaharajaan Wijayanagara]] (1399–1565). Tanda-tanda munculnya administrasi yang independen dan terorganisasi dapat ditilik kembali ke masa kekuasaan Raja Wodeyar I, yang dikatakan peduli kepada petani (''[[raiyat]]'') yang dikecualikan dari penambahan pajak.<ref name="ranadulla"/> Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kerajaan ini telah mapan di wilayahnya adalah penerbitan koin emas (''Kanthirayi phanam'') pada masa kekuasaan Narasaraja Wodeyar; koin tersebut mirip dengan koin lain di Kemaharajaan Wijayanagara.<ref name="phanam">Kamath (2001), hal. 228; Venkata Ramanappa, M. N. (1975), hal. 201</ref>
 
Baris 96:
Di bawah pemerintahan [[Haidar Ali]], Kerajaan Mysore terbagi menjadi lima provinsi (''Asofi''), yang terdiri dari 171 [[taluk]] (''Paragana'').<ref name="british">Kamath (2001), hal. 233</ref> Saat [[Tipu Sultan]] menjadi penguasa ''de facto'', Mysore, yang luasnya mencapai {{convert|160000|km²|0|abbr=on}} (62.000&nbsp;mi²), terbagi menjadi 37 provinsi dan 124 taluk (''Amil''). Setiap provinsi dipimpin oleh seorang gubernur (''Asof'') dan seorang wakil gubernur. Masing-masing taluk dikepalai oleh ''Amildar'', sementara sekelompok desa berkuasa atas ''Patel''.<ref name="install" /> Pemerintahan pusat terdiri dari enam departemen yang dikepalai oleh menteri, yang dibantu oleh dewan penasihat yang terdiri dari hingga empat anggota.<ref name="zum">Kamath (2001), hal. 235</ref>
 
Setelah menjadi [[negarawilayah kepangeranankerajaan]] di bawah kekuasaan Britania pada tahun 1831, negara ini dipimpin oleh komisioner-komisioner seperti Lushington, Briggs, dan Morrison. Pada tahun 1834, komisioner yang bertugas adalah Mark Cubbon.<ref name="blore">Kamath (2001), hal. 251</ref> Ia menjadikan [[Bangalore]] sebagai ibukotaibu kota dan membagi negara ini menjadi empat divisi, masing-masing di bawah pimpinan seorang [[superintenden]] Britania. Negara ini juga dibagi menjadi 120 taluk, dengan 85 istana taluk dan administrasi-administrasi tingkat rendah dalam [[bahasa Kannada]].<ref name="blore"/> Kantor komisioner terdiri dari delapan departemen: pajak, pos, polisi, kavaleri, pekerjaan umum, medis, peternakan, kehakiman, dan pendidikan. Departemen kehakiman bersifat hierarkis, dengan komisioner di puncak hierarki, yang kemudian diikuti oleh ''Huzur Adalat'', superintenden, dan delapan ''Sadar Munsiff'' di tingkat terendah.<ref name="adalat">Kamath (2001), hal. 252</ref> [[Lewin Bentham Bowring|Lewin Bowring]] menjadi kepala komisioner pada tahun 1862 dan memegang jabatan tersebut hingga tahun 1870. Selama masa pemerintahannya, "Undang-Undang Registrasi" Properti, "Undang-Undang Pidana India", dan "Undang-Undang Prosedur Pidana" diberlakukan, sementara departemen kehakiman dipisahkan dari cabang [[eksekutif]] pemerintahan.<ref name="adalat"/>
 
Sesudah dibebaskan dari tuduhan terkait dengan hilangnya perhiasan kerajaan, [[C. V. Rungacharlu|Rungacharlu]] (yang aslinya berasal dari [[Chennai]]) dijadikan Diwan. Di bawah pimpinannya, Dewan Representatif India Britania, dengan 144 anggota, dibentuk pada tahun 1881.<ref name="ranga">Kamath (2001), hal. 254</ref> Ia digantikan oleh Sheshadri Iyer pada tahun 1883. Selama masa jabatan Sheshadri, penambangan emas di [[Ladang Emas Kolar]] dimulai, proyek [[hidroelektrik]] [[Shivanasamudra]] diprakarsai (pada tahun 1899), dan listrik dan air minum (nantinya melalui pipa) disalurkan ke Bangalore.<ref name="iyer">Kamath (2001), hal. 254–255</ref> Sheshadri Iyer digantikan oleh P.N. Krishna Murthy, yang mendirikan Manual Sekretariat (untuk menyimpan catatan) dan Departemen Kooperatif pada tahun 1905,<ref name="iyer"/> Kemudian, V.P. Madhava Rao memusatkan perhatian pada konservasi perhutanan, sementara T. Ananda Rao menyelesaikan proyek Bendungan Kannambadi.<ref name="dam">Kamath (2001), hal. 257</ref>
Baris 107:
Sebagian besar penduduk Mysore tinggal di desa-desa dan agrikultur merupakan mata pencaharian mereka. Maka tulang pungung ekonomi negara ini adalah [[agrikultur]]. [[Gandum]], kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan bunga ditanam. Tanaman komersial yang ditanam adalah [[tebu]] dan [[kapas]]. Populasi agrarian Mysore terdiri dari tuan tanah (''[[gowda|gawunda]]'', ''[[zamindar]]'', ''[[hegde|heggadde]]'') yang menggarap tanah dengan mempekerjakan sejumlah pekerja yang tak memiliki tanah, dan biasanya mereka diberi gandum sebagai gantinya. Penanam kecil juga bersedia menjadi pekerja bila dibutuhkan.<ref name="labour">Sastri (1955), hal. 297–298</ref> Berkat ketersediaan pekerja yang tak bertanah, raja-raja dan tuan-tuan tanah mampu melancarkan proyek-proyek besar seperti istana, kuil, masjid, dan bendungan.<ref name="tank">Chopra et al. (2003), hal. 123</ref> Karena tanah Mysore luas tetapi penduduknya relatif jarang, tidak ada biaya yang dikenakan untuk kepemilikan tanah. Namun, pemilik tanah membayar pajak kultivasi, yang dapat mencapai setengah dari hasil panen.<ref name="tank"/>
 
Tipu Sultan dihargai karena mendirikan depot-depot perdagangan negara di berbagai tempat di kerajaannya. Selain itu, ia mendirikan depot di luar negeri, seperti di [[Karachi]], [[Jeddah]], dan [[Muscat, Oman|Muscat]], tempat dijualnya produk-produk Mysore.<ref name="muscat">M.H.Gopal in Kamath 2001, hal. 235</ref> Pada masa kekuasaan Tipu Sultan, teknologi [[PerancisPrancis]] untuk pertama kalinya digunakan dalam bidang pertukangan kayu dan pandai besi. Sementara itu, teknologi [[CinaTiongkok]] dimanfaatkan untuk produksi gula, dan teknologi dari [[Benggala]] membantu meningkatkan industri [[serikultur]] (pengembangbiakan [[ulat sutra]] untuk menghasilkan [[kain sutra]]).<ref name="seri">Kamath (2001), hal. 235–236</ref> Pabrik-pabrik negara didirikan di Kanakapura untuk menghasilkan meriam dan di Taramandelpeth untuk menghasilkan [[mesiu]]. Negara memonopoli produksi barang-barang penting seperti [[gula]], [[garam]], [[besi]], [[lada]], [[kapulaga]], [[pinang]], [[tembakau]] dan [[cendana]], dan juga ekstraksi minyak dupa dari cendana dan penambangan perak, emas, dan batu mulia. Cendana diekspor ke CinaTiongkok dan negara-negara Teluk Persia, sementara serikultur dikembangkan di dua puluh satu tempat di Mysore.<ref name="sandal">Kamath (2001), hal. 236–237</ref>
 
Sistem ini diganti pada masa kekuasaan [[Imperium Britania|Britania Raya]]; pajak dibayarkan dengan menggunakan uang, yang kemudian digunakan untuk membiayai angkatan bersenjata, polisi, dan kepentingan public dan sipil lainnya. Sebagian dari pajak diserahkan kepada Britania sebagai "upeti India".<ref name="pay">Chopra et al. (2003), hal. 124</ref> Karena tidak senang sistem keuntungan tradisional mereka dihapuskan, para petani memberontak di India Selatan.<ref name="farm">Chopra et al. (2003), hal. 129</ref> Setelah tahun 1800, reformasi tanah Cornwallis diberlakukan. Reade, Munro, Graham, dan Thackeray adalah beberapa administrator yang berhasil memperbaiki keadaan ekonomi penduduk.<ref name="corn">Chopra et al. (2003), hal. 130</ref> Namun, industri [[tekstil]] mengalami kerugian pada masa kekuasaan Britania Raya karena tekstil yang diproduksi di [[Manchester]], [[Liverpool]], dan [[Skotlandia]] lebih unggul daripada industri tradisional di Mysore.<ref name="liver">Kamath (2001), hal. 286</ref><ref name="cloths">Chopra et al. (2003), hal. 132</ref>
Baris 115:
== Budaya ==
=== Agama ===
[[Berkas:Temple tank (Pushkarni) at Shravanabelagola.jpg|thumbjmpl|rightka|Kolam kuil yang dibangun oleh Raja Chikka Dewaraja Wodeyar di [[Shrawanabelagola]], yang merupakan kota kuil [[Jain]] yang penting.]]
[[Berkas:Shweta Varahaswamy temple in Mysore.jpg|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus|Kuil Shweta Warahaswamy (1673-1704) di Istana Mysore.]]
<!--[[Berkas:Philomena Church Mysore.JPG|right|thumb|Gereja St. Philomena yang dibangun dengan gaya neo-gothik di [[Mysore]] atas kuasa Maharaja [[Nalvadi Krishnaraja Wodeyar|Krishnaraja Wodeyar IV]] pada tahun 1933.]]-->
Raja-raja pertama Dinasti Wodeyar memuja dewa [[Siwa]] dalam agama [[Hindu]]. Belakangan (dari abad ke-17) mereka menganut [[Waisnawa]], atau menyembah dewa [[Wisnu]].<ref name="shiva-vishnu">Rice E.P. (1921), hal. 89</ref> Menurut musikolog Meera Rajaram Pranesh, Raja Wodeyar I adalah penyembah dewa Wisnu, Raja Dodda Dewaraja dihormati dengan gelar "Pelindung Brahmin" (''Dewa Brahmana Paripalaka'') karena dukungannya terhadap para [[Brahmin]], dan Maharaja Krishnaraja III berbakti kepada dewi Chamundeshwari (salah satu wujud dewi [[Durga]]).<ref name="religion">Pranesh (2003), hal. 5, hal. 16, hal. 54</ref> Wilks ("History of Mysore", 1800) menulis tentang pemberontakan ''Jangama'' (Wirasiwa-penyembah Siwa) karena pajak yang berlebihan, yang kemudian dipadamkan oleh Chikka Dewaraja. Sejarawan D.R. Nagaraj mengklaim bahwa empat ratus ''Jangamas'' tewas dalam peristiwa tersebut, namuntetapi mengklarifikasi bahwa literatur Wirasiwa tidak menyebut peristiwa ini sama sekali.<ref name="jangama">Nagaraj in Pollock (2003), hal. 379</ref> Sejarawan Suryanath Kamath mengklaim bahwa Raja Chikka Dewaraja adalah seorang Sriwaisnawa (pengikut [[Sri Waisnawa]], salah satu sekte Waisnawa), namuntetapi tidak anti-Wirasiwa.<ref name="srivai">Kamath (2001), hal. 229</ref> Sejarawan Aiyangar setuju dengan pernyataan bahwa beberapa raja (termasuk Narasaraja I dan Chikka Dewaraja) merupakan seorang Waisnawa, tetapi menyatakan bahwa tidak semua penguasa Wodeyar merupakan seorang Waisnawa.<ref name="wod-rule">Aiyangar and Smith (1911), hal. 304</ref> <!--
Peran kota Mysore modern sebagai pusat [[budaya India Selatan]] sendiri dapat ditilik kembali dari masa ketika mereka masih berdaulat.<ref name="centre">Pranesh (2003), hal. 17</ref>-->
 
Baris 128:
 
=== Masyarakat ===
[[Berkas:Mysore university building.JPG|rightka|thumbjmpl|Balai Crawford di kampus [[Universitas Mysore]].]]
[[Berkas:Laxmi.jpg|thumb|left|Lukisan Mysore yang menggambarkan dewi [[Lakshmi]] dalam agama Hindu.]]
 
Sebelum abad ke-18, masyarakat kerajaan ini mengikuti norma interaksi sosial yang lama dan mapan. Catatan sejarah oleh pengelana-pengelana pada masa tersebut menunjukkan maraknya [[sistem kasta Hindu]] dan pengorbanan hewan selama perayaan sembilan hari (disebut ''Mahanavami'').<ref name="mhttp://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Kingdom_of_Mysore&action=edit&section=10aha">Sastri (1955), hal. 394</ref> Nantinya, terjadi perubahan-perubahan besar karena peperangan antara negara ini dengan kekuatan asing. Walaupun perang antara kerajaan-kerajaan Hindu dengan kesultanan-kesultanan berlanjut, pertempuran antara penguasa asli (termasuk Muslim) dengan [[Imperium Britania]] berdampak besar.<ref name="british" /> Menyebarnya sistem pendidikan Inggris, pengenalan [[percetakan]], dan kritik terhadap sistem sosial yang ada oleh para [[misionaris]] [[Kristen]] membuat masyarakat menjadi lebih terbuka dan fleksibel. Kebangkitan nasionalisme modern di India juga berdampak pada Mysore.<ref name="west">Kamath (2001), hal. 278</ref>
Baris 140 ⟶ 139:
 
=== Sastra ===
[[Berkas:Intro.bmpOpening page of Sritattvanidhi.jpg|rightka|thumbjmpl|Halaman pembuka risalah musik ''[[Sritattvanidhi]]'' yang menyatakan [[Krishnaraja Wodeyar III]] sebagai penulisnya.]]
 
Masa Kerajaan Mysore dianggap sebagai masa yang penting dalam perkembangan [[sastra Kannada]]. Istana Mysore tidak hanya diisi oleh penulis dan penggubah [[Brahmin]] dan [[Wirasiwa]] yang terkenal,<ref name="lak1"/><ref name="sri">Narasimhacharya (1988), hal. 23–27</ref> tetapi juga oleh raja-raja yang memiliki pencapaian dalam seni rupa.<ref name="kan1">Mukherjee (1999), hal. 78; Narasimhacharya (1988), hal. 23, hal. 26</ref><ref name="kan100">Kamath (2001), hal. 229–230; Pranesh (2003), bab pembuka p(i)</ref> Sementara literatur konvensional dalam bidang [[filsafat]] dan [[agama]] tetap populer, tulisan bergenre baru seperti kronik, biografi, sejarah, ensiklopedia, novel, drama, dan risalah musikal juga menjadi populer,<ref name="kan2">Narasimhacharya (1988), hal. 23–26</ref> dan begitu pula literatur rakyat dengan representasi drama yang disebut [[Yakshagana]].<ref name="kan3">Narasimhacharya (1988), hal. 25</ref><ref name="kan4">Kamath (2001), hal. 281</ref> Perkembangan penting yang muncul belakangan adalah pengaruh [[sastra Inggris]] dan [[sastra Sansekerta]] klasik.<ref name="kan8">Murthy (1992), hal. 168–171; Kamath (2001), hal. 280</ref>
Baris 153 ⟶ 152:
[[Berkas:Veena Subbanna Seshanna 1902.jpg|right|thumb|''[[Veena (alat musik)|Wainika]]'' yang legendaris – Veene Subbanna dan [[Veene Sheshanna]] (difoto tahun 1902)]]-->
 
Di bawah Maharaja Krishnaraja III dan penerus-penerusnya – Chamaraja IX, Krishnaraja IV, dan penguasa terakhir Jayachamaraja, istana Mysore menjadi pendukung musik yang terbesar dan paling dikenal.<ref name="Weidman 2006, p. 66">Weidman (2006), hal. 66</ref> Walaupun istana [[Tanjore]] dan [[Travancore]] juga memberi banyak dukungan dan menekankan pelestarian seni, kombinasi dukungan kerajaan terhadap musisi individual dan pendirian sekolah musik dengan penumbuhan ketertarikan publik dan dukungan terhadap penerbit dan produser musik Eropa membedakan Mysore dari yang lain.<ref>Weidman (2006), hal. 65</ref> Maharaja Krishnaraja III, yang sendirinya merupakan seorang musisi dan musikolog, menggubah sejumlah ''jawali'' (lirik ringan) dan lagu-lagu devosional dalam bahasa Kannada dengan judul ''Anubhawa pancharatna''. Komposisi-komposisinya memiliki [[nom de plume]] (''[[mudra]]'') "Chamundi'" atau '"Chamundeshwari'" untuk menghormati dewa keluarga Wodeyar.<ref name="krish">Pranesh (2003), hal. 54</ref> Penerusnya Chamaraja IX mendirikan Perpustakaan Oriental pada tahun 1891 untuk menyimpan buku-buku musik; ia juga memberi kuasa atas pengumpulan rekaman fonograf beberapa musisi untuk perpustakaan istana.
 
Kemudian, di bawah pemerintahan Krishnaraja IV, seni terus didukung oleh negara. Sekolah musik yang mementingkan ''[[raga]]'' dan ''[[bhawa]]'' berkembang.<ref name="notedmusician">Kamath (2001), hal. 282</ref><ref name="paint"/><ref name="king">Pranesh (2003), hal. xiii dalam catatan penulis</ref> Sekolah Musik Kerajaan yang didirikan di istana membantu menginstitusionalisasi pengajaran seni. Komposisi-komposisi Karnatik dicetak dan notasi [[paranada]] Eropa mulai digunakan oleh musisi-musisi kerajaan. Musik Barat juga digiatkan – konser piano [[Margaret Cousins]] dengan Orkestra Istana menandai perayaan seratus tahun [[Beethoven]] di Bangalore.<ref name="Weidman 2006, p. 66"/> Maharaja Jayachamaraja, yang juga merupakan penggubah ''[[kriti]]'' (sebuah komposisi musik), mensponsori rekaman penggubah Rusia Nikolas Medtner dan penggubah lainnya.<ref name="Weidman 2006, p. 66"/> Istana Mysore juga berupaya memastikan agar musik Karnatik tetap mengikuti zaman. [[Rekaman gramofon]] kelompok musik istana dibuat dan dijual secara komersial.<ref>Weidman (2006), hal. 67</ref> "Teknologi konser" menjadi perhatian, sementara banyak dana yang dihabiskan untuk memperoleh berbagai alat musik yang tidak biasa seperti [[violinophone]], [[theremin]], dan [[calliaphone]].<ref>Weidman (2006), hal. 68</ref>
 
Istana Mysore juga menjadi tempat bagi beberapa ahli (''[[widwan]]'') yang terkenal pada masa itu. [[Veene Sheshanna|Veena Sheshanna]], seorang musisi istana pada masa kekuasaan Maharaja Chamaraja IX,<ref name=autogenerated2>Pranesh (2003), hal. 110</ref> dianggap sebagai salah satu pemain [[veena (alat musik)|veena]] terbaik.<ref name="expo">Bakshi (1996), hal. 12; Kamath (2001), hal. 282</ref> Pencapaiannya dalam bidang musik klasik membuat Mysore memperoleh tempat utama dalam bidang musik Karnatik instrumental, sehingga ia diberi gelar kehormatan ''Wainika Shikhamani'' oleh Maharaja [[Krishnaraja Wodeyar IV]].<ref name="shika">Pranesh (2003), hal. 110–111</ref><ref>{{cite news |url=http://hindu.com/thehindu/mp/2002/07/11/stories/2002071100260300.htm |title= The final adjustment |author= Satish Kamat|publisher=[[The Hindu]] |work= Metro Plus Bangalore|accessdate=2007-10-10 |location=Chennai, India |date=11 July 2002|archive-date=2003-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20030704162456/http://www.hindu.com/thehindu/mp/2002/07/11/stories/2002071100260300.htm|dead-url=yes}}</ref> Sementara itu, [[Mysore Wasudewachar]]ya merupakan musisi dan penggubah terkenal dalam bahasa Sansekerta dan [[bahasa Telugu|Telugu]].<ref name="vasudeva">Subramaniyan (2006), hal. 199; Kamath (2001), hal. 282</ref> Ia didukung oleh empat generasi raja Mysore dan pernah menjadi musisi istana untuk tiga di antaranya.<ref name="vasu">Pranesh (2003), hal. 135</ref><ref name="book">Pranesh (2003), hal. 140</ref> [[Muthiah Bhagawatar|H.L. Muthiah Bhagawatar]] adalah musisi dan penggubah lain yang melengkapi istana Mysore.<ref name="mutiahbhagava">Subramaniyan (2006), hal. 202; Kamath (2001), hal. 282</ref> Ia dianggap sebagai salah satu penggubah paling penting pada masa setelah [[Tyagaraja]]<ref name="tayaga">Pranesh (2003), hal. 170</ref> dan telah menulis 400 komposisi dalam bahasa Sansekerta, Kannada, Telugu, dan [[bahasa Tamil|Tamil]] dengan nama pena "Harikesha". Di sisi lain, di antara para pemain [[biola]], [[T. Chowdiah]] menjadi salah satu yang paling dikenal pada masa itu. Selain menguasai biola berdawai tujuh,<ref name="notedmusician" /><ref name="chow">Pranesh (2003), hal. 214, 216</ref> Chowdiah ditunjuk sebagai musisi istana oleh Maharaja Krishnaraja Wodeyar IV pada tahun 1939 dan menerima gelar seperti "Sangeeta Ratna" dan "Sangeeta Kalanidhi". Ia telah menulis komposisi-komposisi dalam bahasa Kannada, Telugu, dan Sansekerta dengan nama pena "Trimakuta".<ref name="tiru">Pranesh (2003), hal. 216</ref>
 
== Arsitektur ==
[[Berkas:Mysore Palace, India (photo - Jim Ankan Deka).jpg|thumbjmpl|rightka|Istana Mysore]]
[[Berkas:Chamundeshwari Temple Mysore 2.jpg|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus|[[Gopuram|Gopura]] (menara) Kuil [[Durga|Chamundeshwari]] di [[Perbukitan Chamundi]]. Kuil ini dipersembahkan untuk dewa pelindung Mysore.]]
[[Berkas:Lalitha mahal mysore ml wiki.JPG|thumbjmpl|rightka|[[Lalitha Mahal]] di Mysore – kini merupakan [[hotel bintang lima]] yang menerima tamu-tamu kehormatan dan terkemuka.]]
[[Berkas:Gumbaz.jpg|uprightlurus|thumbjmpl|leftkiri|Makam [[Tipu Sultan]] di [[Srirangapatna]].]]
[[Berkas:Jagan mohan palace2.jpg|[[Istana Jaganmohan]] di Mysore – kini merupakan galeri seni yang menyimpan beberapa karya terbaik [[Raja Rawi Warma]].|thumbjmpl]]
 
Gaya arsitektur struktur istana di Mysore mengalami perubahan besar selama masa kekuasaan Britania; terjadi percampuran antara tradisi Eropa dengan tradisi asli negeri ini. Kuil-kuil Hindu di kerajaan dibangun dengan gaya [[arsitektur Dravidia|Dravidia]] India Selatan yang umum.<ref name="idiom">Michell, hal. 69</ref> Saat berkuasa, Tipu Sultan membangun sebuah istana dan masjid di Srirangapatna, ibukotanyaibu kotanya. Namun, kota Mysore-lah yang paling dikenal akan istana-istana kerajaannya, sehingga kota tersebut dijuluki "Kota Istana-Istana". Istana utama di kota tersebut, yaitu [[Istana Mysore]], juga disebut Istana Amba Vilas. Kompleks aslinya hancur terbakar dan pembangunan istana baru dilancarkan oleh perwakilan ratu Britania Raya pada tahun 1897.<ref name="structure">Manchanda (2006), hal. 158</ref> Istana yang dirancang oleh arsitek Inggris Henry Irwin ini merupakan gabungan gaya Hindu, Islam, [[Indo-Sarasenik]], dan [[arsitektur Moor]], dan untuk pertama kalinya di India menggunakan tiang besi cor dan kerangka atap. Ketampakan di bagian luar yang mencolok adalah kolom granit yang menopang lengkungan berlekuk di [[portico]], menara tinggi dengan kubah emas berpayung (''chattri'') di atasnya, dan sekelompok kubah lain di sekelilingnya.<ref name="decoration">Manchanda (2006), hal. 160–161</ref> Bagian dalam istana dipenuhi dekorasi dengan tembok-tembok marmer dan langit-langit dari kayu jati dengan skulptur dewa-dewa Hindu. Balai [[Durbar (istana)|Durbar]] mengarahkan pengunjung ke balai privat di dalam melalui pintu perak. Ruangan yang mewah ini memiliki lantai yang bertahtakan batu semi-mulia, dan atap kaca berwarna yang ditopang oleh tiang dan lengkungan. Balai pernikahan (''Kalyana mantapa'') di kompleks istana dikenal akan kubah oktagonal kaca berwarnanya dengan motif burung merak.<ref name="arches">Manchanda (2006), hal. 161</ref>
 
Istana [[Lalitha Mahal]] dibangun pada tahun 1921 oleh E.W. Fritchley atas kuasa Maharaja Krishnaraja IV. Gaya arsitekturnya disebut "Renaissance" dan menggabungkan konsep rumah bangsawan di Inggris dan palazzo di Italia.<ref name="lalith">Raman (1994), hal. 87–88</ref> Kubah istana ini diyakini didasarkan pada [[Katedral Santo Paulus]] di London. Ketampakan-ketampakan lain yang penting adalah anak tangga marmer [[Italia]], lantai kayu yang dipoles di balai pesta dan dansa, serta lampu kaca [[Belgia]].<ref name="lalith"/> Sementara itu, [[Istana Jaganmohan]] mulai dibangun pada tahun 1861 dan diselesaikan pada tahun 1910. Bangunan tiga lantai dengan kubah, [[finial]], dan [[cupola]] ini menjadi tempat diadakannya berbagai perayaan kerajaan. Bangunan ini kini disebut Galeri Seni Chamarajendra dan menyimpan berbagai macam koleksi seni.<ref name="rich">Raman (1994), hal. 83–84, hal. 91–92</ref>
 
Di kampus [[Universitas Mysore]] (yang juga disebut "Manasa Gangotri") terdapat beberapa bangunan dengan arsitektur yang menarik. Beberapa di antaranya bergaya Eropa dan diselesaikan pada abad ke-19. Bangunan-bangunan tersebut adalah [[Jayalakshmi Vilas]], Balai Crawford, Institut Penelitian Oriental (dibangun antara tahun 1887 hingga 1891) dengan tiang Ionik dan Korinthiannya, dan kantor-kantor distrik (''Athara Kutchery'', 1887). Athara Kutchery, yang awalnya merupakan kantor komisioner Britania, memiliki kubah oktagonal dan finial yang menambah kecantikannya.<ref name="octogen">Raman (1994), hal. 84</ref> Istana musim panas maharaja yang dibangun pada tahun 1880 disebut Lokaranjan Mahal dan awalnya merupakan sekolah untuk anggota keluarga raja. Istana [[Rajendra Vilas]] yang dibangun dengan gaya India-Britania di atas [[Bukit Chamundi]] dimulai pada tahun 1922 dan diselesaikan pada tahun 1938 oleh Maharaja Krishnaraja IV.<ref name="lalith"/> Rumah kerajaan lainnya yang dibangun oleh penguasa Mysore adalah Chittaranjan Mahal di Mysore dan [[Istana Bangalore]] di Bangalore, sebuah struktur yang dibangun sejalan dengan [[IstanaKastel Windsor]] di Inggris.<ref name="wind">Bradnock (2000), hal. 294</ref> Institut Penelitian Teknik Makanan Pusat (Cheluwamba Mansion) dibangun dengan gaya [[baroque]] dan pernah menjadi kediaman putri Cheluwambaamani Awaru, saudara perempuan Maharaja Krishnaraja IV. Keunikan bangunan ini adalah [[pilaster]] dan lantai mosaiknya.<ref name="baroque">Raman (1994), hal. 81–82</ref>
 
Salah satu kuil [[Dinasti Wadiyar|Dinasti Wodeyar]] yang paling terkenal adalah Kuil Chamundeshwari di atas [[Bukit Chamundi]]. Struktur paling awal di sini ditahbiskan pada abad ke-12 dan nantinya didukung oleh penguasa-penguasa Mysore. Maharaja Krishnaraja III menambah [[gopuram]] bergaya Dravidia pada tahun 1827. Kuil ini memiliki pintu berlapis perak dengan gambar dewa-dewa. Gambar lain meliputi gambar dewa [[Ganesha]] dan Maharaja Krishnaraja III dengan tiga ratunya.<ref name="hill">Raman (1994), hal. 85</ref> Di sekeliling istana utama di Mysore dan di dalam benteng terdapat lima kuil yang berasal dari berbagai periode, yaitu Kuil Prasanna Krishnaswamy (1829), Kuil Lakshmiramana Swamy (dengan struktur terawal dari tahun 1499), Kuil Trineswara Swamy (akhir abad ke-16), Kuil Shweta Waraha Swamy yang dibangun oleh Purnaiah dengan sentuhan [[arsitektur Hoysala]], dan Kuil Prasanna Venkataramana Swami (1836) yang dikenal akan 12 lukisan dinding penguasa Wodeyar.<ref name="atri">Raman (1996), hal. 83</ref> Kuil terkenal di luar kota Mysore adalah Kuil Venkataramana yang berpilar [[Yali (mitologi Hindu)|yali]] ("binatang mitos") dan dibangun pada abad ke-17 di dalam benteng Bangalore, serta Kuil Ranganatha di Srirangapatna.<ref name="notable temples">Michell hal. 71</ref>
 
Tipu Sultan membangun istana dengan barisan tiang kayu yang disebut Istana Dariya Daulat (secara harfiah berarti "kebun kekayaan laut") di Srirangapatna pada tahun 1784. Banguanan bergaya Indo-Sarasenik ini dikenal akan karya kayunya yang rumit dan terdiri dari lengkungan ornamental, tiang berbelang, desain bunga, dan lukisan. Tembok barat istana ini dilapisi oleh lukisan dinding yang menggambarkan kemenangan Tipu Sultan atas tentara Kolonel Baillie di Pollilur (dekat [[Kanchipuram]]) pada tahun 1780. Salah satu lukisan dinding menunjukkan Tipu yang sedang menikmati bau karangan bunga sementara pertempuran berlangsung. Dalam lukisan tersebut, [[kumis]] membedakan tentara PerancisPrancis dari tentara Britania.<ref name="chamundi6">Raman (1994), hal. 106</ref><ref name="floraldesign">Abram et al. (2003), hal. 225</ref> Di Srirangapatna juga terdapat [[mausoleum]] Gumbaz yang didirikan oleh Tipu Sultan pada tahun 1784. Mausoleum Gumbaz merupakan makam Tipu dan Haidar Ali. Mausoleum yang terbuat dari granit ini ditutupi oleh kubah yang terbuat dari batu bata dan [[pilaster]].<ref name="pilaster">Abram et al. (2003), hal. 225–226</ref>
 
== Teknologi militer ==
[[Berkas:Tippu's cannon.jpg|thumbjmpl|rightka|250px|Meriam yang digunakan oleh tentara [[Tipu Sultan]] dalam pertempuran di [[Seringapatam]] tahun 1799.]]
[[Artileri roket]] besi dan logam dikembangkan oleh [[Tipu Sultan]] dan ayahnya [[Haidar Ali]] pada tahun 1780-an. Ia berhasil menggunakan roket tersebut untuk melawan tentara [[British East India Company]] selama [[Peperangan Inggris-Mysore]]. Roket-roket [[Mysore]] lebih maju dari yang pernah dilihat bangsa Britania karena menggunakan tabung besi untuk menahan bahan pembakar, sehingga memungkinkan dorongan yang lebih besar dan jangkauan misil yang lebih tingi (hingga mencapai {{convert|2|km|0|abbr=on}}). Setelah kekalahan Tipu Sultan dalam [[Perang Inggris-Mysore Keempat]], roket besi Mysore direbut dan memengaruhi perkembangan roket Britania, sehingga mengilhami pembuatan [[roket Congreve]] yang akan segera digunakan dalam [[Peperangan era Napoleon|Peperangan Napoleon]].<ref>Roddam Narasimha (1985). [http://nal-ir.nal.res.in/2382/01/tr_pd_du_8503_R66305.pdf Rockets in Mysore and Britain, 1750-1850 A.D.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070927182042/http://nal-ir.nal.res.in/2382/01/tr_pd_du_8503_R66305.pdf |date=2007-09-27 }} National Aeronautical Laboratory and Indian Institute of Science.</ref>
 
Menurut Stephen Oliver Fought dan John F. Guilmartin, Jr. di ''[[Encyclopædia Britannica]]'' (2008):
{{Quotation|[[Haidar Ali]], pangeran [[Mysore]], mengembangkan roket perang dengan perubahan yang penting: penggunaan silinder logam untuk menampung bubuk [[pembakaran]]. Walaupun besi lembut yang telah dipalu yang ia gunakan masih mentah, kekuatan ledakan penampung bubuk hitam jauh lebih besar dari konstruksi awal. Maka tekanan internal yang lebih besar menjadi mungkin, yang menghasilkan dorongan yang lebih besar. Badan roket diikat dengan tali kulit ke tongkat bambu yang panjang. Jangkauan roket kurang lebih mencapai tiga per empat mil (lebih dari satu kilometer). Walaupun sasaran masing-masing roket tidak akurat, kesalahan menjadi kurang penting ketika roket dalam jumlah besar ditembakkan secara cepat dalam serangan massal. Roket-roket tersebut terutama efektif untuk melawan kavaleri dan terempas ke udara setelah dinyalakan, atau meluncur di sepanjang tanah kering yang keras. Tipu Sultan meneruskan pengembangan dan penyebaran penggunaan senjata roket, dan dilaporkan meningkatkan jumlah tentara roket dari 1.200 menjadi korps yang terdiri dari 5.000 tentara. Dalam pertempuran di [[Seringapatam]] pada tahun 1792 dan 1799, roket-roket tersebut digunakan dalam pertempuran melawan Britania dengan dampak yang besar."<ref name=r&ms>''[[Encyclopædia Britannica]]'' (2008), "rocket and missile"</ref>
}}
Baris 189 ⟶ 188:
== Lihat pula ==
{{commons|Kingdom of Mysore|Kerajaan Mysore}}
* [[Daftar negarawilayah kepangeranankerajaan India]]
* [[Invasi Mysore ke Kerala]]
 
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last1=Abram|first1=David|last2=Edwards|first2=Nick|last3=Ford|first3=Mike|last4= Sen|first4=Devdan|last5=Wooldridge|first5=Beth|title=South India |url=https://archive.org/details/roughguidetosout0000unse_r1g5|year=2003|publisher= Rough Guides|location=|isbn=1-84353-103-8}}
* {{cite book |last=Aiyangar|first=Krishnaswami S.|authorlink=S. Krishnaswami Aiyangar|title= Ancient India: Collected Essays on the Literary and Political History of Southern India|year=1911|publisher= (Facsimile Reprint 2004) Asian Educational Services|location=New Delhi |isbn=81-206-1850-5}}
* {{cite book |last= Bakshi|first= Shiri Ram|title=Gandhi and the Congress|year= 1996|publisher=Sarup and Sons|location=New Delhi|isbn=81-85431-65-5}}
* {{cite book |last=Bradnock|first= Robert|title= South India Handbook - The Travel Guide|url=https://archive.org/details/footprintsouthin00foot|origyear=2000|year=2000|publisher=Footprint Travel Guide |location= |isbn= 1-900949-81-4}}
* {{cite book |last1= Chopra|first1=P. N.|last2=Ravindran|first2=T. K.|last3=Subrahmanian|first3=N.|title= History of South India (Ancient, Medieval and Modern) Part III|year=2003|publisher= Sultan Chand and Sons |location= New Delhi|isbn = 81-219-0153-7}}
* {{cite book |last= Indian Science Congress Association (various authors), Presidential Address, vol 1: 1914-1947|title= The Shaping of Indian Science|year=2003|publisher= Orient Blackswan|location= |isbn = 81-7371-432-0}}
* {{cite book |last= Kamath|first= Suryanath U.|authorlink=Suryanath U. Kamath|title= A concise history of Karnataka : from pre-historic times to the present|origyear=1980|year= 2001|publisher= Jupiter books|location= Bangalore|oclc= 7796041 |lccn= 8095179}}
* {{cite book |last= Manchanda|first= Bindu|title= Forts & Palaces of India: Sentinals of History|origyear=2006|year= 2006|publisher= Roli Books Private Limited|location= |isbn= 81-7436-381-5}}
* {{cite book |last= Michell|first= George|title= The new Cambridge history of India: Architecture and Art of Southern India|chapter= Temple Architecture: The Kannada and Telugu zones|origyear=|year= |publisher= Cambridge University Press
|location= |isbn= 0-521-44110-2}}
* {{cite book |last= Mukherjee|first= Sujit|title= A Dictionary of Indian Literature |origyear=1999|year= 1999|publisher= Orient Blackswan|location= |isbn= 81-250-1453-5}}
* {{cite book |last= Murthy|first= K. Narasimha|editor=George K.M|title=Modern Indian Literature:An Anthology - Vol 1 |year= 1992|publisher=Sahitya Akademi|location=|isbn=81-7201-324-8|chapter= Modern Kannada Literature}}
* {{cite book |last=Nagaraj |first=D.R.|editor=Sheldon I. Pollock|title=Literary Cultures in History: Reconstructions from South Asia|chapter=Critical Tensions in the History of Kannada Literary Culture|origyear=2003|year=2003|publisher=Berkeley and London: University of California Press|isbn=0-520-22821-9}}
* {{cite book |last= Narasimhacharya|first= R|title= History of Kannada Literature|url= https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.489059|origyear=1934|year=1988|publisher=Asian Educational Services|location= New Delhi|isbn= 81-206-0303-6}}
* {{cite book |last= Pranesh|first= Meera Rajaram |title= Musical Composers during Wodeyar Dynasty (1638–1947 A.D.)|origyear=2003|year= 2003|publisher= Vee Emm|location= Bangalore|isbn= }}
* {{cite book |last=Raman|first=Afried |title=Bangalore - Mysore: A Disha Guide|year=1994|publisher=Orient Blackswan|location= Bangalore|isbn= 0-86311-431-8}}
* {{cite book |last= Rice|first=E. P. |title=Kannada Literature|year=1921|publisher=(Facsimile Reprint 1982) Asian Educational Services|location=New Delhi|isbn= 81-206-0063-0}}
* {{cite book |last= Rice|first= B.L.|authorlink=Benjamin L. Rice|title= Mysore Gazatteer Compiled for Government-vol 1|origyear=1897|year=2001|publisher= Asian Educational Services|location= New Delhi, Madras|isbn= 81-206-0977-8}}
* {{cite book |last= Sastri|first= Nilakanta K.A.|authorlink=K. A. Nilakanta Sastri|title= A history of South India from prehistoric times to the fall of Vijayanagar|url= https://archive.org/details/historyofsouthin0000sast|origyear=1955|year=2005|publisher= Indian Branch, Oxford University Press|location= New Delhi|isbn= 0-19-560686-8}}
* {{cite book |last= Singh|first= Nagendra Kr|title=Encyclopaedia of Jainism |year=2001|publisher=Anmol Publications |location=|isbn= 81-261-0691-3}}
* {{Cite book|last = Stein|first = Burton|authorlink=Burton Stein|title = Vijayanagara (The New Cambridge History of India)|publisher=Cambridge and New York: Cambridge University Press. Pp. 156|year = 1987|isbn=0-521-26693-9|ref = harv|postscript = <!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}}}}
* {{cite book |last=Subrahmanyam|first= Sanjay|chapter=Warfare and State Finance in Wodeyar Mysore|editor-last=Subrahmanyam|editor-first=Sanjay|title=Penumbral Visions |url=https://archive.org/details/penumbralvisions0000subr|year=2001|pages=161–193[https://archive.org/details/penumbralvisions0000subr/page/161 161]–193|publisher=University of Michigan Press|location=Ann Arbor|isbn=978-0-472-11216-6}}
* {{cite book |last=Subramaniyan|first= V.K.|title= 101 Mystics of India |origyear=2006|year=2006|publisher= Abhinav Publications|location= |isbn= 81-7017-471-6}}
* {{cite book |last= Various|first= |title= Encyclopaedia of Indian literature - vol 2|origyear=1988|year=1988|publisher= Sahitya Akademi|location= |isbn=81-260-1194-7}}
* {{cite book |last= Venkata Ramanappa|first= M. N.|title=Outlines of South Indian history : with special reference to Karnataka |origyear=1975|year=1975|publisher= Delhi : Vikas Pub. House ; London (38 Kennington La., SE11 4LS) : [Distributed by] Independent Pub. Co.,|location= |isbn=0-7069-0378-1}}
* {{cite book |last= Weidman|first= Amanda J|title=Singing the Classical, Voicing the Modern|url= https://archive.org/details/singingclassical0000weid|origyear=2006|year=2006|publisher= Duke University Press|location= |isbn=0-8223-3620-0}}
 
== Bacaan lanjut ==
 
* {{cite journal|work=[[Life (magazine)|Life]]|pages=94–103|title=India|url=http://books.google.co.in/books?id=sUwEAAAAMBAJ|date=12 May 1941|author1=Inc|first1=Time|ref=harv}}
{{Kekaisaran}}{{Authority control}}
 
[[Kategori:Pendirian tahun 1399]]
Baris 228:
[[Kategori:Bekas negara di Asia]]
[[Kategori:Sejarah India]]
[[Kategori:NegaraWilayah kepangeranankerajaan India]]