Kereta api Pangrango

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Pangrango adalah kereta api berstatus KA Komersial (kelas eksekutif dan ekonomi) Jarak Menengah milik PT Kereta Api Indonesia dengan relasi Halte Paledang - Stasiun Sukabumi . Kereta api Pangrango diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pada tanggal 9 November 2013, bersamaan dengan pembukaan Stasiun Bogor Paledang, menggantikan KRD Bumi Geulis yang sudah mogok sejak Desember 2012.

Kereta api Pangrango/Siliwangi
Berkas:Plat nama KA Pangrango.png
KA Pangrango sedang berhenti di Stasiun KA Cicurug dengan CC206 pada pukul 06.05
Ikhtisar
JenisKelas Eksekutif dan Ekonomi AC (Layanan Ka Pangrango dari arah bogor-sukabumi), Sedangkan Kelas Ekonomi AC (Layanan Ka Siliwangi dari arah sukabumi-cianjur)
SistemKereta api lokal jarak menengah
StatusBeroperasi
LokasiDaop 1 Jakarta
Terminusdari Bogor menuju ke Sukabumi menggunakan ka pangrango, sedangkan dari arah Sukabumi ke Cianjur menggunakan ka siliwangi
Layanan1
Operasi
Dibuka9 November 2013; 10 tahun lalu (2013-11-09)
PemilikPT Kereta Api Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
OperatorDaerah Operasi I Jakarta
DepoJatinegara (JNG), Untuk Lokomotif Kereta
Jakarta Kota (JAKK), Untuk Rangkaian Kereta api
RangkaianCC206
Data teknis
Kecepatan operasi20 s.d. 60 km/jam
Jumlah ruteBogor-Sukabumi=12326,12328,dan 12330. Sukabumi-Bogor=12355,12357,dan 12359.
Peta rute
Templat:Kereta api Pangrango dan Siliwangi
KA Pangrango (kanan) memasuki Stasiun Sukabumi
KA Pangrango (kanan) memasuki Stasiun Sukabumi, sedangkan KA Siliwangi (kiri) sedang dipersiapkan untuk pertukaran lokomotif.

Susunan rangkaian kereta ini pada awal beroperasi terdiri satu lokomotif, tiga gerbong ekonomi AC, dua gerbong eksekutif, dan satu gerbong kereta makan pembangkit. Saat ini, okupansi Kereta Api Pangrango kelas ekonomi sangat tinggi dan okupansi kelas eksekutif menurun sehingga menggunakan susunan rangkaian 1 gerbong makan pembangkit ekonomi, satu gerbong eksekutif, dan empat gerbong ekonomi.

Kata Pangrango diambil dari nama Gunung Pangrango yang mempunyai ketinggian setinggi 3.019 meter dari permukaan laut yang berada di kawasan Taman Nasional Gede Pangrango ada di wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur dan Kabupaten Sukabumi.

Stamformasi

Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2016, layanan kelas eksekutif pada KA Pangrango /Siliwangi dihapus, jadi KA Pangrango/Siliwangi hanya membawa kereta ekonomi saja.[1] Namun atas desakan dari para penumpang rute Bogor-Sukabumi dan sebaliknya, maka PT KAI Daerah Operasi I Jakarta memutuskan kembali menyediakan layanan kelas Eksekutif pada perjalanan Ka Pangrango mulai keberangkatan tanggal 21 Januari 2016.[2]

Nama Kereta KA Pangrango
Jurusan Bogor-Sukabumi
Lokomotif CC201 atau CC206 CC206
Rangkaian 1 Kereta Eksekutif (K1) + 1 Kereta Makan dan Pembangkit (KMP3/MP2) + 4 Kereta Ekonomi AC (K3) + 1 Kereta aling-aling ((K3)bila diperlukan) Tempat duduk 474 (1 K1 + 4 K3) tempat duduk 530 (2 K3 + 3 K3) tempat duduk
Waktu tempuh rata-rata 2 Jam 4 Menit (dari Bogor ke Sukabumi) 2 jam 5 menit (dari Sukabumi ke Cianjur)

Stasiun-stasiun yang disinggahi

Khusus perjalanan dari Sukabumi menuju Cianjur dan sebaliknya, mulai tanggal 21 Januari 2016 akan dilayani oleh KA Siliwangi (kereta perintis kelas ekonomi).

Jadwal Perjalanan

Jadwal Perjalanan KA Pangrango Sesuai Gapeka 2015 (berlaku hingga 20 Januari 2016)[3]

Stasiun KA 111 KA 113 KA 115
Cianjur - 08.15 13.50
Sukabumi 05.00 10.05 15.45
Bogor Paledang 07.03 12.08 17.48
Stasiun KA 114 KA 116 KA 118
Bogor Paledang 07.55 13.25 18.30
Sukabumi 10.20 15.50 20.41
Cianjur 11.43 17.13 -

Bersamaan dengan dikembalikannya layanan kelas Eksekutif pada KA Pangrango, maka PT KAI Daerah Operasi I Jakarta melakukan perubahan jadwal untuk KA Pangrango (Bogor-Sukabumi PP), yang akan mulai berlaku pada tanggal 21 Januari 2016 mendatang. Jadwal yang tersedia pada tabel di atas masih berlaku hingga tanggal 20 Januari 2016.

Insiden

  • Tanggal 3 Januari 2014 pukul 14.05, KA 7118 Pangrango relasi Bogor Paledang - Sukabumi anjlok di Jembatan Pamoyanan Cicurug, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dikarenakan adanya rel patah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 1 kereta makan yang berada di rangkaian terakhir KA nyaris terguling akibat menginjak rel yang patah. Akhirnya kereta makan tersebut dilepaskan dan ditinggalkan dari rangkaian lalu kereta kembali berjalan tanpa aliran listrik & fasilitas restorasi. Perbaikan rel telah selesai dilakukan pada pukul 21.25, dengan memperbaiki bantalan yang patah dan esoknya KA bisa kembali melintas dengan normal.[4]
  • Pada 2 hari diresmikan.Sebuah gerbong ekonomi anjlok diterowongan Lampegan.

Galeri

Referensi

Pranala luar