Kidung Gregorian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: minor cosmetic change
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Praktek +Praktik)
Baris 10:
Kidung Gregorian terutama digubah, dikodifikasi, dan diberi notasi di wilayah-wilayah [[Eropa Barat]] dan [[Eropa Tengah]] yang dikuasai Bangsa [[Frank]] pada abad ke-9 dan ke-10, dengan penambahan-penambahan dan penyuntingan-penyuntingan dikemudian hari, tetapi naskah-naskah dan banyak dari melodi-melodinya jauh berasal dari beberapa abad sebelumnya. Meskipun banyak orang meyakini bahwa [[Paus Gregorius I|Paus Gregorius Agung]] sendiri yang menciptakan kidung Gregorian, para sarjana kini percaya bahwa kidung tersebut membawa-bawa nama [[Paus]] itu sejak sintesis [[Karolingian]] yang terjadi di kemudian hari antara kidung [[Romawi]] dan [[Kidung Gallika]], dan pada masa itu mencatut nama [[Gregorius I]] merupakan 'trik pemasaran' untuk memberi kesan adanya inspirasi suci sehingga dapat menghasilkan satu protokol liturgis yang akan digunakan di seluruh [[kekaisaran]]. Satu kekaisaran, satu Gereja, satu Kidung - kesan kesatuan merupakan isu pokok pada era Karolingian.
 
Selama abad-abad berikutnya kidung Gregorian tetap menempati jantung [[musik Gereja]], di mana ia menumbuhkan berbagai cabang dalam arti bahwa praktik-praktik performansi yang baru bermunculan di mana musik baru dalam naskah yang baru diperkenalkan atau pun kidung-kidung yang sudah ada diberi tambahan dengan cara menyusunnya menjadi [[Organum]]. Bahkan musik [[polifonik]] yang muncul dari kidung-kidung kuna nan luhur dalam Organa oleh [[Leonin]] dan [[Perotin]] di [[Paris]] (1160-1240) berakhir dengan kidung monofonik dan dalam tradisi-tradisi di kemudian hari gaya-gaya komposisi baru dipraktikkan dalam jukstaposisi (atau ko-habitasi) dengan kidung monofonik. PraktekPraktik ini berlanjut sampai ke masa hidup [[Francois Couperin]], yang misa-misa organnya dimaksudkan untuk dinyanyikan silih berganti dengan kidung [[homofonik]]. Meskipun hampir tidak digunakan lagi sesudah periode [[Baroque]], kidung mengalami kebangkitan kembali pada abad ke-19 dalam [[Gereja Katolik Roma]] dan sayap [[Anglo-Katolik]] dari [[Komuni Anglikan]].
 
=== Notasi ===