Kitab Kejadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Isaac Moshe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Isaac Moshe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 3:
'''Kitab Kejadian'''<ref group="catatan">[[Bahasa Inggris]]: ''Book of Genesis''; dari [[Bahasa Yunani]] Γένεσις ''Génesis''; [[Bahasa Ibrani]]: בְּרֵאשִׁית, ''Bərēʾšīṯ'', bermakna "Pada Awalnya"</ref> merupakan kitab pertama dari kelompok kitab [[Taurat]] (atau [[Pentateukh]]) pada [[Perjanjian Lama]] [[Alkitab|Alkitab Kristen]] dan [[Tanakh]] (atau [[Alkitab Ibrani]]). Dalam [[bahasa Ibrani]], kitab ini dinamai dengan kata pertama dari isi kitabnya, yakni ''Bərēšīṯ'' ("Pada awalnya"). Kitab ini menceritakan tentang penciptaan dunia, sejarah awal umat manusia, nenek moyang Israel dan asal usul orang-orang [[Agama Yahudi|Yahudi]].{{sfn|Sweeney|2012|p=657}}
 
Di tradisi Yahudi dan Kristiani, dikatakan bahwa Kitab Kejadian ditulis oleh [[Musa]], begitupula [[Kitab Keluaran]], [[Kitab Imamat|Imamat]], dan sebagian besar isi dari [[Kitab Ulangan]]. Namun para ilmuwan modern, khususnya sejak abad 19, menganggap kitab-kitab tersebut ditulis pada abad 6 - 56–5 [[Sebelum Masehi|SM]], yakni ratusan tahun setelah masa di mana Musa seharusnya hidup.<ref>Van Seters (1998), p. 5</ref><ref name="Davies37">Davies (1998), p. 37</ref> Berdasarkan penafsiran saintifik dari bukti-bukti arkeologis, genetik, dan linguistik, kebanyakan ilmuwan menilai bahwa Kitab Kejadian bukanlah fakta sejarah melainkan hanyalah [[Mitos|mitologi]] Yahudi-Kristen.
 
Kitab ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian "sejarah purba" (bab 1–11) dan bagian "sejarah leluhur" (bab 12–50). Pada bagian "sejarah purba" diceritakan bahwa Tuhan menciptakan dunia yang baik dan cocok untuk umat manusia, tetapi ketika manusia merusaknya dengan dosa, Tuhan memutuskan untuk menghancurkan ciptaannya sendiri, dengan hanya menyisakan [[Nuh]] yang dianggapnya benar beserta keluarganya untuk membangun kembali hubungan antara manusia dan Tuhan.{{sfn|Bandstra|2008|p=35}} "Sejarah leluhur" (bab 12–50) menceritakan tentang prasejarah Israel, umat yang diklaim sebagai pilihan Tuhan.{{sfn|Bandstra|2008|p=78}} Atas perintah Tuhan, keturunan Nuh, yakni [[Abraham]], melakukan perjalanan dari tempat kelahirannya (dideskripsikan sebagai [[Ur Kasdim]]) ke tanah [[Kanaan]] yang diberikan Tuhan, di mana ia tinggal sebagai pendatang, sebagaimana putranya yaitu [[Ishak (tokoh Alkitab)|Ishak]] dan cucunya yaitu [[Yakub (tokoh Al-Qur'an)|Yakub]]. Nama Yakub diubah menjadi "Israel", dan melalui perantaraan putranya, yakni [[Yusuf bin Yakub|Yusuf]], anak-anak Israel turun ke Mesir, 70 orang dengan semua rumah tangga mereka dan Tuhan menjanjikan masa depan yang besar bagi mereka. Kejadian berakhir dengan Israel di Mesir, siap untuk kedatangan [[Musa]] dan [[Keluar dari Mesir|peristiwa Eksodus]]. Narasi ini diselingi oleh serangkaian perjanjian dengan Tuhan, yang secara berturut-turut mengerucut cakupannya dari seluruh umat manusia (perjanjian dengan Nuh) menjadi hubungan khusus dengan satu orang saja (Abraham dan keturunannya melalui Ishak dan Yakub).<ref name="Bandstra28-292" />