Kidung Gregorian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(17 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[FileBerkas:Graduale Aboense 2.jpg|thumbjmpl|[[Introitus]] ''Gaudeamus omnes'', ditulis dengan notasi balok dalam buku nyanyian ''Graduale Aboense'' antara abad ke-14 dan ke-15 sebagai bentuk penghormatan terhadap [[Henrikus (Uskup Finlandia)|Santo Henrikus, pelindung negara Finlandia]]]]
 
{{Listen|filename=Gaudeamus omnes - Graduale Aboense.ogg|title=''Gaudeamus omnes''|description=Introitus Misa Peringatan Santo Henrikus, Pelindung Negara Finlandia}}
 
'''Kidung Gregorian''' ({{lang-la|Cantus Gregorianus}}) adalah pusattradisi dari tradisipokok ''[[cantus planus|kidung polos]]'' [[Kekristenan Barat|Gereja Barat]], yaknisejenis [[monofoni]], nyanyian suci dalam [[monofoni|satubahasa suaraLatin]] tanpa(adakalanya iringan[[bahasa alatYunani]]) musik dalamdi [[Gereja Katolik Roma]]. Kidung Gregorian sangat berkembang di kawasan barat dan tengah Eropa pada abad ke-9 dan ke-10, dan disempurnakan dengan penambahan maupun penghilangan bagian-bagian tertentu di kemudian hari. Meskipun [[Paus Gregorius I]] disebut-sebut dalam ceritalegenda rakyatpopuler sebagai penciptanya, para ahli meyakini bahwa kidung Gregorian adalah hasil sintesis [[kidung Romawi]] dan [[kidung Galia]] pada zaman [[wangsa Karoling]], lama sesudah Paus Gregorius I wafat.
 
Kumpulan besar kidung ini adalah musik tertua yang dikenal karena merupakan kumpulan kidung pertama yang diberi [[notasi]] pada abad ke-10. Secara umum, kidung-kidung Gregorian dipelajari melalui metode [[viva voce]], yakni dengan mengulangi contoh secara lisan, yang memerlukan pengalaman bertahun-tahun lamanya di [[Schola Cantorum]]. Kidung Gregorian bersumber dari kehidupan [[monastik]], di mana menyanyikan 'Ibadat Suci' sembilan kali sehari pada waktu-waktu tertentu dijumjung tinggi seturut [[Peraturan Santo Benediktus]]. Melagukan ayat-ayat mazmur mendominasi sebagian besar dari rutinitas hidup dalam komunitas monastik, sementara sebuah kelompok kecil dan para solois menyanyikan kidung-kidung.
 
Menurut tradisi, kidung Gregorian dinyanyikan oleh [[paduan suara]] laki-laki dewasa dan kanak-kanak di dalam gereja, atau oleh para biarawan dan biarawati di dalam [[kapel]] [[biara (tempat tinggal)|biara]] masing-masing. Kidung Gregorian adalah kidung [[Ritus Romawi]] yang dinyanyikan dalam [[Misa|perayaan Misa]] maupun dalam [[Ibadah harian (Kristen)|ibadat harian]] di biara-biara. Meskipun tradisi-tradisi nyanyian ibadat asli lainnya dalam Gereja Barat telah tergantikan atau terpinggirkan oleh kidung Gregorian, [[kidung Ambrosian]] masih tetap lestari di kota Milan, dan ada pula pakar-pakar musik yang mendalami kedua ragam kidung ini maupun [[kidung Mozarab]] umat Kristen Spanyol. Kidung Gregorian sekarang ini tidak lagi diwajibkan, namun Gereja Katolik Roma secara resmi masih menganggapnya sebagai ragam musik yang paling sesuai untuk peribadatan.<ref name=Catholic>[http://www.christusrex.org/www1/CDHN/v8.html Konstitusi Mengenai Liturgi Suci, Konsili Vatikan II] {{Webarchive|url=https://archive.istoday/20121220134142/http://www.christusrex.org/www1/CDHN/v8.html |date=20 Desember 2012 }}; [[Paus Benediktus XVI]]: [http://www.cwnews.com/news/viewstory.cfm?recnum=44963 Catholic World News 28 Juni 2006] kedua-duanya diakses pada 5 Juli 2006</ref> Pada abad ke-20, kidung Gregorian kembali diminati, baik di bidang kajian musik maupun di kalangan masyarakat umum.
 
== Sejarah ==
Kidung Gregorian terutama digubah, dikodifikasi, dan diberi notasi di wilayah-wilayah [[Eropa Barat]] dan [[Eropa Tengah]] yang dikuasai Bangsa [[Frank]] pada abad ke-9 dan ke-10, dengan penambahan-penambahan dan penyuntingan-penyuntingan dikemudian hari, tetapi naskah-naskah dan banyak dari melodi-melodinya jauh berasal dari beberapa abad sebelumnya. Meskipun banyak orang meyakini bahwa [[Paus Gregorius I|Paus Gregorius Agung]] sendiri yang menciptakan kidung Gregorian, para sarjana kini percaya bahwa kidung tersebut membawa-bawa nama [[Paus]] itu sejak sintesis [[Karolingian]] yang terjadi di kemudian hari antara kidung [[Romawi]] dan [[Kidung Gallika]], dan pada masa itu mencatut nama [[Gregorius I]] merupakan 'trik pemasaran' untuk memberi kesan adanya inspirasi suci sehingga dapat menghasilkan satu protokol liturgis yang akan digunakan di seluruh [[kekaisaran]]. Satu kekaisaran, satu Gereja, satu Kidung - kesan kesatuan merupakan isu pokok pada era Karolingian.
 
Selama abad-abad berikutnya kidung Gregorian tetap menempati jantung [[musik Gereja]], di mana ia menumbuhkan berbagai cabang dalam arti bahwa praktik-praktik performansi yang baru bermunculan di mana musik baru dalam naskah yang baru diperkenalkan atau punataupun kidung-kidung yang sudah ada diberi tambahan dengan cara menyusunnya menjadi [[Organum]]. Bahkan musik [[polifonik]] yang muncul dari kidung-kidung kuno nan luhur dalam Organa oleh [[Leonin]] dan [[Perotin]] di [[Paris]] (1160-1240) berakhir dengan kidung monofonik dan dalam tradisi-tradisi di kemudian hari gaya-gaya komposisi baru dipraktikkan dalam jukstaposisi (atau ko-habitasi) dengan kidung monofonik. Praktik ini berlanjut sampai ke masa hidup [[Francois Couperin]], yang misa-misa organnya dimaksudkan untuk dinyanyikan silih berganti dengan kidung [[homofonik]]. Meskipun hampir tidak digunakan lagi sesudah periode [[Baroque]], kidung mengalami kebangkitan kembali pada abad ke-19 dalam [[Gereja Katolik Roma]] dan sayap [[Anglo-Katolik]] dari [[Komuni Anglikan]].
 
=== [[Notasi musik|Notasi]] ===
Kidung-kidung Gregorian ditulis dalam notasi grafis yang menggunakan seperangkat tanda-tanda khusus yang disebut [[neuma]], yang memperlihatkan suatu gerak musik dasar (lihat [[notasi musik]]). Dalam buku-buku kidung yang terdahulu, pemberian notasi dilakukan dengan cara menyingkat kata-kata dalam kalimat syair sedapat mungkin lalu diimbuhi neuma-neuma di atasnya. Dalam tahap selanjutnya ditambahkan satu atau lebih garis [[paranada]], dan pada [[abad ke-11]] kebutuhan untuk memperlihatkan pula interval-interval menciptakan notasi balok, yang kelak menjadi sumber dari notasi balok modern dalam lima garis [[paranada]] yang dikembangkan pada [[abad ke-16]].<ref>Perkembangan gaya-gaya notasi dibahas dalam [http://www.dolmetsch.com/musictheory2.htm Dolmetsch online], diakses 4&nbsp;Juli&nbsp;2006</ref> Kidung gregorian merupakan tradisi musik yang dominan dan sentral di seluruh Eropa dan menjadi akar perkembangan musik yang bersumber darinya, seperti kebangkitan [[polifoni]] pada [[abad ke-11]].
 
Baris 20:
[[Berkas:Gregory I - Antiphonary of Hartker of Sankt Gallen.jpg|jmpl|ka| Seekor burung merpati perlambang [[Roh Kudus]] hinggap pada pundak [[Paus Gregorius I]] menjadi simbol inspirasi ilahi]]
 
Kidung Gregorian secara tradisional dinyanyikan oleh [[paduan suara]] pria dan anak-anak lelaki di dalam gereja-gereja, atau oleh [[biarawan]] dan biarawati di dalam kapela-kapela mereka. Kidung ini adalah musik dari [[Ritus Romawi]], dinyanyikan dalam [[Misa]] dan [[Ibadat Harian]] monastik. Meskipun kidung gregorian menggantikan atau menyingkirkan tradisi-tradisi kidung-kidung asli Kristiani Barat lainnya dan menjadi musik resmi liturgi Kristiani Barat, kidung ambrosian masih tetap dipergunakan di [[Milan]], dan ada pula para musikolog yang mengeksprolasi baik kidung gregorian dan ambrosian maupun kidung [[Mozarabik]] milik umat Kristiani [[Spanyol]]. Meskipun kidung gregorian tidak lagi diwajibkan, Gereja Katolik Roma masih secara resmi menganggapnya sebagai musik yang paling cocok untuk peribadatan.<ref name=Catholic>[http://www.christusrex.org/www1/CDHN/v8.html Konstitusi mengenai Liturgi Suci, Konsili Vatikan Kedua]. Pandangan ini dianut pada level tertinggi, termasuk oleh [[Paus Benediktus XVI]]: [http://www.cwnews.com/news/viewstory.cfm?recnum=44963 Catholic World News 28&nbsp;June&nbsp;2006] keduanya diakses 5&nbsp;Juli&nbsp;2006</ref> Pada abad ke-20, kidung gregorian mengalami resurgensi musikologis dan populer.
 
== Catatan kaki ==
Baris 46:
| first = Geoffrey
| coauthors = Richard Rastall, David Hiley and Janka Szendrei
| url = http://www.grovemusic.com
| title = Notation
| work = Grove Music Online, ed. L. Macy
| accessdate = 27, June
| accessyear = 2006
| archive-date = 2007-07-21
| archive-url = https://www.webcitation.org/5QVcssKES?url=http://www.grovemusic.com/
| dead-url = yes
}}
* {{cite book|
Baris 56 ⟶ 59:
last=Crocker|
coauthors=|
title=The Early Medieval Sequence| url=https://archive.org/details/earlymedievalseq0000croc|
publisher=University of California Press|
location=|
Baris 65 ⟶ 68:
| last = Dyer
| first = Joseph
| coauthors =
| url = http://www.grovemusic.com
| title = Roman Catholic Church Music
| pages = Section VI.1
Baris 72 ⟶ 75:
| accessdate = 28, June
| accessyear = 2006
| archive-date = 2007-07-21
| archive-url = https://www.webcitation.org/5QVcssKES?url=http://www.grovemusic.com/
| dead-url = yes
}}
* Hiley, David (1990). Chant. In ''Performance Practice: Music before 1600'', Howard Mayer Brown and Stanley Sadie, eds., pp.&nbsp;37–54. New York: W.W. Norton & Co. ISBN 0-393-02807-0
Baris 88 ⟶ 94:
last=Hoppin|
coauthors=|
title=Anthology of Medieval Music| url=https://archive.org/details/medievalmusic00hopp|
publisher=W. W. Norton & Company|
location=|
Baris 98 ⟶ 104:
last=Hoppin|
coauthors=|
title=Medieval Music| url=https://archive.org/details/medievalmusic00hopp|
publisher=W. W. Norton & Company|
location=|
Baris 117 ⟶ 123:
| last = Levy
| first = Kenneth
| coauthors =
| url = http://www.grovemusic.com
| title = Plainchant
| pages = Section VI.1
Baris 124 ⟶ 130:
| accessdate = 20, January
| accessyear = 2006
| archive-date = 2007-07-21
| archive-url = https://www.webcitation.org/5QVcssKES?url=http://www.grovemusic.com/
| dead-url = yes
}}
* {{cite journal
Baris 149 ⟶ 158:
| last = McKinnon
| first = James W
| coauthors =
| url = http://www.grovemusic.com
| title = Christian Church, music of the early
| work = Grove Music Online, ed. L. Macy
| accessdate = 11, July
| accessyear = 2006
| archive-date = 2007-07-21
| archive-url = https://www.webcitation.org/5QVcssKES?url=http://www.grovemusic.com/
| dead-url = yes
}}
* {{cite book
Baris 161 ⟶ 173:
|year = 1996
|title = Women in Music
|url = https://archive.org/details/womeninmusicanth0000neul
|publisher = Northeastern University Press
|location = Boston
Baris 215 ⟶ 228:
 
== Pranala luar ==
* [http://abbayesprovencales.free.fr/gregorien.htm Kidung Gregorian dari biara-biara Provence di PerancisPrancis]
* [http://romaaeterna.jp/ Liber usualis online - MIDI Koleksi himne-himne dan kidung-kidung tradisional Katolik]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* Alison Hope, "[http://www.maternalheart.org/library/chant_history.htm Sejarah Kidung Gregorian] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080330175955/http://www.maternalheart.org/library/chant_history.htm |date=2008-03-30 }}"
* H. Bewerung: "[http://www.newadvent.org/cathen/06779a.htm Kidung Geregorian]", ''[[Catholic Encyclopedia]]''
* William P. Mahrt: "[http://www.musicasacra.com/publications/sacredmusic/133/1/1_1.html Kidung Gregorian sebagai sebuah paradigma Musik Suci]," ''Sacred Music'', 133.3, halaman 5-14
Baris 223 ⟶ 236:
* Justine Ward, "[http://www.musicasacra.com/publications/sacredmusic/pdf/ward.pdf The Reform of Church Music]," ''[[Atlantic Monthly]]'', April 1906
* [http://gregorian.soft.free.fr/gregorian.html Monastic gregorian]
* [http://www.gregor-und-taube.de/htm/materialien.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200609022903/http://www.gregor-und-taube.de/html/materialien.htm |date=2020-06-09 }} Many chants from the Gradual in melodically restituted form
* [http://www.cesg.unifr.ch] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080212060047/http://www.cesg.unifr.ch/ |date=2008-02-12 }} website of Sankt Gallen / Cologne Library, acces to Skt. Gallen manuscripts, a must-see!
{{Liturgi Gereja Katolik}}
 
[[Kategori:Musik gereja]]