Kimono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dianasywara (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(45 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Wedding kimono.jpg|thumbjmpl|Pengantin wanita mengenakan kimono yang disebut ''shiromuku'']]
[[Berkas:Uchikake.jpg|thumbjmpl|Uchikake bermotif [[burung jenjang]]]]
{{nihongo|'''Kimono'''|着物}} adalah [[pakaian]] tradisional [[Jepang]]. Arti harfiah kimono adalah [[baju]] atau sesuatu yang dikenakan (''ki'' berarti ''pakai'', dan ''mono'' berarti ''barang'').
 
Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf "[[T]]", mirip [[mantel]] berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke [[pergelangan kaki]]. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian [[kanan]] harus berada di bawah kerah bagian [[kiri]]. Sabuk kain yang disebut [[obi (sabuk)|obi]] dililitkan di bagian [[perut]]/[[pinggang]], dan diikat di bagian [[punggung]]. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah [[zōri]] atau [[geta]].
 
Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut ''[[furisode]]''.<ref name=Dalby> {{cite book| last = Dalby | first = Liza | authorlink = Liza Dalby | title = Kimono: Fashioning Culture|url = https://archive.org/details/kimonofashioning0000dalb_e5p3| publisher = University of Washington Press | year = 2001 | location = Washington, USA | isbn = 0-295-98155-5}}</ref> Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan ''furisode'' untuk menghadiri ''[[seijin shiki]]''. Pria mengenakan kimono pada pesta [[pernikahan]], [[upacara minum teh]], dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena [[sumo]], pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono.<ref name="Sharnoff">{{Cite book |author=Sharnoff, Lora |title=Grand Sumo|publisher=Weatherhill |year=1993 |isbn=0-8348-0283-x}}</ref> Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan [[Shichi-Go-San]]. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (''[[ryōtei]]'') dan pegawai penginapan tradisional (''[[ryokan]]'').
 
Pakaian [[pengantin]] wanita tradisional Jepang (''hanayome ishō'') terdiri dari ''furisode'' dan ''uchikake'' (mantel yang dikenakan di atas ''furisode''). ''Furisode'' untuk pengantin wanita berbeda dari ''furisode'' untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk ''furisode'' pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar [[burung jenjang]]. Warna ''furisode'' pengantin juga lebih cerah dibandingkan ''furisode'' biasa. ''Shiromuku'' adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa ''furisode'' berwarna [[putih]] bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih.
 
Sebagai pembeda dari pakaian Barat (''yōfuku'') yang dikenal sejak [[zaman Meiji]], orang Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai {{nihongo|''wafuku''|和服||pakaian Jepang}}. Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebut ''kimono''. Sebutan lain untuk kimono adalah {{nihongo|''gofuku''|呉服}}. Istilah ''gofuku'' mulanya dipakai untuk menyebut pakaian orang negara [[Dong Wu]] (bahasa Jepang : negara Go) yang tiba di Jepang dari daratan [[Cina]].
 
== Kimono wanita ==
[[Berkas:Kurotomesode back view with panels opened motif is gagaku.jpg|thumbjmpl|Kurotomesode dengan 5 buah lambang keluarga]]
Pemilihan jenis kimono yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai simbolisme dan isyarat terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna, mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.
 
* [[Tomesode|Kurotomesode]]
:Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Bila berwarna [[hitam]], kimono jenis ini disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesodeKuro hitam). Kurotomesode memiliki lambang keluarga (''kamon'') di tiga tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan 2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada ''suso'' (bagian bawah sekitar kaki) depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi [[pernikahan]] dan acara-acara yang sangat resmi.
 
[[Berkas:Kimono2.jpg|thumbjmpl|Gadis mengenakan ''[[furisode]]'']]
[[Berkas:Stylish person at Fukuoka City Hall.jpg|jmpl|alt=A woman standing outside a building wearing a short sleeved light pink kimono with a gold belt.]]
* [[Tomesode|Irotomesode]]
:Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah: tomesodeIro berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada ''suso''.
 
* [[Furisode]]
Baris 26 ⟶ 27:
 
* [[Homongi]]
:{{nihongo|Hōmon-gi|訪問着||arti harfiah: baju untuk berkunjung}} adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi pernikahan, [[upacara minum teh]], atau merayakan [[tahun baru Jepang|tahun baru]].<ref name=kitsuke>{{cite book |title=着付けと帯結び (Kitsuke to obi musubi) |year=1996 |publisher=Sekai Bunkasha |location=Tokyo |isbn=4-418-9613-3 |page= |pages=14-17 |url= |accessdate=}}</ref>
 
* [[Iromuji]]
Baris 32 ⟶ 33:
 
* [[Tsukesage]]
:Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya setingkat dibawahdi bawah homongi. Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.<ref name=kitsuke />
 
* [[Komon]]
Baris 45 ⟶ 46:
== Kimono pria ==
Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap seperti [[hijau]] tua, [[coklat]] tua, [[biru]] tua, dan [[hitam]].
* Kimono paling formal berupa setelan ''[[montsuki]]'' [[hitam]] dengan ''[[hakama]]'' dan ''[[haori]]''
:Bagian punggung ''montsuki'' dihiasi [[mon (lambang)|lambang keluarga]] pemakai. Setelan montsuki yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional. Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atau ''[[seijin shiki]]''.
 
* Kimono santai ''kinagashi''
:Pria mengenakan ''kinagashi'' sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi. Aktor [[kabuki]] mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak dihiasi dengan lambang keluarga.
 
== Sejarah ==
=== Zaman Jomon dan zaman Yayoi ===
[[Berkas:ViewsAndCostumesOfJapan.jpg|thumbjmpl|Pakaian wanita pada sekitar tahun [[1870]]]]
Kimono [[zaman Jomon]] dan [[zaman Yayoi]] berbentuk seperti baju terusan. Dari situs arkeologi tumpukan kulit kerang zaman Jomon ditemukan ''[[haniwa]]''. Pakaian atas yang dikenakan ''haniwa'' disebut {{nihongo|''kantoi''|貫頭衣}}.
 
Baris 63 ⟶ 64:
Pakaian [[zaman Kofun]] mendapat pengaruh dari daratan Cina, dan terdiri dari dua potong pakaian: pakaian atas dan pakaian bawah. Haniwa mengenakan baju atas seperti [[mantel]] yang dipakai menutupi ''kantoi''. Pakaian bagian bawah berupa [[rok]] yang dililitkan di pinggang. Dari penemuan ''haniwa'' terlihat pakaian berupa celana berpipa lebar seperti ''[[hakama]]''.
 
Pada [[zaman Kofun]]Kimono mulai dikenal pakaian yang dijahit. Bagian depan ''kantoi'' dibuat terbuka dan lengan baju bagian bawah mulai dijahit agar mudah dipakai. Selanjutnya, baju atas terdiri dari dua jenis kerah:
* Kerah datar sampai persis di bawah leher (''agekubi'')
* Kerah berbentuk huruf "[[V]]" (''tarekubi'') yang dipertemukan di bagian dada.
 
=== Zaman Nara ===
Aristokrat [[zaman Asuka]] bernama [[Pangeran Shotoku]] menetapkan dua belas strata jabatan dalam istana kaisar (''kan-i jūnikai''). Pejabat istana dibedakan menurut warna hiasan penutup kepala (''kanmuri''). Dalam kitab hukum ''[[Taiho Ritsuryo]]'' dimuat peraturan tentang busana resmi, busana pegawai istana, dan pakaian seragam dalam istana. Pakaian formal yang dikenakan pejabat sipil (''bunkan'') dijahit di bagian bawah ketiak. Pejabat militer mengenakan pakaian formal yang tidak dijahit di bagian bawah ketiak agar pemakainya bebas bergerak. Busana dan aksesori zaman Nara banyak dipengaruhi budaya Cina yang masuk ke Jepang. Pengaruh budaya [[Dinasti Tang]] ikut mempopulerkanmemopulerkan baju berlengan sempit yang disebut ''kosode'' untuk dikenakan sebagai [[pakaian dalam]].
 
Pada zaman Nara terjadi perubahan dalam cara mengenakan kimono. Kalau sebelumnya kerah bagian kiri harus berada di bawah kerah bagian kanan, sejak zaman Nara, kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Cara mengenakan kimono dari zaman Nara terus dipertahankan hingga kini. Hanya orang meninggal dipakaikan kimono dengan kerah kiri berada di bawah kerah kanan.
 
=== Zaman Heian ===
Menurut aristokrat [[Sugawara Michizane]], penghentian pengiriman utusan Jepang untuk Dinasti Tang (''kentoshi'') memicu pertumbuhan budaya lokal. Tata cara berbusana dan standarisasistandardisasi protokol untuk upacara-upacara formal mulai ditetapkan secara resmi. Ketetapan tersebut berakibat semakin rumitnya tata busana [[zaman Heian]]. Wanita zaman Heian mengenakan pakaian berlapis-lapis yang disebut ''jūnihitoe''. Tidak hanya wanita zaman Heian, pakaian formal untuk militer juga menjadi tidak praktis.
 
Ada tiga jenis pakaian untuk pejabat pria pada zaman Heian:
* ''Sokutai'' (pakaian upacara resmi berupa setelan lengkap)
* ''I-kan'' (pakaian untuk tugas resmi sehari-hari yang sedikit lebih ringan dari ''sokutai'')
* ''Noshi'' (pakaian untuk kesempatan pribadi yang terlihat mirip dengan ''i-kan'').
 
Rakyat biasa mengenakan pakaian yang disebut ''suikan'' atau {{nihongo|''kariginu''|狩衣||arti harafiah: baju berburu}}. Di kemudian hari, kalangan aristokrat menjadikan ''kariginu'' sebagai pakaian sehari-hari sebelum diikuti kalangan samurai.
 
Pada zaman Heian terjadi pengambilalihan kekuasaan oleh kalangan samurai, dan bangsawan istana dijauhkan dari dunia politik. Pakaian yang dulunya merupakan simbol status bangsawan istana dijadikan simbol status kalangan samurai.
 
=== Zaman Kamakura dan zaman Muromachi ===
Baris 104 ⟶ 105:
Industri berkembang maju pada [[zaman Meiji]]. Produksi sutra meningkat, dan Jepang menjadi eksportir sutra terbesar. Harga kain sutra tidak lagi mahal, dan mulai dikenal berjenis-jenis kain sutra. Peraturan pemakaian benang sutra dinyatakan tidak berlaku. Kimono untuk wanita mulai dibuat dari berbagai macam jenis kain sutra. Industri [[pemintalan]] sutra didirikan di berbagai tempat di Jepang. Sejalan dengan pesatnya perkembangan industri pemintalan, industri tekstil benang sutra ikut berkembang. Produknya berupa berbagai kain sutra, mulai dari [[kain krep]],'' ''rinzu,'' ''omeshi,'' hingga ''meisen''.
 
Tersedianya beraneka jenis kain yang dapat diproses menyebabkan berkembangnya teknik pencelupan kain. Pada zaman Meiji mulai dikenal teknik [[yuzen]], yakni menggambar dengan [[kuas]] untuk menghasilkan corak kain di atas kain kimono.
 
Sementara itu, wanita kalangan atas masih menggemari kain sutra yang bermotif garis-garis dan susunan gambar yang sangat rumit dan halus. Mereka mengenakan kimono dari model kain yang sudah populer sejak zaman Edo sebagai pakaian terbaik sewaktu menghadiri acara istimewa. Hampir pada waktu yang bersamaan, kain sutra hasil tenunan benang berwarna-warni hasil [[pencelupan]] mulai disukai orang.
Baris 115 ⟶ 116:
 
=== Zaman Showa ===
Semasa perang, pemerintah membagikan pakaian seragam untuk penduduk laki-laki. Pakaian seragam untuk laki-laki disebut ''kokumin fuku'' (seragam rakyat). Wanita dipaksa memakai ''monpei'' yang berbentuk seperti celana panjang untuk kerja dengan karet di bagian pergelangan kaki.
 
Setelah Jepang kalah dalam [[Perang Dunia II]], wanita Jepang mulai kembali mengenakan kimono sebelum akhirnya ditinggalkan karena tuntutan modernisasi. Dibandingan kerumitan memakai kimono, pakaian Barat dianggap lebih praktis sebagai pakaian sehari-hari.
 
Hingga pertengahan tahun [[1960-an]], kimono masih banyak dipakai wanita Jepang sebagai pakaian sehari-hari. Pada saat itu, kepopuleran kimono terangkat kembali setelah diperkenalkannya kimono berwarna-warni dari bahan [[wol]]. Wanita zaman itu menyukai kimono dari wol sebagai pakaian untuk kesempatan santai.
Baris 126 ⟶ 127:
 
== Bisnis kimono ==
Bahan kain kimono adalah hasil dari kesenian tenun tradisional Jepang yang bernilai seni. Kimono untuk kesempatan formal hanya dibuat dari kain [[sutra]] kelas terbaik dan hanya dijahit dengan tangan (tidak memakai [[mesin jahit]]). Oleh karena itu, harga kimono sering menjadi sangat mahal. Kimono umumnya tidak pernah dijual dalam keadaan jadi, melainkan harus dipesan dan dijahit sesuai dengan ukuran badan pemakai.
 
Sewaktu membeli kain, tinggi badan pemakai tidak diperhitungkan. Bahan kimono dibeli dalam satu gulungan kain yang ditenun dengan sempurna tanpa cacat. Membeli kimono dimulai dengan pemilihan bahan kain kimono yang disebut {{nihongo|''tanmono''|反物||arti harfiah: gulungan kain dengan panjang 1 tan, atau sekitar 10,6 m}}. Bila kebetulan pemakai kimono bertubuh pendek dan ramping, setelah kimono selesai dijahit akan banyak bahan kimono yang tersisa. Sisa bahan kimono bisa dimanfaatkan untuk membuat aksesori pelengkap kimono, seperti [[tas]], [[dompet]], atau [[sandal]].
Baris 154 ⟶ 155:
 
== Pranala luar ==
{{commons|Category:Kimono}}
<!-- Mohon tidak membuang-buang waktu dengan menambahkan sendiri pranala ke blog atau situs web Anda untuk keperluan promosi. Pasti dihapus. -->
*{{en}} [http://www.hanamiweb.com/kimono.html Tentang kimono]
* {{jaen}} [http://www.iz2hanamiweb.orcom/kimono.jp/fukusyoku/html Gambar-gambarTentang kimono dan aksesorinya dari zaman ke zaman (Museum Busana di Kyoto) ]
* {{ja}} [http://www.iz2.or.jp/fukusyoku/ Gambar-gambar kimono dan aksesorinya dari zaman ke zaman (Museum Busana di Kyoto) ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060613195044/http://www.iz2.or.jp/fukusyoku/ |date=2006-06-13 }}
 
{{LinkAuthority FA|arcontrol}}
{{Link FA|uk}}
{{Link FA|tr}}
 
[[Kategori:Pakaian Jepang]]
[[Kategori:Kata dan frasa Jepang]]
 
[[ar:كيمونو]]
[[bg:Кимоно]]
[[bn:কিমোনো]]
[[ca:Quimono]]
[[cs:Kimono]]
[[da:Kimono]]
[[de:Kimono]]
[[en:Kimono]]
[[eo:Kimono]]
[[es:Kimono]]
[[eu:Kimono]]
[[fi:Kimono]]
[[fr:Kimono]]
[[gl:Quimono]]
[[he:קימונו]]
[[hr:Kimono]]
[[hu:Kimonó]]
[[is:Kimono]]
[[it:Kimono]]
[[ja:和服]]
[[ko:기모노]]
[[lt:Kimono]]
[[ms:Kimono]]
[[nl:Kimono]]
[[nn:Kimono]]
[[no:Kimono]]
[[pl:Kimono]]
[[pt:Quimono]]
[[ro:Kimono]]
[[ru:Кимоно]]
[[scn:Chimonu]]
[[simple:Kimono]]
[[sk:Kimono]]
[[sl:Kimono]]
[[sv:Kimono]]
[[th:กิโมโน]]
[[tr:Kimono]]
[[uk:Кімоно]]
[[vi:Kimono]]
[[zh:和服]]
[[zh-classical:和服]]