Kimia anorganik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-Teoritis, +Teoretis; -teoritis, +teoretis)
Baris 12:
'''Kimia anorganik''' adalah cabang [[kimia]] yang mempelajari sifat dan reaksi [[senyawa anorganik]]. Ini mencakup semua [[senyawa kimia]] kecuali yang berupa rantai atau cincin atom-atom karbon, yang disebut senyawa organik dan dipelajari dalam [[kimia organik]]. Perbedaan antara kedua bidang ilmu ini tidak mutlak dan banyak tumpang-tindih, khususnya dalam subbidang kimia [[organologam]]. Bidang ini memiliki banyak aplikasi dalam setiap aspek industri kimia, termasuk [[katalisis]], [[material]], [[pigmen]], [[surfaktan]], [[pelapis]], [[obat-obatan|industri medis]], [[bahan bakar]], dan [[pertanian]].<ref>{{cite web | publisher = American Chemical Society | title = Careers in Chemistry: Inorganic Chemistry | url = http://portal.acs.org/portal/acs/corg/content?_nfpb=true&_pageLabel=PP_ARTICLEMAIN&node_id=1188&content_id=CTP_003393&use_sec=true&sec_url_var=region1&__uuid=2fe23bbd-4dcd-4087-b35c-3a886576a618}}</ref>
 
== Kimia anorganik teoritisteoretis ==
Perspektif alternatif pada bidang kimia anorganik dimulai dengan atom [[model Bohr]] serta, dengan menggunakan alat dan model [[kimia teori]] serta [[kimia komputasi]], berkembang menjadi ikatan dalam molekul sederhana dan kemudian yang lebih kompleks. Presisi deskripsi mekanik kuantum untuk spesi banyak-elektron, pada kenyataannya, sangat sulit. Tantangan ini telah melahirkan banyak pendekatan semi-kuantitatif atau semi-empiris termasuk [[teori orbital molekul]] serta [[teori medan ligan]], Sejalan dengan deskripsi teoritisteoretis, metodologi perkiraan dilakukan, seperti [[teori fungsi rapatan]].<ref>{{cite journal | author1 = Stephens, P. J.| author2 = Devlin, F.J. | author3 = Chabalowski, C.F. | author4 = Frisch, M. J.| title = Ab Initio Calculation of Vibrational Absorption and Circular Dichroism Spectra Using Density Functional Force Fields | journal = J. Phys. Chem. | year = 1994 | volume = 98 | issue = 11 | page = 623}}</ref><ref>{{cite journal | author = Juliandri | title = Bond Dissociation Energy of Halogen Oxides | journal = Procedia Chemistry | year = 2015 | volume = 17 | page = 99–105 | doi = 10.1016/j.proche.2015.12.114}}</ref><ref>{{cite journal | author1= Ventura, O. N.| atuhor2 = Kieninger, M.| title = The FO<sub>2</sub> radical: a new success of density functional theory | journal = Chem. Phys Lett. | year = 1995 | volume = 245 | page = 488}}</ref>
 
Pengecualian pada teori, kualitatif dan kuantitatif, sangat penting dalam pengembangan bidang ini. Sebagai contoh, [[Tembaga(II) asetat|Cu<sup>II</sup><sub>2</sub>(OAc)<sub>4</sub>(H<sub>2</sub>O)<sub>2</sub>]] hampir diamagnetik bawah suhu kamar sedangkan Teori Medan Kristal memprediksi bahwa molekul tersebut akan memiliki dua elektron tidak berpasangan. Ketidaksepakatan antara teori kualitatif (paramagnetik) dan observasi (diamagnetik) menyebabkan pengembangan model bagi "kopling magnet". Peningkatan model-model tersebut menyebabkan perkembangan pada bahan magnetik baru dan teknologi baru.<ref>{{cite journal | author1 = Negodaeva, I. |author2 = de Graafa, C.|author3 = Caballola, R.| author4 = Lukovc, V.V. |title = On the magnetic coupling in asymmetric bridged Cu(II) dinuclear complexes: The influence of substitutions on the carboxylato group | journal = Inorganica Chimica Acta |volume = 375|issue = 1 | date = 1 September 2011|page = 166–172 | doi = 10.1016/j.ica.2011.04.047}}</ref>
Baris 38:
 
== Karakterisasi senyawa anorganik ==
Karena beragam unsur dan sifat sejalan yang beragam pada turunan yang dihasilkan, kimia anorganik berhubungan erat dengan banyak metode analisis. Metode yang lebih tua cenderung meneliti sifat ruah seperti konduktivitas listrik dari larutan, [[titik leleh]], [[kelarutan]], dan [[keasaman]]. Dengan munculnya [[mekanika kuantum|teori kuantum]] dan ekspansi yang sesuai dari perangkat elektronik, alat-alat baru telah diperkenalkan untuk menyelidiki sifat elektronik dari molekul dan padatan anorganik. Seringkali pengukuran ini memberikan wawasan yang relevan dengan model teoritisteoretis. Sebagai contoh, pengukuran pada spektrum fotoelektron dari [[metana]] menunjukkan bahwa dalam menggambarkan ikatan pada dua pusat, ikatan dua-elektron yang diprediksi antara karbon dan hidrogen menggunakan [[teori ikatan valensi]] tidak cocok untuk menggambarkan proses [[ionisasi]] secara sederhana. Pandangan tersebut menyebabkan populernya [[teori orbital molekul]] karena orbital penuh terdelokalisasi adalah deskripsi sederhana yang lebih tepat terhadap pelepasan elektron dan eksitasi elektron.
 
Teknik yang umum digunakan diantaranya: