Kesultanan Gorontalo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Menambahkan Referensi dan informasi terkait sejarah linula
Baris 65:
 
== Terbentuknya Kerajaan Gorontalo ==
Menurut manuskrip sejarah Gorontalo, padacikal mulanyabakal Kerajaan Gorontalo (''disebutbermula jugapertama kali dari sebuah Kerajaan HulonthaloKecil atau(Linula) Pohala'abernama Kerajaan Hulonthalo''Hulontalangi'' yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1300. Dalam catatan R. Tacco (1956), dibentuksaat itu Kerajaan Hulontalangi telah dipimpin oleh persekutuanRaja 17Humalanggi. KerajaanDi kecilkemudian hari, Raja Humalanggi memiliki seorang anak bernama Ilahudu yang berkedudukankemudian merangkul dan mempersatukan 17 Kerajaan kecil di lereng atau kaki gunung.<ref>Sirajuddin, S. (2018). Peran para Sultan dalam Penyebaran Islam di Gorontalo. ''Al-Qalam'', ''14''(1), 57-74.</ref> Selain itu,17 Kerajaan-Kerajaan Gorontaloyang sejakakhirnya dahulukemudian telahmembentuk mengenalKerajaan kedudukanGorontalo Rajayang Perempuanpengaruhnya ataulebih Ratubesar sebagaidan pemimpinmeluas Kerajaan.di Halbeberapa iniwilayah menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, masyarakatdi [[SukuTeluk Gorontalo|GorontaloTomini]] telah(Teluk mengenalGorontalo). kesetaraan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam lingkungan Kerajaan.
 
Selain itu, Kerajaan Gorontalo sejak dahulu telah mengenal kedudukan Raja Perempuan atau Ratu sebagai pemimpin Kerajaan. Hal ini menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu, masyarakat [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] telah mengenal kesetaraan kedudukan antara laki-laki dan perempuan di dalam lingkungan Kerajaan.
 
'''Daftar Perserikatan Kerajaan Gorontalo'''
Baris 87 ⟶ 89:
# Kerajaan Huangobotu Oloyihi, Rajanya: Lealini
# Kerajaan Tamboo, Rajanya: Dayilombuto (Perempuan)
# Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: HumalanggiIlahudu
== Kedatangan Islam ==
Kesultanan Gorontalo merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur, selain [[Kesultanan Ternate]], [[Kesultanan Gowa]] dan [[Kesultanan Bone]].<ref>Maili, M., & Suryani, W. (2018). Jaringan Islamisasi Gorontalo.(Fenomena Keagamaan dan Perkembangan Islam di Gorontalo). ''Al-Ulum'', ''18'', 435-458.</ref> Penyebaran agama Islam di Gorontalo diperkirakan bermula sejak abad ke-16 (antara tahun 1501-1600), ditandai dengan Islamnya salah satu Raja Gorontalo yang bernama Amai. Raja Amai kemudian mengganti sebutan raja menjadi sultan, sehingga namanya dikenang luas sebagai Sultan Amai dari Kesultanan Gorontalo.[[Berkas:Masjid hunto gorontalo.jpg|jmpl|Masjid Hunto adalah Masjid pertama dan tertua di Gorontalo.|al=|kiri]]Salah satu referensi masuknya Islam di Gorontalo berasal dari penjelasan Profesor Ibrahim Polontalo, dimana perkawinan antara ''Olongia Amai'' atau Raja Amai dengan Puteri Owutango dari Kerajaan Palasa.<ref>Polontalo, Ibrahim. 1968. ''Peranan Tidi Lopolopalo Gorontalo dalam Pembinaan Kepribadian Suku Gorontalo'', (Menado: FKPS-IKIP).</ref> Agama Islam yang dianut oleh Kerajaan Palasa Ogomonjolo (Kumonjolo) berasal dari hubungan pertalian darah kerajaan tersebut dengan para Raja dari Kesultanan Ternate.<ref>Richard Tacco. 1935. ''Het Volk Van Gorontalo: Historich Traditioneel Maatschappelijk Cultural Sociaal Karakteristiek…'', hlm. 26.</ref> Dalam perkawinan tersebut, Raja Amai dan para pengikutnya dipersyaratkan untuk memeluk Islam dan Al-Quran sebagai sumber utama tatanan kehidupan dan adat istiadat masyarakat Gorontalo.<ref>Amin, B. (2012). Islam, Budaya dan Lokalitas Gorontalo. ''Dalam Jurnal Sejarah dan Budaya (KURE). Manado. Balai Pelestarian Nilai Budaya Manado''.</ref>