Kerajaan konstitusional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 36.68.140.148 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Danu Widjajanto
Tag: Pengembalian
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Forms of government}}
'''Monarki konstitusional''' atau '''kerajaan konstitusional''' adalah sejenis [[monarki]] yang didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui [[Raja]], [[Ratu]], atau [[Kaisar]] sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya menggunakan konsep ''[[trias politica]]'', atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang [[eksekutif]]. Jika seorang raja mempunyai kekuasaan pemerintahan yang penuh, ia disebut [[monarki mutlak]] atau monarki absolut.
 
Saat ini, monarki konstitusional lazimnya digabung dengan [[demokrasi]] representatif. Oleh karena itu, kerajaan masih di bawah kekuasaan rakyat tetapi raja mempunyai peranan tradisional di dalam sebuah negara. Pada hakikatnya sang [[perdana menteri]], pemimpin yang dipilih oleh rakyat, yang memerintah negara dan bukan Raja. Namun, terdapat juga raja yang bergabung dengan kerajaan yang tidak demokratis. Misalnya, sewaktu [[Perang Dunia II]], Kaisar Jepang bergabung dengan kerajaan tentara yang dipimpin seorang diktator.
Baris 34:
|{{flag|Bahama}}
|1973
|Kerajaan
|Pewarisan|Suksesi yang diwariskan
|-
|{{flag|Barbados}}
|1966
|Kerajaan
|Pewarisan|Suksesi yang diwariskan
Baris 225 ⟶ 220:
[[Kategori:Monarki|Konstitusional]]
[[Kategori:Monarki konstitusional]]
[[Kategori:Politik]]
[[Kategori:Ideologi politik]]
 
[[hu:Monarchia#Alkotmányos monarchia]]