Kesultanan Gowa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mahdalena73 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Penambahan informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 38:
[[File:Tamalate Palace of Gowa Kingdom.jpg|thumb|Tamalate Palace in Sungguminasa, Gowa Regency. The palace was where the kings of Gowa kingdom governed its territories from. Local people call it Balla' Lompoa (The House of Greatness)| Istana Tamalate yang berada di [[Sungguminasa]], [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]]]
 
'''Gowa''' (juga dieja '''Goa''') atau '''Bate Salapang''' ([[bahasa Makassar]]: {{script|Bugi|ᨅᨈᨙᨔᨒᨄ}} ''Baté Salapang'')
merupakanadalah sebuah kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah [[Sulawesi Selatan]], tepatnya di jazirah selatan dan pesisir barat [[Semenanjung Selatan, Pulau Sulawesi|semenanjung]] yang mayoritasnya didiami oleh [[suku Makassar]]. Wilayah inti bekas kerajaan ini sekarang berada di bawah [[Kabupaten Gowa]], Kotamadya Makassar dan Kabupaten Takalar saat ini.
 
Berawal dari ''[[chiefdom]]'' atau ''banua'' yang didirikan pada awal abad ke-14, Kerajaan Gowa mencapai puncak kejayaannya bersama [[Kerajaan Tallo]] sekitar tahun 1511 hingga 1669, ketika kerajaan ini memegang hegemoni militer dan perdagangan atas wilayah timur Nusantara, termasuk di antaranya sebagian besar Sulawesi, beberapa bagian dari Maluku dan Nusa Tenggara, serta pesisir timur Kalimantan. Dalam prosesnya menjadi kekaisaran maritim, Kerajaan Gowa mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang pemerintahan, ekonomi dan militer. Perubahan sosial budaya yang drastis juga terjadi seiring mengeratnya hubungan antara Kerajaan Gowa dan dunia luar, terutama setelah Kerajaan Gowa mengadopsi Islam sebagai agama resmi pada awal 1607.