Kompas (surat kabar): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Raksasabonga (bicara | kontrib)
(26 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
| type = [[Surat kabar|Surat kabar harian]] [[nasional]]
| format = [[Lembar lebar]]
| foundation = [[1964]] (sebagai "Bentara Rakyat")<br>{{birthStart date and age|df=yes|1965|6|28}} (sebagai "Kompas")
| launched = [[1964]] (sebagai "Bentara Rakyat")<br>{{birthStart date and age|df=yes|1965|6|28}} (sebagai "Kompas")
| founder = [[P.K. Ojong]]{{br}}[[Jakob Oetama]]
| owners = Yayasan Bentara Rakyat ([[1964]]-[[1990-an]])<br>[[Kompas Gramedia]] ([[1990-an]]-[[11 November]] [[2018]])<br>[[KG Media]] ([[23 November]] [[2018]]-sekarang)
Baris 27:
| website = {{URL|https://kompas.id/}}
}}
'''''Harian Kompas''''' adalah [[surat kabar]] [[nasional]] [[Indonesia]] dari [[Jakarta]] yang terbit sejak [[28 Juni]] [[1965]]. Surat kabar ini diterbitkan oleh PT Kompas Media Nusantara yang merupakan bagian dari [[Kompas Gramedia]]. Kantor pusatnya terletak di [[Menara Kompas Multimedia|Menara Kompas]] Lt. 5, Jl. Palmerah Selatan No. 21, [[Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat]]. Slogan surat kabar ini adalah ''Amanat Hati Nurani Rakyat''.
 
Surat Kabar ''Kompas'' juga terbit dalam bentuk [[daring]] di alamat [https://kompas.id Kompas.id] yang dikelola oleh PT. Kompas Media Nusantara <ref>https://kompas.id/organisasi/</ref> berisi konten surat kabar harian ''Kompas'' dalam bentuk teks, gambar, dan format koran. Kompas.id dan Kompas.com adalah dua institusi yang berbeda. Kompas.com dikelola oleh PT Kompas Cyber Media yang merupakan anak perusahaan PT. Kompas Media Nusantara.
Harian Kompas adalah satu di antara dua (2) koran di Indonesia yang diaudit oleh [[Audit Bureau of Circulations]] (ABC).<ref>{{cite web|url=http://heradiani.com/article/?p=94|title=Warta Kota, The City Icon|accessdate=2011-10-31|quote=But this has resulted in a very accurate and reliable outcome, especially for advertisers. I think only Kompas and Warta Kota that use the ABC’s service. It’s not cheap, but for our credibility, money must not be a problem,” he added.|archive-date=2013-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20130801035813/http://heradiani.com/article/?p=94|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://finance.groups.yahoo.com/group/MC-ers/message/3270|title=Lembaga Rating Dikritik Lagi (Kasus Rating Warta Kota)|accessdate=2011-10-31|quote=Dengan menggunakan hasil rating terbaru dari ABC, Warta Kota berani menyatakan dirinya sebagai koran yang 'laku' terjual banyak (sekita 140 ribuan eksemplar), serta mendapatkan penghargaan (iklannya ada di berbagai majalah).}}{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan [[Reuters]] Institute for the Study of Journalism dan [[Universitas Oxford]] pada tahun 2021, ''Kompas'' merupakan surat kabar yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia, dengan 39% responden mengaksesnya dalam seminggu terakhir. Selain itu, ''Kompas'' juga merupakan media kedua yang paling dipercaya masyarakat Indonesia dengan skor kepercayaan mencapai 67%, setingkat di bawah [[CNN Indonesia]]<ref>{{cite web |title=Digital Media Reports 2021 - Indonesia |url=https://reutersinstitute.politics.ox.ac.uk/digital-news-report/2021/indonesia |publisher=Reuters Institute for the Study of Journalism, University of Oxford |accessdate=28 Oktober 2021}}</ref> – meski tak dijelaskan apakah itu mencakup seluruh media bermerek ''Kompas'' dari Kompas Gramedia (termasuk [[Kompas TV]]) atau hanya surat kabar ini saja.
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Pendiri Kompas.PNG|jmpl|Pendiri Kompas, [[P.K. Ojong|Peter Kanisius Ojong]] (1920-1980) (kiri) dan [[Jakob Oetama]] (kanan)]]
[[Berkas:Kompas-22 Januari 1985-sample.jpg|jmpl|Cuplikan dari harian ''Kompas'' edisi Selasa, 22 Januari 1985.]]
Ide awal penerbitan harian ini datang dari [[Jenderal]] [[Ahmad Yani]], yang mengutarakan keinginannya kepada [[Frans Seda|Frans Xaverius Seda]] (Menteri Perkebunan dalam kabinet Soekarno) untuk menerbitkan surat kabar yang berimbang, kredibel, dan independen. Frans kemudian mengemukakan keinginan itu kepada dua teman baiknya, [[P.K. Ojong|Peter Kansius Ojong]] (Tionghoa: Auwjong Peng Koen) (1920-1980), seorang pimpinan redaksi mingguan [[Star Weekly (majalah Indonesia)|Star Weekly]], dan [[Jakob Oetama]], wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik, yang pada waktu itu sudah mengelola majalah [[Intisari]] ketika PT Kinta akan mengalami kebangkrutan yang terbit tahun 1963. Ojong langsung menyetujui ide itu dan menjadikan Jakob Oetama sebagai ''editor in-chief'' pertamanya.
 
Baris 49 ⟶ 50:
Izin sudah dimiliki, tetapi "Bentara Rakyat" tidak kunjung terbit. Rupanya rintangan belum semuanya berlalu. Masih ada satu halangan yang harus dilewati, yakni izin dari Panglima Militer Jakarta yang pada saat itu dijabat oleh Letnan Kolonel Dachja. Dari markas militer Jakarta, diperoleh jawaban izin operasi keluar apabila syarat 5.000 tanda tangan pelanggan terpenuhi. Akhirnya, para wartawan pergi ke pulau Flores untuk mendapatkan tanda tangan tersebut, karena memang mayoritas penduduk Flores beragama Katolik.
 
Nama "Bentara" sesuai dengan selera orang [[Flores]]. Majalah Bentara, katanya, juga sangat populer di sana. Ketika akan menjelang terbit petamapertama kalinya, Frans Seda melaporkan pada presiden Soekarno tentang persiapan terbitan perdana harian tersebut. Namun, dari Presiden Soekarno inilah lahir nama “Kompas” yang berarti adalah penunjuk arah. Akhirnya berdasarkan kesepakatan redaksi pada saat itu, untuk menerima usulan dari Presiden Soekarno untuk mengubah nama harian Bentara Rakyat menjadi Kompas. Atas usul Presiden Soekarno, namanya diubah menjadi Kompas. Menurut Bung Karno, "Kompas" berarti pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba.<ref>{{Cite news|url=http://lipsus.kompas.com/hut45/sejarahkompas|title=Nama KOMPAS Pemberian Bung Karno|accessdate=2011-11-04|quote=Mendengar jawaban itu Bung Karno tersenyum dan berkata: "saya memberi nama yang lebih bagus. Kompas! Tahu toh apa artinya Kompas? Pemberi arah dan jalan dalam mengarungi lautan dan hutan rimba. Maka, harian baru itu terbit dengan nama Kompas.|archive-date=2013-10-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20131003025324/http://lipsus.kompas.com/hut45/sejarahkompas|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Kurniawan|first=Andik|last2=Nurcahyo|first2=Abraham|date=2013-01-10|title=Pengaruh Dinamika Politik Indonesia Terhadap Eksistensi Harian Kompas (1965-2012)|url=http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/904|journal=AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA|language=id|volume=3|issue=01|doi=10.25273/ajsp.v3i01.904|issn=2502-2857}}</ref>
 
Setelah mengumpulkan tanda bukti 3000 calon pelanggan sebagai syarat izin penerbitan, akhirnya Kompas terbit pertama kali pada tanggal [[28 Juni]] [[1965]] di [[Jakarta]].<ref>{{Cite news|url=http://lipsus.kompas.com/hut45/sejarahkompas|title=Nama KOMPAS Pemberian Bung Karno|accessdate=2011-11-04|quote=Untuk mendapatkan izin penerbitan ketika itu bukan perkara mudah. Selain aparat yang mengatur perizinan dikuasai Partai Komunis Indonesia (PKI), penerbit juga harus bisa menunjukkan bukti bahwa sudah ada pelanggan sekurang-kurangnya 3.000 orang. Maka, Frans seda kemudian menginstruksikan kepada anggota-anggota partai, guru-guru sekilah, dan anggota Koperasi Kopra Primer di Kabupaten sikka, Ende Lio, dan Flores Timur untuk secepat mungkin mengirim daftar 3.000 pelanggan, lengkap dengan tanda tangan dan alamat.|archive-date=2013-10-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20131003025324/http://lipsus.kompas.com/hut45/sejarahkompas|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref> Pada mulanya kantor redaksi Kompas masih menumpang di rumah [[Jakob Oetama]], kemudian berpindah menumpang di kantor redaksi Majalah Intisari. Pada terbitan perdananya, Kompas hanya terbit dengan empat (4) halaman dengan iklan yang hanya berjumlah enam (6) buah.<ref>{{cite web|url=http://books.google.co.id/books?id=94CY-U2wfHsC&lpg=PA50&ots=KeIT140gmT&dq=kantor%20kompas%20pertama%20intisari&hl=id&pg=PA50#v=onepage&q=kantor%20kompas%20pertama%20intisari&f=false|title=Pers Order Baru|accessdate=2011-11-04|quote=hal.50.}}</ref> Selanjutnya, pada masa-masa awal berdirinya (1965) Koran Kompas terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasgramedia.com/aboutkg/history|title=History|accessdate=2013-15-29|quote=Pada mulanya KOMPAS terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, dan hanya dalam kurun waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah mencapai 30.650 eksemplar}}</ref>
Baris 59 ⟶ 60:
Dalam kontekstual politik pada saat itu untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Pagi hari 30 September 1965, tepat tiga bulan usia Kompas, sebagian besar warga Jakarta terlelap dalam tidur pulasnya, ketika sekelompok tentara bersenjata menangkap beberapa jenderal yang dituduh terlibat dalam Dewan Jenderal. Peristiwa ini mengubah jalannya republik. Sejarah mencatat sebagai upaya perebutan kekuasaan terhadap pemerintahan Soekarno. Seperti beberapa harian yang terbit bersama dengan Kompas, mereka tidak terlepas dari upaya untuk memberikan tandingan kepada pers yang berafiliasi dengan ideologi kiri seperti PKI, dan harian yang dituduh tidak revolusioner lainnya.
 
Sehari setelah peristiwa itu, Agus[[August Parengkuan]] dan Ponis Purba yang tengah mendapat giliran tugas malam, diberi tahu pihak percetakan bahwa Kompas beserta surat-kabar lain tak boleh terbit. Hanya harian Angkatan Bersenjata, Berita Yudha, kantor berita Antara, dan Pemberitaan Angkatan Bersenjata yang diperbolehkan menyiarkan berita. Larangan untuk tidak naik cetak tersebut dikeluarkan oleh pihak militer Jakarta. Dalam surat perintah itu disebutkan “dalam rangka mengamankan pemberitaan yang simpang-siur mengenai pengkhianatan oleh apa yang dinamakan Komando Gerakan 30 September atau Dewan Revolusi, perlu adanya tindakan-tindakan penguasaan terhadap media-media pemberitaan.
 
Ketika itu, AgusAugust Parengkuan dan Ponis Purba tetap yakin Kompas tak perlu dilarang terbit. Alasannya, Kompas sudah mengecam pemberontakan, dan di dalam lay out sudah disiapkan bahwa Kompas edisi 2 Oktober juga memuat pernyataan sikap dari Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana RE Martadinata.
 
Penyerangan terhadap PKI ternyata tak menyelamatkan Kompas. Koran itu baru boleh terbit lagi pada 6 Oktober 1965. Rentang waktu seminggu itu, hingga saat ini menjadi misteri yang belum terkuak. Banyak asumsi, pertanyaan, dan analisis bergentayangan. Mengapa seluruh koran dibredel dan hanya menyisakan koran milik militer? Pertumbuhan Kompas meningkat. Saat pertama kali dicetak, oplah Kompas sekitar 4.800 eksemplar. Ketika pindah ke percetakan yang lebih bagus, Percetakan Masa Merdeka, tirasnya meningkat jadi 8.003 eksemplar, hingga menjelang pembredelan yang dilakukan pada masa pemerintahan [[Soeharto]].
Baris 72 ⟶ 73:
Kompas mulai terbit pada tanggal [[28 Juni]] [[1965]] berkantor di [[Jakarta Pusat]] dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun [[1969]], Kompas merajai penjualan surat kabar secara nasional. Pada tahun [[2004]], tiras hariannya mencapai 530.000 eksemplar, khusus untuk edisi [[Minggu]]nya malah mencapai 610.000 eksemplar. Pembaca koran ini mencapai 2,25 juta orang di seluruh [[Indonesia]].
 
Saat ini (2011), Harian Kompas Cetak (bukan versi digital) memiliki sirkulasi oplah rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan rata-rata jumlah pembaca mencapai 1.850.000 orang per hari yang terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kompas|title=Oplah danPembaca Kompas|accessdate=2010-06-02|quote=Harian Kompas terbit rata-rata 500.000 eksemplar per hari, dengan tingkat keterbacaan 1.850.000 per hari. Artinya, Kompas rata-rata dibaca oleh 1.850.000 orang per hari.|archive-date=2011-01-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20110105033016/http://www.kompasgramedia.com/business/newspapers/kompas|dead-url=yes}}</ref> Dengan oplah rata-rata 500 ribu eksemplar setiap hari dan mencapai 600 ribu eksemplar untuk edisi Minggu, Kompas tidak hanya merupakan koran dengan oplah (sirkulasi) terbesar di [[Indonesia]], tetapi juga di [[Asia Tenggara]]. Untuk memastikan akuntabilitas distribusi harian Kompas, Koran Kompas menggunakan jasa ABC ([[Audit Bureau of Circulations]]) untuk melakukan audit semenjak tahun 1976 <ref name="Oom Pasikom Panjang Umur">{{cite web|url=http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1985/07/06/MD/mbm.19850706.MD39213.id.html|title=Oom Pasikom Panjang Umur |accessdate=2011-11-15|quote=Sirkulasi Kompas saat ini sekitar 470 ribu. Ini berarti, dalam 20 tahun Kompas telah tumbuh berlipat hampir seratus kali. Kompas sekarang bukan cuma koran terbesar di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.|archive-date=2015-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20150912080258/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1985/07/06/MD/mbm.19850706.MD39213.id.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/30/catatan-atas-kongkow-bareng-jacob-oetomo/|title=Catatan Atas “Kongkow Bareng” Jakob Oetama|accessdate=2011-11-15|quote=Kompas diawali dengan buletin Intisari yang terus diterbitkan dan ada sebagai tonggak berdirinya Kompas sebagai harian dan menjadi bisnis media cetak terbesar di Asia Tenggara dengan oplah 500 ribu eksemplar setiap hari, dan menjadi 600 ribu eksemplar pada hari Minggu.|archive-date=2011-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20110602192932/http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/30/catatan-atas-kongkow-bareng-jacob-oetomo|dead-url=yes}}</ref>
 
Berdasarkan hasil survey pembaca tahun 2008, Profil pembaca Koran Kompas mayoritas berasal dari kalangan (Strata Ekonomi dan Sosial) menengah ke atas (SES AB) yang tercermin dari latar belakang pendidikan dan kondisi keuangan.<ref>{{cite web|url=http://www.kompasiklan.com/profil|title=Angket pembaca KOMPAS, 2008|accessdate=2011-11-07|quote=Survey terakhir menunjukkan bahwa sebagian besar pembaca KOMPAS berasal dari kelas menengah ke atas, tercermin dari kondisi keuangan dan latar belakang pendidikan mereka.|archive-date=2011-11-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20111120202228/http://www.kompasiklan.com/profil|dead-url=yes}}</ref>
Baris 79 ⟶ 80:
 
* Tanggal [[1 Oktober]] [[1965]], Larangan terbit pertama, terkait dengan peristiwa G30S/PKI. Pada tanggal 1 Oktober 1965 malam, pemerintah melarang sejumlah koran yang terbit di Jakarta untuk terbit. Larangan tersebut hanya diberlakukan empat hari. Pada tanggal 6 Oktober 1965 larangan tersebut dicabut, Kompas dan sejumlah koran lainnya kembali terbit.<ref>{{cite web|url=http://wiki-indonesia.club/wiki/Harian_Rakjat|title=/Harian_Rakjat|accessdate=2011-1-04|quote=Dan, akhirnya, dua hari setelah Gerakan 30 September 1965 meletus, harian itu ditutup untuk selamanya. Pada 1 Oktober 1965 malam, semua harian yang terbit di Jakarta dilarang terbit, kecuali Harian Angkatan Bersenjata dan Berita Yudha milik militer.}}</ref>
* Tanggal [[21 Januari]] [[1978]], Larangan terbit kedua, menyusul pemberitaan pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk ketiga kalinya. Pada tanggal [[21 Januari]] [[1978]], menyusul pemberitaan pencalonan Soeharto sebagai presiden untuk ketiga kalinya dan demo menentang korupsi yang marak, tujuh harian (Kompas, [[Sinar Harapan]], [[Merdeka]], [[Pelita]], [[The Indonesian Times]], [[Sinar Pagi]], dan [[Pos Sore]]) dilarang terbit atas perintah [[Sudomo]].<ref>[http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/01/28/NAS/mbm.19780128.NAS70933.id.html Tujuh Koran Dilarang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100421064559/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1978/01/28/NAS/mbm.19780128.NAS70933.id.html |date=2010-04-21 }} Arsip Tempo, 28 Januari 1978</ref>
* Tahun 2006, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Bambang Wisudo dan pembatalannya (2008). Pada tanggal 8 Desember 2006, Bambang Wisudo ([[wartawan]]) menerima surat pemecatan. Pada tanggal 12 Desember 2008, sekitar dua (2) tahun sesudahnya, diterbitkan surat pencabutan keputusan PHK Kompas terhadap Bambang Wisudo.<ref>{{cite web|url=http://kompasinside.blogspot.com/2008/12/phk-bambang-wisudo.html|title=Surat Pencabutan PHK Bambang Wisudo |accessdate=2011-11-01|quote=maka sehubungan telah diadakannya Perjanjian Perdamaian antara Pihak Perusahaan dengan Saudara pada tanggal 12 Desember 2008, dengan ini dinyatakan bahwa kedua surat tersebut dicabut dan dibatalkan.}}</ref>
* Tahun 2010, Aburizal Bakrie melaporkan sejumlah media ke [[Polisi]] dan Dewan Pers. Sejumlah media masa tersebut dilaporkan karena memberitakan pertemuan Aburizal Bakrie dengan terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan di Bali.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/11/10/14063516/1.000.Persen.Ical.Tak.Temui.Gayus.di.Bali|title=1000 Persen Ical Tak Temui Gayus di Bali|accessdate=2011-11-03|quote=Sementara itu, keberadaan Ical juga tercium wartawan. Semula wartawan tidak menyadari kehadiran Ical. Mereka baru tahu bahwa ada Ical menjadi penonton pertandingan itu ketika mantan Ketua KONI Agum Gumelar yang juga menyaksikan pertandingan itu bersama istrinya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, memanggil-manggil Ical.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Wadrianto|editor-first=Glori K.}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/11/08/22501957/Dibantah.Ical.Bertemu.Gayus.di.Bali|title=Dibantah, Ical Bertemu Gayus di Bali|accessdate=2011-11-03|quote=Aburizal yang disebut-sebut ikut menonton tenis ini dikabarkan bertemu dengan Gayus. Namun, kabar ini segera dibantah oleh anggota Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsuddin.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made}}</ref><ref>{{cite web|url=http://nasional.vivanews.com/news/read/190330-aburizal-laporkan-lima-media-ke-dewan-pers|title=Aburizal Adukan Sejumlah Media ke Dewan Pers|accessdate=2011-11-03|quote=Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers.|archive-date=2010-11-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20101127115448/http://nasional.vivanews.com/news/read/190330-aburizal-laporkan-lima-media-ke-dewan-pers|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite web|url=http://nasional.vivanews.com/news/read/190237-aburizal-bakrie-laporkan-media-ke-dewan-pers|title=Aburizal Laporkan Sejumlah Media ke Polisi|accessdate=2011-11-04|quote=Pengusaha Aburizal Bakrie, yang akrab disapa Ical, berencana melaporkan sejumlah media ke Dewan Pers, Rabu 24 November 2010. Aburizal menilai bahwa sejumlah media itu telah menyudutkan dirinya dalam berita soal plesirnya Gayus Tambunan ke Bali. Rencananya, Ketua Umum Partai Golkar ini juga akan mengadukan kasus ini ke kepolisian.|archive-date=2010-11-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20101126114752/http://nasional.vivanews.com/news/read/190237-aburizal-bakrie-laporkan-media-ke-dewan-pers|dead-url=yes}}</ref>
Baris 90 ⟶ 91:
Berkas:Kompas-editors-choice-playbook.jpg|Kompas Editor's Choice Playbook
Berkas:Kompas-digital-marketers.jpg|Kompas Editor's Choice iPad
Berkas:Kode QR Kompas.PNG|Kode QR Kompas
Berkas:Realitas Visual Koran Kompas.png|Realitas Visual
Berkas:TTS Kompas Blackberry.PNG|TTS Kompas Blackberry
Berkas:Jendela indonesia.jpg|Jendela Indonesia
</gallery>
 
Baris 130 ⟶ 128:
* 2009, Harian Kompas Terima Penghargaan dari Mahkamah Konstitusi (MK)karena dianggap banyak membantu mensosialisasikan fungsi dan kewenangan MK dalam pemberitaannya.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2009/08/13/11240179/Harian.Kompas.Terima.Penghargaan.dari.MK|title=Harian Kompas Terima Penghargaan dari MK|accessdate=2011-10-31|quote=Harian Kompas menerima penghargaan dari Mahkamah Konstitusi karena dianggap banyak membantu mensosialisasikan fungsi dan kewenangan MK dalam pemberitaannya. Penghargaan diberikan dalam rangka ulang tahun ke-6 MK, Kamis (13/8).|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
* 2009, Indonesia Best Brand Award 2009 Platinum untuk kategori media.<ref>{{cite web|url=http://swanetwork.com/news_090804.html|title=Konsumen semakin pragmatis|accessdate=2011-10-31|quote=Dalam kesempatan ini, harian Kompas meraih penghargaan Indonesia Best Brand 2009 Platinum untuk kategori koran. Penyelenggara menilai harian Kompas mampu mempertahankan loyalitas konsumen terhadap merek hingga selama 44 tahun masih menjadi pemimpin pasar.|archive-date=2011-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20111026011423/http://swanetwork.com/news_090804.html|dead-url=yes}}</ref>
* 2010, Kompas Pecahkan Rekor Sepeda Santai.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2010/04/11/09592323/Kompas.Pecahkan.Rekor.Fun.Bike.|title=Kompas Pecahkan Rekor "Fun Bike"|accessdate=2011-10-31|quote=ara Kompas Green Fun Bike 2010 yang digelar di Surabaya, Minggu (11/4/2010), memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia untuk jumlah peserta. Kegiatan itu diikuti 39.073 peserta.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=mbonkMbonk}}</ref>
* 2010, Best Brand Award 2010 untuk kategori Koran.<ref>{{Cite news|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/07/29/22350981/Kompas.Raih.Indonesia.Best.Brand.Award|title=Kompas Raih Indonesia Best Brand Award|accessdate=2011-10-31|quote=CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo (kiri) menerima penghargaan untuk kategori koran dalam Indonesia Best Brand Award 2010 dari Pemimpin Redaksi Majalah Swa Kemal Effendi Gani di Studio Metro TV, Jakarta Barat, Kamis (29/7/2010).|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hidayat|editor-first=Fikria}}</ref>
* 2010, WAN-IFRA Best In Design (Gold) 2010 untuk halaman pertama yang menampilkan foto [[Gus Dur]].<ref>{{Cite news|url=http://dharisy.blogdetik.com/kompas-raih-tiga-penghargaan-internasional/|title=Kompas Raih Tiga Penghargaan|accessdate=2012-05-22|quote=Kali ini, Harian Kompas meraih penghargaan pertama atau emas untuk desain halaman satu pada 9th Asia Media Awards 2010 yang diselenggarakan oleh World Association of Newspaper and News Publisher (WAN) IFRA di Hotel Shangri-La, Kuala Lumpur, Malaysia, 4 Agustus 2010.|archive-date=2010-12-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20101206200559/http://dharisy.blogdetik.com/kompas-raih-tiga-penghargaan-internasional/|dead-url=yes|work=[[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
Baris 136 ⟶ 134:
* 2010, Agus Susanto, Fotografer Kompas Raih Penghargaan The Jakarta International Photo Summit 2010.<ref>{{cite web|url=http://www.dkj.or.id/news/seni-rupa/fotografer-kompas-raih-penghargaan-jakarta-international-photo-summit-2010|title=Fotografer Kompas raih penghargaan|accessdate=2011-10-31|quote=Agus Susanto, fotografer harian Kompas yang memfoto Gayus Tambunan saat menonton tenis di Bali meraih Penghargaan Photo Summit Indonesia 2010.|archive-date=2011-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20111105204949/http://www.dkj.or.id/news/seni-rupa/fotografer-kompas-raih-penghargaan-jakarta-international-photo-summit-2010|dead-url=yes}}</ref>
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai koran yang paling disukai perempuan.<ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2011/08/11/13453974/Kompas..Koran.yang.Paling.Disukai.Perempuan|title="Kompas", Koran Paling Disukai Perempuan|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Margianto|editor-first=Heru}}</ref>
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional.<ref>{{Cite news|url=http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/28/1711114/.Kompas.Terima.Penghargaan.Bahasa|title="Kompas" Terima Penghargaan Bahasa|accessdate=2011-10-31|quote=Harian Kompas terpilih sebagai media cetak pengguna Bahasa Indonesia terbaik tingkat nasional.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|last=Napitupulu|first=Ester Lince}}</ref>
* 2011, Penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang layanan publik dalam kategori World Young Reader Prize 2011.<ref>{{Cite news|url=http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/13/09073923/Harian.Kompas.Meraih.World.Young.Reader.Prize|title=Harian "Kompas" Meraih "World Young Reader Prize"|accessdate=2011-10-31|quote=Surat kabar Kompas lewat kegiatan Kompas Muda mendapat penghargaan dari asosiasi surat kabar sedunia (WAN IFRA) untuk bidang public service dalam kategori World Young Reader Prize 2011.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Wahono|editor-first=Tri}}</ref>
* 2011, Harian Kompas terpilih sebagai Indonesia's Most Favorite Netizen Brand 2011 untuk kategori Koran (Wilayah Jakarta).<ref>{{Cite news|url=http://tekno.kompas.com/read/2011/11/01/1435514/KOMPAS.Surat.Kabar.Terfavorit.Pengguna.Internet|title=KOMPAS, Surat Kabar Terfavorit Pengguna Internet|accessdate=2011-11-07|quote=Penghargaan ini diberikan oleh MarkPlus Insight berdasarkan hasil survei terhadap pengguna Internet (netizen) di Indonesia tahun 2011 ini.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hidayat|editor-first=Wicaksono Surya}}</ref>
* 2011, Kompas meraih (3) penghargaan pada Asian [http://www.wan-ifra.org/microsites/asian-digital-media-awards-2011 Digital Media Awards 2011 Hongkong (DMA11)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111124011724/http://www.wan-ifra.org/microsites/asian-digital-media-awards-2011 |date=2011-11-24 }}. [http://lipsus.kompas.com/ekspedisicitarum Ekspedisi Citarum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111124070539/http://lipsus.kompas.com/ekspedisicitarum |date=2011-11-24 }} mendapat Gold Award pada kategori Cross Media, Silver Award untuk Best Newspapaer Website dan eReader Playbook mendapat Bronze Award untuk kategori Best eReader.<ref>{{cite web|url=http://www.kaskus.us/showthread.php?p=560539020|title=Situs "Kompas.com" Menangi Penghargaan Asia|accessdate=2011-11-25|quote=Situs berita Kompas.com mendapatkan penghargaan Asian Digital Media Awards 2011 yang diumumkan di Hong Kong, Kamis (24/11/2011). Kompas.com mendapatkan silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia.}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* 2011, Kompas Raih Anugerah Tirtoadisuryo 2011.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2011/12/06/15272989/Kompas.Raih.Anugerah.Tirtoadisuryo.2011|title=Kompas Raih Anugerah Tirtoadisuryo 2011|accessdate=2011-12-15|quote=Harian Kompas kembali meraih prestasi membanggakan di bidang jurnalistik. Kali ini Anugerah Tirtoadisuryo 2011 akan diberikan kepada Tim Ekspedisi Kompas atas rintisannya yang menyegarkan gaya dan substansi laporan jurnalistik dalam tradisi pers Indonesia.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Suprihadi|editor-first=Marcus|last=Tanuredjo|first=Budiman}}</ref>
* 2011, Penghargaan media cetak yang terbanyak memuat isu lingkungan hidup periode 2011.<ref>{{Cite news|url=http://sains.kompas.com/read/2011/12/19/14301974/Kompas.Media.Terbanyak.Memuat.Isu.Lingkungan|title="Kompas" Media Terbanyak Memuat Isu Lingkungan|accessdate=2011-12-15|quote=Ini merupakan penghargaan serupa yang diterima kali ketiga oleh Kompas. Penghargaan ini diberikan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Senin (19/12/11) di Jakarta, kepada Kompas yang diterima Wakil Pemimpin Redaksi Trias Kuncahyono.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|last=Susanto|first=Ichwan}}</ref>
* 2012, Penghargaan Adam Malik (Award), untuk kategori media dan jurnalis terbaik.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/01/04/16052095/Harian.Kompas.Sabet.Dua.Kategori.Penghargaan.Adam.Malik.2012|title=Harian "Kompas" Sabet Dua Kategori Penghargaan Adam Malik 2012|accessdate=2012-01-31|quote=Pengumuman dan penyerahan Penghargaan Adam Malik 2012, Rabu (4/1/2012), dilakukan bersamaan dengan Pidato Pernyataan Tahunan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Gedung Nusantara Kemlu.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|last=Dewabrata|first=Wisnu}}</ref>
* 2012, Hadiah Adinegoro untuk karya jurnalistik karikatur.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/01/31/11381714/Karikaturis.Harian.Kompas.Jitet.Kustana.Raih.Adinegoro|title=Karikaturis Harian "Kompas" Jitet Kustana Raih Adinegoro|accessdate=2012-01-31|quote=Karikatur yang dimuat harian Kompas pada 25 Mei 2011 itulah yang kemudian meraih Hadiah Adinegoro untuk karya jurnalistik karikatur.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Nugraha|editor-first=Pepih}}</ref>
* 2012, Dua Emas pada Indonesia Print Media Award 2012 dan Indonesia Inhouse Magazine 2012.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/02/08/0103100/Media.Cetak.Tetap.Bertahan|title=Media Cetak Tetap Bertahan|accessdate=2012-02-08|quote=Kompas meraih dua emas untuk kategori yang sama, yaitu surat kabar nasional.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Aziz|editor-first=Nasru Alam|last=Tambunan|first=Irma}}</ref><ref>{{cite web|url=http://kompasgramedia.com/newsrelease/read/2012/02/08/desain-halaman-satu-kompas-raih-dua-emas|title="Desain Halaman Satu "Kompas" Raih Dua Emas|accessdate=2012-06-09|quote=Desain halaman muka harian Kompas terbitan Rabu, 9 Februari 2011 dan terbitan Sabtu, 12 Maret 2011, meraih medali emas Indonesia Print Media Award 2012 dan Indonesia Inhouse Magazine Award 2012.|archive-date=2012-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20120601034049/http://www.kompasgramedia.com/newsrelease/read/2012/02/08/desain-halaman-satu-kompas-raih-dua-emas|dead-url=yes}}</ref>
* 2012, Penghargaan Perunggu untuk aktivitas "Volunter In Action" dari Asosiasi Surat Kabar Dunia [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)], untuk kategori Layanan Komunitas <ref>{{cite web|url=http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|title="Asian Media Awards 2012 Winners|accessdate=2012-04-12|quote=The Winners list, which includes publications such as Star (Malaysia), South China Morning Post, Jawa Pos, Jakarta Globe, Mid Day, Malayala Manorama, Gulf News, AP, Kompas Gramedia, Singapore Press Holdings, Asahi Shimbun and many more, can be downloaded on this page.|archive-date=2012-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20120817232202/http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|dead-url=yes}}</ref>
* 2012, Penghargaan Emas (P.Raditya Mahendra Yasa), Perak (Agus Susanto) dan Perunggu (Yuniadhi Agung) dari Asosiasi Surat Kabar Dunia [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)], untuk kategori Sports Photography <ref>{{cite web|url=http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|title="Asian Media Awards 2012 Winners|accessdate=2012-04-12|quote=The Winners list, which includes publications such as Star (Malaysia), South China Morning Post, Jawa Pos, Jakarta Globe, Mid Day, Malayala Manorama, Gulf News, AP, Kompas Gramedia, Singapore Press Holdings, Asahi Shimbun and many more, can be downloaded on this page.|archive-date=2012-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20120817232202/http://www.wan-ifra.org/articles/2012/04/11/asian-media-awards-2012-winners|dead-url=yes}}</ref>
* 2012, Dua penghargaan pada malam "38 Tahun Anugerah Jurnalistik M.H Thamrin - PWI Jaya" untuk kategori "Artikel Layanan Publik" dan "Tajuk Rencana"<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/06/18/23365034/Kompas.dan.Warta.Kota.Raih.Penghargaan.MH.Thamrin|title=Kompas dan Warta Kota Raih Penghargaan MH Thamrin
|accessdate=2012-06-22|quote=Dari delapan kategori yang dilombakan, Harian Kompas menyabet dua penghargaan. Pertama, untuk kategori Artikel Layanan Publik dengan artikel berjudul Ugal-ugalan Bus Umum Kegilaan Sosial Landa Jakarta yang ditulis oleh Neli Triana. Kedua, untuk kategori Tajuk Rencana dengan tulisan berjudul Jakarta Minus Masa Depan.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Hidayat|editor-first=Wicaksono Surya|last=Afifah|first=Riana}}</ref>
* 2012, Penghargaan Pendidikan pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 <ref>{{Cite news|url=http://edukasi.kompas.com/read/2012/06/13/18111446/Penghargaan.Bidang.Pendidikan.untuk.Kompas|title=Penghargaan Bidang Pendidikan untuk "Kompas"
|accessdate=2012-06-22|quote=Penghargaan Bidang Pendidikan - Harian Kompas yang diwakili Wakil Pemimpin Redaksi, Budiman Tanurejo (kanan), menerima penghargaan bidang pendidikan yang diserahkan Wakil Presiden, Boediono, yang didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2012 di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (13/6). Penghargaan diberikan atas kontribusi Kompas yang konsisten memberitakan tentang pendidikan dan budaya di Indonesia.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Latief|last=Akuntono|first=Indra}}</ref>
* 2012, Dua wartawan kompas dan satu fotografer mendapat penghargaan dalam acara Anugerah Penghargaan Bidang Kebencanaan (APBK) 2012 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana.<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/11/14/17453136/Kompas.Borong.Juara.APBK.2012|title=Kompas Borong Juara APBK 2012|accessdate=2012-11-29|quote=Untuk kategori lomba karya tulis (Citra Carita Parama), dua wartawan Kompas Ahmad Arif dan Mohammad Hilmi Faiq masing-masing meraih juara I dan II. Juara I diraih Zaky Yamani. Adapun untuk kategori foto (Citra Adiluhung), fotografer Kompas Agus Susanto menyabet juara II.|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Ksp|editor-first=Robert Adhi|last=Faiq|first=Mohammad Hilmi}}</ref>
* 2012, Wartawan Kompas, Eny Prihtiyani meraih juara III lomba karya tulis jurnalistik [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/International_Finance_Corporation IFC] Indonesia.<ref>Teks foto di Hal 19, Kompas, Selasa (20/11)</ref>
* 2012, Ekspedisi Cincin Api mendapat penghargaan emas dan perak dari [http://www.wan-ifra.org (WAN-IFRA)],<ref>{{Cite news|url=http://nasional.kompas.com/read/2012/11/28/22051346/Liputan.Ekspedisi.Cincin.Api.Kompas.Dapat.Penghargaan|title=Liputan Ekspedisi Cincin Api Kompas Dapat Penghargaan |accessdate=2012-11-28|quote=Harian Kompas mendapatkan penghargaan emas untuk kategori Cross Media dan perak untuk kategori publikasi di tablet untuk liputan Ekspedisi Cincin Api pada Asian Digital Media Award 2012, WAN-IFRA, Rabu (28/11/2012).|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Aziz|editor-first=Nasru Alam|last=Diredja|first=Tjahja Gunawan}}</ref>
* 2012, Harian Kompas meraih Transmigration Award <ref>{{Cite news|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2012/12/06/11430237/.Harian.Kompas.Raih.Transmigration.Award|title=Harian "Kompas" Raih Transmigration Award |accessdate=2012-12-08|quote=Harian Kompas kembali meraih apresiasi Transmigration Award untuk yang kedua kali dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi|work=[[Kompas.com]]|editor-last=Diredja|editor-first=Tjahja Gunawan|last=Hamzirwan}}</ref>
* 2012, Harian Kompas mendapat penghargaan dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI). Selama dua tahun ini, Kompas dinilai sebagai satu-satunya media yang konsisten dan komprehensif menyosialisasikan kondisi geologi Indonesia, melalui peliputan Ring of Fire (cincin api).<ref>{{cite web|url=http://www.iagi.or.id/penghargaan-iagi-untuk-kompas.html|title="Penghargaan IAGI untuk Kompas" |accessdate=2013-06-25|quote=Penghargaan IAGI ini secara khusus diterima Wakil Redaktur Pelaksana Kompas Bambang Sigap Sumantri, Senin malam di Yogyakarta. Dalam acara ini, Kompas menjadi satu-satunya media yang mendapatkan penghargaan dari IAGI.}}</ref>
* 2013, Harian Kompas meraih penghargaan Asian Media Award 2013. Fotografer Kompas, Agus Susanto meraih penghargaan perunggu untuk fotonya 'Indonesia Lawan Korea Utara (SCTV Cup)' <ref>{{Cite news|url=http://images.kompas.com/photos/view/124809|title="Kompas Raih Penghargaan di Asian Media Awards"|accessdate=2013-09-12|quote=Presiden WAN IFRA Thomas Brunegard (kiri) didampingi Presiden Penerbitan Surat kabar India KN Tilak Kumar (tengah) menyerahkan medali perunggu kepada wartawan Kompas Agus Susanto pada Asian Media Awards 2013 yang diselenggarakan WAN-IFRA (Asosiasi Surat Kabar dan Penerbitan Berita Dunia) di Hotel Taj Vivanta Yeshwantpur, Bengaluru, India, Rabu (11/9/2013)|archive-date=2013-09-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20130915103556/http://images.kompas.com/photos/view/124809|dead-url=yes|work=[[Kompas.com]]}}</ref>
Baris 176 ⟶ 174:
Berkas:Kompas Audience Engagement Bandung 2012.jpeg|Kompas ''Audience Engagement''.
Berkas:Penghargaan Cerpen Kompas.PNG|Penghargaan Cerpen Kompas.
Berkas:Dana kemanusiaan kompas.jpg|Dana Kemanusiaan Kompas (DKK)-[[Bank Mandiri]]
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Kompas Gramedia]]
* [[P.K. Ojong]]
* [[Jakob Oetama]]
* [[Kompas.com]]
* [[Kompas.id]]
 
== Referensi ==
Baris 187:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.comid Situs resmi]
 
{{Kelompok templat