Kereta api Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
(464 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{untuk|kegunaan lain|Bima (disambiguasi)}}
{{Peringatan jadwal KA}}
 
:''Untuk Bima sebagai tokoh [[Mahabharata]], lihat [[Bima (Mahabharata)]]. Untuk kegunaan lainnya, lihat [[Bima (disambiguasi)]].''
 
{{Infobox layanan kereta api
| box_width =
| name = Kereta api Bima
| logo = New_PapanPapanKeretaApi Nama_KABima Bima_khas Daop 12022.pngsvg
| logo_width = 300
| image = Bima di Malang60.jpg
| image_width = 300
| caption = KAKereta api Bima melintasmelaju setelah melintasi dipetak[[Stasiun Tambun-Cibitung-Cikarang]]
| jenis = Kereta api ekspresantarkota
| status = Beroperasi
| lokal = [[Daerah Operasi I Jakarta]]
| pendahulu = ''Bintang Sendja'' (hinggadan pertengahanBintang 1960-an)Fadjar
| mulai = {{Start date|1967|6|1}} and<br> ({{age in years agoand days|1967|6|1}})
| berakhir =
| penerus =
| pemilik = [[PT Kereta Api Indonesia]]
| penumpangharian = 3.000 penumpang per hari (rata-rata)
| penumpangharian2= 2.190.000 penumpang per tahun (rata-rata)
| website =
| start = [[Stasiun Gambir|Gambir]]
| pemberhentian = ''Lihatlah di bawah.''
| end = Malang[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
| jarak = 907821 km
| waktutempuh = 10 jam 35 menit
| frekuensi = Satu kali pergikeberangkatan pulangtiap hari sehari
| nomor = 43-46
| rel = Rel berat
| kelas = Eksekutif Satwadan ''compartment suite''
| difabel = ada
| tempatduduk = 50 tempat duduk disusun 2-2, ''reclining and revolving seat''
* 50 tempat duduk disusun 2–2 (eksekutif) <br>''kursi dapat direbahkan dan diputar''
| tempattidur =
* 16 tempat duduk disusun 1-1 (''compartment suite'')<br>''kursi dapat direbahkan menjadi tempat tidur sehingga kursi bisa diputar sesuai arah lajur kereta''
| restorasi = Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
| tempattidur = Ada (hanya untuk kelas ''compartment suite'')
| restorasi = Ada
| jendela = Kaca panorama dupleks, dengan ''blinds'', lapisan laminasi isolator panas.
| hiburan = Ada
| bagasi = Ada ''(hanya di interior kereta eksekutif)''
| lainlain = Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, ACpenyejuk udara, peredam suara.
| lok = [[CC206]]CC 206
| gauge = 1.067 mm
| el map = {{Peta rute kereta api Bima|inline=y}}
| kecepatanmap_state = 60 s.d. 120 km/jamcollapsed
| kecepatan = 80 s.d 120 km/jam
| pemilikjalur = [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia|Ditjen KA, Kemenhub RI]]
| nomorjadwal = 4359-4660
| map =
| map_state = collapse
}}
 
'''Kereta api Bima''' merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ''compartment suite'' yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia]] (KAI) melayani relasi [[Stasiun Gambir|Gambir]]–[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] di lintas tengah [[Jawa]]. Nama ''Bima'' sendiri merupakan kependekan dari "Biru Malam",<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Nostalgia "Cinta di Kereta Biru Malam" dalam Kereta Sleeper Bima|url=https://tirto.id/nostalgia-cinta-di-kereta-biru-malam-dalam-kereta-sleeper-bima-cMhB|work=Tirto|language=id|access-date=2022-04-24}}</ref><ref>{{Cite tweet|user=KAI121|publisher=PT Kereta Api Indonesia (Persero)|number=473006102716485634|title=47 tahun sudah KA #Bima (Biru Malam) beroperasi melintasi rute Gambir - Yogyakarta - Madiun - Surabaya Gubeng}}</ref> yang merupakan penerus dari dua layanan kereta tidur sebelumnya yaitu ''Bintang Sendja'' dan ''Bintang Fadjar'' pada tahun 1967.
'''Kereta api Bima''' merupakan Kereta api Penumpang Kelas Eksekutif Satwa yang dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta api Indonesia (Persero)]] [[Daerah Operasi I Jakarta]] yang melayani rute [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Malang|Malang]] via [[Surabaya Gubeng]] dan sebaliknya. Uniknya, kereta api ini tidak melalui jalur utara ([[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]), tetapi melalui jalur selatan ([[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]), karena untuk meningkatkan okupansi penumpang yang naik kereta api rute Jakarta-Malang yang melalui jalur selatan.
 
Kereta api Bima diluncurkan pada 1 Juni 1967, mengawali sejarah pengoperasian kereta api yang dilengkapi penyejuk udara berfreon di Indonesia. Per tahun 2002, kereta api Bima beroperasi menggunakan bekas rangkaian [[Kereta api Argo Bromo Anggrek#Kereta api JS950 Argo Bromo (1995–2000-an)|kereta api JS950 Argo Bromo]] sebelum beroperasi menggunakan rangkaian kereta keluaran 2016 dan keluaran tahun 2018 buatan Industri Kereta Api (INKA).
Meskipun merupakan kelas satwa, sejak tahun 2002 KA Bima adalah KA Eksekutif sekelas Argo dan menggunakan kereta Argo, dalam hal ini adalah KA eks-Argo Bromo sampai dengan tahun 2016 waktu KA Bima mendapat kereta eksekutif baru. Kereta ini merupakan kereta api eksekutif AC pertama dan kereta paling tertua yang sampai saat ini masih beroperasi di Indonesia.
 
Kereta api Bima pertama kali diluncurkan pada tanggal [[1 Juni]] [[1967]]<ref name="masbagus">[http://masbagusadventure.blogspot.com/2010/03/kereta-api-express-malam-bima.html Kereta api Express Malam Bima]</ref>; mengawali sejarah pengoperasian kereta api berpengatur suhu ruangan (''Air Conditioner'') bersistem mutakhir di Indonesia. KA ini melayani perjalanan koridor [[Jakarta]] - [[Malang]] lewat Purwokerto, [[Yogyakarta]], Solo, Madiun, dan Surabaya.
 
== Peta Rute ==
{{ML-SGU-GMR}}
 
== Asal-usul nama ==
Nama ''Bima'' merupakan singkatan dari ''Biru Malam'', karena, pada awal peluncurannya, rangkaian kereta api ini bercat biru dan beroperasi pada malam hari. Selain itu, kata Bima dianalogikan pula dengan nama dari salah satu tokoh [[Mahabharata]], [[Bima]] yang memang digambarkan memiliki karakter tubuh tinggi besar, kukuh, kekar, kuat, dan pemberani. Karakter itu dilekatkan pada KA Bima untuk menggambarkan keandalan perjalanan dan kualitas pelayanannya yang selalu siap dalam berbagai keadaan.
 
== Sejarah ==
=== Awal pengoperasian kereta api ===
==== Layanan kereta tidur ====
Kereta api Bima pertama kali beroperasi pada 1 Juni 1967, memiliki rute yang sama seperti pendahulunya, Bintang Fadjar dan Bintang Sendja, yaitu melalui [[stasiun Semarang Tawang]] dan [[Stasiun Kedungjati|Kedungjati]] atau lintas utara [[Jawa]]. Setelah beberapa minggu berikutnya, rute mengalami perubahan, yaitu melalui [[stasiun Purwokerto]] dan [[stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] atau lintas tengah Jawa.<ref name="masbagus">[http://masbagusadventure.blogspot.com/2010/03/kereta-api-express-malam-bima.html Kereta api Express Malam Bima]</ref> Kereta api ini dilengkapi kereta tidur berwarna biru buatan [[Waggonbau Görlitz]], [[Jerman Timur]].
 
[[File:Kereta Pembangkit P 0 67 02.jpg|thumb|left|Salah satu [[kereta pembangkit]] buatan Waggonbau Görlitz tahun 1967 yang dulu dipakai oleh KA Bima, kini dipakai oleh [[KA Ranggajati]]]]
<ref name="masbagus"/>
Selama tahun 1960-an hingga awal 1980-an, kereta api Bima beroperasi dengan susunan rangkaian kereta: 1 buah lokomotif (bercorak hijau-kuning PNKA/PJKA), 2 kereta tidur kelas I (SAGW), 2 kereta tidur kelas II (SBGW), 1 kereta makan (FW), 1 kereta pembangkit (DPW), dan 1 kereta bagasi. Kereta tidur SAGW—diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket termahal—dilengkapi jendela lebar dengan lorong dan kompartemen yang luas, serta fasilitas lain seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan,<ref name="masbagus" /> sedangkan kereta tidur SBGW dilengkapi kaca jendela yang lebih pendek, fasilitas tempat tidur sebanyak tiga tingkat, serta tempat merokok di koridor. Fasilitas yang disediakan pada kereta makan saat itu berupa makanan dengan sistem tuslah serta bagian dalam yang menyerupai restoran.<ref name="masbagus" /> Kualitas layanan kereta api Bima saat itu dianggap "sejajar dengan kualitas hotel berbintang sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk penginapan dan transportasi."<ref>{{Cite web|url=https://www.kabarpenumpang.com/mengenal-eksotisme-layanan-kereta-tidur-di-indonesia/|title=Mengenal Eksotisme Layanan Kereta Tidur di Indonesia|last=Seno|first=Adjie|date=2017-02-01|website=KabarPenumpang.com|language=|access-date=2020-04-29}}</ref>
 
==== KeretaPenghapusan tidurlayanan (1967-1984)kereta tidur ====
Karena alasan sosial, PJKA mengganti kereta tidur SAGW dengan dua rangkaian kereta kelas eksekutif buatan [[Astra Arad]] asal [[Rumania]] bernomor seri K1-847''xx'' (dibuat pada 1984, nomor baru: K1 0 84 ''xx''<ref group="catatan" name="penomoran"/>)—diyakini sebagai "kereta kelas eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA" karena kursi yang kurang nyaman dan tidak dapat diputar sehingga dapat "menurunkan kualitas layanan kereta api tersebut"—serta dirangkaikan secara bersamaan dengan kereta tidur SBGW.<ref>{{Cite web|url=https://merahputih.com/post/read/kembalinya-kereta-tidur-di-jalur-kereta-indonesia|title=Kembalinya Kereta Tidur di Jalur Kereta Indonesia|last=Raharjo|first=Paksi Suryo|date=2018-04-17|website=MerahPutih|access-date=2020-02-24}}</ref> Terdapat sisa kereta tidur SAGW yang sempat digunakan pada layanan PJKA lainnya, seperti kereta api [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]], Senja, atau [[kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] sebelum dilakukan perombakan menjadi kereta kelas eksekutif. Tiga kereta di antaranya menjadi kereta kenegaraan—kini telah dirombak menjadi [[kereta wisata komersial di Indonesia|kereta pariwisata]], antara lain kereta wisata Nusantara, Bali, dan Toraja.
KA Bima ini diresmikan pada tanggal 1 Juni 1967 dengan menggunakan kereta tidur berwarna biru buatan pabrik Waggonbau Görlitz, [[Jerman Timur]] dan menjadi KA pertama yang menggunakan kereta pembangkit (DPW*). Awalnya peta rute KA ini mengikuti arah pendahulunya, [[kereta api Bintang Sendja|''Bintang Sendja'']]. Yaitu, setelah dari [[Stasiun Gambir|Jakarta Gambir]] melewati [[Cirebon]], kemudian melewati [[Semarang]], kemudian menuju [[Kedungjati, Grobogan|Kedungjati]] dan [[Stasiun Solo Jebres|Solo Jebres]] serta [[Madiun]] dan [[Jombang]], hingga akhirnya tiba di [[Surabaya]]. Tetapi, beberapa minggu berikutnya, rute KA diubah hingga melewati [[Purwokerto]] dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], hingga sekarang.
 
Setelah dilakukan penghapusan layanan kereta tidur SAGW, kereta api Bima tetap beroperasi dengan susunan rangkaian kereta kelas eksekutif dan kereta tidur SBGW hingga akhir 1980-an. Kereta tidur SBGW berhenti beroperasi pada awal 1990-an kemudian semua kereta tidur yang tidak terpakai tersebut dirombak menjadi kereta kelas eksekutif biasa—menghilangkan fasilitas tempat tidur kemudian diganti dengan tempat duduk. Sistem penomoran bekas kereta tidur SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67''xxx'' (K1 0 67 ''xx'').<ref group="catatan" name="penomoran">Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.</ref>
Selama dekade [[1960-an]] hingga awal [[1980-an]], KA Bima beroperasi dengan ''stamformasi'' (urutan rangkaian): satu buah lokomotif (berstriping/''livery'' [[hijau]]-[[kuning]] [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PNKA/PJKA]]), dua kereta SAGW (kereta tidur kelas I), dua kereta SBGW (kereta tidur kelas II), satu kereta FW (makan), dan satu kereta DPW (pembangkit) ''plus'' satu kereta bagasi; semua gerbong berwarna biru tua. KA ini menjadi KA eksekutif AC pertama di Indonesia dan menjadi KA yang populer. Ada kebanggan tersendiri (prestise) bagi siapa pun yang pernah menaiki KA Bima. Apalagi pada masa itu, kenyamanan moda transportasi lain tidak mampu menyamai kenyamanan yang ditawarkan KA Bima. Kualitas pelayanan KA Bima sekelas dengan [[hotel]] berbintang, sehingga menghemat biaya akomodasi dan transportasi sekaligus. KA Bima juga menghiasi berbagai media.
 
Peran kereta tidur SAGW maupun SBGW kemudian digantikan oleh kereta kuset—kereta kelas ekonomi buatan pabrik [[Nippon Sharyo]] yang telah ada sejak 1964 dilakukan perbaikan dengan menambahkan pendingin ruangan, sekat ruangan, serta memasang tempat tidur paten.
=== Kereta tidur + kereta eksekutif (1984-1995) ===
Tahun [[1967]]-[[1984]] menjadi masa-masa indah KA Bima sebagai KA tidur. Akan tetapi, dengan alasan sosial daripada alasan finansial, kereta SAGW akhirnya dihapus. Sebagai persiapan, PJKA akhirnya mengimpor dua rangkaian kereta eksekutif buatan pabrik [[Arad]], [[Rumania]], bernomor seri K1-847''xx'' (dibuat tahun [[1984]], nomor baru: K1 0 84 ''xx''<ref group="catatan" name="penomoran"/>). Rangkaian kereta ini difungsikan untuk mengganti kereta SAGW yang berhenti beroperasi. Kereta ini adalah kereta dengan tempat duduk, tidak seperti SAGW-nya Görlitz yang merupakan kereta tidur.
 
=== Pengoperasian kereta api saat ini ===
Gerbong Arad ini dirangkai bersama gerbong SBGW. Sementara itu, sisa gerbong tidur SAGW sempat dipakai sebentar di layanan PJKA lainnya, seperti kereta api [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]], [[kereta api Senja Utama|Senja]], atau [[kereta api Mutiara Selatan|Mutiara Selatan]] sebelum diistirahatkan. Tiga di antaranya menjadi gerbong kenegaraan, kini menjadi [[kereta wisata komersial di Indonesia|gerbong pariwisata]], antara lain Nusantara, Bali, dan Toraja.
==== Layanan kereta api kelas eksekutif (1995–sekarang) ====
[[Berkas:KA-Bima 03-2015.JPG|kiri|jmpl|Kereta api Bima saat menggunakan rangkaian kereta lama buatan INKA keluaran 1995 hingga 2016 di [[Stasiun Gambir]]]]
[[Berkas:BimaTrain2019.jpg|jmpl|Kereta api Bima akan memasuki [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] dari [[Stasiun Malang|Malang]], 2019]]
Pada tahun 1995, peluncuran salah satu layanan kereta api Argo, JS950 Argo Bromo, menyebabkan beberapa penumpang memilih layanan kereta api ''Argo'' karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat—beroperasi melalui lintas utara Jawa seperti layanan kereta api yang telah ada sebelumnya, yaitu [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]] dan [[kereta api Suryajaya|Suryajaya]].
 
[[Berkas:KA Bima Sticker HUT KAI 76 Tahun.jpg|jmpl|Kereta api Bima saat melintasi [[Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi|Walet, Tambun]], 2021]]
Gerbong K1-847''xx'' ini diyakini sebagai kereta eksekutif terburuk yang pernah dimiliki oleh PJKA. Akibatnya, pada saat itulah, menurunlah kualitas pelayanan KA Bima. KA Bima tetap menggunakan stamformasi K1 dan SBGW (KT-677''xx'') hingga akhir dekade [[1980-an]], dan setelah awal dekade [[1990-an]], SBGW berhenti beroperasi. Kereta SAGW dan SBGW diubah menjadi gerbong eksekutif duduk dengan menghilangkan tempat tidur dan menggantinya dengan tempat duduk. Sistem penomoran SAGW dan SBGW diubah menjadi K1-67''xxx'' (nomor baru: K1 0 67 ''xx'').<ref group="catatan" name="penomoran">Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 tahun 2010.</ref>
Dengan adanya peluncuran [[kereta api Argo Bromo Anggrek]] dengan rangkaian kereta buatan [[INKA]] keluaran 1997 menyebabkan persediaan untuk pengoperasian kereta api Argo Bromo menjadi berlimpah sehingga rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo sempat dialihkan untuk pengoperasian kereta api ini—rangkaian kereta tersebut sewaktu-waktu digunakan apabila rangkaian kereta Argo Bromo Anggrek mengalami masalah. Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek pada 2001 serta layanan kereta api JS950 Argo Bromo dihapus, bekas rangkaian kereta api JS950 Argo Bromo digunakan sepenuhnya untuk pengoperasian kereta api ini mulai 2002 hingga 2016.
 
Rute kereta api ini sempat diperpanjang hingga [[Stasiun Malang]] per 6 Februari 2014, Namun, rute kereta api ini kemudian dikembalikan lagi seperti semula pada 1 September 2020 karena tingkat keterisian penumpang di lintas Surabaya–Malang menurun yang diakibatkan [[Pandemi COVID-19 di Indonesia]]<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/550381/surabaya-malang-dilayani-kereta-eksekutif-bima|title=Surabaya-Malang Dilayani Kereta Eksekutif Bima|last=Saleh|first=Nurdin|date=2014-02-02|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2020-04-29|editor-last=TNR|editor-first=Nurdin Saleh}}</ref>
Peran SBGW kemudian digantikan oleh gerbong kuset (''couchette''). Kereta ini dimodifikasi dari kereta [[kereta api ekonomi|ekonomi]] buatan pabrik [[Nippon Sharyo]] yang sudah ada sejak [[1964]] dengan menambahkan AC, sekat ruangan, dan memasang tempat tidur yang paten. Namun, hingga tahun [[1995]], kebijakan Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) yang lebih mengejar okupansi daripada kualitas layanan membuat era gerbong tidur telah berakhir. Akhirnya, KA Bima berubah menjadi KA eksekutif biasa.
 
Sejak 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif buatan INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10), namun kereta api ini kemudian beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat per akhir tahun 2020.
=== KA Eksekutif Satwa (1995-sekarang) ===
Pada tahun [[1995]], lahirlah KA Argo, yakni [[kereta api Argo Bromo|Argo Bromo]] JS-950 dan [[kereta api Argo Gede|Argo Gede]] JB-250. Keberadaan kereta-kereta api ini menggeser layanan KA Bima dari posisi puncak kereta unggulan. Para penumpang lebih memilih KA Argo karena waktunya yang lebih cepat (Argo Bromo 9 jam, Bima 13 jam). Rute Argo Bromo yang melewati lintas utara (Pantura) ini mengikuti pendahulunya, [[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]] dan [[kereta api Suryajaya|Suryajaya]], dan melewati kota besar seperti [[Semarang]] dan [[Bojonegoro]], tidak seperti KA Bima yang melewati [[Purwokerto]] dan [[Yogyakarta]] yang terkesan lebih jauh.
 
Mulai tanggal 28 September 2022, bertepatan dengan Dirgahayu [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] ke 77 tahun, Kereta api Bima ditingkatkan kecepatannya menjadi 120 km/jam.<ref>{{Cite web|last=Farozy|first=Ikko Haidar|date=2022-09-08|title=Sambut Ulang Tahun KAI Ke-77, Semakin Banyak KA yang Semakin Cepat!|url=https://redigest.web.id/2022/09/sambut-ulang-tahun-kai-ke-77-semakin-banyak-ka-yang-semakin-cepat/|website=Railway Enthusiast Digest|language=id-ID|access-date=2022-09-09}}</ref>
Faktor lain yang mengakibatkan Argo Bromo lebih cepat adalah penguatan [[bantalan rel]] lintas Pantura yang sudah direncanakan sebelumnya (yang dahulu bertekanan gandar rendah karena sebagian merupakan bekas jalur trem). Dengan begitu, KA Argo Bromo bisa dilalui oleh lokomotif besar ([[CC203|CC 203]] saat itu) dengan kecepatan penuh 120&nbsp;km/jam. Selama bertahun-tahun KA Bima sudah makin terlupakan. Pilihan mereka justru tertuju kepada KA semacam Argo Bromo atau Sembrani. Perjalanan KA yang lama dan jauh mengakibatkan orang kurang tertarik naik KA Bima.
 
Mulai tanggal 1 Juni 2023, tepatnya bertepatan dengan pemberlakuan [[grafik perjalanan kereta api]] (Gapeka) 2023 dan hari ulang tahun kereta api Bima ke-56, kereta api Bima [[Kereta api Argo Semeru#Pola pengoperasian|saling bertukar rangkaian]] dengan [[Kereta api Argo Semeru]] yang beroperasi di relasi yang sama dengan jadwal pagi.<ref name="Penomoran KA">{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=56|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|page=56|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|location=[[Bandung]]|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref>
Sejak dihapusnya kereta ''couchette'' dari KA Bima, akhirnya KA Bima menggunakan kereta eksekutif biasa, kombinasi antara kereta eksekutif buatan tahun 60-an yang dulunya merupakan kereta tidur dan juga kereta eksekutif milik KA Bima yang merupakan buatan tahun 1984. Saat itu juga, lokomotif CC203 mulai menarik KA Bima.
 
Setelah keempat kereta api unggulan, [[Argo Lawu]], [[Argo Dwipangga]], [[Kereta api Taksaka|Taksaka]] dan [[Argo Bromo Anggrek]] mendapat rangkaian baja nirkarat generasi terbaru buatan PT INKA, Kereta api Bima dan [[Argo Semeru]] sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif baja nirkarat generasi kedua, namun pengoperasian ini akan dipakai sebelum hari Ulang Tahun ke 57 tahun (Bima) dan ke 1 tahun (Argo Semeru) di bulan Juni 2024 mendatang.
Akan tetapi, kemunculan [[kereta api Argo Bromo Anggrek|Argo Bromo Anggrek]] produksi [[PT Inka]] tahun [[1997]] (P/K1/M1 0 97 ''xx'') membuat armada Argo Bromo menjadi surplus. Maka rangkaian Argo Bromo dialihkan kepada KA Bima. Namun, kereta Argo eks-JS 950 ini terkadang bisa dipakai untuk lintas utara lagi jika kereta Anggrek mengalami masalah. Hal ini disebabkan karena jumlah kereta Anggrek sangat terbatas serta kerjanya berlebihan sehingga mudah rusak.
 
==== Penambahan kembali layanan kereta tidur ====
Kemunculan kereta Anggrek tambahan tahun [[2001]] (P/K1/M1 0 01 ''xx'') ditambah dengan kebijakan rasionalisasi yang diterapkan oleh PT KA pun mengakibatkan JS-950 Argo Bromo dihapus mulai tahun 2002 dan rangkaiannya dipakai seterusnya untuk KA Bima, hingga tahun 2016. Kereta milik Bima yang lama pun dihibahkan kepada KA lain, seperti Gumarang dan Sembrani.
Pada tanggal 10 Oktober 2023, rangkaian kereta tidur (T1) dari kereta api Bima diresmikan kembali dengan nama kelas '''Compartment Suites''' ({{lang-id|Kompartemen Mewah}}) setelah "mati suri" selama sekitar 30 tahun.<ref>{{cite news|last=Karina|first=Dina|date=9 Oktober 2023|title=KAI Resmi Jual Tiket KA Suite Compartment, Jakarta-Surabaya Mulai dari Rp1,9 Juta|url=https://www.kompas.tv/ekonomi/450428/kai-resmi-jual-tiket-ka-suite-compartment-jakarta-surabaya-mulai-dari-rp1-9-juta|work=[[Kompas TV]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]}}</ref> Rangkaian kereta tidur ini merupakan hasil modifikasi dari [[Balai Yasa Manggarai]] sebanyak 3 unit, yang memberikan sentuhan mewah meliputi ''in train entertainment'' ({{lang-id|hiburan di dalam kereta api}}), kursi tidur dengan 180 derajat, pintu otomatis, toilet canggih dan sebagainya yang memberikan kesan mewah. Berbeda dengan kereta tidur terdahulu yang menggunakan tempat tidur, kereta baru ini menggunakan kursi yang memiliki banyak fitur yang canggih. Rangkaian kereta ini dipakai kereta Bima dan [[Kereta api Argo Semeru|Argo Semeru]]. Rangkaian tersebut mula-mula diuji coba dengan relasi Gambir–Cirebon setelah melalui tes dinamis dengan relasi Manggarai–Cikampek.
 
Pada awal tahun [[2014]], KA Bima kini diperpanjang rutenya hingga [[stasiun Malang]]. Pada tanggal [[1 Juni]] [[2014]] KA Bima diubah nomor gapekanya dari 33-34 menjadi 41-42.
 
=== Lokomotif ===
Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif [[Lokomotif BB200|BB200]], [[Lokomotif BB201|BB201]], atau [[Lokomotif CC200|CC200]] sempat digunakan sebagai lokomotif penarik kereta api ini. Namun, lokomotif [[Lokomotif BB301|BB301]] dan [[Lokomotif BB304|BB304]] lebih sering digunakan untuk menarik kereta api ini hingga ia mulai menggunakan lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] buatan [[General Electric]] pada tahun 1977.
 
Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif [[Lokomotif CC203|CC203]] dan [[Lokomotif CC204|CC204]] sering digunakan sebagai penarik kereta api ini sebelum digantikan dengan [[Lokomotif CC206|CC206]].
[[Berkas:KA 33 Biru Malam.jpg|jmpl|ka|KA Bima semasa ditarik CC204.]]
 
== Stasiun pemberhentian ==
Semasa PNKA-PJKA, ada beragam lokomotif yang paling sering digunakan, seperti [[BB200]], [[BB201]], atau [[CC200]]. Bagi sebagian orang, [[BB301]] lebih identik dengan awal-awal operasi KA Bima. Walaupun pada tahun [[1977]] muncul lokomotif [[CC201]] buatan [[General Electric]] yang juga pernah menarik KA Bima, namun [[BB301]] dan [[BB304]] adalah loko yang paling sering digunakan untuk menarik KA Bima. Terkadang, saat itu CC201 pun menarik KA Bima. Namun, seiring menurunnya kemampuan lokomotif BB301, pada tahun [[1990]], akhirnya CC201 menjadi lokomotif utama penarik KA Bima.
{|class="wikitable"
 
Mulai pada tahun [[1995]], lokomotif [[CC203]] didatangkan sebagai penarik KA eksekutif, mengganti CC201 yang saat itu turun pangkat. Akhirnya CC203 menjadi andalan KA Bima. Sejak hadirnya [[CC204]], CC203 dan CC204 sama-sama menjadi andalan KA Bima. Kemudian, mulai tahun [[2013]], lokomotif [[CC206]] telah menggantikan CC203 yang turun pangkat dan CC204 yang dimutasi ke Sumatra Selatan, dan menjadi andalan KA Bima dan KA eksekutif lainnya juga.
 
Sebagai KA eksekutif unggulan, KA Bima selalu menggunakan lokomotif yang terbaru, dalam hal ini adalah CC206, meski sesekali menggunakan lokomotif [[CC203]] apabila stok lokomotif [[CC206]] dari dipo terdekat telah habis atau ada gangguan pada lokomotif [[CC206]].
 
== Kelas dan rangkaian ==
 
{|border=1 cellpadding=2 class=floatright
|-
!Provinsi
|colspan=2 style=background:red |<center><div style="font-size:24pt; color:white;"> '''F'''</div></center>
!Kota/Kabupaten
!Stasiun<ref name="Gapeka 2023: Pulau Jawa">{{cite book|url=https://djka.dephub.go.id/uploads/202305/KP-DJKA_67_TAHUN_2023_GAPEKA_JAWA_2023.pdf#page=254|title=Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023|page=254|date=14 April 2023|accessdate=12 Mei 2023|publisher=PT [[Kereta Api Indonesia]] (Persero)|location=[[Bandung]]|via=[[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]]}}</ref>
!Keterangan
!Status
|-
| rowspan="6" |[[Jawa Timur]]||[[Kota Surabaya]]||[[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]]
|style=background:red | <center><div style="font-size:12pt; color:white;"> '''46'''</div></center> || style=background:red | <center><div style="font-size:12pt; color:white;">'''10'''
|{{rint|surabaya|b}} {{rint|surabaya|dh}} {{rint|surabaya|pe}} {{rint|surabaya|j}} {{rint|surabaya|si}} {{rint|surabaya|sp}} {{rint|surabaya|t}} {{rint|surabaya|fd7}}<br>Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Arjonegoro|Arjonegoro]], [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Dhoho, Penataran, Tumapel]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Sindro|Sindro]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Supas]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]], dan angkutan pengumpan [[Wirawiri Suroboyo]].
|}
|★
[[Berkas:KA Bima Rangkaian Eksekutif K1 2016.jpg|jmpl|ka|KA Bima melintas di Perkampungan Cibitung. KA Bima sudah menggunakan Rangkaian Eksekutif (K1) Terbaru pada tahun 2016.]]
[[Berkas:Sunset KA Bima.jpg|jmpl|ka|KA Bima Melintas di Stasiun Tambun, KA Bima Masih Menggunakan Rangkaian Eksekutif (K1) buatan tahun 1995]]
Kereta api Bima mulanya terbagi menjadi dua kelas kereta tidur eksekutif (SAGW/subkelas I dan SBGW/subkelas II). Gerbong SAGW memiliki jendela lebar dengan lorong yang berlekuk-lekuk dan kompartemen yang luas, serta diperuntukkan bagi penumpang yang membayar tiket paling mahal. Fasilitas yang tersedia seperti lemari pakaian, wastafel, serta tempat tidur yang dapat dilipat menjadi tempat duduk dan menghadap arah perjalanan.<ref name="masbagus"/>
 
Sementara itu, gerbong SBGW memiliki kaca jendela agak pendek, fasilitas tempat tidur tiga tingkat, dan area merokok di koridor. Bahkan di gerbong pembangkit, pegawainya pun dapat tidur selama bertugas. Pada gerbong makan (FW) tersedia makanan dengan sistem tuslah dan interiornya pun menyerupai restoran.<ref name="masbagus"/>
 
Sejak tahun 1984, kereta SAGW dihapus dari KA Bima dan diganti dengan KA eksekutif biasa buatan tahun 1984. Kereta ini terkenal tidak nyaman, apalagi dengan kursi yang tidak bisa diputar (berhadapan di tengah seperti kereta ekonomi keluaran tahun 2016 keatas). Saat itu, kereta SBGW masih dipakai. Kereta buatan tahun 1984 ini namun interiornya tidak lagi asli, karena telah diretrofit menjadi lebih nyaman di era 90-an akhir, khususnya saat tidak lagi dipakai oleh KA Bima.
 
Pada tahun 1991, peran kereta SBGW digantikan oleh kereta kuset ''(couchette)''. Kereta ini merupakan kereta tidur dengan tempat tidur yang paten. Sementara itu, kereta SAGW dan SBGW diretrofit menjadi kereta eksekutif biasa (K1 0 67 xx). Sejak tahun 1995, kereta couchette ini dihapus, sehingga KA Bima pun menggunakan berbagai kereta eksekutif, kombinasi antara kereta eksekutif buatan tahun 60-an dan tahun 1984.
 
Pada tahun 1997, KA Bima kemudian mulai menggunakan kereta api sekelas Argo (eks-Argo Bromo JS-950, kode K1 0 95 ''xx'') dengan kapasitas angkut sebanyak 300-400 orang (membawa rangkaian 6-8 kereta kelas eksekutif). Meskipun demikian, KA Bima baru benar-benar menggunakan kereta eksekutif Argo buatan 1995 secara reguler sejak tahun 2002, saat KA Argo Bromo JS-950 dihapus. Kereta eksekutif keluaran tahun 60-an dan tahun 1984 pun dihibahkan pada KA lain, seperti Gumarang, Sembrani, Taksaka, dan Sancaka.
 
Sejak tahun 2002, rangkaian KA Bima terdiri dari 6-8 kereta kelas eksekutif argo (K1), 1 gerbong makan (M1), 1 gerbong pembangkit (P), dan 1 gerbong bagasi (B). KA eks-Argo Bromo yang digunakan Bima memiliki ciri khas yaitu AC yang kotak (buatan 1995), berbeda dengan KA Argo setelahnya (buatan 1996 yang AC-nya berbentuk lebih mengikuti lengkung atap tetapi agak kotak, dan buatan 1998-2002 yang AC-nya berbentuk melengkung). Meskipun begitu, terkadang KA Bima meminjam kereta milik kereta api Sembrani pada saat tertentu.
 
Mulai 21 Juli 2016, KA Bima sudah mendapatkan rangkaian kereta eksekutif terbaru produksi PT Inka tahun 2016 yang serupa dengan rangkaian baru KA [[Kereta api Argo Lawu|Argo Lawu]], [[Kereta api Argo Dwipangga|Argo Dwipangga]], dan juga Sembrani dengan bogie K10. Sejak KA Sembrani menggunakan rangkaian buatan tahun 2016, KA Bima juga seringkali bertukar kereta dengan [[Kereta api Sembrani]], Kereta api [[Argo Lawu]] Fakultatif maupun Rangkaian Stainless Steel yaitu KA [[Argo Parahyangan]] Tambahan.
 
== Stasiun ==
Perjalanan [[Stasiun Gambir|Gambir]] - [[Stasiun Malang|Malang]] melalui Lintas Selatan ditempuh dalam waktu kurang lebih 13 jam dan berhenti di stasiun [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] (arah ke Jakarta), [[Stasiun Cirebon|Cirebon]], [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]], [[Stasiun Karanganyar|Karanganyar]], [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Madiun|Madiun]], [[Stasiun Jombang|Jombang]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]], [[Stasiun Sidoarjo|Sidoarjo]], [[Stasiun Lawang|Lawang]], [[Stasiun Malang|Malang]]. Selain itu, banyak penumpang KA Bima yang melanjutkan perjalanan ke [[Denpasar]], [[Jember]], [[Pasuruan]], [[Probolinggo]] dan [[Banyuwangi]] dengan menggunakan [[Kereta api Mutiara Timur]].
 
Pada pagi harinya, rangkaian KA Bima yang berada di Jakarta diistirahatkan di Jakarta Kota untuk diberangkatkan kembali pada sore hari.
 
== Data teknis ==
 
{|class=wikitable
! Lintasan perjalanan
| [[Stasiun Gambir|Gambir]]-[[Stasiun Malang|Malang]], pp.
|-
|[[Kota Mojokerto]]
! Lokomotif
|[[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]]
|[[BB301]] (1968-1977), [[BB304]] (1976-1994), [[BB200]] (1967-1968), [[BB201]] (1967-1970), [[CC201]] (1977-1995), [[CC203]] (1996-2013), [[CC204]] (2005-2013), [[CC206]] (2013-saat ini)
|{{rint|surabaya|j}}
Terintegrasi dengan Commuter Line [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Dhoho]] dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]]
|■
|-
|[[Kabupaten Jombang|Jombang]]||[[Stasiun Jombang|Jombang]]
! Rangkaian
| rowspan="2" |{{rint|surabaya|dh}}
| Dua kereta tidur kelas I (SAGW), dua kereta tidur kelas II (SBGW), satu kereta makan (FW), satu kereta pembangkit (DPW), dan satu kereta bagasi (DW) (1967-1984)<br/>
Terintegrasi dengan Commuter Line [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Dhoho]]
Dua kereta tidur kelas II (SBGW/KT-677''xx''), empat sampai enam kereta eksekutif (K1-847xx), satu kereta makan (FW), satu kereta pembangkit (DPW/DPPW), dan satu kereta bagasi (B) (1984-1991)
|■
 
<br />
Dua kereta kuset (KT), empat sampai enam kereta eksekutif (K1-847xx), satu kereta makan (M1), satu kereta pembangkit (BP), dan satu kereta bagasi (B) (1991-1997)
 
<br />
Satu kereta bagasi (B), enam sampai delapan kereta eksekutif (K1 0 95 xx), satu kereta makan (KM1 0 95 02/03) dan satu kereta pembangkit (P 0 95 01/03). (1997-2016, namun baru digunakan reguler sejak 2002)
 
<br>satu bagasi cargo (B) ''cadangan'', delapan kereta eksekutif (K1 2016), satu kereta makan (M1 2016) dan satu kereta pembangkit (P 2016). (2016-saat ini)
|-
|rowspan=2 | [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]]
! Jumlah tempat duduk
|[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]
|400 tempat duduk
|}
*
 
== Tarif ==
 
Tarif kereta api ini adalah antara Rp 265.000,00 - Rp 700.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang dapat dipesan mulai:
* Sembilan puluh hari sebelum keberangkatan (H-90):
** [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] - [[Stasiun Malang|Malang]] maupun sebaliknya: Rp 60.000,00
* Dua jam sebelum keberangkatan (pemesanan hanya bisa dilakukan di loket stasiun):
** [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] - [[Stasiun Madiun|Madiun]] dan [[Stasiun Madiun|Madiun]] - [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] maupun sebaliknya: Rp 100.000,00
** [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] - [[Stasiun Gambir|Jakarta]] maupun sebaliknya: Rp 165.000,00.
** [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] - [[Surabaya Gubeng|Surabaya]] maupun sebaliknya: Rp 230.000,00.
** [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] - [[Stasiun Malang|Malang]] maupun sebaliknya: Rp 285.000,00.
 
== Jadwal perjalanan ==
 
'''Jadwal Perjalanan KA Bima sesuai Gapeka 2017'''
 
{| class="wikitable"
|-
|[[Stasiun Nganjuk|Nganjuk]]
! Stasiun !! Kedatangan !! Keberangkatan
|
|■
|-
|[[Kota Madiun]]
!colspan=3|'''KA 46/43 (Malang-Gambir)'''
|[[Stasiun Madiun|Madiun]]
|
|■
|-
|[[Jawa Tengah]]||[[Kota Surakarta]]||[[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]
| [[Stasiun Malang|Malang]] || - || 14.25
| {{rint|yogyakarta|y}} {{rint|yogyakarta|as}} {{rint|yogyakarta|k2s}} {{rint|yogyakarta|k6s}} {{Rail-interchange|solo|k2s}} {{Rail-interchange|solo|k6s}}<br>Terintegrasi dengan [[kereta api Bandara Internasional Adisoemarmo]] dan memiliki jalan akses menuju [[Terminal Tirtonadi]]. Stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian [[KRL Commuter Line Yogyakarta|Commuter Line Yogyakarta]]
|■
|-
|[[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| [[Stasiun Lawang|Lawang]] || 14.48 || 14.52
|[[Kota Yogyakarta]]
|[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]
|{{rint|yogyakarta|y}} {{rint|yogyakarta|blue}} {{rint|yogyakarta|ya}}<br>Terintegrasi dengan Commuter Line [[Prambanan Ekspres]] dan [[Kereta api Bandara Internasional Yogyakarta|Lin Yogyakarta International Airport]]. Stasiun ini merupakan stasiun ujung barat dari [[KRL Commuter Line Yogyakarta|Commuter Line Yogyakarta]].
|■
|-
| rowspan="4" |Jawa Tengah
| [[Stasiun Sidoarjo|Sidoarjo]] ||15.50|| 16.00
|[[Kabupaten Purworejo|Purworejo]]||[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]
|-
|{{rint|yogyakarta|blue}}<br>Terintegrasi dengan Commuter Line [[Prambanan Ekspres]]
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] || 16.24 || 17.00
|■
|-
|[[Kabupaten Kebumen|Kebumen]]
| [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]] || 17.36 ||17.40
|[[Stasiun Kebumen|Kebumen]]
|
|■
|-
|[[Kabupaten Cilacap|Cilacap]]
| [[Stasiun Jombang|Jombang]] || 18.02 || 18.05
|[[Stasiun Kroya|Kroya]]
|
|■
|-
|[[Kabupaten Banyumas|Banyumas]]
| [[Stasiun Nganjuk|Nganjuk]] || 18.40 || 18.50
|[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]
| {{rint|banyumas|k1bm}} {{rint|banyumas|k3bm}}<br>Terintegrasi dengan [[Trans Banyumas]] dan [[Trans Jateng]] di Terminal Pasar Pon
|■
|-
| [[StasiunJawa Madiun|MadiunBarat]] || 19.30[[Kota Cirebon]]|| 19.38{{sta|Cirebon}}
| Terletak di Jalan Lintas Utara Jawa
| ■
|-
| rowspan="2" |[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]]||[[Jakarta Timur]]||{{sta|Jatinegara}}
| [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] || 20.53 || 20.58
| {{rint|jakarta|blue}} {{rint|jakarta|tjk5}} {{rint|jakarta|tjk5c}} {{rint|jakarta|tjk5d}} {{rint|jakarta|tjk7f}} {{rint|jakarta|tjk7m}} {{rint|jakarta|tjk10}} {{rint|jakarta|tjk11}}<br>Terintegrasi dengan [[Commuter Line Cikarang]], bus BRT [[Transjakarta]], bus kota, dan Mikrotrans; stasiun ini juga merupakan stasiun pemberhentian Commuter Line Cikarang.
| ▼
|-
| [[StasiunJakarta Yogyakarta|YogyakartaPusat]] || 21.46 {{sta|| 22.00Gambir}}
| {{rint|jakarta|tjk2}} {{rint|jakarta|tjk2a}}<br>Stasiun ujung, terintegrasi dengan bus BRT [[Transjakarta]], bus kota, dan Mikrotrans.
|-
|★
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] ||00.30|| 00.38
|-}
 
| [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] || 02.34 || 02.42
'''Legenda'''
|-
{| class="wikitable"
| [[Stasiun Jatibarang|Jatibarang]] || 03.13 || 03.15
|-+
|★
| [[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]] || 05.25 || 05.27
|Stasiun ujung (terminus)
|-
| [[Stasiun Gambir|Gambir]] || 05.43 || -
|-
! colspan="3" |'''KA 44/45 (Gambir-Malang)'''
|-
| [[Stasiun Gambir|Gambir]] || - ||16.30
|-
| [[Stasiun Jatibarang|Jatibarang]] || 18.53 || 18.55
|-
| [[Stasiun Cirebon|Cirebon]] || 19.27 || 19.34
|-
| [[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]] || 21.28 || 21.36
|-
| [[Stasiun Kebumen|Kebumen]] || 23.10 || 23.16
|-
| [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] || 00.40 || 00.52
|-
| [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]] || 01.39 || 01.44
|-
| [[Stasiun Madiun|Madiun]] || 03.01 || 03.15
|-
| [[Stasiun Nganjuk|Nganjuk]] || 03.56 || 03.59
|-
| [[Stasiun Jombang|Jombang]] || 04.33 || 04.36
|-
| [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]] || 04.58 || 05.02
|-
| [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya Gubeng]] ||05.38|| 06.20
|-
|■
| [[Stasiun Sidoarjo|Sidoarjo]] || 06.44 || 06.46
|Berhenti untuk semua arah
|-
|○
| [[Stasiun Lawang|Lawang]] || 07.47 || 07.51
|Berhenti hanya pada jadwal malam
|-
|▼
| [[Stasiun Malang|Malang]] || 08.15 || -
|Berhenti hanya mengarah ke Gambir (satu arah)
|}
 
== Antarmoda pendukungInsiden ==
 
Pada Oktober 2010, kereta api Bima bersinggungan dengan rangkaian [[kereta api Gaya Baru Malam Selatan]] paling belakang yang belum terparkir penuh di [[Stasiun Purwosari]].<ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/180775-ka-bima-tabrak-ka-gaya-baru-di-solo Di Solo, KA Bima Tabrak KA Gaya Baru]</ref>
=== Menuju Bali dari arah Malang ===
Selain itu, KA Bima juga dapat dipakai sebagai moda [[transportasi]] penghubung dari Malang ke objek wisata yang ada di [[Pulau Bali]] dan sebaliknya. Setiba di Surabaya, penumpang transit di ruang VIP [[Stasiun Surabaya Gubeng]] untuk kemudian meneruskan perjalalan ke [[Stasiun Banyuwangi Baru|Banyuwangi]] dengan [[Kereta api Mutiara Timur|Mutiara Timur]] malam dan sampai di Banyuwangi pada pagi hari. Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan bus kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan [[Damri]] menuju [[Denpasar]], Bali. Demikian juga sebaliknya, berangkat dari Banyuwangi dengan menggunakan KA Mutiara Timur malam untuk sampai di Surabaya Gubeng, kemudian transit di ruang VIP Stasiun Surabaya Gubeng dan meneruskan perjalanan menuju Sidoarjo, Lawang, maupun Malang dengan menggunakan KA Bima.
 
Pada 8 September 2015 pukul 05.20, kereta api Bima menabrak mobil bak terbuka yang menerobos pintu perlintasan di [[Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur]]. Akibatnya, jadwal kereta api jarak jauh dan KRL menjadi terganggu.<ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/08/083698644/kereta-bima-tabrak-mobil-di-cipinang-ka-komuter-terhambat Tempo: Kereta Bima Tabrak Mobil di Cipinang, KA Komuter Terhambat]</ref>
== KA Tambahan ==
 
Mulai Kamis 5 April 2018, Sudah Tersedia pula Kereta api Bima Tambahan dengan Relasi Gambir-Surabaya Gubeng. Keberangkatan KA Bima Tambahan dimulai dari Gambir pada Malam Hari dan keesokan harinya KA Bima Tambahan telah tiba di Surabaya Gubeng pada Siang Hari, dan Setelah Dinas KA Bima Tambahan akan dibawa Ke Surabaya Pasarturi untuk melanjutkan Dinas Sebagai [[KA Sembrani]] Tambahan dengan Relasi Surabaya Pasarturi-Gambir; Mulai Minggu 8 April 2018. Namun kemudia di perpanjang sampai Malang.
Pada 10 November 2015, seorang ibu beserta anaknya tewas tertabrak kereta api Bima pada perlintasan tanpa palang pintu di [[Kramatjegu, Taman, Sidoarjo]] setelah pulang dari pasar.<ref>{{Cite news|title=Ibu dan Anak Tewas Tertabrak KA Bima di Perlintasan Tanpa Pintu|url=https://daerah.sindonews.com/berita/1060459/23/ibu-dan-anak-tewas-tertabrak-ka-bima-di-perlintasan-tanpa-pintu|last=Rouf|first=Abdul|newspaper=[[Koran Sindo]]|publisher=[[Media Nusantara Citra]]|location=[[Surabaya]]|language=id-ID|access-date=2022-04-24}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery mode="packed-hover" heights="190">
Berkas:Bima-Int1401.JPG|InteriorTampak Lamadalam KApada Bimarangkaian tampakkereta dariapi Bima depanlama.
Berkas:Interior Baru KA Bima.jpg|Tampak dalam kereta api Bima keluaran 2016 yang juga digunakan pada kereta api lainnya.
Berkas:Bima-Int1402.JPG|Interior Lama KA Bima tampak dari belakang.
Berkas:Kereta api Bima dengan Logo KAI Terbaru.jpg|Semasa KA Bima masih menggunakan rangkaian Kereta eksekutif New Image (K1 2016) sebelum diganti dengan kereta api stainless steel (K1 2018/2019).
Berkas:KA Bima Rangkaian Eksekutif K1 2016.jpg|KA Bima Menggunakan Rangkaian Eksekutif (K1) 2016
Berkas:KA-Bima 03-2015.JPG|KA Bima tiba di Stasiun Gambir
Berkas:Sunset KA Bima.jpg|KA Bima Melintas di Stasiun Tambun
Berkas:UJI COBA K1 0 16 19-27 Set-3 ft CC 203 98 02 SDT dan persiapan masuk MN.jpg|Rangkaian KA Bima Trainset 3 Sedang Ujicoba
Berkas:Interior Baru KA Bima.jpg|Interior baru KA Bima, Interior ini juga dipakai di Rangkaian K1 2016 lainnya
Berkas:Plat Papan Nama KA Bima.jpg|Plat Papan Nama KA Bima Terpasang di Gerbong Barunya
</gallery>
 
== InsidenLihat pula ==
* [[Kereta api Eendaagsche Express|Eendaagsche Express]]
[[Berkas:KA InteriorKA Bima.JPG|jmpl|ka|Interior KA Eksekutif Bima]]
* [[Kereta api Argo Semeru]]
# Pada bulan Oktober 2010, kereta api Bima menyerempet [[kereta api Gaya Baru Malam Selatan|kereta api Gaya Baru Malam Selatan (GBMS)]], pada kereta paling belakang, di [[Stasiun Purwosari]], Jawa Tengah, karena KA Gaya Baru Malam belum parkir penuh<ref>[http://nasional.news.viva.co.id/news/read/180775-ka-bima-tabrak-ka-gaya-baru-di-solo Di Solo, KA Bima Tabrak KA Gaya Baru]</ref>
# Pada tanggal [[8 September]] [[2015]], pukul 05.20 WIB, KA Bima menabrak mobil pickup yang menerobos pintu perlintasan di [[Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur]]. Akibatnya, jadwal kereta api jarak jauh dan KRL pagi itu terganggu.<ref>[http://metro.tempo.co/read/news/2015/09/08/083698644/kereta-bima-tabrak-mobil-di-cipinang-ka-komuter-terhambat Tempo: Kereta Bima Tabrak Mobil di Cipinang, KA Komuter Terhambat]</ref>
# Seorang ibu beserta anaknya tewas tertabrak KA Bima di perlintasan tanpa palang pintu, di Desa [[Kramatjegu, Taman, Sidoarjo]], pada tanggal [[10 November]] 2015 setelah pulang dari pasar. Karena ada perlintasan tanpa palang pintu itu dijaga secara swadaya oleh masyarakat.<ref>[http://daerah.sindonews.com/read/1060459/23/ibu-dan-anak-tewas-tertabrak-ka-bima-di-perlintasan-tanpa-pintu-1447160106 Sindo: Ibu dan Anak Tewas Tertabrak KA Bima di Perlintasan Tanpa Pintu]</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 274 ⟶ 213:
 
== Pranala luar ==
*{{commons cat|Bima Train|Kereta api Bima}}
{{id}} [https://www.kai.id/ Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia]
 
{{Daftar KA penumpang Indonesia}}
{{Topik Jakarta}}
 
{{DEFAULTSORT:Bima}}
[[Kategori:Kereta api di Indonesia|Bima]]
[[Kategori:Kereta api penumpang di Indonesia|Bima]]
[[Kategori:Kereta api eksekutif|Bima]]