Klepon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 29:
 
== Pembuatan ==
Kue ini terbuat dari tepung [[beras ketan]] yang diadon dengan tambahan pewarna hijau. Secara tradisional warna hijau pada penganan ini didapat melalui penggunaan [[pandan wangi|daun pandan]] atau [[suji|daun suji]]. Namun, dewasa ini penggunaan keduanya bisa dan biasa digantikan dengan menggunakan pewarna makanan sintetik. Penggunaan ekstrak daun pandan sebagai zat pewarna alami pada klepon memberikan rasa khas pandan dan warna hijau, yang disebut-sebut menggugah selera.{{sfn|Dewata & Danhas|2023|pp=221}} Adonan klepon dibentuk seperti bola-bola kecil dan diberi isian berupa [[gula merah]] lalu direbus dalam air mendidih, atau dalam beberapa kasus, dikukus. Klepon yang sudah masak lalu dibaluri parutan [[kelapa]] tua.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2021-05-22|title=Sejarah Empal Gentong yang Mirip Gulai, Dulu Pakai Daging Kerbau Halaman all|url=https://www.kompas.com/food/read/2021/05/22/130800675/sejarah-empal-gentong-yang-mirip-gulai-dulu-pakai-daging-kerbau|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-02-12}}</ref> Kue tradisional ini mudah dijumpai terutama di bulan Ramadhan, karena disukai untuk menjadi menu berbuka puasa.
 
PangananPenganan ini di Jawa biasa dijajakan dengan [[getuk]] dan [[cenil]] (juga disebut ''cetil'') sebagai [[camilan]] kapan pun.
 
== Filosofi dan pemaknaan ==