Kesultanan Tidore: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
|native_name = كسولتانن تيدور<br>''Kie Ma-Kolano''
|conventional_long_name = Kesultanan Tidore
|common_name = Kesultanan Tidore
|continent = Asia
|region = [[Asia Tenggara]]
|country = [[Indonesia]]
|religion = [[Islam]]
|image_flag = Bendera tidore.gif
|image_coat = Lambang tidore.png
|symbol_type =
|p1 = Majapahit
|p2 =
|s1 = IndonesiaHindia Belanda
|s2 =
|flag_p1 =
|flag_p2 =
|flag_s1 = Flag of IndonesiaNetherlands.svg
|year_start = 1081
|year_end = Sampai Sekarang1815
|capital = [[Soasiu|Tidore]]
|date_start =
|date_end =
|event_start = Pertama oleh Raden Mas lV
|event_end = Bergabung dengan [[Indonesia]]Dikuasai
|image_map_captionimage_map = {{switcher|[[Berkas:Kadato Kie.jpg|upright=1.25|frameless]]|Tampak depan [[Kadato Kie]]|[[Berkas:Peta-wilayah-uli-lima-dan-uli-siwa.jpg|upright=1.25|frameless]]|Wilayah Kesultanan Tidore pada abad ke-16 (''Uli Siwa'')<ref>[https://saripedia.wordpress.com/tag/benteng-portugis-di-ternate/ Gazw Al-Fikr: Sultan Baabullah, Pembebasan Nusantara Dan “Jihad” Kita Hari Ini.]</ref>|default=1}}
|image_map = Peta-wilayah-uli-lima-dan-uli-siwa.jpg
|image_map_caption =
|image_map_caption = Wilayah Kesultanan Tidore pada abad ke-16 (''Uli Siwa'')<ref>[https://saripedia.wordpress.com/tag/benteng-portugis-di-ternate/ Gazw Al-Fikr: Sultan Baabullah, Pembebasan Nusantara Dan “Jihad” Kita Hari Ini.]</ref>
|capital ibu kota Negara = [[Soasiu|Negara Tidore]]
|common_languages = [[Bahasa Tidore|Tidore]]
|government_type = [[Kerajaan konstitusional|Monarki Konstitusi]] [[Kesultanan]]
|title_leader = [[Sultan]], ''Kie Ma-Kolano''
|leader1 = [[Kolano Syahjati]] ([[Muhammad Naqil]])
|year_leader1 = 1081
Baris 45 ⟶ 41:
Pada tahun [[1521]], [[Sultan Mansur]] dari Tidore menerima [[Spanyol]] sebagai sekutu untuk mengimbangi kekuatan [[Kesultanan Ternate]] saingannya yang [[bersekutu ]] dengan [[Kerajaan Portugal|Portugal]]. Setelah mundurnya [[Spanyol ]] dari wilayah tersebut pada tahun [[1663]] karena protes dari pihak Portugal sebagai pelanggaran terhadap [[Perjanjian Tordesillas]] [[1494]], Tidore menjadi salah satu [[kerajaan ]] paling merdeka di wilayah [[Maluku]]. Terutama di bawah kepemimpinan [[Sultan Saifuddin]] (memerintah [[1657]]-[[1689]]), Tidore berhasil menolak pengusaan [[VOC]] terhadap wilayahnya dan tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir [[abad]] ke-18.
 
== Awal Perkembangan KerajaanKesultanan Tidore ==
[[Berkas:Kesultanan Tidore di Papua bagian barat.png|thumb|Wilayah vasal/kerajaan bawahan dari Kesultanan Tidore di [[Semenanjung Bomberai]] dan [[Semenanjung Doberai|Doberai]], [[Papua]] bagian barat.]]
 
KerajaanKesultanan Tidore terletak di sebelah selatan [[Kesultanan Ternate|Ternate]]. Menurut [[silsilah raja-raja Ternate dan Tidore]], Raja Tidore pertama adalah [[Muhammad Naqil]] yang [[naik tahta]] pada tahun [[1081]]. Baru pada akhir abad ke-14, agama [[Islam]] dijadikan [[agama resmi]] Kerajaan Tidore oleh [[Raja Tidore]] ke-11, [[Sultan Djamaluddin]], yang bersedia masuk Islam berkat dakwah [[Syekh Mansur]] dari [[Arab]].<ref>[http://aikblaztatosof.blogspot.com Sejarah Kerajaan Tidore.]</ref>
 
== Aspek Kehidupan ==
Baris 62 ⟶ 58:
 
== Kemunduran Kesultanan Tidore ==
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Dominee Jansen en controleur Riem met de oudste zoon van de sultan voor het paleis van de sultan van Ternate TMnr 60011844.jpg|jmpl|kiri|245px|Putra Sultan Tidore bersama seorang ''controleur'' dan seorang warga [[Belanda]] (sekitar tahun [[1900]]).<ref name="Elvira Tungka Wuisang 2021 pp. 94–103">{{cite journal | last=Elvira | first=Suci | last2=Tungka | first2=Aristotulus Ernst | last3=Wuisang | first3=Cynthia Erlita Virgin | title=Building Typology of Kadato Kie from Tidore Sultanate | journal=Techno: Jurnal Penelitian | volume=10 | issue=1 | date=2021-05-30 | issn=2580-7129 | doi=10.33387/tjp.v10i1.3006 | pages=94–103 | url=https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/Techno/article/view/3006 | access-date=2022-07-25}}</ref>]]
 
Kemunduran Kesultanan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan [[Kesultanan Ternate]] yang dilakukan oleh bangsa asing ([[Spanyol]] dan [[Portugis]]) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil [[rempah-rempah]] tersebut. Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu Domba oleh [[Kerajaan Portugal|Portugal]] dan [[Spanyol]], mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir [[Kerajaan Portugal|Portugal]] dan [[Spanyol]] ke luar Kepulauan [[Maluku]]. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab [[VOC]] yang dibentuk [[Belanda]] untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di [[Maluku]] berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
Baris 67 ⟶ 65:
== Daftar Raja dan Sultan Tidore ==
[[Berkas:Istana-sultan-tidore.jpeg|jmpl|275px|Istana Kesultanan Tidore (''Kadato Kie'') di [[Tidore]].]]
[[Berkas:Singgasana Sultan dan Permaisuri Tidore.jpg|jmpl|275px|Singgasana Sultan dan Permaisuri Tidore]]
[[Berkas:Jokowi-mendapat-gelar-dari-sultan-tidore.jpg|jmpl|275px|[[Presiden]] [[Joko Widodo]] mendapat plakat setelah menerima anugerah gelar adat dari Sultan Husein Syah di Istana Kesultanan Tidore, [[8 Mei]] [[2015]]<ref>[http://print.kompas.com/baca/2015/05/08/Joko-Widodo-Terima-Gelar-Biji-Nagara-Madafolo-dari Joko Widodo Terima Gelar Biji Nagara Madafolo dari Sultan Tidore.]</ref>.]]
# [[Kolano Syahjati]] alias [[Muhammad Naqil bin Jaffar Assidiq]]
# [[Kolano Bosamawange]i
# [[Kolano Syuhud alias Subu]]
# [[Kolano Balibunga]]
# [[Kolano Duko adoya]]
# [[Kolano Kie Matiti]]
# [[Kolano Seli]]
# [[Kolano Matagena]]
# 1334-1372: [[Kolano Nuruddin]]
# 1372-1405: [[Kolano Hasan Syah]]
# 1495-1512: [[Sultan Ciriliyati ]] alias Djamaluddin
# 1512-1526: [[Sultan Al Mansur]]
# 1526-1535: [[Sultan Amiruddin Iskandar Zulkarnain]]
# 1535-1569: [[Sultan Kiyai Mansur]]
# 1569-1586: [[Sultan Iskandar Sani]]
# 1586-1600: [[Sultan Gapi Baguna]]
# 1600-1626: [[Sultan Mole Majimo]] alias Zainuddin
# 1626-1631: [[Sultan Ngora Malamo alias Alauddin Syah]]; memindahkan pemerintahan dan mendirikan [[Kadato]] ([[Istana]]) [[Biji Negara]] di [[Toloa]]
# 1631-1642: Sultan Gorontalo alias Saiduddin
# 1642-1653: [Sultan Saidi]]
# 1653-1657: [[Sultan Mole Maginyau][ alias Malikiddin
# 1657-1674: [[Sultan Saifuddin]] alias [[Jou Kota][]; memindahkan pemerintahan dan mendirikan [[Kadato]] ([[Istana]]) [[Salero]] di [[Limau Timore][ ([[Soasiu]])
# 1674-1705: [[Sultan Hamzah Fahruddin]]
# 1705-1708: [[Sultan Abdul Fadhlil Mansur]]
# 1708-1728: [[Sultan Hasanuddin Kaicil Garcia]]
# 1728-1757: [[Sultan Amir Bifodlil Aziz Muhidin Malikul Manan]]
# 1757-1779: [[Sultan Muhammad Mashud Jamaluddin]]
# 1780-1783: [[Sultan Patra Alam]]
# 1784-1797: [[Sultan Hairul Alam Kamaluddin Asgar]]
# 1797-1805: Sultan Syaidul Jehad Amiruddin Syaifuddin Syah Muhammad El Mab’us Kaicil Paparangan Jou Barakati Nuku
# 1805-1810: [[Sultan Zainal Abidin]i
# 1810-1821: [[Sultan Motahuddin Muhammad Tahir]]
# 1821-1856: [[Sultan Achmadul Mansur Sirajuddin Syah]]; pembangunan Kadato (Istana) Kie
# 1856-1892: [[Sultan Achmad Syaifuddin Alting]]
# 1892-1894: [[Sultan Achmad Fatahuddin Alting]]
# 1894-1906: [[ Sultan Achmad Kawiyuddin Alting alias Shah Juan]]; setelah wafat, terjadi [[konflik internal ]] ([[Kadato Kie ]] dihancurkan) hingga vakumnya kekuasaan
# 1947-1967: [[Zainal Abidin Syah|Sultan Zainal Abidin Syah]]; diikuti vakumnya kekuasaan
# 1999-2012: Sultan [[Djafar Syah dari Tidore|Djafar Syah]]; pembangunan kembali [[Kadato Kie]]