Kimigayo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aranmaan!! (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 23:
|filename2 = Kimi ga Yo (Fenton).mid|title2 = Instrumental|description2 = Instrumen Kimigayo buatan Fenton dalam bentuk midi
}}
{{nihongo|'''Kimigayo'''<ref>Kamus Kanji Modern Jepang-Indonesia (Nelson) menulisnya ''Kimigayo'', begitu pula dengan MOFA dan [https://www.id.emb-japan.go.jp/expljp_12.html situs pemerintah Jepang]. Alternatif penulisan menurut Kamus Jepang-Indonesia (Matsuura) adalah ''Kimi-ga-yo'', di mana tanda - berarti boleh ada spasi. Alih aksara bahasa Jepang tidak mengatur kapitalisasi dan spasi.</ref>|[[wikt:君が代|君が代]]||{{IPA-ja|kimiɡajo|language}}; "Kekuasaan Yang Mulia"}} adalah [[lagu kebangsaan]] [[Jepang]]. Liriknya termasuk yang tertua di dunia. Dengan panjang lirik hanya 30 aksara, menjadikannya sebagai lagu kebangsaan terpendek di dunia. Liriknya berasal dari sebuah antologi ''[[Waka (puisi)|waka]]'' [[zaman Heian]] berjudul ''[[Kokin Wakashū]]''.<ref>{{Cite web|title=「君が代」の歴史的変遷|url=https://www.dwc.doshisha.ac.jp/research/faculty_column/11583|website=同志社女子大学|access-date=2021-03-29}}</ref> Melodinya digubahdiubah pada tahun 1880 untuk menggantikan melodi buatan [[John William Fenton]] pada 11 tahun silam.
 
== Etimologi ==
Baris 30:
Pada [[periode Kamakura]], "Kimigayo" digunakan sebagai lagu pesta di kalangan samurai dan kemudian menjadi populer di kalangan masyarakat pada periode Edo. Di bagian akhir periode Edo, "Kimigayo" digunakan di oku (harem dari Kastil Edo) dan Satsuma-han (sekarang Prefektur Kagoshima) sebagai lagu perayaan tahun baru yang umum. Dalam konteks itu, "''kimi''" tidak pernah berarti kaisar tetapi hanya shōgun Tokugawa, [[klan Shimazu]] yang sebagai penguasa Satsuma-han, tamu kehormatan atau semua anggota pesta minum yang meriah. Setelah Restorasi Meiji, para pasukan samurai dari Satsuma-han menguasai pemerintahan Kekaisaran Jepang dan mereka mengadopsi "Kimigayo" sebagai lagu kebangsaan Jepang. Sejak saat itu hingga kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, "Kimigayo" dipahami sebagai masa pemerintahan kaisar yang panjang. Dengan diadopsinya [[Konstitusi Jepang]] pada tahun 1947, kaisar tidak lagi menjadi penguasa yang diperintah oleh hak ilahi, tetapi seorang manusia yang merupakan simbol negara dan persatuan rakyat.<ref name='Williams'>{{cite book|editor=Michael Williams |editor2=Graham Humphrys |title=Citizenship Education and Lifelong Learning: Power and Place|publisher=Nova Biomedical Books|year=2003|page=126|url=https://books.google.com/books?id=FrwMHKDPUzQC&q=kimigayo&pg=PA126 |isbn=978-1-59033-863-6}}</ref> Departemen Pendidikan tidak memberikan arti baru untuk "Kimigayo" setelah perang; ini memungkinkan lagu itu berarti "orang Jepang". Kementerian juga tidak secara resmi meninggalkan arti "Kimigayo" sebelum perang.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=gUjNKxTrju4C&q=kimigayo&pg=PA1905|title=Nationalism: Critical concepts in political science|isbn=978-0-415-21756-9|last1=Hutchinson|first1=John|last2=Smith|first2=Anthony D|year=2000}}</ref>
 
Pada tahun 1999, dalam pembahasan UU Bendera dan Lagu Kebangsaan, definisi resmi "Kimi" atau "Kimi-ga-yo" dipertanyakan berulang kali. Usulan pertama, yang diberikan oleh Sekretaris Kabinet Hiromu Nonaka, menyatakan bahwa kimi berarti "kaisar sebagai simbol Jepang", dan seluruh liriknya menginginkan perdamaian dan kemakmuran Jepang. Dia menyebut status baru kaisar sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 1 Konstitusi Jepang sebagai alasan utama usulan tersebut.<ref name='JPRI79'>{{cite journal|title=Japan's Neo-Nationalism: The Role of the Hinomaru and Kimigayo Legislation|journal=Japan Policy Research Institute Working Paper|date=Juli 2001|first=Mayumi|last=Itoh|volume=79|url=http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html|access-date=2010-10-13|archive-date=2018-10-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20181002192508/http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html|dead-url=yes}}</ref> Selama sesi yang sama, Perdana Menteri Keiz Obuchi menegaskan arti ini dengan sebuah pernyataan pada tanggal 29 Juni 1999:
 
<blockquote>
Kata "''kimi''" menunjukkan arti "Kaisar", yang merupakan simbol negara dan persatuan rakyat, dan yang posisinya berasal dari kehendak yang berbasis konsensus warga negara Jepang, dengan siapa yang memegang kekuasaan berdaulat. Dan, frasa "Kimigayo" menunjukkan negara kita, Jepang, yang memiliki Kaisar bertahta sebagai simbol negara dan persatuan rakyat dengan kehendak berbasis konsensus warga negara Jepang. Dan masuk akal untuk mengambil lirik "Kimigayo" berarti harapan untuk kemakmuran dan perdamaian abadi negara kita seperti itu.<ref name="JPRI79" /><ref name="Diet145HoR">{{cite web |author=The House of Representatives |date=1999-06-29 |url=http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14506290001041c.html |title=Info of the minutes of the plenary session No.41 of the House of Representatives in the 145th Diet term |language=ja |website=National Diet Library |access-date=2008-05-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080411201108/http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14506290001041c.html |archive-date=2008-04-11}}</ref>
</blockquote>
 
Baris 46:
|bgcolor="#032EA1"|<div style="color:#FFFFFF"><center>'''Lirik resmi'''</center></div>
|bgcolor="#032EA1"|<div style="color:#FFFFFF"><center>'''Kana (Hiragana)'''</center></div>
|bgcolor="#E00025"|<div style="color:#FFFFFF"><center>'''Romaji'''<ref>{{cite web|url=http://web-japan.org/factsheet/en/pdf/11NFlagAnthem.pdf|title=National Flag and Anthem|format=PDF|website=Web Japan|publisher=Japanese Ministry of Foreign Affairs|year=2000|access-date=2009-12-11}}</ref></center></div>
|bgcolor="#E00025"|<div style="color:#FFFFFF"><center>'''IPA'''</center></div>
|bgcolor="#032EA1"|<div style="color:#FFFFFF"><center>'''Terjemahan langsung'''</center></div>
Baris 61:
いわおとなりて
こけのむすまで}}</poem>
|<poem>''Kimigayo wava''
''ChiyoÇiyo ni yachiyoyaçiyo ni''
''Sazare-ishiişi no''
''IwaoIvao to narite''
''Koke no musumısı made''</poem>
|<poem>{{IPA-ja|kimiɡajo ɰa|}}
{{IPA-ja|tɕiꜜjo ɲi jaꜜtɕijo ɲi|}}
Baris 89:
# Pada tahun 2010, 32 orang guru menolak menyanyikan lagu Kimigayo, ditambah 9 orang guru di tahun 2011, dan 8 orang guru di tahun 2012. Wali kota Osaka saat itu, [[Tōru Hashimoto|Hashimoto Toru]] berkomentar, "Akhirnya, para penista (lagu kebangsaan) yang selama ini berada di bawah tanah satu persatu mulai muncul ke permukaan." Para guru akhirnya dihukum.<ref>{{cite web|title=Teachers Who Refused To Sing National Anthem Face Punishment|url=http://www.japancrush.com/2013/stories/teachers-who-refused-to-sing-national-anthem-face-punishment.html|website=japanCRUSH|publisher=Beth|access-date=March 6, 2013}}</ref>
 
Lagu kebangsaan Jepang dianggap sebagai lagu kebangsaan paling kontroversial di dunia karena sejarah pascaperangnya. [[Pendidikan di Jepang|Dunia pendidikan]] sejak lama terjebak dalam pusaran kontroversi lagu kebangsaan dan bendera nasional. mewajibkanMewajibkan sekolah-sekolah di bawah naungannya untuk mengumandangkan Kimigayo dan mengibarkan bendera Hinomaru setiap acara sekolah. Perintah tersebut mengharuskan guru sekolah untuk menghormati kedua simbol tersebut atau berisiko kehilangan pekerjaan bila tidak dilaksanakan. Pada tahun 1999, beberapa guru di [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]] menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan ketika Dinas Pendidikan Hiroshima mewajibkannya. Saat ketegangan muncul di antara mereka, seorang wakil kepala sekolah memilih bunuh diri. Kejadian serupa terjadi di Osaka pada tahun 2010, di mana 32 orang guru menolak untuk menyanyikan lagu tersebut dalam sebuah upacara. Pada tahun 2011, sembilan orang guru bergabung dengan aksi penolakan, bersama delapan guru lainnya pada tahun 2012.<ref>{{cite web|title=8 Osaka teachers to be punished for refusal to sing national anthem|url=http://www.japantoday.com/category/national/view/8-osaka-teachers-face-punishment-over-refusal-to-sing-national-anthem|website=Japan Today|publisher=Japan Today|access-date=February 25, 2012}}</ref> Wali kota Osaka saat itu, , menyebut "syukurlah para oknum guru yang menistakan lagu kebangsaan satu persatu " Beberapa memprotes bahwa aturan tersebut melanggar [[Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia]] [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] dan klausul "kebebasan berpikir, berkeyakinan dan hati nurani" dalam [[Konstitusi Jepang]],<ref name="Grossman">{{cite book|last1=Grossman|last2=Lee|first2=Wing On|last3=Kennedy§first3=Kerry|title=Citizenship Curriculum in Asia and the Pacific|publisher=Springer|year=2008|page=85|url=https://books.google.com/books?id=btkuYUgXLRIC&q=kimigayo&pg=PA85|access-date=2010-10-12|isbn=978-1-4020-8744-8}}</ref> namun dinas pendidikan berdalih sekolah adalah lembaga negeri sehingga mereka memiliki kewajiban untuk mengajari siswanya bagaimana menjadi warga negara Jepang yang baik. Para guru gagal mengajukan tuntutan pidana terhadap Gubernur Tokyo [[Shintarō Ishihara]] dan para pejabat senior karena mewajibkan guru untuk menghormati Hinomaru dan Kimigayo.<ref name="ishihara">{{vcite web|url=http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html|title=Ishihara's Hinomaru order called legit|work=The Japan Times Online|publisher=[[The Japan Times]]|date=2006-01-05|accessdate=2007-12-04|archivedate=2011-06-06|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110606091411/http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html}}</ref> Setelah melalui banyak perdebatan, [[Persatuan Guru Jepang]] akhirnya memilih menerima aturan tersebut. Sedangkan Persatuan Guru dan Staf Seluruh Jepang bersikukuh menolak aturan tersebut diimplementasikan dalam dunia pendidikan.<ref>{{Harvnb|Heenan|1998|p=206}}</ref>
 
Pada tahun 2006, Katsuhisa Fujita, seorang pensiunan guru di Tokyo, diancam dengan hukuman penjara dan denda 200.000 [[yen]] (sekitar 17 juta [[rupiah]]) setelah ia dituduh mengganggu upacara kelulusan di Sekolah Menengah Itabashi dengan mendesak para peserta untuk tetap duduk selama lagu kebangsaan dikumandangkan.<ref>{{cite web
Baris 136:
* {{vcite book|author=Trevor, Malcolm|title=Japan&nbsp;– Restless Competitor The Pursuit of Economic Nationalism|publisher=Routledge|year=2001|url=https://books.google.com/books?id=PrAoHzoP1QkC&pg=PA78&dq=flag+japan+emperor&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=16#v=onepage&q=flag%20japan%20emperor&f=false|isbn=978-1-903350-02-7|ref={{harvid|Trevor|2001}}}}
{{Refend}}
* Marshall, Alex. ''[https://books.google.com/books/about/Republic_or_Death.html?id=GeasCAAAQBAJ Republic or Death! Travels in Search of National Anthems]'', Windmill Books, 2016, {{ISBN|9781473507531}} {{OCLC|919397311}} – contains–contains chapter on the song, and its meaning today focusing on controversies
;Perundang-undangan
{{Refbegin|colwidth=60em}}
* {{vcite web|title=国旗及び国歌に関する法律 (法律第百二十七号)|trans_title=Act on National Flag and Anthem, Act No.&nbsp;127|url=https://elaws.e-gov.go.jp/document?lawid=411AC0000000127|accessdate=2021-03-30|date=1999-08-13|publisher=Government of Japan|language={{in lang|ja}}}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
* Web-Japan.org [http://web-japan.org/factsheet/en/pdf/11NFlagAnthem.pdf Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]
* [http://nationalanthems.me/japan-kimigayo/ Kimigayo: streaming audio, lyrics and information]
* About.com [http://japanese.about.com/library/weekly/aa030400.htm Lagu kebangsaan Jepang - Kimigayo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150906113947/http://japanese.about.com/library/weekly/aa030400.htm |date=2015-09-06 }}
 
{{Sister project links|Kimigayo}}
Baris 169 ⟶ 173:
{{Kekaisaran_Jepang}}
{{National anthems of Korea}}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Jepang]]
[[Kategori:Lagu kebangsaan]]
{{Authority control}}